Anda di halaman 1dari 19

BAB I

DATA PRIMER

1.1 Gambaran Umum Desa


Desa permata baru adalah salah satu desa di kecamatan indralaya utara dengan luas
wilayah 3,14 km2. Terletak di belakang polres organ ilir. Merupakan desa kecil yaitu
gabungan komplek perumahan permata indralaya dan komplek mandala. Jarak antara desa
ke Ibu Kota Kecamatan Indaralaya Utara adalah 2 Km. Desa permata baru dibilang cukup
strategis di mana jenjang pendidikan sangat dekat dengan desa mulai dari PAUD , TK , SD
, dan juga universitas sriwijaya.
Desa Permata Baru merupakan desa dengan penduduk yang sangat heterogen.
Penduduknya sebagian besar bukanlah penduduk asli, melainkan pendatang dari berbagai
suku, yaitu suku jawa, suku minang, dan suku batak. Desa permata baru merupakan
sebuah komplek atau perumahan sehingga para penduduknya berasal dari berbagai daerah
baik kabupaten lain bahkan kota lain. Desa ini memiliki jumlah penduduk sebesar 3693
jiwa. Desa Permata Baru tergolong desa yang padat penduduk yaitu sekitar 1231/Km 2.
Jumlah penduduk berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 1917 orang dan penduduk berjenis
kelamin perempuan sebanyak 1775 orang, dengan sex ratio 108,00. (BPS data tahun 2016)
Didapat informasi bahwa keberadaan pertama kali pada pendatang di desa permata
baru ini dikarenakan di sekeliling desa ini terdapat pabrik-pabrik yang baru dibuka
sehingga lapangan pekerjaan sekitar desa permata baru mudah didapat, sehingga penduduk
bertambah begitu pesat di desa ini.
Desa permata baru memiliki 8 dusun , yaitu dusun I,II,III,dan IV terletak di desa
permata baru dan dusun V,VI,VII,VIII berada di wilayah desa mandala untuk di desa
permata baru semua penduduk bermata pencaharian sebagai buruh pabrik dan ada juga
yang bekerja sebagai pegawai, begitupun juga masyarakat di Desa Mandala akan tetapi di
Desa Mandala masih banyak terdapat lahan kosong sehingga masyarakat yang
memanfaatkan lahan kosong tersebut sebagai mata pencaharian dengan bekerja sebagai
petani dengan menanami lahan kosong tersebut dengan tanaman sayur-sayuran dan lain-
lain.
Sebelah Utara Wilayah Timbangan
Sebelah Selatan Desa Sejarah Sakti
Sebelah Timur Desa Indralaya
Sebelah Barat Desa Tanjung Baru

Semua rumah penduduk di Desa Permata Baru dan Desa Mandala sudah termasuk
rumah permanen, karena desa tersebut sudah berbentuk sebuah perumahan atau komplek.
Sumur ataupun sumur bor, baik yang manual atau dengan mesin pompa merupakan
sumber air utama untuk keperluan rumah tangga, baik untuk dikonsumsi maupun untuk
kebersihan. Sebagian besar masyarakat telah memiliki kamar mandi dan wc, namun masih
ada warga yang menggunakan fasilitas air seperti mandi dan mencuci di rawa, bahkan
sebagian mana ada air hujan jika terjadi musim kemarau.
Sarana infrastruktur meliputi jalan nasional yang melintas dari kota palembang ke
arah kota prabumulih dan jalan lintas timur arah kabupaten OKI. Dari jalan kabupaten
merupakan jalan dengan kondisi aspal, kondisi jalan kerikil, dan kondisi tanah. Angkutan
umum yang ada di Desa Permata Baru dan desa Mandala adalah bentor. Tetapi hampir
setiap rumah warga sudah memiliki kendaraan sendiri seperti motor yang digunakan
sebagai transportasi warga. Infrastruktur jalan desa yang menghubungkan desa tanjung
pering menu kompleks perkantoran bupati di tanjung senang iqomah jalan lintas
palembang sampai lampung tanda kurung lintas timur tanda kurung dan jalan lintas
palembang-prabumulih. Sebagian dari jalan tersebut banyak terdapat lubang. Perlu bagi
setiap pengendara berhati-hati dalam melajukan kendaraan yang untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.
Semua warga Desa Permata Baru dan Desa Mandala beragama Islam. Hal ini
terbukti, karena adanya masjid yang terletak di tengah-tengah desa yang menjadi
perbatasan dusun I dan dusun II . Sebagian warga setiap harinya melakukan ibadah sholat
dan mengaji di masjid desa dan adapun sebagiannya lagi mengerjakan di rumah .
Terdapat 1 sekolah dasar di desa permata baru dusun satu yaitu SD Negeri 16 Desa
Permata baru Ogan Ilir , yang telah terakreditasi A dengan jumlah siswa dari kelas 1
sampai 6 kurang lebih adalah 120 orang siswa.
Dan juga terdapat sekolah PAUD yang diberi nama PAUD Intan dan terdapat Taman
Kanak-Kanak atau TK pembina dengan tenaga pengajarnya yang berasal dari Desa
Permata Baru dan Desa Mandala itu sendiri
Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di desa permata baru adalah
POSKESDES yang berada bersebelahan dengan polres oganilir . Di mana posisi tersebut
dilayani oleh dua bidan desa. Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi pelayanan
KIA, KB, pertolongan persalinan, dan pengobatan umum serta Posyandu balita dan lansia
Desa permata baru merupakan wilayah yang mempunyai iklim tropis basah atau tipe
B. Perusahaan yang memberikan pelayanan air adalah PDAM Tirta Musi. Desa Permata
Baru dan mendalam miliki satu Tedmon yang sangat besar diperuntukkan bagi warga desa
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti mencuci, masak dan mandi tapi biasanya
warga menggunakan fasilitas ini pada saat terjadinya kemarau panjang saja
Sejak 4 tahun terakhir desa sudah mempunyai pasar sendiri yang biasanya warga
setempat menyebutnya hari kalangan atau pasar di mana para pedagang biasanya ada yang
dari desa dan ada juga dari yang luar biasa , pasar kalangan juga miliki hari-hari tentu yang
biasanya hari Selasa dan Sabtu.
Desa permata baru juga memiliki fasilitas untuk tempat bermainnya para remaja,
yaitu lapangan bola voli . Selepas dari jam bekerja biasanya para remaja bahkan bapak-
bapak pergi ke lapangan untuk menghibur diri sekaligus berolahraga di lapangan bola voli
ini setiap sorenya. Lapangan bola voli ini terletak di tengah-tengah desa.
Menurut BPS data tahun 2016, Tingkat kesejahteraan Ds. Permata Baru adalah
bervariasi yaitu : 121 KK tergolong Pra Sejahtera, 127 KK tergolong Sejahtera tahap I,
629 KK tergolong sejahtera tahap II, 67 KK Sejahtera Tahap III.

1.2 Data Kegiatan PKK Desa Permata Baru Tahun 2017


Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana,
pelaksana, pengendali dan penggerak. Pembinaan tehnis kepada keluarga dan
masyarakat dilaksanakan dalam kerjasama dengan unsur dinas instansi pemerintah
terkaitBerikut ini akan disajikan data kegiatan PKK di Desa Permata Baru tahun 2017.
Terdapat 10 Program pokok PKK yaitu : 1) Penghayatan dan Pengalaman Pancasila, 2)
Gotong Royong, 3) Pangan, 4) Sandang, 5) Perumahan dan tata laksana rumah tangga,
6) Pendidikan dan Keterampilan, 7) Kesehatan, 8) Pengembangan Kehidupan
Berkoperasi, 9) Kelestarian Lingkungan Hidup, 10) Perencanaan Sehat. Kesepuluh
Program PKK tersebut terbagi menjadi 4 POKJA (Program Kerja) yang saling
terintegrasi untuk memudahkan dalam pelaksanaan sepuluh program PKK tersebut.

Daftar Data Wisma di Desa Permata Baru

Nama
No Dasawisma Nama Ketua Keterangan
1 Jeruk Komariah DUSUN I
2 Apel Jubaidah DUSUN I
3 Anggur Ahla Tadin DUSUN I
4 Cherry Sri Heryani DUSUN I
5 Manggis Reni Haris DUSUN I
6 Strawberry Salamah Yanto DUSUN I
7 Pisang Tika DUSUN I
8 Pepaya Yuli Yao DUSUN I
9 Anggrek Emmi Martini DUSUN II
10 Asoka Evi Bili DUSUN II
11 Melati Heryani DUSUN II
12 Dahlia Irayanti DUSUN II
13 Mawar Yanti Subekti DUSUN II
14 Bugenvil Maryanti Rusdi DUSUN II
15 Antgurrium Asma Silo DUSUN II
16 Kamboja Yusnani DUSUN II
17 Wijaya kusuma Ramsitun DUSUN II
18 Akasia Fajariana Antoni DUSUN III
19 Pinus Saginem DUSUN III
20 Randu Tika Lubis DUSUN III
21 Jati Eli Warni DUSUN III
22 Mahoni Romiyati Sugiono DUSUN III
23 Balam mMarini Haryono DUSUN III
24 Tembesu Ika Muhjayen DUSUN IV
25 Kulim Santi Rahman DUSUN IV

Strategi PKK dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan


melalui Kelompok Dasawisma, yaitu kelompok 10 20 Kepala Keluarga yang berdekatan.
Di Ds. Permata Baru Terdapat 25 Kelompok Dasawisma. Ketua Kelompok Dasawisma
dipilih dari dan oleh anggota kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10 rumah
dan mempunyai tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada
dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, balita, orang sakit, orang
yang buta huruf dan sebagainya. Informasi dari semuanya ini harus disampaikan kepada
kelompok PKK setingkat diatasnya, yang akhirnya sampai di Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan.
Berikut ini disajikan data PKK pada POKJA III tahun 2017 didesa Permata Baru. Pokja III membidangi program PKK bagian Pangan, Sandang
dan tata laksana rumah tangga di desa Permata Baru.

Jumlah Kader Pangan


Makanan
Pokok Pemanfaatan Pekaranagan Jumlah Industri Jumlah Rumah

Tata Laksana Rumah Tangga

Tdk Sehat & Tdk Layak Huni


Sehat dan Layak Huni

Keterangan
Lumbung Hidup

Tanaman Keras
Sandang
Nama

Wrung Hidup
Pangan
No

Peternakan
Non-Beras

Perikanan

Sandang
Wilayah

Pangan
Beras

Toga

Jasa
1 Dusun I 1 1 1 439 0 45 0 2 5 18 13 12 1 5 413 26
2 Dusun II 2 2 2 278 0 30 0 3 8 20 7 7 3 3 260 18
3 Dusun III 1 1 1 181 0 60 4 5 6 21 4 5 2 5 159 22
4 Dusun IV 1 1 1 150 0 63 5 6 7 25 7 8 2 6 120 30

Jumlah 5 5 5 1048 0 198 9 16 26 84 31 32 8 19 952 96

Jumlah Kader TP-PKK (Tim Penggerak PKK) yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan Anggota, sebanyak 5 Orang yang tersebar pada 4
dusun di desa Permata Baru. Berdasarkan data yang didapat, makanan pokok penduduk Ds. Permata Baru adalah beras. Pemanfaatan pekarangan
oleh penduduk desa Permata Baru dimanfaatkan dengan berbagai macam jenis kegiatan yang mengahasilkan nilai ekonomi, diantaranya lahan
pekarangan rumah dijadikan lahan peternakan, perikanan, warung hidup, lumbung hidup, toga (tanaman obat), dan tanaman keras (perdu).
Jumlah Industri rumah tangga didesa tersebut membidangi 3 sektor besar yaitu pada sektor pangan, sandang, dan jasa. Industri pada sektor
pangan terbanyak terdapat di dusun I, Industri pada sektor sandang terbanyak pada dusun II, dan Industri jasa terbanyak pada dusun IV.
Jumlah rumah yang sehat dan layak huni, terbanyak pada Dusun I. Sedangkan jumlah rumah yang tidak sehat dan tidak layak huni
terbanyak di Dusun IV.

Data Pokja III


Penghayatan dan Pengamalan Pancasila Gotong Royong
Jumlah Kader Pola
PKBN PKDRT Asuh Lansia Jumlah Kelompok

PKBN

PKDRT

Pola Asuh

Jml Kelompok

Jml Anggota

Jml Kelompok

Jml Anggota

Jml Kelompok

Jml Anggota

Jml Kelompok

Jml Anggota

Kerja Bakti

Rukun Kematian

Keagamaan

Jimpitan

Arisan
Nama
No Ket
Wilayah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Dusun I 1 1 5 1 5 1 5 5 26 1 123 2 2 2 1 1
2 Dusun II 1 1 1 5 1 5 1 52 2 2 2 1 1
3 Dusun III 1 1 5 1 5 1 5 5 26 1 61 2 2 2 1 1
4 Dusun IV 1 1 1 5 1 5 1 36 2 2 2 1 1

Jumlah 4 4 10 4 20 4 20 10 52 4 272 8 8 8 4 4

Diatas adalah data PKK Pokja III, yang membidangi Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Jumlah Kader PKBN (Pembinaan Kesadaran Bela
Negara) berjumlah 1 kader di masing-masing dusun. Kader ini yang akan mengajak anggota-angota dibawah kader untuk mengikuti program
PKBN.
Jumlah kader PKDRT(Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga) berjumlah 1 kader di masing-masing dusun. Sedangkan Kader Pola asuh
(pendidikan parenting) di dusun I dan III terdapat 5 kader masing-masingnya. Sedangkan di dusun II dan IV belum ada sama sekali kader.
Tabel data POKJA II, Pendidikan keterampilan koperasi di Ds. Permata baru

Pendidikan Keterampilan Pembangunan Kehidupan Berkoperasi

Kader Khusus Kader yang


sudah dilatih Koperasi
Berbadan
Hukum
Pra Koperasi/Usaha
Jml Klmpk Bljar BKB
bersama/ UP2K

Tutor
Nama Wilayah

Jml Warga Nir Aksara

Paket A Paket B Paket C KF


No

Keterangan
Mandiri
DAMAS PKK

Pemula
Keterampilan

Madya

Utama

Jml Anggota
Jml Klm Simulasi BKB

TPK3 PKK
Kopeerasi

LP3 PKK

Jml Klp
BKB
Jml Ibu Peserta
PAUD/Sejenis

Paud/ Sejenis
Jumlah TBM

Jml Klmpok

Jml APE

KF
Warga Belajar

Warga Belajar

Warga Belajar

Warga Belajar
Klp Belajar

Klp Belajar

Klp Belajar

Klp Belajar

Jml Klp

Peserta

Jml Klp

Peserta

Jml Klp

Peserta

Jml Klp

Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Dusun
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 44 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0
I
Dusun
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 52 1 1 0 2 10 0 0 0 4 0 1 11 0 0 0 0 0 0 0 0
II
Dusun
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0
III
Dusun
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IV
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 96 1 1 0 4 10 0 0 0 9 0 1 35 0 0 0 0 0 0 0 0
BAB II
PEMBAHASAN

I. JUDUL PROGRAM
Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Recycle Bank dan Pembuatan
Biopori di Ds. Permata Baru Kec. Indralaya Utara

II. LATAR BELAKANG MASALAH


Pemahaman masyarakat Indonesia akan pentingnya pemanfaatan sampah masih
perlu ditingkatkan. Barang rusak, benda tak terpakai, kemasan produk, sisa makanan,
semua dibuang begitu saja. Sebagaian bertumpuk ditempat pembuangan akhir
(TPA), selebihnya berserakan dijalan atau mengambang di sungai. Kementrian
Lingkungan Hidup mencatat pada 2012 rata-rat penduduk Indonesia menghasilkan
dua kilogram sampah per orang per hari. Artinya ada sekitar 490 ribu ton sampah
yang dibuang oleh seluruh penduduk Indonesia. Sampah tidak sekedar membuat
pandangan tak enak atau bau tak sedap. Timbunan sampah di tempat pembuangan
akhir yang terbuka bisa menimbulkan masalah lebih besar daripada yang
dibayangkan. Sampah organik memilki dekomposisi secara anaerobik dan
menghasilkan gas metan yang berkontribusi pada pemanasan global. Jika gas metan
berada di atmosfer dalam waktu 7-10 tahun dapat meningkatkan suhu sekita 1,3oC
pertahun.
Penyelesaian masalah sampah tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan
petugas kebersihan saja. Seluruh lapisan masyarakat harus turut serta membantu
pemerintah untuk bergerak bersama dalam menangani masalah sampah. Salah
satunya dengan penerapan 3-R (Reuse-Reduce-Recycle) dalam wujud Bank Sampah.
Sistem ini berfungsi mengelola bank sampah dengan menampung, memilah, dan
mendistribusikan sampah ke fasilitas pengolahan sampah yang lain atau kepada
pihak yang membutuhkan. Sehingga sampah di TPA bisa berkurang, dan bahkan
bisa menambah nilai guna barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna.
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup, kini sudah ada 1195 bank sampah
telah dibangun di 55 kota diseluruh Indonesia. Selain itu, ada pula bank sampah yang
digagas oleh perusahaan atau lembaga swadaya masyarakat. Program Bank Sampah
harus dikembangkan dan segera dilaksanakan. Jika tidak, beberapa tahun mendatang
250 juta rakyat iIndonesia akan hidup bersama tumpukan sampah.
Saat ini, pengelolaan lingkungan Desa Permata Baru masih kurang baik dalam
hal kebersihan dan kesehatan, serta pembuatan aliran air yang kurang tepat sehingga
menyebabkan banyak genangan-genangan air di lingkungan rumah warga. Selain itu,
desa ini belum memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk sampah-sampah
yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga. Biasanya sampah-sampah tersebut hanya
dibakar saja, dan hal tersebut menyebabkan limbah sisa pembakaran yang
menumpuk. Oleh karena itu, pada sektor lingkungan, perlu diadakan pelatihan
manajemen lingkungan yang baik seperti pembuatan bank sampah, pembuatan
lubang biopori untuk pencegahan adanya genangan air, serta wawasan bagi
masyarakat desa sehingga tercipta lingkungan yang bersih, sejuk, dan sehat.
Selain itu, juga dapat dibentuk kelompok masyarakat baik usia sekolah maupun
para orangtua agar dapat berkreativitas berbasis lingkungan. Dengan berkembangnya
kreativitas masyarakat berbasis lingkungan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih
memperhatikan kebersihan lingkungan, dan menciptakan kreativitas lingkungan
. Pada akhirnya, harapan terbesar dari program ini adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Ds. Permata Baru.

III. PERUMUSAN MASALAH


Masalah-masalah yang dirumuskan, yaitu:
1. Bagaimana mengembangkan desa berbudaya lingkungan (eco-village) di
Desa
Permata Baru?
2. Bagaimana membangun bank sampah dan pemanfaatan sampah sebagai
sumber
penghasilan bagi masyarakat Desa Permata Baru?
3. Bagaimana konsep pembuatan biopori yang tepat di Desa Permata Baru?
Bagaimana model pendidikan diluar sekolah maupun pengembangan
kreativitas
berbasis lingkungan yang tepat bagi anak-anak dan para orangtua di Desa
Permata Baru serta implementasinya yang berkelanjutan?
IV. TUJUAN
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dilaksanakannya programini
adalah:
1. Sosialisasi dan mengajak masyarakat Desa Permata Baru ikut serta dalam
program yang menunjang dalam perwujudan desa berbudaya lingkungan.
2. Membangun bank sampah untuk menabung sampah-sampah yang
dikumpulkan di lingkungan Desa Permata Baru. Jika bank sampah tersebut
sudah memiliki administrasi dan pengelolaan yang baik maka kualitas bank
sampah dapat ditingkatkan dengan menambahkan kepemilikan badan
hukum dan pembuatan buku tabungan sendiri sehingga pengelola sampah
akan lebih memiliki prospek secara ekonomi. Sampah tersebut juga dapat
dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat Desa Permata Baru.
3. Pembuatan biopori di sekitar rumah warga untuk mengembalikan air hujan
menjadi air tanah dan agar tidak ada lagi genangan-genangan air di
lingkungan rumah masyarakat. Setelah semuanya selesai, untuk
selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemeliharaan secara konsisten
sehingga kompos yang dihasilkan pun dapat dimanfaatkan oleh warga.
4. Membuat model pendidikan di luar sekolah, seperti
pelatihan/seminar/workshop dalam hal mengembangkan kreativitas
berbasis lingkungan bagi seluruh masyarakat desa ini dapat dilakukan
dengan pembinaan dan pendampingan dalam karya seni yang dapat
menghasilkan keuntungan bagi masyarakat dan desa Permata Baru dengan
pemanfaatan sampah anorganik, seperti sampah plastik bekas produk-
produk kemasan.

V. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


Beberapa indikator yang menentukan keberhasilan dari program ini, yaitu:
1. Terbentuknya masyarakat Desa Permata Baru yang selalu bergotong-
royong. Hal ini ditunjukkan oleh partisipasi aktif dari orangtua, remaja
maupun anak-anak kecil yang ikut serta membenahi lingkungan agar desa
menjadi semakin bersih, sejuk dan sehat.
2. Tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke
lingkungan sekitar, melainkan hanya membuang sampah ke bank sampah.
3. Tidak ada lagi genangan-genangan air di lingkungan rumah warga,
terutama pada saat turun hujan.
4. Kerjasama dengan warga Desa Permata Baru dapat terus terjaga. Hal ini
dapat dilakukan secara konsisten karena program ini akan menjalin
kerjasama dengan Tim Penggerak PKK yang ada di Desa Permata Baru.
5. Terbentuknya kelompok-kelompok dan para kader masyarakat di bidang
lingkungan dengan spesialisasi bank sampah, dan biopori.

VI. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari program ini, yaitu:
1. Terbentuknya desa berbudaya lingkungan yang dapat meneruskan dan
mengembangkan program yang telah dijalankan dengan pendampingan dari
2. Membuat publikasi program sejak awal proses melalui website/blog dan Warta
Trilogi untuk mendokumentasikan dan mempublikasikan setiap perkembangan
lingkungan Desa Permata Baru. Hal ini juga dapat dijadikan referensi bagi
desa lain yang memiliki program yang sama.
3. Info grafis berupa poster dan buku manual dari setiap program yang dikerjakan
sehingga bermanfaat, baik oleh kader maupun dalam kaderisasi warga.
4. Menghasilkan publikasi ilmiah, baik di Konferensi Nasional/Proceeding,
maupun Jurnal Nasional.

VII. KEGUNAAN
Manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat Desa Permata Baru selama
pelaksanaan hingga selesainya program ini yaitu terciptanya kegiatan harian
masyarakat yang lebih bermanfaat dalam mengisi waktu-waktu yang senggang
dalam pembeuatan ketrampilan dari sampah anorgaik, menciptakan lingkungan
yang bersih, sejuk, sehat, dan bebas banjir.

IX. METODE PELAKSANAAN


Metode pelaksanaan yang akan digunakan dalam program bina desa ini
adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman
Partisipatif Kondisi Pedesaan karena mahasiswa akan selalu bersama-sama
dengan masyarakat untuk menjalankan program ini. Metode PRA memiliki
beberapa tahapan, namun dalam program kali ini, tahapan yang digunakan
adalah: 1) Identifikasi Masalah; 2) Analisis Kebutuhan; 3) Penyusunan Program;
4) Pelaksanaan Program; 5) Monitoring dan Evaluasi berdasarkan indikator
keberhasilan program; 6) Lokakarya Hasil dengan menghadirkan stakeholder
program; 7) Pelaporan. Secara detail, langkah-langkahnya yaitu:
1. Identifikasi masalah
Mahasiswa, dosen pembimbing dan warga bersama-sama menemukan
dan melihat ulang secara kritis terhadap data primer dan potensi desa
yang berhubungan dengan permasalahan di Desa Permata Baru.
Mahasiswa, dosen pembimbing dan warga bersama-sama melakukan
perencanaan waktu dan penentuan tempat yang tepat untuk pelaksanaan
setiap program.

