Anda di halaman 1dari 32

PENGELOLAAN DAN

PENGUATAN KELEMBAGAAN
INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEKDIKTI


DIREKTORAT KAWASAN SAINS TEKNOLOGI & LEMBAGA PENUNJANG LAINNYA

Semarang, 20 Juli 2017


SEJARAH INKUBATOR BISNIS (1)
 Konsep formal inkubasi bisnis dimulai di Amerika Serikat tahun
1959 ketika Joseph Mancuso membuka “ Batavia Industrial Center”
di Batavia, New York:
◦ Tahun 1956, Massey-Ferguson, industri terbesar di Batavia, N.Y.,
ditutup, meninggalkan kompleks bangunan bertingkat kosong seluas
850.000 kaki persegi. Keluarga Mancuso ingin membalikkan keadaan,
mereka membeli kompleks dan menugaskan Joseph Mancuso, untuk
mengelolanya (mengisinya, dan menghasilkan uang).
◦ Dia mencari perusahaan yang dapat menyewa bekas pabrik tersebut,
tetapi setelah sebulan upaya itu dijalankan, dia menyadari bahwa hal
itu sulit. Sebaliknya, ia memutuskan untuk membagi bangunan dan
sewa untuk bisnis terpisah yang dia akan layani dengan menyediakan
layanan kantor bersama, bantuan dengan meningkatkan modal dan
saran/nasehat bisnis.
◦ Dalam waktu singkat ia telah merekrut penyewa pertama, yaitu sebuah
kilang anggur, sebuah organisasi amal dan sebuah perusahaan ayam
(a chicken company).
SEJARAH INKUBATOR BISNIS (2)
◦ Batavia Industrial Center (BIC) berkembang, menciptakan nilai investasi
jutaan dolar dan menciptakan ribuan pekerjaan. BIC telah meluluskan
begitu banyak perusahaan sejak dibuka yang memacu penciptaan
Batavia Industrial Park.Konsep inkubasi yang diperkenalkan oleh
Joseph Mancuso, akhirnya dapat diterima oleh masyarakat luas pada
akhir 1970-an.
◦ Inkubasi diperluas di AS pada tahun 1980 dan menyebar ke Inggris
dan Eropa. Pada tahun 1980an telah ada 12 Inkubator bisnis yang
beroperasi di Amerika Serikat, dan saat ini terdapat 1.450 Inbis yang
telah tergabung dalam Asosiasi Inkubator Bisnis Nasional (National
Business Incubation Association/NBIA) dari 40 Inkubator Bisnis yang
bergabung sejak berdirinya ditahun 1985 .
◦ Inkubator bisnis saat ini telah meluas keseluruh dunia, dewasa ini
terdapat 3.950 Inbis yang berada di 68 negara di seluruh dunia yang
telah memberikan manfaat antara lain menyediakan lapangan kerja
dan investasi yang tidak terhitung lagi melalui berbagai program dan
fasilitasnya bagi masyarakat.
PENGERTIAN INKUBASI BISNIS *)

 Inkubasi Bisnis adalah proses pengembangan


kewirausahaan, ekonomi, dan sosial yang
dilakukan baik oleh masyarakat dan atau sektor
swasta, dan dirancang untuk mendampingi suatu
gagasan, atau wirausaha pemula melalui program
pendukung bisnis yang komprehensif dalam
membangun dan mempercepat pertumbuhan dan
keberhasilan mereka.
 Fasilitas dan tempat fisik yang menampung proses
inkubasi bisnis disebut sebagai Inkubator Bisnis.

*) infodev
PENGERTIAN INKUBATOR WIRAUSAHA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27
TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR
WIRAUSAHA

PASAL 1
• Inkubator Wirausaha adalah suatu lembaga
intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap
Peserta Inkubasi (Tenant).

• Inkubasi adalah suatu proses pembinaan,


pendampingan, dan pengembangan yang diberikan
oleh Inkubator Wirausaha kepada Peserta Inkubasi
(Tenant).
LAYANAN INKUBATOR BISNIS (1)
Konsep dasar layanan Inkubator Bisnis adalah
suatu lembaga yang menyediakan 7 (seven) S
yaitu:
 Space yaitu ruang perkantoran;
 Shared Office Fasilities yaitu penyediaan

sarana perkantoran yang bisa dipakai


bersama, misalnya sarana fax, telepon, foto
copy, ruang rapat, komputer dan sekretaris;
 Service yaitu bimbingan dan konsultasi

manajemen: marketing, finance,


production, technology dan sebagainya;
LAYANAN INKUBATOR BISNIS (2)
 Support yaitu bantuan dukungan penelitian dan
pengembangan usaha dan akses penggunaan
teknologi;
 Skill Development yaitu pelatihan, penyusunan

rencana usaha, pelatihan manajemen dan


sebagainya;
 Seed Capital yaitu penyediaan dana awal usaha

serta upaya memperoleh akses permodalan


kepada lembaga-lembaga keuangan dan;
 Sinergy yaitu penciptaan jaringan usaha baik

antar usaha baik usaha local maupun


internasional.
TAHAPAN INKUBASI BISNIS
TAHAP PRA INKUBASI
 Pra-inkubasi dapat didefinisikan sebagai proses penciptaan
lingkungan untuk mengurangi risiko, di mana ide-ide
kewirausahaan dapat diuji untuk kelayakan pasar sebelum maju
menjadi pengembangan bisnis di dalam inkubator.
 Pra-inkubasi membantu calon start up melakukan transformasi
dari suatu ide menjadi bisnis. Pra-Inkubasi biasanya melibatkan
konseling bisnis dan saran untuk membantu inkubator
memahami ide dan potensinya, dan mungkin beberapa pelatihan
dalam keterampilan bisnis dasar dan persyaratan. Pada tahap ini
juga dapat melibatkan penyusunan rencana bisnis,
penyempurnaan dari produk atau layanan ke tahap 'pasar yang
siap', dan membantu untuk pengusaha dengan formalitas
mendirikan sebuah perusahaan baru.
 Kegiatan ini sering menjadi pra-syarat untuk masuk menjadi
tenant inkubator.
TAHAP INKUBASI
Umumnya tahap inkubasi dilaksanakan maksimal 3 tahun
(lama waktu inkubasi tergantung dari produk yang dihasilkan
oleh tenant), untuk yang dilaksanakan inkubasi selama 3 (tiga)
tahun dilakukan dalam pengelompokan sebagai berikut:
◦ Tahap awal (tahun pertama);
◦ Tahap pengembangan (tahun kedua);
◦ Tahap lanjutan (tahun ketiga).
Secara garis besar kegiatan pada tiap tahap umumnya
dilaksanakan sebagaimana dipaparkan dibawah ini, namun
variasi kegiatan dan lamanya kegiatan inkubasi sangat
tergantung dari jenis produk dan teknologi yang
dikembangkannya serta kesiapan dan kecepatan
berkembangnya tenant yang dibina.
INKUBASI TAHAP AWAL
Dalam tahap awal (tahun pertama), kebutuhan tenant yang
telah teridentifikasi pada tahap prainkubasi ataupun pada
tahap seleksi (apabila tenant tidak melalui tahap
prainkubasi) akan dibantu untuk dipenuhi oleh inkubator,
baik dalam hal teknologi, maupun aspek legal. Untuk
faktor teknologi, inkubator membantu dalam mentransfer
teknologi yang berasal dari perguruan tinggi dan jaringan
kerja yang telah dibina ke tenant, demikian pula dengan
aspek legalitas usaha. Tahapan kegiatan yang dilakukan
dalam tahap awal inkubasi umumnya adalah 1) Transfer
teknologi/pelatihan, 2) Pendampingan penyusunan
business plan (rencana usaha), 3) Uji coba produksi, 4)
Legalitas usaha, dan 5) Evaluasi Tenant.
INKUBASI TAHAP PENGEMBANGAN

Kegiatan inkubasi yang dilakukan pada tahun


ketiga merupakan tahap lanjutan. Tahapan
kegiatan yang dilakukan adalah:
 Produksi Komersial;
 Pendampingan Produksi dan Manajemen

Usaha;
 Perluasan pasar;
 Pengembangan network; dan
 Evaluasi dan rapat kerja tahunan inkubator.
INKUBASI TAHAP LANJUTAN

Kegiatan inkubasi yang dilakukan pada tahun


kedua merupakan tahap pengembangan.
Tahapan kegiatan yang dilakukan pada umumnya
adalah:
 Uji coba pasar;
 Pendampingan Produksi dan Manajemen

Usaha;
 Temu Bisnis;
 Aksesisibilitas sumber permodalan;
 Sertifikasi dan standarisasi produk; dan
 Evaluasi dan rapat kerja tahunan inkubator.
TAHAP PASCA INKUBASI
Pada pasca inkubasi, inkubator melepas tenant menjadi IKM
yang mandiri dan berkembang. Namun demikian komunikasi
dan layanan konsultasi masih tetap diberikan. Pada tahap pasca
inkubasi, tenant harus mampu mengembangkan jaringan
kemitraan untuk pengembangan usahanya dan perluasan
wilayah pasar skala internasional, salah satunya melalui program
co-incubation. Tenant yang telah lulus (alumni inkubator) dan
berhasil dapat membagi pengalaman, memberikan
pendampingan, dan menjalin kemitraan bisnis dengan tenant
inkubator. Selain itu, pada tahap ini, tenant alumni inkubator
memberikan informasi makro perkembangan usahanya kepada
inkubator teknologi yang kemudian dapat digunakan untuk
menganalisis dampak kegiatan inkubasi teknologi terhadap
perekonomian daerah dan nasional.
MODEL DAN KEPEMILIKAN INKUBATOR
BISNIS (1)
Klasifikasi model Inkubator Bisnis dilakukan
berdasarkan beberapa indikator/variable.

Berdasarkan kepemilikan, ada 4 (empat) kelompok


Inkubator Bisnis yaitu:
 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM);

 Perguruan Tinggi/Universitas;

 Pemerintah;

 Badan Hukum Swasta;

 Public Privat Partnership (Kerjasama antara


Pemerintah dengan Swasta).
MODEL DAN KEPEMILIKAN INKUBATOR
BISNIS (2)
Berdasarkan Tipe dalam berusaha/pengelolaannya,
ada 2 (dua) kelompok Inkubator Bisnis yaitu:
 For Profit, untuk mencari keuntungan dalam

berusaha/pengelolaannya, bertujuan untuk


memaksimumkan pengembalian investasi;
 Not For Profit, tidak mencari keuntungan dalam

berusaha/pengelolaannya, bertujuan untuk


berkelanjutan dan pemilik saham inkubator tidak
mengharapkan mengambil keuntungan dari
inkubator meskipun inkubator tetap
menghasilkan pendapatan.
MODEL DAN KEPEMILIKAN INKUBATOR
BISNIS (3)
Berdasarkan bidang fokus kegiatan, ada 3 (tiga) kelompok Inkubator
Bisnis yaitu:
 Campuran: Inkubator Campuran menampung klien UKM dari
berbagai kegiatan. Inkubator Campuran bertujuan merespon
kebutuhan klien UKM dengan keragaman yang lebar melalui
berbagai tahapan inkubasi dan berbagai sektor industri. Pelayanan
yang diberikan biasanya merupakan hal yang umum yang
dibutuhkan semua industri tersebut.
 Berbasis Teknologi: Inkubator bisnis berbasis teknologi
merangsang perkembangan ekonomi melalui pengembangan
bisnis berbasis teknologi. Inkubator bisnis ini mempunyai ciri
fokus pada teknologi, mampu melakukan komersialisasi hasil R &
D dan mampu melakukan alih teknologi.
 Spesifik Sektor: Inkubator bisnis spesifik sektor adalah inkubator

yang sesuai dengan dan mendukung bisnis yang berkaitan dengan


sebuah sektor yang spesifik.
MODEL DAN KEPEMILIKAN INKUBATOR
BISNIS (4)

Berdasarkan tujuan utama inkubator, maka


Inkubator bisnis dikelompokan sebagai berikut:
 Mengembangkan UKM yang menguntungkan;
 Membuka lapangan kerja;
 Membangkitkan kesadaran UKM potensial;
 Komersialisasi hasil penelitian;
 Menghasilkan pendapatan untuk masyarakat

tertinggal;
 Mempengaruhi pembuat kebijakan;
 Menciptakan UKM ekspor.
PRINSIP DAN PRAKTEK BAIK INKUBASI
BISNIS (1)
Prinsip dan Praktik mendirikan Inkubator yang
berhasil adalah sebagai berikut:
1) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk
inkubasi bisnis.
2) Identifikasi model bisnis yang dapat diterapkan.
3) Pastikan sumberdaya keuangan.
4) Menyumbang pada kebijakan pemerintah yang
sejalan dengan realitas dan perspektif dari
globalisasi dunia.
5) Sediakan manajemen inkubator yang kompeten,
inovatif dan berpengetahuan.
PRINSIP DAN PRAKTEK BAIK INKUBASI
BISNIS (2)
6) Latih staf yang inovatif, berjiwa wirausaha dan
penuh pengabdian untuk melaksanakan proses
inkubasi bisnis.
7) Pilih klien UKM yang tepat.
8) Sediakan pelayanan sarana dan prasarana yang
cukup yang mendukung usaha baru.
9) Bangun jejaring untuk manfaat klien.
10) Pertahankan pemahaman kecenderungan pasar
dan teknologi yang mutakhir.
11) Identifikasi dan kembangkan strategi untuk klien
untuk memastikan sumberdaya keuangan.
CONTOH INKUBATOR BISNIS (1)

Incubie, Inkubator Bisnis Institut Pertanian Bogor


Inkubator Bisnis IPB didirikan pada tanggal 3 Agustus 1994
dalam wadah Pusat Inkubator Agribisnis dan Agroindustri (PIAA-
IPB) guna melakukan pelayanan dan pengembangan Usaha Kecil
Menengah (UKM). PIAA-IPB memberikan jasa terpadu kepada
UKM yang masuk menjadi pemondok (tenant) PIAA-IPB dalam
bentuk pendampingan selama 3 tahun. UKM tenant inkubator
memperoleh ruang usaha dengan sewa rendah; konsultasi
kewirausahaan, teknologi dan manajemen; serta akses kepada
lembaga keuangan (kredit usaha) dan konsumen (pembeli).
CONTOH INKUBATOR BISNIS (2)

Busy Internet, Ghana


Didirikan di Ghana, Afrika, pada tahun 2001. Incubator ini
menjadi “ICT Center” terbesar yang dimiliki oleh swasta di
Afrika. Inkubator ini mejalankan layanan komersial dan
pengembangan social. Inkubator ini menciptakan dan
menumbuhkan lingkungan yang merangsang dan memfasilitasi
kewirausahaan dan inovasi di Ghana, menjadi tempat
bertemunya orang-orang yang berpikiran sama, berkomunikasi
secara intens dan bersama-sama menemukan dan
memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
PENGUATAN KELEMBAGAAN
INKUBATOR BISNIS TEKNOLOGI
KEMENRISTEKDIKTI
2017
TARGET CAPAIAN RPJMN 2015-2019

Dalam RPJMN 2015-2019, penumbuhan


wirausaha baru berbasis kreasi barang dan
jasa akan ditingkatkan, terutama di
perguruan tinggi teknik dan pertanian
dengan target:
(1)Jumlah inkubator wirausaha tumbuh
dari saat ini 60 unit menjadi 100 unit;
(2)Jumlah usaha yang diinkubasi (tenant)
sebanyak 1200 usaha; dan
(3)Tenant yang graduate mencapai 200
usaha.
UPAYA UTAMA (AMANAT RPJMN)
Untuk mencapai target tersebut, maka upaya akan
diutamakan menyelesaikan kunci keberhasilannya yaitu:
1) Pada masa kreasi yaitu saat calon wirausaha baru
masih dalam pendidikan, pendidikan tinggi perlu
membangun proses belajar yang mendorong lahirnya
ide-ide kreatif, dan memiliki softskill keterampilan
membangun usaha;
2) Akses ke sumber permodalan yang bersahabat bagi
usaha baru baik dalam hal biaya (cost of money), risiko,
dan proses administrasinya;
3) Keterampilan pengelola inkubator sebagai simpul
penghubung (mediator) dengan berbagai pemangku
kepentingan usaha baru tersebut.
TUJUAN & SASARAN
 Tujuan Kegiatan adalah:
◦ Mengembangkan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi di Indonesia;
memfasilitasi penguatan kelembagaan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi
(LIBT) menjadi LIBT yang unggul.
 Sasaran Kegiatan adalah:
◦ Terlaksananya fasilitasi pengembangan Lembaga IBT di PTNBH, yang terdiri
dari pengembangan/penguatan tata kelola, dukungan desain program dan
pengembangan sarana dan prasarana IBT di PTNBH
◦ Terlaksananya fasilitasi pengembangan Lembaga IBT di 10 lokasi, yang terdiri
dari pengembangan/penguatan tata kelola, dan dukungan desain program
IBT.
◦ Terlaksananya fasilitasi pengembangan SDM Pengelola Lembaga IBT (Capacity
Building).
◦ Kajian & Uji Coba Implementasi Akreditasi Lembaga Inkubator Bisnis
Teknologi, (termasuk didalamnya upaya sertifikasi profesi pengelola
inkubator bisnis teknologi berupa penyusunan SKKNI & KKNI Pengelola
Inkubator).
LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang dilaksanakan :
 Untuk Inkubator PTNBH, dilaksanakan:
 Untuk penguatan 7 PTNBH (UI,ITB,IPB, UNPAD, UGM,UNDIP, ITS):
Pengembangan/penguatan tata kelola,
pengembangan/peningkatan kapasitas dan pengembangan
desain program kegiatan LIBT, dan Pengembangan Sarpras.
Untuk 2 PTNBH (USU dan UNHAS):
Pengembangan/penguatan tata kelola,
pengembangan/peningkatan kapasitas dan pengembangan
desain program kegiatan LIBT
 Untuk 10 IBT (melalui seleksi / bottom up), dilaksanakan seperti
tahun 2016.
 Untuk Capacity building melalui Bimbingan Teknis (Bimtek),
pelatihan, dan study banding/benchmarking.
 Untuk kajian akreditasi lembaga IBT, dilaksanakan bekerjasama
dengan AIBI ditargetkan sampai dengan uji coba dan uji coba
implementasi akreditasi lembaga IBT pada akhir tahun 2017.
KRITERIA PEMILIHAN INKUBATOR *)

 Inkubator memiliki konsep inkubasi yang sesuai Perpres No


27 thn 2013
 Inkubator memiliki permasalahan dalam pengembangannya,
namun sudah beroperasi minimal 2 tahun.
 Inkubator berada dalam keadaan beroperasi dan tidak dorman
 Inkubator berminat untuk meningkatkan kapasitas dan
kinerjanya yang dinyatakan dalam surat pernyataan beserta
perjanjian untuk mengikuti program ini secara bersungguh-
sungguh
 Akan diseleksi berdasarkan usulan dari Inkubator level dasar
dan level menengah.

*) untuk inkubator diluar PTNBH/bottom Up


OUTPUT KEGIATAN

Output (Luaran) Kegiatan Penguatan Kelembagaan


Inkubator Bisnis Teknologi adalah :
 Bisnis Plan Inkubator tersebut;

 Action Plan Inkubator Tahun 2018;

 SOP Inkubasi Bisnis Teknologi;

 Uji Coba Implementasi.

 Penyusunan proposal tenant inkubasi untuk


Program Insentif IBT & PPBT Kemenristekdikti.
 Untuk 7 PTNBH, + pengembangan Sarpras.
KRITERIA PENGELOMPOKAN INKUBATOR
Kriteria *) Dini Berkembang Lanjut
1. Luas total ruangan inkubator <500 m2 500 m2 >500 m2

2. Luas ruangan usaha tenant (40 % dari <200 m2 200 m2 >200 m2


Luas Total Ruangan)
3. Jumlah Personalia Pengelola Inkubator < 3 orang 3 orang > 3 orang
4. Jumlah Pengelola Penuh Waktu Belum ada 1 orang > 1 orang
5. Jumlah Tenant Inwall < 5 unit 5 unit usaha > 5 unit
usaha usaha
6.Rasio Pendapatan yang diciptakan < 40 % 40 % > 40 %
inkubator sendiri dengan total
pendapatan
7. Keanggotaan dalam AIBI belum sudah sudah
*) Kriteria yang ditetapkan oleh AIBI, akan disempurnakan bersama Kemenristekdikti melalui Kegiatan
8. Akreditasi
Keanggotaan forum
Lembaga inkubator
Inkubator belum
Bisnis Teknologi di Tahun 2017. belum sudah
internasional
JUMLAH INKUBATOR BISNIS DI INDONESIA

Jumlah Inkubator Tahap Tahap Tahap


di Indonesia Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan
Dini Berkembang Lanjut

95 Inkubator 58 Inkubator 28 Inkubator 9 Inkubator


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai