Indralaya,
NIP : NIP :
1
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II
BAB III
2
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan penulisan dan penjabaran tentang gambaran umum dan konsep sekolah
alam di Green School Bali yang tersaji dalam makalah ini maka diharapkan makalah
ini dapat membantu seluruh pembaca pada umumnya dan mahasiswa PLS pada
khususnya dalam memahami bagaimana konsep sekolah alam yang ada di Green
School Bali. Dengan mengetahui gambaran umum dan konsep sekolah alam yang
dilaksanaakan di Green School Bali, maka makalah ini bermanfaat sebagai referensi
bagi mahasiswa PLS dalam mengimplementasikan program non-formal berbasis
pendidikan alam yang mengacu pada konsep sekolah alam yang dilaksanakan di
Green School Bali.
6
BAB II
Pembahasan
Dahulu John Hardy adalah seorang mahasiswa seni dari Kanada yang kreatif, dan
memulai perjalannya ke Bali pada tahun 1975. Penasaran dengan tradisi kerajinan
Bali, ia menetap di Bali dan mulai memproduksi perhiasan dengan seniman local Bali.
Cynthia adalah orang Amerika yang sudah berkeliling dunia saat sedang
mempertimbangkan kuliah hukumnya di Berkeley. Pada tahun 1982 Cynthia tiba di
Bali sebagai tujuan akhir liburannya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia memulai
bisnis perhiasan kecil-kecilan di Bali. Saat John Hardy dan Cynthia ditakdirkan untuk
bertemu dan kemudian jadilah pasangan suami istri yang dapat dikatakan sebagai
kolaborasi yang professional dan memiliki pemikiran yang logis mengenai analisa
budaya masyarakat Bali yang menggunakan Bambu.
Salah satu kunci keberhasilan mereka adalah menciptakan Green School itu
sendiri dengan menggunakan konsep bahan utama yaitu Bambu. Penggunaan Bambu
7
ini juga merupakan cerminan sikap mereka yang menghormati budaya masyarakat
Bali.Visi hidup John dan Cynthia sendiri adalah berusaha untuk berbagi dengan orang
lain dan memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka, dan Green
School merupakan realisasi dari visi tersebut.
"Kami sedang membangun Sekolah Hijau untuk menciptakan sebuah
paradigma baru untuk belajar. Kami ingin anak-anak untuk menumbuhkan
kepekaan fisik yang akan memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Kami ingin anak-anak untuk mengembangkan kesadaran
spiritual dan intuisi emosional mereka.
9
lebih dewasa Selain program akademik yang kuat ada beberapa aspek yang unik
program Middle School di green school yakni :
1. Waktu Komunitas
Siswa memiliki waktu untuk bekerja pada usaha yang berorientasi pada
masyarakat . Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pertemuan kelas , proyek
relawan / jasa , keterampilan hidup , organisasi dan manajemen diri , pelatihan
resolusi konflik , usaha kewirausahaan , dan semua majelis, Middle School dan
presentasi .
2. Pemeliharaan
Satu periode pada hari rabu sore setiap minggu, siswa memiliki waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah. Mereka membutuhkan dukungan ekstra dalam
matematika , membaca dan menulis, siswa dapat menggunakan ruang-ruang
yang lengang untuk dipergunakan untuk berdiskusi atau bekerja bersama dengan
temannya yang lain.
3. Pilihan
Setiap siswa akan memiliki waktu pilihan dalam satu minggu untuk eksplorasi
pengalaman yang mendalam di kelas pendidikan kreatif. Tujuannya adalah
untuk memungkinkan siswa mengeksplorasi mata pelajaran yang telah
dipelajari.
4. Seni Rotasi
Dua kali seminggu siswa Sekolah Menengah bekerja sama dengan spesialis seni
visual dan membuat pertunjukan di bidang musik , drum , marimba , seni visual
dan, drama.
5. Experiential Learning Trips
Pihak green school telah bekerjasama dengan pihak Odyssey Institute , penyedia
lokal petualangan outdoor pendidikan dan pembelajaran layanan , untuk
menciptakan pengalaman luar yang dirancang untuk mendukung tema studi
hijau untuk setiap kelas, kelas 6 adalah Air , Kelas 7 adalah Kesehatan dan
penyembuhan , dan Kelas 8 adalah Konservasi dan Aksi Sosial. Setiap kelas
akan melakukan perjalanan ke berbagai lokasi di seluruh Bali , satu perjalanan
akan berlangsung pada awal tahun ajaran ( September / Oktober ) dan satu
menjelang akhir tahun ajaran (April / Mei ) . Perjalanan ini merupakan
komponen yang tak ternilai dari program Sekolah Menengah yang dimiliki pada
Green School.
10
6. Kelas 8 Quest Project
Sebagai puncak ke Sekolah Tengah , dan sebagai bagian dari ritus yang lebih
besar dari bagian , siswa kelas 8 memulai Quest Project pribadi. The Quest
adalah kesempatan bagi siswa untuk mengejar area kepentingan pribadi dan
untuk memusatkan perhatian mereka sepanjang perjalanan kelas 8 tahun mereka
Proyek ini akan mengadakan tempat khusus penting dalam Program Sekolah
Tengah dan saat selesai akan menjadi catatan perjalanan pribadi yang setiap
siswa dapat hadir untuk komunitas sekolah .
7. Layanan Pembelajaran
Siswa sekolah menengah secara aktif terlibat dalam komunitas melalui unit
tematik dan kemitraan dengan sekolah-sekolah lokal dan LSM .
8. Global Connections
Siswa berada dalam kontak dengan siswa di seluruh dunia untuk berbagi
pengalaman mengenai proyek pembelajaran dan pertukaran lintas budaya. Hasil
wawancara radio langsung dengan siswa di Melbourne, Australia untuk berbagi
proyek-proyek konservasi , konferensi panggilan Skype dengan siswa di Hawaii
untuk membandingkan dan kontras ekosistem hutan,untuk blogging dengan
siswa di Australia,Kanada,dan Brasil untuk membahas isu-isu global dan solusi
mereka, praktisnya, anak pada tingkat 8 di green school diajarkan untuk
membuat koneksi.
11
Gb. 01 Denah wilayah Green School Bali
Daerah di sisi seberang Jembatan Minang, merupakan kawasan utama sekolah. Disitu
terdapat sawah milik sekolah dimana siswa dan guru sering menanam padi bersama.
Namun area belajar yang sesungguhnya baru ditemui setelah perjalanan melewati jalan
setapak yang menanjak yaitu kelas-kelas tanpa dinding atau pun kaca. Desain yang terbuka
tersebut membuat para siswa yang sedang belajar merasakan desiran angin, merasakan
hangatnya cahaya matahari, serta mendengar suara-suara alam seperti kicauan
burung,suara pepohonan yang bergesek, dan aliran air di sungai serta suara alam lainnya
12
yang mengiringi proses belajar siswa dikelas. Cuaca disekitar sekolah sangat mendukung
keberlangsungan belajar para siswa, karena suasana di sekitar Green School jauh dari
kebisingan dan hiruk pikuk manusia dengan kesibukannya seperti yang biasa ditemui
disekolah-sekolah biasa lainnya. Hal ini didukung dengan mencegahan kendaraan umum
memasuki wilayah Green School. Peserta didik yan diantarkan orang tua menuju sekolah
hanya akan diantar sampai jembatan minang, karena disana batas kendaraan boleh diakses.
Kendaraan dilarang memauki wilayah sekolah sebagai pengurangan kebisingan dan polusi.
Sementara itu di level tertinggi dari kawasan, terdapat sebuah lapangan besar, sarana
olahraga out door sekolah dan sebuah gymnasium. Terdapat pula sebuah bangunan dengan
tiga level yakni : Heart of School (HOS),ini adalah bangunan utama sekolah yang
berfungsi sebagai tempat administrasi, ruang guru, ruang kepala sekolah, serta ruang-ruang
penunjang lain seperti galeri seni kriya anak, ataupun ruang komputer dan lainnya. Pada
bangunan Heart of School.
13
Gb. 04 Ruang kelas yang didesain melengkung
Sementara itu bentuk kotak dan garis yang terlalu tegas akan mengurangi kreativitas
yang dibutuhkan anak-anak selama belajar. Bangunan ini sangat mengedepankan
kreatifitas anak sebagai tumbuh kembang anak yang baik, dengan kreatifitas anak akan
mendapatkan pengalaman hidup yang baik.
Dengan memegang prinsip kreatifitas anak adalah yang nomor satu, maka hasilnya
adalah kelas-kelas berbentuk busur dengan bambu-bambu yang diikat secara melengkung
sebagai penopang utama bangunan. Batang-batang bambu itu kemudian disambung
dengan rangkaian bambu lainnya membentuk atap dengan ilalang di atasnya. Bentuk yang
sedemikian rupa membentuk ruangruang kelas yang fleksibel dan indah. Keadaan ruang
kelas yang non formal, dan tidak seperti kebanyakn sekolah lain membuat anak semakin
antusias mengikuti pelajaran karena posisi duduk bisa beruah seperti yang mereka mau.
Kondisi yang demikian sangatlah fleksibel sehingga selama belajar disekolah kondisi
mental anak tidak tertekan melainkan anak dapat merasakan rasa nyaman selama belajar
disekolah karena disekolah ditanamkan kebebasan yang secara visual terungkap melalui
bentuk bangunan, bentuk furniture dan juga perilaku yang bebas bertanggungjawab yang
sekolah ajarkan kepada anak.
14
Gb.05 Rak tas
15
Kelas-kelas di Green School didesain sebagai bangunan dengan sistem yang terbuka.
Artinya, angin dan cahaya matahari dapat masuk dengan maksimal ke dalam bangunan.
Ditambah dengan sebuah skylight yang melingkar di puncak atap, sebagai sumber
pencahayaan alami bagi ruang-ruang di bawahnya,sehingga pencahayaan bangunan ini
sangat baik. Fasilitas lain di sekolah ini adalah Green Waroeng, yaitu kantin yang menjual
makanan hasil olahan kebun di sekitar Green School. Green School memang sebuah
sekolah dengan konsep kembali ke alam,namun upaya untuk bersahabat dengan
lingkungan tak hanya diterapkan pada konteks fisika bangunan, pilihan material atau
membiarkan pepohonan di sekitarnya tumbuh. Utilitas bangunan seperti listrik pun,
direncanakan dengan sistem tersendiri, yaitu turbin yang digerakkan oleh air, yang
dinamakan Vortex.
Sedangkan penyediaan air bersih berasal dari sungai yang berada sekitar 40 m di
bawah tanah yang masih di dalam kawasan Green School. Kawasan yang didesain tidak
mencemari lingkungan ini diharapkan akan menghasilkan anakanak yang selalu berfikir
green karena terbiasa dengan lingkungan yang asri.
16
Pemanfaatan limbah bambu
menjadi barang yang bermanfaat,
berupa rak tas.
17
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Sekolah Alam
Berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa kelebihan konsep sekolah alam yang
diterapkan di Green School bali diantaranya :
a. Peserta didik bisa mengeksplorasi alam dan lebih menghargai alam
b. Peserta didik bisa langsung mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan di
lapangan, tidak hanya teori.
c. Peserta didik menjadi lebih terbuka, kritis, dan percaya diri karena lebih banyak
mendapat kesempatan untuk terlibat aktif.
d. Memungkinkan peserta didik dapat belajar sambil bermain, sehingga kegitan
pembelajaran tidak berjalan membosankan.
e. Memungkinkan peserta didik untuk menjaga kearifan budaya lokal, yang serasi dan
menyatu dengan alam.
Meskipun, konsep sekolah alam memilki banyak manfaat untuk proses pembelajran
peserta didik, berikut adalah hambatan yang sekaligus menjadi kekurangan sekolah alam
yaitu :
a. Tidak mendapat kurikulum ajaran yang umum. Kurikulum yang digunakan di
Green School Bali menggunakan kurikulum internasional, sehingga ini
menyulitkan peserta didik yang berasal dari dalam negeri melanjutkan
pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi. Namun, pihak Green School telah
menyiapkan solusi atas kekurangan tersebut, dengan menyediakan program khusus
untuk peserta didik domestik yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi.
b. Biaya sekolah green school masih relatif mahal. Berikut merupakan biaya
pendidikan di Green School Bali
Grade Full Year Payment (1X) Semester Payment (2x)
Pre-K Prep/Pre-K (half Rp 96.215.000 Rp 50.512.875
day or 3 full days
Pre-K Prep/Pre-K (full Rp 133.050.000 Rp 69.851.250
day)
Kindergarten Rp 157.250.000 Rp 82.556.250
G01-G05 (Kelas 1-5) Rp 183.100.000 Rp 96.127.500
G06-G08 (Kelas 6-8) Rp 205.450.000 Rp 107.861.250
G09-G12 (Kelas 9-12) Rp 214.850.000 Rp 112.796.250
Sumber : https://www.greenschool.org
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya. maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Green School Bali yang didirikan oleh pasagan John dan Cynthia
Hardy pada tahun 2006 dapat dikatakan bagian dari pendidikan non-formal yang
menggunakan konsep sekolah alam. Konsep Sekolah Alam mengintegrasikan tiga
pilar pendidikan yang diyakini menjadi faktor kunci keunggulan umat manusia. yaitu
pilar iman. ilmu dan kepemimpinan. Karena itu kurikulum Sekolah Alam bukan hanya
menekankan pada tercapainya tujuan akademik (kurikulum Diknas). melainkan juga
mengembangkan kurikulum non akademik.
Green School. Bali. merupakan sekolah alam yang meyatukan pendidikan dengan
lingkungan secara serasi dan terintegrasi. Secara harfiah Green school berarti sekolah
hijau. namun sebenarnya memiliki makna yang lebih luas dari arti harfiahnya. Green
school bukan hanya tampilan fisik sekolah yang hijau/rindang. tetapi ujud sekolah
yang memiliki program dan aktivitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan
kearifan terhadap lingkungan hidup. Sekolah hijau yaitu sekolah yang memiliki
komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk
menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah.
Konsep sekolah alam yang diterapkan di Green School Bali berusaha
menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan. dimana atmosfer belajar-
mengajar berlangsung tidak menegangkan. komunikasi antara guru dan siswa juga
hangat dan juga mementingkan pada active learning dimana siswa tidak berfokus pada
buku-buku pelajaran saja tapi mengalami langsung apa yang mereka pelajari. bisa
lewat percobaan. observasi. dan penelitian.
3.2 Rekomendasi
Konsep sekolah alam baiknya diterapkan pada program pendidikan non-
formal yang berlokasi di pedesaan yang mana lokasi pedesaan memiliki potensi alam
yang banyak untuk dijadikan sebagai media pembelajaran bagi peserta didik.
Namun. tidak menutup kemungkinan konsep sekolah alam diterapkan pada
Program pendidikan Non-formal yang berada diperkotaan. dengan cara memberikan
wawasan lingkungan alam kepada peserta didik. melalui aktivitas-aktivitas yang
bertema alam dan lingkungan.
19
Sumber Referensi
Norviana. Syahida. 2015. Sejarah dan Pendiri Green School : Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Diakses melalui www.academia.edu
20