2. Analisis kebutuhan
Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan dan diskusi telah
menghasilkan kebutuhan prioritas dalam program ini. Masalah utama yang
dihadapi oleh warga Desa Permata Baru adalah kurangnya pengetahuan
dan kesadaran hidup bersih dan sehat, perekonomian yang masih rendah,
dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang masih banyak tergolong pra
sejahtera, dan sejahtera tingkat I dan II.
Analisis SWOT Desa Permata Baru :
a. Strenght (Kekuatan) :
Masyarakat desa Permata Baru memiliki rasa gotong royong yang
tinggi
Sebagian besar Masyarakat desa Permata Baru partisipatif dalam
setiap program desa
Adanya kader-kader Program PKK yang aktif dalam mengikuti
kegiatan 10 program PKK
Kepala desa dan staf jajarannya, memillki pemikiran yang terbuka
dalam inovasi
Desa Permata Baru memilki tempat/lapak pasar kalangan yang
diadakan setiap hari selasa dan sabtu.
b. Weakness (Kelemahan) :
Masyarakat yang cenderung heterogen, terdiri dari berbagai macam
suku daerah, dan sedikit penduduk asli, kebanyakan datangan. Hal
ini mempersulit teradopsinya suatu inovasi.
Masyarakat yang memilki kesadaran lingkungan yang masih
rendah
Sebagian besar masyarakat desa Permata Baru tamatan SD, SMP,
dan SMA, yang masih kurang dalam wawasan pengetahuan.
Potensi lahan yang sempit, karena padat penduduk, dan padat
bangunan rumah
c. Opportunity (Peluang)
Desa Permata baru memiliki posisi yang strategis, yaitu berada
didekat lembaga-lembaga pendidikan seperti TK, PAUD, SD, dan
Universitas Sriwijaya dan dekat dengan ibukota kecamtan dengan
jarak 2 Km saja, selain itu, posisi desa dekat dengan jalan raya
nasional. Hal ini memudahkan akses bagi Desa Permata Baru
dalam mengembangkan desanya menjadi desa Percontohan.
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi yang semakin canggih,
memudahkan dalam mengadopsi inovasi kepada masyarakat.
d. Threat (Ancaman)
Perkembangan teknologi dan informasi, menyebabkan masyarakat
yang lemah pendidikannya, cenderung malas dan tidak kreatif,
contohnya: Masyarakat Desa yang lebih senang menonton sinetron
serial di TV dan bermalas-malasan dengan gadget mereka,
membuat masyarakat desa kurang aktif dalam kegiatan nyata yang
bermanfaat.

3. Penyusunan Program
Program yang menjadi prioritas adalah untuk mengatasi genangan air
dengan pembuatan lubang biopori, pembuatan bank sampah. pendidikan
dan pembinaan kreativitas masyarakat berbasis lingkungan.Implementasi
program akan dilaksanakan di 8 RT, namun ada beberapa program yang
basisnya adalah Dusun, yaitu sebagai berikut:
a. Kegiatan berbasis Dusun (dikoordinasi di tingkat Dusun): Pendirian
Recycle Bank.
b. Kegiatan berbasis RT (dilakukan di masing-masing RT): lubang
biopori,

4. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program akan mulai dijalankan sampai terbentuk dan
menghasilkan yaitu dengan target 6 bulan
5. Monitoring dan Evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan program
Monitoring dan evaluasi akan dilakukan setiap 2 (dua) minggu sekali atau
1 (satu) bulan dua kali tergantung dari program yang sedang berjalan
maupun kebutuhan pemeliharaanya.
6. Lokakarya Hasil dengan menghadirkan stakeholder dengan mengundang
berbagai pihak yang terlibat.
7. Pelaporan
Hasil evaluasi dan kegiatan akan dilaporkan kepada dipublikasikan kepada
para akademisi, pemerintah, dan masyarakat luas

XI. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Program ini akan dilaksanakan dalam 2 tahapan, yaitu prapelaksanaan dan
pelaksanaan.
1. Pra-pelaksanaan meliputi sosialisasi, survey, diskusi dengan warga,
konsultasi, pencarian mitra kerjasama, identifikasi dan diskusi permasalahan
serta penyusunan proposal dilaksanakan dari bulan November-Desember
2017.
2. Pelaksanaan program, yaitu pembuatan lubang biopori, pembangunan bank
sampah, serta pengembangan kreativitas berbasis lingkungan dilaksanakan
selama 6 bulan yaitu dari bulan Januari-Juni 2018, dan di akhir program
akan dilaksankan pelaporan.
3. Monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan selama 2 minggu sekali, di
minggu ke-2
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai