Anda di halaman 1dari 7

A.

Sejarah Berdirinya Desa Mengupeh

1. Sejarah Desa Mengupeh

Desa Mengupeh adalah salah satu desa dari Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo, Desa
Mengupeh terletak di tepi Jalan Lintas Tebo-Jambi, desa ini terbagi 2 (dua) wilayah dan 6 (enam) dusun,
yaitu pinggiran Jalan Lintas dan pinggiran Sungai Batanghari atau biasa disebut dengan Mengupeh
Sebrang, yang mana yang Sebrang ini merupakan Induk atau Cikal Bakal Desa Mengupeh. Awal mula
terbentuknya Desa Mengupeh terjadi di Mengupeh Sebrang. Untuk di Sebrang ini terdapat dua dusun.
Disinilah kehidupan Desa Mengupeh pertama kali, seiring berjalannya waktu, dan sulitnya akses
Mengupeh sebrang, maka mulailah orang-orang membangun rumah dan memulai kehidupan di
pinggiran jalan lintas tebo-jambi. Sejarah berdirinya Desa Mengupeh tidak ada diceritakan secara turun
temurun oleh orang-orang terdahulu kepada penerus-penerus generasinya. Jadi, hanya sedikit cerita
saja yang diketahui oleh orang-orang di Desa Mengupeh tentang asal muasal sejarah berdirinya Desa
Mengupeh itu sendiri. Desa Mengupeh ini berdiri pada tahun 1950 yang mana pada masa itu kabupaten
Tebo dan Bungo masih bersatu. Asal muasal dinamakannya Desa Mengupeh ialah yang kata dasarnya
yaitu Mengupeh. Al Jufri Kepala Desa Mengupeh mengatakan bahwa : [P]ada zaman orang tuo dulu, jadi
ado beberapo orang di Desa Mengupeh ini dulunya saat sedang bekerja dan berisitirahat berteduh di
bawah daun lipeh atau daun lipai sambil membawa buah-buahan, kemudian salah satu temannya
berkata bahwa buahnya sudah dikupas atau bahasanya orang dulu itu mengupeh yang artinya
mengupas. Pada intinya mengupeh itu mengupas.

Kepala Desa Mengupeh beliau mengambil kesimpulan bahwa apa yang dikupas itu ialah buah-
buahan yang merupakan asal kata dari Mengupeh tersebut. Desa Mengupeh adalah sebuah desa yang
berada di Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dengan kepemimpinan Kepala Desa
Mengupeh berubah sesuai dengan peraturan dan Undang-Undangan yang berlaku. Di antaranya
kepemimpinan yang pernah menjabat dan memimpin di Desa Mengupeh hingga sampai sekarang,
yaitu :
Dalam kepemimpinan di Desa Mengupeh dari tahun 1950 sampai dengan 1982 masih
dinamakan dengan Depati, kemudian dari tahun 1982 sampai dengan sekarang 2021 nama
kepemimpinannya menjadi Kepala Desa.
Adapun jumlah penduduk yang ada di Desa Mengupeh Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo
pada bulan Maret 2021 ialah berjumlah 3.622 Jiwa, yang terdiri dari 1.872 penduduk laki-laki dan 1.750
penduduk perempuan. Penduduk baru lahir berjumlah 15, penduduk pindah datang berjumlah 44,
penduduk pindah pergi atau domisili berjumlah 40, penduduk bukan penduduk setempat domisili
berjumlah 226, dan penduduk kartu kerluarga berjumlah 1.231.

B. Letak Geografis Desa Mengupeh

Desa Mengupeh termasuk wilayah Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo. Dengan luas kurang
lebih 6.815 Ha, wilayah Desa Mengupeh terletak di dataran rendah. Adapun secara geografis batas-
batas wilayah desa Mengupeh ini berbatasan dengan 4 (empat) Desa, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Sumber: Kantor Desa Mengupeh

Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa batas wilayah Desa Mengupeh dengan wilayah lainnya,
dapat dilihat dari sebelah utara berbatasan dengan Desa Muara Kilis, sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Rantau Api, sebelah barat berbatasan dengan Desa Penapalan dan Desa Muara Kilis, dan
sebelah barat berbatasan dengan Desa Rantau Api dan Desa Lubuk Mandarsah.
C. Kondisi Sosial, Budaya, Pendidikan, dan Agama

1. Kondisi Sosial Masyarakat di desa Mengupeh yang masyarakatnya masih sangat menjujung
tinggi adat istiadat nenek moyang mereka. Dalam hal gotong royong masyarakat desa juga masih sangat
tinggi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam bermasyarakat. Di dalam kehidupan bermasyarakat
adanya interaksi yang kuat antar warga, tingkah laku antar anggota masyarakat dan hidup bergotong
royong masyarakat desa Mengupeh terlihat ketika salah satu dari anggota masyarakatnya yang
mengadakan suatu acara mereka masih begotong royong saling membantu satu sama lain demi sebuah
kelancaran suatu acara.

2. Kondisi Budaya

Adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan yang biasanya berfungsi sebagai pengatur,
pengendali, pemberi arah, kepada perlakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat.10 Budaya
dapat mencakup banyak aspek kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan dimensi hubungan
antar manusia, walaupun bentuk dari masing-masing komponen budaya dapat berbeda-beda dari suatu
tempat ke tempat yang lain.11 Meskipun di Desa Mengupeh mayarakatnya ada yang tidak berasal dari
desa itu sendiri melainkan ada juga yang dari perantauan, tetapi umumnya mereka tetap mengikuti cara
hidup yang ada di desa Mengupeh. Seperti adat kebiasaan dan tradisi yang berlaku di Desa Mengupeh.
Dilihat dari dari adat dan tradisi lokal yang masih banyak dilestarikan oleh masyarakat, diantaranya yaitu
upacara-upacara tradisional pada saat pernikahan, kehamilan, kelahiran, dan masih banyak lagi upacara-
upacara tradisional lainnya yang masih dijalankan oleh masyarakat di Desa Mengupeh hingga sampai
saat sekarang ini.

3. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dizaman modern sekarang ini untuk menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan. Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam menuntut
ilmu, maka penting didirikan berbagai macam sarana dan prasarana, baik yang formal maupun yang non
formal. Sarana pendidikan yang ada di Desa Mengupeh dapat dikatakan sudah memadai. Adapun
lembaga yang ada di Desa Mengupeh Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo yaitu diantaranya terdiri
dari PAUD, TK, SD, SMP/MTS, dan SMA/MA Menurut Ibu Intan, beliau merupakan salah satu staff
pemerintahan di Desa Mengupeh Kecamatan Tengah Ilir Kabupaten Tebo menyatakan bahwa: [T]ingkat
pendidikan rata-rata masyarakat di Desa Mengupeh ini rata-rata penduduk tidaklah mengenyam
pendidikan yang tinggi. Mereka hanya mengenyam jenjang pendidikan hanya selesai Sekolah Dasar (SD)
dan ada juga hanya selesai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan ada juga yang hanya selesai lulusan
SMA sederajat.12

4. Agama

Masyarakat di Desa Mengupeh mayoritasnya beragama Islam, hampir seluruh masyarakatnya


beragama Islam, namun hanya saja ada beberapa yang beragama non Islam. Di Desa Mengupeh sendiri
terdapat beberapa lembaga pendidikan keagamaan untuk lebih mendalami ilmu agama seperti Pondok
Pesantren (PONPES), Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA)., dan ada juga Madrasah
Ibtidaiyyah. Selain pendidikan yang mendukung keagamaan di Desa Mengupeh juga terdapat berbagai
macam kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan oleh Ibu-ibu yang setiap hari jumat melaksanakan
kegiatan yasinan, dan kamis malam diadakan oleh bapak-bapak. Selain itu juga terdapat acara selamatan
kematian yang dilakukan setiap ada warga Desa Mengupeh yang meninggal dunia, dan acaraacara
keagamaan lainnya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu keagamaan membuat para orang tua
lebih menekankan anak-anak mereka belajar agama, seperti mendaftarkan ke sekolah Madrasah, pergi
kepengajian untuk banyak belajar mengaji dan ilmu agama.

D. Sarana dan Prasarana

1. Kantor Pemerintahan Desa

Untuk melakukan pekerjaan serta penyelenggaraan tugas-tugas dalam usaha untuk mencapai
tujuan desa, ketersediaan sarana dan prasarana kerja merupakan faktor pendukung yang akan
membantu para pegawai desa dalam melakukan tugasnya sehingga tujuan desa dapat tercapai. Selain
itu, untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan tugas dan pekerjaannya, sarana dan prasarana kerja
juga dapat memberikan dorongan dan semangat kerja para pegawai desa dalam melakukan
pekerjaannya sehingga mereka akan lebih dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja untuk desa.
Desa Mengupeh memiliki sebuah kantor pemerintahan desa sesuai dengan data yang kami dapatkan
dari pendataan profil Desa Mengupeh, walaupun kantor yang sederhana, tetapi kantor ini memiliki 2
(dua) buah bangunan, yang mana bangunan yang satu biasa disebut dengan balai desa, digunakan untuk
mengadakan pertemuan jika ada orang luar yang datang, dan ruangan yang satunya lagi merupakan
kantor untuk para pegawai desa, dan juga biasa digunakan untuk membuat surat menyurat oleh
sekretaris desa
Selain itu, kantor pemerintahan desa juga dilengkapi dengan seperangkat sound system, listrik
dan air bersih juga tersedia. Di kantor desa juga telah dilengkapi dengan satu buah laptop, dua buah
komputer. Informasi mengenai perangkat desa, struktur organisasi, juga terdapat di dalam kantor Desa
Mengupeh.

2. Sarana Ibadah

Desa Mengupeh terdapat Masjid dan Musholla di setiap RT-nya. Masjid dan Mushola ini menjadi
tempat dimana masyarakat Desa Mengupeh melakukan aktivitas keagamaan, seperti sholat berjamaah,
pengajian, dan acara-acara keagamaan lainnya. Di Desa Mengupeh tidak memiliki fasilitas keagamaan
bagi masyarakat yang beragama non Islam, karena di Desa Mengupeh mayoritas masyarakatnya
beragama Islam

Sumber: Kantor Desa Mengupeh

3. Sarana Pendidikan

Desa Mengupeh memiliki sarana untuk menuntut ilmu bagi anak-anak desa. Mulai dari PAUD,
TK, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), Pondok Pesantren (PONPES), dan Madrasah Ibtidaiyyah juga tersedia di
Desa Mengupeh.
Sumber : Kantor Desa Mengupeh

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sarana pendidikan di Desa Mengupeh yaitu
PAUD berjumlah 6 unit, TK berjumlah 6 unit, SD berjumlah 3 unit, SMP berjumlah 1 unit, SMA berjumlah
1 unit, SMK berjumlah 1 unit, PONPES berjumlah 1 unit, dan Madrasah Ibtidaiyyah berjumlah 1 unit.

4. Posyandu

Posyandu yang terdapat di Desa Mengupeh ada 3. Adapun orang yang menunggu posyandu ini
adalah bidan desa yang akan memberikan pengobatan kepada masyarakat yang sedang sakit. Fasilitas di
posyandu juga memadai dan dirasa cukup untuk kebutuhan masyarakat yang ada di Desa Mengupeh.

5. Sarana Air Bersih

Masyarakat di Desa Mengupeh mendapatkan air bersih melalui sumur dan juga air sungai yang
ada di Mengupeh sebrang. Setiap warga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan air sungai seperti
Mengupeh sebrang, masyarakatnya masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Berbeda halnya dengan warga yang tempat tinggalnya jauh dari aliran sungai ratarata sudah
menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mandi
menggunakan air sumur Tetapi, jika musim kemarau warga mengambil air sungai untuk kebutuhan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai