(Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bki Sosial)
DISUSUN OLEH:
1. Nabila 1830502040
DOSEN PENGAMPUH:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Warga Desa Rengas penduduknya berjumlah berkisaran 700 KK atau sekitar 3500-an
jiwa. Penduduk Desa Rengas ini sekitar 90% pekerjaannya adalah sebagai petani, namun
sebagian kecil lainnya adalah sebagai pegawai negeri (guru) dan pedagang. Petani Rengas ini
komoditasnya adalah nanas, karet dan padi.
Awal mulanya masuk PTPN VII unit usaha Perusahaan Gula (PG) Cinta Manis pada
tahun 1980, dan mulai beroprasi pada tahun 1982. Sebelumnya PTPN VII ini dahulu dikenal
dengan nama PTP. XXI. XXII. Kehidupan Desa Rengas mulai berubah. Lahan pertanian
banyak dikuasai oleh perkebunan, yakni sekitar 2.386 Ha untuk tanaman tebu, selebihnya
sekitar 30% yang terletak didekat pemukiman penduduk masih dimiliki dan ditanami oleh
sebagian kecil penduduk.
Pada zaman tersebut kekuatan TNI memang luar biasa dengan otoriternya, tak
terkecuali untuk menguasai tanah rakyat dengan mengancam menggunakan senjata api. Tak
sedikit masyarakat yang dengan sangat terpaksa kehilangan tanahnya. Namun masih ada
warga yang bersih keras mempertahankan tanahnya tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, akses lahan yang semakin terbatas, membuat
warga desa berubah menjadi buruh tani dan penyewa lahan. Hanya sebagian kecil saja yang
masih memiliki lahan yang tersisa (30%) dengan rata-rata kepemilikan lahan 1 Ha. Demi
melanjutkan kehidupan, sebagian warga rela menjadi buruh-buruh harian lepas (BHL) di
perkebunan dengan upah Rp 13.000/hari, sebagian lainnya menjadi petani penyewa, lahan
keluar desa bahkan ke luar kabupaten.
Warga yang usai menunaikan salat Jumat pada waktu itu, dan mendengar saudara-
saudaranya tertembak oleh Brimob, serentak ribuan warga berduyun-duyun mendatangi
tempat kejadian. Pasukan Brimobpun kocar kacir dipukul mundur di areal perkebunan. Emosi
warga meledak dan tak terkendali lagi, warga akhirnya melampiaskan kemarahannya dengan
membakar fasilitas perusahaan. Pasca 4 Desember, warga kembali menduduki lahan dan
mulai bercocok tanam dari mulai menanam padi, nanas, karet, dan tanaman lainya. Sekarang
warga Desa Rengas Berlomba-lomba berkebun pada lahan yang telah ditentukan masing-
masing.
Dari sekian panjang perjalanan perjuangan Petani Rengas, bisa dikatakan Warga
Rengas berhasil dalam merebut haknya, apalagi Warga Rengas sudah bisa mengecap hasil
tanamannya dari tanah yang susah payah diperjuangkan. Bercermin dari kejadian Rengas,
beberapa desa tetangga sekarang juga sudah mulai sadar dan bangkit untuk memperjuangkan
haknya. Terakhir Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir sudah mulai
melakukan pendudukan lahan, dan dalam perjuangan Betung sekarang kawan-kawan dari
Walhi Sumsel masih di tahan di Mapolda Sumsel.
PROFIL DIRI
Agama : Islam
Alamat : Jln. Krio Bijak Desa Rengas 2 Kec. Payaraman Kab. Ogan
Status : Mahasiswa
PEMBAHASAN
.
BAB III
PENUTUP
Secara garis besar teori dari tokoh psikologi humanistik ini menggambarkan
lima tingkat (hierarki) kebutuhan, dari yang terendah hingga tertinggi: fisiologis, rasa
aman, cinta dan rasa memiliki, penghargaan, dan aktualisasi diri. Bila kebutuhan dari
tingkat yang lebih rendah terpenuhi, secara otomatis individu didorong oleh
kebutuhan yang setingkat lebih tinggi. Teori tersebut sangat populer di kalangan
psikologi maupun manajemen. Namun, umumnya kita hanya mengingat secara garis
besar. Berikut ini disajikan teori Maslow secara lebih lengkap untuk membantu kita
memahami perilaku orang-orang di sekitar kita, khususnya memahami diri sendiri,
dari sisi motivasi.
Karya Maslow
Diawali dengan keberatannya atas teori kepribadian dari Sigmund Freud (yang
dikembangkan berdasarkan penelitian terhadap individu yang mengalami masalah
kejiwaan), Maslow mencoba menemukan ciri-ciri kepribadian sehat pada individu-
individu yang menurutnya merupakan wakil-wakil terbaik dari spesies manusia.
Maslow meneliti kepribadian 46 orang, baik yang telah meninggal maupun yang
masih hidup. Di antara subjek penelitiannya adalah Thomas Jefferson, Abraham
Lincoln, Albert Einstein, Eleanor Roosevelt, Goethe. Dari kalangan psikologi, yang
diteliti Max Wertheimer dan Ruth Benedict.
Untuk mereka yang masih hidup, pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, asosiasi bebas, dan tes proyektif. Untuk yang sudah meninggal, Maslow
menggunakan teknik analisis biografi dan otobiografi. Sebagai hasilnya, Maslow
menyimpulkan bahwa semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan instingtif yang
mendorong untuk bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasi diri,
mengembangkan potensi yang ada sejauh mungkin. Potensi untuk pertumbuhan dan
kesehatan psikologis itu diaktualisasi (diwujudkan) atau tidak, tergantung pada
kekuatan individual dan sosial yang memajukan atau menghambat.
Pada umumnya manusia memiliki potensi lebih banyak daripada apa yang
dapat dicapai. Tidak banyak orang yang mencapai aktualisasi diri. Namun, Maslow
tetap optimis tentang kemungkinan bahwa jumlah orang yang mencapai keadaan ideal
ini dapat semakin banyak. Prasyarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah dengan
memuaskan empat kebutuhan yang lebih rendah.
Hierarki Kebutuhan