Anda di halaman 1dari 33

KATA PENGANTAR

Assalamualaykum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan observasi di KSP Sehati
Makmur Abadi . Hasil observasi beserta analisis penulis tuangkan dalam laporan observasi
ini secara sistematis dan logis. Melalui laporan hasil observasi ini, diharapkan mampu
membantu mahasiswa PLS dalam mempertajam pemahaman tentang materi kuliah Koperasi
dan UKM, serta diharapkan dapat menjadi rujukan dan refleksi untuk pengelola KSP Sehati
Makmur Abadi dalam mengevaluasi dan mengembangkan usahanya .
Penulis menyadari bahwasannya tugas ini tidak akan selesai dan tepat pada waktunya
apabila tidak ada bimbingan dari dosen pengasuh mata Koperasi dan UKM. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Azizah Husin, M.Pd, dan Mega Nurrizalia,
M.Pd. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa PLS semester
4 yang telah membantu dan mendukung selama proses pembuatan tugas, serta pihak-pihak
lain yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.
Penulis berharap, laporan hasil observasi ini dapat menjadi sumber referensi bagi
pembaca, serta dapat membantu dalam mengatasi masalah perekonomian masyarakat yang
terjadi saat ini di Indonesia.
Tak ada gading yang tak retak, karenanya masukan dan saran untuk penyempurnaan
laporan hasil observasi ini sangat diharapkan di masa mendatang.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Indralaya, 2017

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... 1


Daftar Isi.............................................................................................................................. 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan............................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 6
BAB II Landasan Teori
2.1 Pengertian Koperasi ......................................................................................... 7
2.2 Asas Koperasi ................................................................................................... 7
2.3 Prinsip koperasi ................................................................................................ 7
2.4 Syarat dan tata cara pendirian koperasi menurut UU No 25 tahun1992...8
2.5 Sekitar Koperasi Simpan Pinjam...................................................................... 12
BAB III Pelaksanaan dan Metodologi Penelitian
3.1 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 15
3.2 Metode Pengumpulan data ............................................................................... 16
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Profil Singkat KSP Sehati Makmur Abadi .................................................... 17
4.2 Budaya (Value) KSP Sehati Makmur Abadi ................................................. 18
4.3 Tujuan Berdirinya Koperasi .......................................................................... 19
4.4 Zona Wilayah Kerja KSP Sehati Makmur Abadi Cabang Tanjung Batu ...... 19
4.5 Struktur Organisasi KSP Sehati Makmur Abadi ........................................... 20
4.6 Penetapan bunga pinjaman di KSP Sehati Makmur Abadi ........................... 21
4.7 Pengelolaan administrasi di KSP Sehati Makmur Abadi .............................. 22
4.8 Permodalan Koperasi ..................................................................................... 23
4.9 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) .............................................................. 23
4.10 Simpanan Anggota ......................................................................................... 24
4.11 Syarat dan ketentuan untuk menjadi anggota KSP Sehati Makmur Abadi ... 24
4.12 Kewajiban Anggota ....................................................................................... 24
4.13 Jasa Pinjaman Kredit...................................................................................... 24
4.14 Kelebihan dan Kekurangan KSP Sehati Makmur Abadi ............................... 25
4.15 Solusi alternatif terhadap permasalahan/hambatan di KSP Sehati Makmur
Abadi .............................................................................................................. 25
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 28
5.2 Saran .................................................................................................................. 28
Lampiran ....................................................................................................................... 30
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 32

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di negara berkembang, koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka
membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan
pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyaakat. Oleh karena itu, kesadaran
antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara
berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri
setelah kemerdekaan. Koperasi Koperasi dipandang sebagai badan usaha yang paling
baik untuk mendorong dan mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Sebelum
lebih jauh, yang dimaksud rakyat di sini bukanlah definisi secara aritmetik atau
statistik yaitu warga negara dalam suatu negara melainkan definisi sesuai dengan
konsepsi politik (Swasono, 2002). Rakyat yang dimaksud adalah common people atau
orang kebanyakan. Dengan demikian yang dimaksud dengan kepentingan rakyat adalah
kepentingan publik bukannya rakyat sebagai orang seorang. Maka jelaslah bahwa
meskipun Liem Sio Liong adalah warga Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat
maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata
perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi oleh karenanya koperasi dijadikan soko guru
perekonomian Indonesia. Paradigma seperti ini didukung oleh pemerintahan baik dari
Orde Lama hingga Orde Reformasi ini.
Akan tetapi tidak sedikit tentangan dan hambatan yang dialami pergerakan koperasi
ini. Kondisi empiris mengungkapkan bahwa banyak sekali koperasi yang ada di
Indonesia tidak dapat mensejahterakan anggotanya bahkan banyak yang mengalami
kegagalan seiring dengan waktu sehingga bubar dengan sendirinya akibat berbagai
faktor. Kondisi organisasi koperasi yang kuat akan mendorong juga penguatan UMKM
namun jika koperasi tidak sehat maka menjadi suatu kesia-sian UMKM bergabung
dalam wadah ini. Jika UMKM berjuang sendiri-sendiri maka besar

3
kemungkinan akan terlibas arus globalisasi dan perdagangan bebas. Ujung
ujungnya tak ubahnya kita akan terjajah secara ekonomi oleh kekuatan perusahaan
multinasional yang masuk dalam aktivitas ekonomi domestik kita.
Dengan demikian bentuk usaha yang merupakan penjelmaan dari ekonomi rakyat
adalah badan usaha dalam skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk
memperkuat diri dan kelompok dalam industrinya maka koperasi bisa dijadikan salah
satu wadah yang tepat untuk itu. Mengapa UMKM mesti menggabungkan diri dalam
koperasi, menurut penulis ada beberapa alasan logis untuk itu yaitu:
1. Dengan menyatukan diri dalam koperasi maka daya tawar dari UMKM tersebut
lebih besar
2. Dapat menghasilkan sinergi dalam membentuk kerja sama dari segi finansial
3. Dapat menurunkan biaya produksi melalui pemerolehan input yang lebih murah
ketika bersatu
4. Pengelolaan pemasaran produk yang lebih baik dengan adanya pemusatan
pemasaran dan peningkatan kualitas pemasaran dengan dilakukannya pelatihan
dalam koperasi yang bersangkutan
5. Adanya semangat kebersamaan yang lebih besar sehingga meningkatkan
mentalitas bersaing yang lebih tinggi
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan
serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
(lihat UU No.25 1992). Oleh karenanya koperasi dijadikan soko guru perekonomian
Indonesia. Paradigma seperti ini didukung oleh pemerintahan baik dari Orde Lama
hingga Orde Reformasi ini.
Akan tetapi tidak sedikit tentangan dan hambatan yang dialami pergerakan koperasi
ini. Kondisi empiris mengungkapkan bahwa banyak sekali koperasi yang ada di
Indonesia tidak dapat mensejahterakan anggotanya bahkan banyak yang mengalami
kegagalan seiring dengan waktu sehingga bubar dengan sendirinya akibat berbagai
faktor.

4
Bahkan pada tahun 1970-an sebagamana yang diungkapkan oleh Mubyarto (2003),
Bung Hatta, sebagai Bapak Koperasi, mengkritik pedas terhadap jalannya koperasi.
Koperasi yang ada selama itu dianggap sebagai koperasi pengurus bukannya koperasi
anggota. Keberadaan koperasi pada kenyataan dianggap hanya bisa mensejahterakan
pengurusnya bukannya anggota koperasi.
Oleh karena itu, dalam kegiatan observasi kali ini, peneliti mencoba menganalisis
hambatan dan permalahan yang terjadi di koperasi, sehingga setelah mengetahui akar
permasalahannya, diharap dapat ditemukan solusinya. Salah satu sampel yang dijadikan
fokus penelitian kami berlokasi di KSP Sehati Makmur Abadi, Ds. Tanjung Batu. Ruang
lingkup penelitian hanya sebatas pada kompenen-kompenen yang terdapat di KSP
Sehati Makmur Abadi, kekurangan dan kelebihan koperasi, beserta analisis
permasalahan dan solusinya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang permasalahan, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kompenen-kompenen koperasi di KSP Sehati Makmur Abadi
2. Bagaimana kekurangan dan kelbihan KSP Sehati Makmur Abadi
3. Apa saja permasalahan-permasalah yang terjadi di KSP Sehati Makmur Abadi
4. Bagaimana solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang
terjadi di KSP Sehati Makmur Abadi

1.3 Tujuan
Kegiatan observasi ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kompenen-kompenen koperasi di KSP Sehati Makmur Abadi
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan KSP Sehati Makmur Abadi
3. Untuk menganalisis permasalahan-permasalah yang terjadi di KSP Sehati Makmur
Abadi
4. Untuk menemukan solusi-solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan-
permasalah yang terjadi di KSP Sehati Makmur Abadi

5
1.4 Manfaat
Kegiatan Observasi ini bermanafaat untuk :
1. Mahasiswa/i PLS Unsri
Melalui Hasil Observasi ini, mahasiswa/I PLS dapat mengetahui implementasi
Koperasi Simpan Pinjam. Sehingga dapat menambah wawasan dan memperkuat
(reinforcement) hasil pembelajarannya pada mata kuliah Koperasi dan UKM.
2. Lembaga KSP Sehati Makmur Abadi
Hasil temuan dalam observasi yang dilakukan, dapat menjadi rujukan dan evaluasi
manajemen koperasi, sehingga diharapkan KSP Sehati Makmur Abadi dapat
memperbaiki dan meningkatkan kulitas lembaga perkoperasian, sehingga diharapkan
KSP Sehati Makmur Abadi dapat lebih maksimal dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya untuk mensejahterahkan masyarakat.
3. Tim peneliti/observer
Kegiatan oberservasi dan wawancara dapat meningkatkan kualitas mahasiswa/I PLS
sebagai akademisi. Melalui kegiatan observasi ini dapat melatih mahasiswa/I PLS
dalam menganalisis suatu permasalahan, berpikir kritis, sistematis, dan terampil.
Sehingga dengan berbekal pengetahuan di bidang koperasi, tim observer termotivasi
untuk mendirikan lembaga koperasi dalam mensejaterahkan masyarakat.

6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Koperasi

Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation yang terdiri
dari dua suku kata yaitu co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja.
Jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut
koperasi.
Pengertian pokok tentang koperasi :
1. Merupakan perkumpulan orang-orang termasuk badan hukum yang mempunyai
kepentingan dan tujuan yang sama.
2. Menggabungkan diri secara sukarela menjadi anggota dan mempunyai hak dan
kewajiban yang sama sebagai pencerminan demokrasi dalam ekonomi.
3. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
4. Pengawasan dilakukan oleh anggota.
5. Mempunyai sifat saling tolong menolong.
6. Membayar sejumlah uang sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai
syarat menjadi anggota.

2.2 Asas Koperasi


Berdasarkan UU Koperasi No.25 tahun 1992, koperasi berasaskan kekeluargaan.
2.3 Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk
untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintahan
internasional ) adalah :
1. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
2. Pengelolaan yang demokratis
3. Partisipasi anggota dalam ekonomi
4. Kebebasan dan otonomi
5. pengembangan pendidikan, pelatihan dan ekonomi

7
2.4 Syarat dan tata cara pendirian koperasi menurut UU No 25 tahun1992
Berikut adalah pembahasan tentang cara mendidirkan koperasi yang meliputi Tata
Cara Pendirian Koperasi, Persyaratan Pembentukan Koperasi, Dasar Pembentukan
Koperasi, Persiapan Pembentukan Koperasi, cara mendirikan koperasi, cara mendirikan
koperasi simpan pinjam, syarat pendirian koperasi, syarat mendirikan koperasi simpan
pinjam, cara pendirian koperasi, syarat pembentukan koperasi.

Gambar: Mekanisme Cara Mendirikan Koperasi

Ada beberapa hal yang harus disiapkan dalam mendirikan koperasi, diantara adalah :
1. Persyaratan Pembentukan Koperasi
Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6 sampai
dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan koperasi adalah sebagai
berikut.
a. Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang akan
dibentuk, yaitu apakah koperasi primer atau koperasi sekunder.
b. Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang
anggota. Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder memerlukan minimal
3 koperasi yang telah berbadan hukum.
c. Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik
Indonesia.
d. Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat
anggaran dasar.
e. Memiliki Anggaran dasar koperasi
8
2. Anggaran Dasar Koperasi
Angaran dasar koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini:
a. daftar nama pendiri;
b. nama dan tempat kedudukan;
c. maksud dan tujuan serta di bidang usaha;
d. ketentuan mengenai keanggotaan;
e. ketentuan mengenai rapat anggota;
f. ketentuan mengenai pengolahan;
g. ketentuan mengenai permodalan;
h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
j. ketentuan mengenai sanksi.

3. Dasar Pembentukan Koperasi


Orang atau masyarakat yang mendirikan koperasi mengerti maksud dan tujuan
koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk
meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan koperasi:
a. Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota koperasi harus
mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang sama. Hal itu
mengandung arti bahwa tidak semua orang dapat mendirikan dan atau menjadi
anggota koperasi tanpa adanya kejelasan kegiatan atau kepentingan ekonominya.
kegiatan ekonomi yang sama diartikan memiliki kebutuhan ekonomi yang
sama.Orang-orang yang mendirikan koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat
hukum, yaitu tidak sedang menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum,
juga orang-orang diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena
hasutan pihak lain yang merusak atau memecah belah persatuan gerakan koperasi.
b. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi.Layak
secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara efesien dan
mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan memperhatikan faktor-faktor
tenaga kerja, modal dan teknologi.

9
c. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan, fasilitas dan
pinjaman dari pihak luar.
d. Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang
akan dilaksanakan agar tercapai efesien dalam pengolahan koperasi. Perlu
diperhatikan bahwa mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi pengurus
haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan kepeminpinan, agar
koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah memiliki kepengurusan yang
andal.

4. Persiapan Pembentukan Koperasi


Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya mendirikan koperasi
adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh para pendiri.
Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan penyuluhan, penerangan maupun
pelatihan bagi para pendiri dan calon anggota untuk memperoleh pengertian dan
kejelasan mengenai perkoperasian.
b. Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan
koperasi dan yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan serta menyatakan diri
menjadi anggota.
c. Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain
penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

5. Rapat Pembentukan Koperasi


Setelah semua upaya persiapan pembentukan koperasi dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memerhatikan
ketentuanketentuan sebagai berikut.
a. Rapat anggota koperasi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
untuk koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi untuk koperasi
sekunder.

10
b. Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang atau beberapa pendiri atau kuasa
pendiri.
c. Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa
dan sekaligus ditunjuk oleh untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi
untuk memproses pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan
menandatangani anggaran dasar koperasi.
d. Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, penjabat dinas koperasi
dapat hadir dalam rapat pembentukan untuk membantu kelancaran jalannya rapat
dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.
e. Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas, antara lain mengenai
keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan dan
pengelolaan usaha pengurusan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga
f. Anggaran dasar harus memuat sekurang-kurangnya daftar nama hadir, nama dan
tempat kedudukan, maksud dan tujuan, bidang usahanya, ketentuan mengenai
keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, jangka waktu berdiri, pembagian sisa
hasil usaha (SHU), dan ketentuan mengenai sanksi.
g. Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan terhadap hal-hal sebagaimana
dimaksud pada butir c) dan e) dan wajib membuat berita acara rapat pembentukan
koperasi.

6. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi atau Badan Hukum Koperasi


Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis
kepada pemerintah dengan bantuan notaris. Permintaan pengesahan tersebut
hendaknya diajukan dengan melampirkan:
a. berita acara pembentukan koperasi termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan
permintaan pengesahan akta;
b. surat bukti penyetoran modal dari setiap pendiri kepada koperasinya dengan
jumlah sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok;
c. rencana awal kegiatan koperasi atau program kerja;
d. daftar hadir rapat pembentukan koperasi;
e. data pendiri koperasi;

11
f. daftar susunan pengurus dan pengawas koperasi;
g. fotokopi KTP dari masing-masing anggota pendiri (untuk koperasi primer);
h. rekomendasi dari kelurahan yang diketahui oleh kecamatan domisili koperasi itu
berada;
i. pas foto pengurus koperasi.

7. Pertanggungjawaban Kuasa Pendiri Koperasi


Selama permintaan pengesahan akta pendiri koperasi masih dalam penyelesaian,
kuasa pendiri dapat melakukan kegiatan usaha atau tindakan hukum untuk
kepentingan calon anggota atau calon koperasi.
Setelah akta pendirian koperasi disahkan maka pendiri harus segera mengadakan
rapat anggota, baik rapat anggota biasa maupun rapat anggota tahunan (RAT) untuk
memutuskan menerima atau menolak tanggung jawab kuasa pendiri atas kegiatan
usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan.
Apabila rapat anggota menerima maka kegiatan usaha atau tindakan hukum yang
telah dilaksanakan kuasa pendiri menjadi beban atau keuntungan koperasi. Jika
ditolak maka segala akibat yang timbul dari kegiatan usaha atau tindakan hukum
tersebut menjadi tanggung jawab pribadi kuasa pendiri.
Pada saat RAT pertama ini dirumuskan perangkat lunak dan perangkat keras dari
organisasi koperasi yang dibentuk, seperti tata kerja dan struktur organisasi, jenis
usaha, kepengurusan (pengurus dan pengawas) pertama dalam koperasi yang
dibentuk dan hal-hal strategis lainya untuk keperluan pengembangan koperasi,
pengurus terpilih bertanggung jawab atas keberlangsungan aktivitas usaha dan
organisasi koperasi sampai RAT tahun selanjutnya.
Dalam perjalanannya, organisasi yang dibentuk dapat mengembangkan jaringan
dengan cara masuk ke dalam keanggotaan Organisasi Gerakan Koperasi. Seperti,
a. Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk tingkat pusat,
b. Dekopinwil untuk tingkat provinsi dan DEKOPINDA untuk tingkat
kabupaten atau kota,
c. Badan Komunikasi Pemuda Koperasi (BKPK),

12
d. Asbikom Jabar (Asosiasi Bisnis Koperasi Mahasiswa Jawa Barat), atau
sekundernya seperti Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO), GKPRI,
GKBI, dan GKSI. Bisa juga organisasi lainya, seperti Kadin.

2.5 Sekitar Koperasi Simpan Pinjam


1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam lembaga keuangan bukan bank yang berbentuk
koperasi dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan memberikan pinjaman uang
kepada para anggotanya dengan bunga yang serendah-rendahnya.
Koperasi simpan pinjam atau biasa disebut koperasi kredit merupakan suatu
bentuk koperasi yang berdiri sendiri dimana anggota-anggotanya adalah orang-orang
atau badan-badan yang tergabung dalam koperasi tersebut. Mereka yang tidak
terdaftar sebagai anggota tidak bisa menyimpan atau meminjam uang dari koperasi
simpan pinjam.

2. Modal Koperasi Simpan Pinjam


Modal koperasi berasal dari modal pinjaman dan modal sendiri. Modal pinjaman
adalah modal yang dihimpun dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya,
bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan suratutang lainnya,
sumber lain yang sah (berupa modal penyertaan). Sedangkan yang dimaksud dengan
modal sendiri adalah modal yang berasal dari anggota. Modal sendiri itu berupa:
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan bebas atau sukarela dana cadangan, dan
hibah.
Jenis-jenis simpanan pada koperasi simpan pinjam yang paling umum adalah:
a. Simpanan pokok, adalah simpanan yang wajib diberikan anggota koperasi
saat pertama kali bergabung menjadi anggota.
b. Simpanan wajib, adalah simpanan yang wajib diberikan setiap anggota
koperasi setiap periode waktu tertentu dengan jumlah yang ditentukan.
c. Simpanan bebas atau sukarela, adalah simpanan sukarela yang diberikan
anggota koperasi kapan saja. Simpanan ini juga bisa diambil kapan saja.

13
Modal yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian disalurkan atau dipinjamkan
kembali kepada anggota. Dengan dana pinjaman itu para anggota dapat
mengembangkan dan memperluas usahanya. Misalnya, seorang petani dapat membeli
pupuk, benih unggul, cangkul, dan alat-alat pertanian lainnya untuk meningkatkan
produksi pertanian. Seorang pedagang akan dapat meningkatkan dan
mengembangkan usahanya, sehingga memperoleh tambahan keuntungan. Selain itu,
anggota dapat menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya.
Secara umum, bidang usaha koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit
meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pengumpulan dana semaksimal mungkin berupa simpanan atau tabungan
anggota.
b. Menyalurkan atau memberi bantuan pinjaman atau kredit kepada anggota
untuk keperluan yang mendesak
c. Tambahan modal usaha, biaya perluasan usaha, dan lain-lain bagi anggotanya.
d. Melayani pembelian atau penjualan barang secara kredit atau angsuran.

3. Fungsi lembaga keuangan Koperasi Simpan Pinjam


Peranan dan fungsi lembaga keuangan bukan bank yang berbentuk Koperasi Simpan
Pinjam terhadap anggotanya adalah sebagai berikut.

a. Peran dan Fungsi Simpanan


Uang simpanan dan tabungan akan lebih aman, terjamin, dan produktif.
Pengumpulan uang simpanan dan tabungan akan meningkat jumlahnya dan
menjadi investasi pada masa hari tua.
Simpanan dan tabungan itu akan diterima kembali secara keseluruhan
apabila pada suatu saat berhenti sebagai anggota Koperasi Simpan Pinjam.
Mendorong agar timbul hasrat untuk menyimpan atau menabung pada
koperasi.
Pengumpulan dana simpanan dan tabungan menjadi investasi untuk
membantu usaha para anggota melalui penyaluran dana kredit.

14
b. Peran dan Fungsi Pinjaman
Melalui penyaluran dana kredit itu akan dapat meningkatkan pendapatan
para anggota dan sekaligus mengentaskan kemiskinan.
Pelayanan pemberian kredit sangat cepat dan mudah tanpa agunan atau
jaminan kredit.
Pemberian kredit dengan bunga sangat rendah.
Pada akhir tahun buku jasa bunga kredit itu dibagikan kepada para anggota
setelah dikurangi biaya operasional, dana cadang dan dana pengembangan
kredit, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

15
BAB III
PELAKSANAAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pelaksanaan Penelitian


1. Identitas Peneliti
Penelitian dilakukan oleh Mahasiswa/I Universitas Sriwijaya, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Luar Sekolah, Semester 4, yang bernama/NIM dibawah ini :
a. Sinta Sepvia (06151281520036)
b. Refli Sutejo (06151181520006)
c. Adelia Yunisa Fitri (06151181520001)
d. Muhammad Darmawan (06151281520030)
e. Novan Nur Setio (06151281520037)
f. Arif Saputra (06151381520021)

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KSP Sehati Makmur Abadi. Jl. Merdeka Rt. 15 No.07
Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi
Sumatera Selatan

3. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Hari Jumat tanggal 28 April 2017. Pukul 13.00 WIB
s/d 14.15 WIB. Durasi penelitian selama 75 Menit.

16
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
Observasi, Wawancara, Dan Dokumentasi.
1. Wawancara (Interview)
Wawancara ini untuk memperoleh data yang memadai sebagai Cross
Cheks. Peneliti menggunakan wawancara dengan subjek yang dianggap
memliki pengetahuan yang mendalam, dan memiliki informasi untuk mewakili
objek penelitian.
Nama Narasumber : Eva Safitri , S.E
Jabatan : Finance Officer di KSP Sehati Makmur Abadi
Hari/Tanggal : Jumat, 28 April 2017
Jam : 13.00 WIB s/d 13.30 WIB
Durasi wawancara : 30 Menit
Tempat Wawancara : Kantor Cabang KSP Sehati Makmur Abadi di Kel.
Tanjung Batu, Kecamatan Tanjung Batu, Kab. Ogan
Ilir

2. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158).
Teknik observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian. Dalam hal ini peneliti
akan melakukan pengamatan terhadap kompenen-kompenen KSP Sehati
Makmur Abadi, hambatan-hambatan pendirian lembaga koperasi, dan faktor-
faktor yang memajukan koperasi.
3. Dokumentasi
Teknik pengambilan data melalui teknik Dokumentasi ialah suatu teknik
pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumen yang
berupa arsip-arsip, data-data, maupun catatan pribadi dan peraturan-peraturan
yang relevan dengan fokus penelitian.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Singkat KSP Sehati Makmur Abadi


Lemabaga koperasi simpan pinjam ini telah berdiri sejak tahun 2009. Pada awalnya,
koperasi ini bernama Koperasi Sehati Jaya Abadi. Namun, sejak tahun 2015 pengelolaan
koperasi diambil alih oleh perusahaan Astra dan FIF, sehingga pada tahun 2016 resmi
bergati nama menjadi KSP Sehati Makmur Abadi dengan surat izin pendirian lembaga
No. 003/Kop-SMA/Eks/10/VI/2016 dan SK Menkop & UKM RI No. 832/BH/
MENEG.I/ III/2009. Latar belakang pendirian KSP ini bermaksud untuk meningkatkan
cabang pendapatan dari perusahaan yang didasari oleh PT. Astra, kemudian membuka
sebuah KSP simpan pinjam yang di intervensi oleh kepengurusan pihak FIF dalam
bidang finance. KSP Sehati Makmur Abadi di Kelurahan Tanjung Batu, merupakan
anak cabang dari KSP Sehati Makmur Abadi yang berpusat di Jakarta. Sampai saat ini
terdapat 70 cabang kopersi yang tersebar dari sabang hingga Marauke. KSP Sehati
Makmur Abadi bermitra dengan PT. Astra, FIF Group, dan KSP Sehati. Sejak awal
pendiriannya, KSP Sehati Makmur Abadi di Kelurahan Tanjung Batu telah merekrut
800 anggota, dan memiliki 8 karyawan. BM (Branch Manager) KSP Sehati Makmur
Abadi, bernama M. Baijuri. BM adalah seorang manager cabang eksekutif yang
mengawasi divisi lokal didaerah tertentu.
KSP Sehati Makmur Abadi memiliki visi dan misi yang menjadi arah tujuan
lembaga ini dikembangkan, yaitu :
a. Visi
Menjadi KSP terbesar dan terpercaya di Indonesia
b. Misi
Meningkatkan perekonomian masyarakat pada tingkat usaha mikro;
Meningkatkan kesejahteraan anggota dan karyawan

18
4.2 Budaya (Value) KSP Sehati Makmur Abadi
1. Disiplin
Melakukan segala sesuatu menurut cara yang telah ditetapkan dengan teguh
Memiliki kegigihan dalam bekerja serta dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya
secara positif
2. Sinergi
Membangun komunikasi efektif agar tercipta keselarasan berbagai ide untuk
mencapai tujuan bersama
Mendahulukan kepentingan bersama agar mencapai kekompakan dalam pencapaian
kinerja optimal
3. Kreatif
Memanfaatkan peluang untuk menghasilkan gagasan baru dalam peningkatan
efektifitas kerja
Menggunakan pengalaman dan pengetahuan secara cermat dan teliti dalam
menyelesaikan permasalahan
4. Berani
Mengambil keputusana berdasarkan pertimbangan yang cukup serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang terjadi
Menempatkan diri sebagai teladan dalam mencapai prestasi terbaik di lingkungan
sekitarnya
5. Integritas
Menjunjung tinggi kejujuran pribadi dalam bekerja
Menciptakan keselarasan antara sikap dan tindakan pribadi dengan norma-norma
yang berlaku sehingga organisasi menjadi terpercaya
6. Komitmen
Membulatkan hati dan tekad untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan
Memberikan yang terbaik kepada semua pihak pemangku kepentingan sejalan
dengan visi perusahaan.

19
4.3 Tujuan Berdirinya Koperasi
Pendirian KSP Sehati Makmur Abadi bertujuan untuk :
1. Memperbaiki Keuangan Masyarakat Sekitar
2. Memberikan peminjaman dengan bunga yang rendah
3. Memberikan kepercayaan yang stabil bagi nasabah
4. Menjalin silaturahmi yang baik bagi nasabah

4.4 Zona Wilayah Kerja KSP Sehati Makmur Abadi Cabang Tanjung Batu

Zona Wilayah Kecamatan Nama CMO


Tanjung Atap Tanjung Batu Agus Sunarji
Tanjung Atap Barat Tanjung Batu Agus Sunarji
Tanjung Batu Tanjung Batu Agus Sunarji
Tanjung Batu Timur Tanjung Batu Agus Sunarji
Tanjunng Tambak Tanjung Batu Agus Sunarji
Tanjung Tambak Baru Tanjung Batu Agus Sunarji
Paya Besar Payaraman ASTRA
Payaraman Payaraman ASTRA
Payaraman Barat Payaraman ASTRA
Payaraman Timur Payaraman ASTRA
Seri Kembang 1 Payaraman ASTRA
Seri Kembang 2 Payaraman ASTRA
Seri Kembang 3 Payaraman ASTRA
Talang Seleman Payaraman ASTRA
Tambang Rambang Rambang Kuang ASTRA
Tanjung Batu Petai Tanjung Batu ASTRA
Tanjung Batu Seberang Tanjung Batu ASTRA
Tanjung Lalang 1 Payaraman ASTRA
Tanjung Lalang 2 Payaraman ASTRA
Tebedak 1 Payaraman ASTRA
Tebedak 2 Payaraman ASTRA
Burai Tanjung Batu Rahadian
Sentuk Tanjung Batu Rahadian
Bangun Jaya Tanjung Batu Rahmat Kurniawan
Senuro Barat Tanjung Batu Rahmat Kurniawan
Senuro Timur Tanjung Batu Rahmat Kurniawan
Seri Tanjung Tanjung Batu Rahmat Kurniawan
Rengas I Payaraman Syahrianto
Rengas ii Payaraman Syahrianto

20
Seri Bandung Tanjung Batu Syahrianto
Betung I Lubuk Keliat Tabri
Betung II Lubuk Keliat Tabri
Kasih Raja Lubuk Keliat Tabri
Kelampaian Rantau Alai Tabri
Ketiau Lubuk Keliat Tabri
Lebung Bandung Payaraman Tabri
Mekar Sari Rantau Alai Tabri
Menanti Selatan Rantau Alai Tabri
Pajar Bulan Tanjung Batu Tabri
Paya lingkung Lubuk Keliat Tabri
Rantau Alai Rantau Alai Tabri
Sukananti Baru Rantau Alai Tabri
Talang Rejo Lubuk Keliat Tabri
Talang Sari Rantau Alai Tabri
Talang tengah darat Lubuk Keliat Tabri
Talang tengah laut Lubuk Keliat Tabri
Beti Indralaya Selatan Yulius Novansyah
Limbang jaya Tanjung Batu Yulius Novansyah
Meranjat Indralaya Selatan Yulius Novansyah
Meranjat 1 Indralaya Selatan Yulius Novansyah
Meranjat ilir Indralaya Selatan Yulius Novansyah
Suka Mulia Indralaya Utara Yulius Novansyah
Tanjung Laut Tanjung Batu Yulius Novansyah
Tanjung Pinang Tanjung Batu Yulius Novansyah

4.5 Struktur Organisasi KSP Sehati Makmur Abadi

21
4.6 Penetapan Bunga Pinjaman di KSP Sehati Makmur Abadi

Dana Pinjaman Jangka Waktu Angsuran


6x 12x 18x
Rp1,000,000 Rp229,000 Rp129,000
Rp1,500,000 Rp337,000 Rp191,000
Rp2,000,000 Rp445,000 Rp252,000 Rp192,000
Rp2,500,000 Rp311,000 Rp237,000
Rp3,000,000 Rp372,000 Rp283,000
Rp3,500,000 Rp343,000 Rp329,000
Rp4,000,000 Rp385,000 Rp368,000
Rp4,500,000 Rp545,000 Rp413,000
Rp5,000,000 Rp606,000 Rp459,000

Analisis data :

Untuk menganalisa tingkat penetapan bunga, peneliti menggunakan rumus dibawah ini :

Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :

Dana Pinjaman Penetapan Bunga Angsuran


6x 12x 18x
Rp1,000,000 37,4 % 54,8 %
Rp1,500,000 34,8 % 52,8 %
Rp2,000,000 33,5 % 51,2 % 72,8 %
Rp2,500,000 49,3 % 70,6 %
Rp3,000,000 48,8 % 69,8 %
Rp3,500,000 20,5 % 69,2 %
Rp4,000,000 15,5 % 65,6 %
Rp4,500,000 45,3 % 65,2 %
Rp5,000,000 45,44 % 65,2 %

Berdasarkan hasil analisis diatas, didapatkan hasil bahwa penetapan suku bungan pinjaman
mulai dari 15 % sampai dengan yang tertinggi mencapai 72,8 %.

22
4.7 Pengelolaan administrasi di KSP Sehati Makmur Abadi

1. Keanggotaan Koperasi
Kententuan mengenai keanggotaan koperasi yang diatur pada Undang-Undang
Koperasi, terkait dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka


Menjadi anggota koperasi adalah sukarela. Anggota harus mempunyai
kesadaran bahwa menjadi anggota koperasi adalah agar dapat memperoleh
kesejahteraan bersama, bukan hanya mengejar kesejahteraan diri sendiri. Sadar
betul bahwa asas yang diterapkan pada koperasi adalah kekeluargaan, yang
kadang ini sangat bertentang dengan dunia bisnis.

b. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna


Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Sebagai
pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam
kegiatan koperasi.

c. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi


Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam
lingkup usaha koperasi. Kegiatan usaha koperasi simpan pinjam tentu diikuti
oleh anggota yang bertujuan untukdapat menyimpan maupun meminjam, yang
tentu saja tidak memajukan usahanya sendiri.

d. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindah-tangankan


Keanggotaan koperasi pada dasarnya tidak dapat dipindahtangangkan, karena
persyaratan untuk menjadi anggota koperasi adalah kepentingan ekonomi yang
melekat pada anggota yang bersangkutan, kecuali anggota koperasi meningga
dunia, keanggotaanya dapat diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi syarat-
syarat yang tertera dalam anggaran dasar.

23
5. Pola Manajemen koperasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut UU No.25/1992 yang termasuk perangkat organisasi koperasi adalah :
a. Rapat Anggota
b. Pengurus
c. Pengawas
Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota
dengan menetapkan :
a. Anggaran dasar
b. Kebijakan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
c. Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas
d. Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
e. Pembagian SHU
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

4.8 Permodalan Koperasi


Permodalan koperasi berasal dari 3 sumber, yaitu :
1. Modal sendiri sebesar 28,28% dari seluruh modal yang terkumpul
2. Modal anggota sebesar 59,63% dari seluruh modal yang terkumpul
3. Modal non anggota sebesar 12,09% dari seluruh modal

4.9 Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)


Hasil Koperasi Sejati Mulia dibagikan berdasarkan Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah
sisa hasil seluruh pendapatan koperasi yang diterima dalam tahun buku setelah
dikurangi dengan segala biaya, penyusutan dan pajak yang menjadi beban dalam satu
tahun buku yang bersangkutan.
Menurut anggaran dasar pembagian SHU adalah sebagai berikut :
1. Untuk jasa anggota 40,0%
2. Untuk pengurus/BP 20,0%
3. Untuk dana pembangunan 2,5%

24
4. Untuk dana sosial 2,5%
5. Untuk dana cadangan 35,0%

4.10 Simpanan Anggota


Simpanan anggota mempunyai kedudukan khusus di KSP Sehati Makmur Abadi
Simpanan ini mengikat anggota selama masih menjadi anggota. Simpanan anggota
terdiri dari 3 komponen yaitu :
1. Simpanan pokok.
2. Simpanan wajib.
3. Simpanan sukarela.

4.11 Syarat dan ketentuan untuk menjadi anggota KSP Sehati Makmur Abadi
1. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota.
2. Permohonan keanggotaan disetujui oleh pengurus atau bisa direferensi oleh
anggota.
3. Melampirkan fotokopi KTP dan KK satu lembar dengan menunjukkan yang asli.
4. Pas photo 4x6 sebanyak dua lembar untuk arsip serta kartu anggota.
5. Mentaati AD/ART yang berlaku di KSP Sehati Makmur Abadi

4.12 Kewajiban Anggota


1. Membayar biaya pendaftaran Rp 6.000,00 sebagai pengganti biaya materai.
2. Pembayaran Simpanan Pokok sebesar Rp. 1.000.000,00 pada saat pendaftaran atau
bisa diangsur.
3. Simpanan wajib setiap bulan sebesar Rp. 60.000,00.
4. Simpanan sukarela semakin besar nilainya maka akan semakin baik karena akan
menambah SHU yang akan diterima saat RAT.

4.13 Jasa Pinjaman (Kredit)


1. Maksimal pinjaman Rp. 5.000.000 bila melebihi maka akan diputuskan dalam rapat
antar pengurus dan pengawas.

25
2. Bunga/jasa yang dikenakan mulai dari 15 % perbulan, tergantung besar dana
pinjaman dan jangka waktu angsuran
3. Jangka waktu maksimal 18 bulan.

4.14 Kelebihan dan Kekurangan KSP Sehati Makmur Abadi


1. Kelebihan KSP Sehati Makmur Abadi
Koperasi ini memiliki beberapa kelebihan yaitu :
a. Pencairan dana cepat
b. Persyaratan peminjaman mudah.
Persyaratan : 1) KTP Suami & Istri ; 2) Kartu Keluarga; 3) STNK dan BPKB
Motor mulai tahun 2004 ke atas
c. Dana pinjaman utuh, tanpa potongan
d. Modal koperasi ditanggung seutuhnya oleh PT. Astra
2. Kekurangan KSP Sehati Makmur Abadi
a. Bunga pinjaman sagat besar mulai dari 15% s/d 72,8 %. Dengan bunga yang
sebesar itu, tidak akan mensejaterahkan perekonomian rakyat, justru menindas
perekonomian rakyat.
b. Asas dan prinsip-prinsip koperasi tidak dijalankan seutuhnya berdasarkan UU
Koperasi no.12 tahun 1992.

4.15 Solusi alternatif terhadap permasalahan/hambatan di KSP Sehati Makmur


Abadi
Masalah yang dihadapi koperasi akan semakin meluas jika tidak ditangani sesegera
mungkin. Sebelum melakukan tindakan pemecahan masalah langkah awal yang harus
kita lakukan adalah menganalisa penyebab terjadinya masalah. Setelah kita
mengetahui akar permasalahannya dimana barulah kita dapat melakukan langkah
konkrit yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Dalam
penyelesaian masalah ini dibutuhkan keterlibatan semua elemen masyarakat baik
pemerintah dan masayarakat itu sendiri.Berikut ini masalah yang dihadapi koperasi
Setia Makmur Abadi, dan cara mengatasi permasalahan tersebut , yaitu :

26
1. Kurangnya minat masyarakat desa Tanjung Batu terhadap Koperasi Setia Makmur
Abadi. Solusinya adalah adakan sosialisasi Dengan adanya sosialisasi diharapkan
pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat
mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat
menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka berminat untuk bergabung.
2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas. Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh
banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang. Sumber
daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering
dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga
dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan
ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan
biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. Perlu
dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan
agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi.Partisipasi merupakan faktor
yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan
meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan
efektif.
3. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis. Pesaing merupakan hal yang tidak
dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila
kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan
tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan survive
dan dapat berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik-trik
khusus, trik trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui
harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin
koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara
sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan
ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan
dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
4. Kurangnya partisipasi anggota. Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka
mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan

27
dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil
bagian di dalam kegiatan tersebut.
5. Sebagian nasabah menunggak pembayaran pengembalian dana peminjaman,
sehingga dapat menghambat perputaran modal. Untuk mengatasi permasalahan
ini, Pihak koperasi seharusnya menganalis penyebab dari menunggaknya
pembayaran nasabah. Setelah mengetahui penyebabnya, selesaikan masalah
dengan cara kekeluargaan. Yaitu, pertama, Bantu nasabah dalam mencari jalan
keluar dari permasalahan ekonominya sehingga hutangpun dapat dilunasi. Kedua,
nasabah harus selalu dimotivasi supaya membayar hutangnya terlebih dahulu.

28
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan
KSP Sehati Makmur Abadi, merupakan koperasi yang bergerak pada bidang usaha
simpan-pinjam. Koperasi ini merupakan anak cabang dari koperasi Sehati yang berpusat
di Jakarta. Kompenen-kompenen koperasi di KSP Sehati Makmur Abadi sudah
tergolong lengkap dan sesuai dengan peraturan menteri perkoperasian. Namun, untuk
penetapan suku bunga pinjaman masih terlampau tinggi, Hal itu dibuktikan dengan
banykanya anggota koperasi yang masih menunggak dalam pembayaran dan pinjaman
pokok dan angsuran bunga. Selain itu kurangnya tranparansi pembagian SHU terhadap
anggota-anggota dan karyawan koperasi, hal ini sangat rentan terjadinya penyelewengan
dana keuntungan usaha oleh pemilik koperasi, sehingga tindakan-tindakan ketidakadilan
dapat mudah terjadi.

5.2 Saran
Saran ini direkomendasikan untuk KSP Sehati Makmur Abadi dan Pejabat pemerintah
di dinas koperasi dan UMKM.
1. KSP Sehati Makmur Abadi
Diharapkan KSP Sehati Makmur Abadi, mendirikan koperasi berdasarkan asas
kekeluargaan, dan menjalankan secara utuh prinsip-prinsip koperasi yang tertuang
pada UU no 25 tahun 1992. Supaya Masyarakat Indonesia dapat sejahtera dan
makmur, bukan malah tertindas dengan sistem managemen koperasi yang tidak adil
dan kurang transparan.
2. Dinas Koperasi dan UKM
Seharusnya pemerintah lebih tegas dalam menetapkan peraturan-peraturan tentang
SOP pendirian koperasi. Kebijakan pemerintah harus berpihak pada rakyat golongan
bawah, bukan hanya pada masyarakat kalangan atas. Didalam Keputusan Menteri
Negara Koperasi dan UKM RI tahun 2004 tentang Pedoman Standar Operasional
Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan pinjam Koperasi, penetapan
suku bunga pinjaman tidak ditetapkan secara khusus, didalam Keputusan Menteri

29
tersebut hanya menjelaskan tata cara dalam penetapan suku bunga pinjaman, tidak
dijelaskan standar maksimal penetapan suku bunga pinjaman secara khusus dan
tegas. Dari hasil temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah kurang tegas
dalam menetapkan batas-batas penetapan bunga pinjaman. Hal ini dapat
menyebabkan lintah darat yang berkedok koperasi akan semakin menjamur,
sehingga perekonomian rakyat miskin kian tergilas dan tertindas. Hal itulah yang
menjadi salah satu faktor mengapa UMKM di Indonesia sulit berkembang.

30
LAMPIRAN
Dokumentasi

Sesi Wawancara dengan Finace Officer Sesi Wawancara dengan Finance Officer

Surat izin pendirian koperasi Anggota koperasi dan Admin

31
Foto Bersama dengan Finance Officer dan Admin Koperasi

Foto Bersama dengan Finance Officer dan Admin Koperasi

32
DAFTAR PUSTAKA

Suprayitno, Bambang. 2007. Kritik Terhadap Koperasi (Serta Solusinya) Sebagai Media
Pendorong Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM). Jurnal
Ekonomi & Pendidikan, Volume 4 Nomor 2, November 2007. PDF

Widyawati,ninik. Sunindhia. 2008. Koperasi dan Perekonomian di Indonesia. Jakarta :


Rineka Cipta.

Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi (teori dan praktik). Bandung : Alfabeta

33

Anda mungkin juga menyukai