di antara 1° 10" Lintang Utara dan 0° 35" Lintang Selatan serta di antara 109°
45", 111° 11" Bujur Timur. Desa Semuntai terbagi kedalam dua dusun yaitu
Dusun Sungai Kunyit dan Dusun Pelaik. Desa Semuntai juga terdiri dari 24 RT
dan 4 RW. Dari lokasi Desa Semuntai menuju ke Kabupaten Sanggau dapat
menempuh jarak 22,7 km. Kecamatan Mukok terdiri dari 9 Desa, yaitu Desa
Engkode, Desa Inggis, Desa Kedukul, Desa Layak Omang, Desa Sungai Mawang,
Desa Semanggis Raya, Desa Semuntai, Desa Serambai Jaya, Desa Trimulya.
Jarak antara Desa yang satu dengan yang lainya ada yang berdekatan dan ada juga
yang lumayan jauh. Dengan luas luas wilayah sekitar 501 KM2. Untuk batas
berjumlah 3.242 jiwa. Usia balita 0-4 tahun berjumlah 242 jiwa, usia 5-9 tahun
391 jiwa, usia 10-14 tahun 301 jiwa, usia 15-19 tahun 412 jiwa, usia 20-24 tahun
354 jiwa,usia 25-29 tahun 119 jiwa, usia 30-34 tahun 232 jiwa, usia 35-39 tahun
228 jiwa, usia 40-44 tahun 216 jiwa, usia 45-49 266 jiwa, usia 50-54 tahun 106
jiwa, usia 55-59 149 jiwa,usia 60-64 tahun 92 jiwa, usia 70-74 tahun 86 jiwa, usia
untuk bekerja. Tanpa penghasilan, manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya. Salah satu cara agar manusia mendapatkan penghasilan adalah dengan
sehari-hari, baik material maupun spiritual. Mata pencaharian adalah hal penting
penghasilannya.
yang bekerja sebagai buruh pabrik, petani, wirausaha, perangkat desa dan lain
pekerjaan bagi masyarakat Desa Semuntai. Pabrik pertama yang berdiri adalah
pabrik MPE (Multi Prima Entakai) dengan produksi utama yaitu minyak kelapa
sawit. Pabrik yang kedua adalah pabrik Jantin dengan produksi utama yaitu karet.
Minimnya modal dari warga setempat untuk mengelola tanah yang akhirnya dibeli
oleh pihak pabrik, dan warga desa menjadi karyawan dan buruh di pabrik tersebut.
Mayoritas warga desa yang menjadi pekerja pabrik biasanya bekerja dari pukul
Sebagian masyarakat desa juga ada yang bekerja sebagai petani dengan
jam kerja yang lebih fleksibel, beberapa petani yang mempunyai lahan seperti
lahan karet dapat menjual hasil kebunnya ke pabrik karet. Dan sebagian
masyarakat lainnya juga bekerja sebagai perangkat desa, guru, dan pegawai bank
bahan pokok yang dapat di jangkau dengan mudah oleh masyarakat setempat,
dikarenakan jarak dari desa ke kabupaten cukup jauh dan membutuhkan waktu 1
jam.
Pendidikan dan jenjang karir merupakan satu kesatuan yang saling terikat
satu sama lain. Semakin tinggi pendidikan, kesempatan jenjang karir lebih mudah
wilayah tersebut.
Tingginya tingkat pendidikan memberikan potensi lapangan pekerjaan
baru yang lebih luas. Dengan adanya tingkat pendidikan yang baik, dapat
Sebagian masyarakat desa Semuntai juga ada yang melanjutkan pendidikan ke ibu
kota untuk kuliah agar mendapat kesempatan jenjang karir yang menjanjikan.
untuk terus memajukan desa Semuntaike arah yang lebih baik lagi. Pada dasarnya
menganggap bahwa tanpa pendidikan mereka juga dapat menjadi petani yang
sukses atau buruh dengan penghasilan tetap tiap bulannya. Akan tetapi semakin
hari, masyarakat merasa rugi karena hanya berakhir sebagai buruh pabrik,
sedangkan jabatan kantor hanya didudukin oleh orang luar yang dilatar belakangi
Di Indonesia memeluk agama adalah hak asasi paling hakiki yang dimiliki
norma manusia yang hidup saling berdampingan. Dengan agama dan kepercayaan
manusia menjalani hidup dengan pedoman yang mereka yakini dengan lebih baik.
Sebagian masyarakat menganggap agama adalah unsur utama dan tak dapat
Desa Semuntai juga termasuk masyarakat yang heterogen dilihat dari agama dan
keyakinan yang mereka percayai. Salah satu bentuk dari toleransi antar agama
yang ada di Desa Semuntai dapat dilihat dari tempat peribadatan yang dibangun
bangunan Masjid dan 2 Gereja. Tidak ada konflik antar agama yang terjadi di
Desa Semuntai yang menciptakan Desa Semuntai menjadi desa yang rukun, aman
dan damai. Bangunan tempat peribadatan memang tidak semua agama di bangun
sebanyak 2.802 jiwa. Meskipun begitu tidak ada sikap egois dari masyarakat yang
beragama Islam dengan jumlah yang lebih dominan. Masyarakat Desa Semuntai
juga tidak terlepas dari aktifitas keagamaan baik Islam, Kristen, Katolik, dan
selalu menghormati dan saling toleransi bahkan saling gotong royong untuk
Suku Melayu, Dayak, Tionghoa, Jawa, dan Madura. Mayoritas masyarakat Desa
Semuntai adalah Suku Melayu dengan persentase 70%. Masyarakat Melayu yang
dominan di Desa Semuntai dapat dilihat dari beberapa aktifitas kebudayaan yang
lebih familiar di laksanakan dan masih sangat kental guna tetap mempertahankan
tertutup dalam pelaksanaan aktifitas kebudayaan karena dalam tradisi suku Dayak
menggunakan hewan Babi dan Anjing untuk santapan yang tidak dapat
Tenaga kerja terutama yang berada dalam ruang lingkup kesehatan adalah
kesehatan bidan hanya 2 orang, dokter 1 orang, mantra 1 orang dan dukun/orang
tenaga kerja kesehatan di Desa Semuntai masih cukup rendah. Dengan jumlah
dukun yang lebih dominan dibanding tenaga kerja medis juga mempengaruhi
kesehatannya hanya sebagian kecil saja, dan rata-rata berstatus sosial tinggi
dikarenakan untuk pengobatan ke Bidan dan Dokter memakan biaya yang cukup
banyak.
sampan dan perahu yang dapat menampung barang dalam jumlah besar.
Untuk sarana transportasi yang digunakan oleh pihak pabrik yang ada di
Desa Semuntai rata-rata menggunakan tranportasi yang besar seperti truk, tronton,
mobil box, dan ponton. Meskipun transportasi besar yang ada di Desa Semuntai
dengan gratis.
Untuk akses transportasi di Desa Semuntai sudah sangat bagus dengan
pembangunan jalan yang menggunakan aspal sehingga tidak ada hambatan bagi
perannya untuk sumber pengetahuan dan informasi terbaru yang sedang marak
bahkan orang tua juga sangat aktif dalam penggunaan gadget. Selain gadget,
televisi juga sudah terdapat hampir disetiap rumah guna menerima informasi
Bagi Calon Pengantin Pria dan Wanita Melayu di Desa Semuntai Kecamatan
satunya adalah informan yang mengetahui sejarah dari tradisi Betangas, kemudian
informan yang telah melakukan tradisi Betangas, informan yang akan melakukan
tradisi Betangas, pelaku pelaksana tradisi Betangas, persepsi dari informan dengan
latar belakang suku Dayak, persepsi dari informan dengan latar belakang suku
Jawa. Dalam penulisan yang dipaparkan, penulis menggunakan inisial nama untuk
merahasiakan identitas berdasarkan keputusan bersama dan demi kenyamanan
informan.
Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang, dengan latar
dibutuhkan penulis dalam penelitian. Berikut ini latar belakang informan yang
1. Informan SE
waktu sore di balai desa. Bapak SE merupakan salah satu sosok tokoh
2. Informan EH
perusahaan sawit yang berusia 36 tahun dan pendidikan terakhir SMK. Ibu
3. Informan WN
4. Informan EN
5. Informan HRW
keluarga suami.
6. Informan MS
rempah alami. Agar wewangian dari rempah dapat meresap sempurna kedalam
tubuh, calon pengantin akan duduk mendekati air rebusan rempah, sementara itu
ada sejak Putri Daranante membangun kerajaan Sanggau di Labai Lawai. Pada
Sukadana. Sejak kerajaan Sanggau dibangun, tradisi Betangas ini mulai dilakukan
oleh anggota kerajaan atau anggota keraton saat akan melaksanakan acara
pernikahan. Tradisi ini bukan mutlak dilakukan pertama kali oleh keluarga
keraton Sanggau, melainkan tradisi Betangas ini adalah tradisi yang di adobsi dari
dengan terbuka, dengan mempertontonkan bahan apa saja yang digunakan serta
alat apa saja yang dipakai. Meskipun terbuka, calon pengantin yang melakukan
sehelai kain kuning. Setelah calon pengantin memasuki tempat Betangas, kain
penutup tubuhnya di gunakan untuk menutup ruang atas yang masih terbuka agar
uap dari ramuan Betangas tidak keluar sehingga dapat menyerap ke tubuh dengan
maksimal.
melayu Sanggau mulai mempraktekkan aktifitas mandi uap tersebut kepada anak-
anaknya yang hendak menikah dengan tujuan mensucikan diri sebelum menikah.
Pada masa itu hanya masyarakat Melayu yang datang ke Keraton dan
langsung tidak dapat melakukannya sendiri. Sejak saat itu, masyarakat yang
tradisi Betangas untuk masyarakat sekitar. Ketika mereka lanjut usia dan wafat,
anak-anak dan cucunya lah sebagai penerus tradisi Betangas hingga saat ini.
ketahui juga didapat dari orang tua terdahulu dan juga tokoh adat. Dari cerita
orang terdahulu dan beberapa tokoh adat mengenai tradisi Betangas, serta pantang
melakukan tradisi Betangas hingga saat ini. Hasil wawancara dengan informan SE
ketahui dari orang tuanya, dan juga tokoh adatnya di perkenalkan pada masa ia
ada pada tradisi ini membawa dampak positif hingga bapak SE melakukan tradisi
ini pada anaknya, dan ia juga berkata akan menurunkannya pada generasi
berikutnya dengan tujuan melestarikan tradisi Betangas agar tidak hilang atau
kalah pada teknologi modern yang lebih praktis tetapi tidak ada nilai dan
“Sebenarnya tradisi Betangas tuk kula ndak tau betul kati ia bisa
tejadi, Cuma yang kula tau tradisi tuk ada pas Putri Daranante singgah
dan bikin kerajaan kita tuk, kerajaan Sanggau. Tradisi tuk pun di amik
dari Kepulauan Riau, ditunak oleh orang Melayu kita karna sama-sama
Melayu. Oleh orang Melayu Riau tradisi tuk dijadikan sebagai ritual
harus suci luar dalam, jadi dengan Betangas tuk dianggap mampu
Riau. Cerita yang bapak tau ni pun dapat dari orang tua-tua jaman dulu,
dari ketua adat kita. Tik sejarah tertulis dari buku atau catatan bapak
Betangas yang telah susah payah ditanamkan oleh keluarga keraton kepada
masyarakatnya. Selain sebagai aset budaya yang ada pada masyarakat Melayu,
tradisi Betangas ini juga memberikan dampak positif bagi tubuh, dari proses
harum yang meresap pada kulit, selain itu tradisi ini juga dapat menghilangkan
keringat pada hari H pernikahan. Dengan tidak adanya keringat yang keluar pada
hari H juga memberikan kenyamanan bagi pengantin untuk menjadi ratu dan raja
semalam.
tradisi Betangas dengan pandangan berbeda dari sudut pandang suku, dan
kelompok usia yang berbeda pula. Pada masyarakat Melayu dengan kelompok
usia 30 tahun keatas mempercayai tradisi Betangas sebagai tradisi turunan raja-
raja yang wajib dilakukan agar tidak kualat terhadap patuah. Sebagian masyarakat
aset budaya yang harus dilestarikan, dan juga sebagai bentuk menghormati aturan
sosialnya.
pandai. Mereka tau apa yang baik dan ndak. Sebagai rasa cinta ia dengan
masyarakat, ia beri Tradisi Betangas ke kita. Kita ikut Tradisi ini berati
kita hormat dengan ia. Petuah orang duluk, kalau ndak dilaksana
kalau ibu apa yang di nasehatkan orang tua ibu ikut, biar ndak tulah. Ibu
mengikuti anjuran petuah yang sudah ada sejak dulu. Masih dengan kalangan
“Saya ndak begitu paham sih kak kalau detailnya Tradisi ini,
soalnya saya pun pena nikah kak. Tapi kalau saya nikah nanti pasti tetap
pakai tradisi Betangas soalnya inikan petuah orang tua. Lagian kalau
bukan kita sepa lagilah yang nak neruskan tradisi Betangas. Sebagai
penerus, kami juga selalu diajarkan untuk hormat dengan petuah, kalau
ndak takutnya kita dapat balak kak. Saya dan penerus lainnya pasti tetap
tradisi Betangas lantas generasi mana yang akan meneruskannya. WN juga akan
melakukan tradisi Betangas sebagai bentuk pelestarian tradisi Betangas ini secara
nyata.
Tradisi Betangas ini juga mendapat perhatian dari suku lain seperti suku
Dayak. Sebagian suku Dayak yang mengetahui tradisi Betangas sangat tertarik
dengan khasiat yang ramai diperbincangkan, mereka percaya setiap tradisi yang
Sedangkan untuk sebagian masyarakat suku Dayak juga ada yang tidak
“Kula tau di situk ada tradisi Betangas mpuk sidak urang Melayu, kalak
asa nak ngelabak cuman kula udah nikah dan bukan urang Melayu.
Betangas yak bukan tradisi biasa yang di kerja cuma-cuma. Tapi tradisi
Betangas yang kula tau ada khasiat pakai pengantin, biar ndak bau, ndak
bepeluh. Yang nama tradisi turun temurun pasti ada manfaat yang
sendiri manfaat dari tradisi Betangas. Masyarakat Jawa melihat tradisi Betangas
sebagai pembersihan diri dengan cara mandi yang juga terdapat pada tradisi Jawa
tetapi beda tata cara pelaksanaan dan penyebutan nama. Menurut narasumber
tradisi Mandi Betangas. Saya ikut tradisi suami, kebetulan suami Melayu.
Sebenarnya sih tradisi Mandi Betangas yang saya lakukan kemarin, juga
dilakukan ditradisi jawa, cuman nama nya saja yang berbeda. Kalau
uap dari rebusan rempah. Kalau di Jawa langsung mandi dari air rempah
Dari hasil wawancara informan HRW suku Jawa yang mengikuti tradisi
Perbedaan yang dimaksud terdapat pada bahan-bahan yang digunakan, alat, dan
tradisi Betangas, juga yang pernah melaksanakan tradisi Betangas, dan menurut
pandangan masyarakat dengan latar belakang suku yang berbeda, penulis juga
mewawancarai tokoh yang melakukan dan menyiapkan segala alat dan bahan
untuk melakukan prosesi Betangas. Umumnya tokoh pelaksana tradisi Betangas
ini berusia dari 60 tahun. Informan pelaksana tradisi Betangas yang diwawancarai
oleh penulis berinisial MS. Menurut MS selaku pelaksana tradisi Betangas yang
telah melakukan tradisi ini sejak umurnya 41 tahun, tradisi ini di ajarkan dari
orang tuanya guna menjadi warisan yang tetap tinggal di lingkungan masyarakat
mereka berpesta saya tangas dulu, biar wangi, biar mereka endak
terpancar kalau sudah di tangas. Saya nangas orang dari umur 41 tahun,
waktu mamak meninggal dan endak ada yang gantikan akhirnya saya lah
yang meneruskan. Kadang orang kasi upah uang atau sembako dan itu
cuman sebagai ucapan terimakasih mereka jak bukan harus atau syrat
dari tradisi ini. Tapi sekarang yang betangas ni udah mulai bekurang, tapi
masih ada lah. Ya mungkin karna ada sauna spa kan kita endak bisa
maksakan orang juga harus gimana. Saya kalau mau nangas orang itu
harus puasa dulu satu hari sebelum nangas. Kalau mau berangkat nangas
harus bekal daun pandan sendiri dari rumah di pegang sampai saya
Dari hasil wawancara informan selaku pelaksana tradisi Betangas ini, ada
beberapa pantangan dan aturan tersendiri bagi dirinya seperti melakukan puasa
satu hari sebelum melakukan tradisi Betangas tersebut, dan membawa bekal daun
pandan dan harus dipegang selama dalam perjalanan hingga sampai pada tempat
tujuan. Informan juga menekankan bahwa untuk penjelasan nilai yang terkandung
dalam tahapan tradisi Betangas ini hanya dapat dimengerti saat melakukan prosesi
Betangas nya secara langsung. Mengingat usianya yang sudah cukup renta, ia
tidak dapat mengingat secara rinci tanpa ada bahan, alat dan pelaksanaan langsung
setiap tahunnya, meskipun masih dalam skala kecil namun hal ini dikhawatirkan
bagian pra-nikah yang banyak memakan waktu dan tenaga. Didalam pelaksanaan
tradisi Betangas dilarang keras untuk menggunakan alat yang terbuat dari besi
atau alumunium seperti peralatan dapur yang pada umumnya terbuat dari
alumunium. Bahan yang digunakan juga tidak boleh kurang satu pun, meskipun
dari alam bahan yang digunakan untuk pelaksanaan tradisi Betangas ini hampir
Melayu yang masih memegang erat tradisi Betangas yang di warisi oleh nenek
moyang. Tradisi Betangas merupakan salah satu tradisi perawatan tubuh sebelum
lainnya seperti inai dan lulur beras pandan juga masih dilakukan oleh masyarakat
Desa Semuntai. Didalam penelitian ini penulis akan menjelaskan tentang prosesi
Tradisi Betangas dilakukan setelah melakukan prosesi Inai dan lulur beras
pandan. Tradisi Betangas dilakukan tiga hari sebelum menjelang hari pesta
pernikahan. Selama tiga hari, prosesi Betangas harus dilakukan setiap hari agar
aroma dari rempah yang di rebus menyerap kulit dengan sempurna. Selama
Petuah yang ada pada tradisi Betangas yaitu tidak diperbolehkan calon
pengantin untuk menginjak tanah dan terkena udara di luar rumah, dalam artian
pengantin harus tetap berada di dalam rumah. Jika petuah yang ada tersebut
dilanggar, maka di hari pesta pernikahan akan turun hujan deras yang
Pada umumnya jika hujan turun pada hari pernikahan tamu undangan akan
sulit untuk datang di karenakan cuaca yang tidak mendukung. Sedikitnya tamu
undangan yang datang dianggap mala petaka, karena pada acara pesta pernikahan
yang diharapkan oleh keluarga adalah doa restu tamu undangan yang datang.
Maka dari itu tradisi Betangas sangat menjaga calon pengantin untuk tetap berada
Dalam tradisi Betangas, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk
pelaksanaannya. Pelaku tradisi meliputi kedua calon pengantin, kedua orang tua
dari kedua pihak pengantin, dan sesepuh yang dipercayakan untuk melakukan
prosesi Betangas. Biasaya yang melakukan persiapan tradisi Betangas ini adalah
nenek dari calon pengantin, tetapi bisa juga dilakukan oleh orang lain yang
mengetahui tata cara tradisi Betangas. Nenek yang membantu pelaksanaan tradisi
Betangas semua yang terlibat harus dalam keadaan bersih dan di anjurkan untuk
berpuasa.
Berikut adalah tata cara yang dilakukan pada prosesi tradisi Betangas :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan terdapat beberapa alat yang harus disediakan terlebih
dahulu oleh dukun Betangas Desa Semuntai. Seperti yang dijelaskan oleh
Betangas ini salah satu tradisi yang masih dilaksanakan bahkan tata cara dan
alat yang digunakan juga masih dijaga seperti yang dilakukan oleh keluarga
keraton di masa lalu. Guna menjaga tata cara, bahan, dan alat yang digunakan
seperti kerajaan keraton agar makna dan tujuan dari tradisi Betangas juga
beberapa ayat dari Al-Qur’an agar tradisi ini mendapat berkah dari Allah
SWT dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam karena tujuan dari
Dari informasi oleh informan di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari tradisi
Betangas ini adalah pembersihan diri, dan diharapkan tradisi Betangas dapat
berjalan sesuai yang diharapkan. Maka dari itu, pelaksana dari tradisi betangas ini
harus mempersiapkan diri dalam menjalankan ritual Betangas. Adapun yang harus
dipersiapkan antara lain dukun pelaksana ritual tradisi Betangas, yaitu orang yang
berikut :
1. Kain kuning, untuk alas bahan-bahan yang sudah dicuci agar airnya tiris.
Pada masa kerajaan melayu Sanggau kain ini tidak boleh diganti warna
####FOTO####
berbentuk melingkar dan ditutupi kain kuning pada bagian atasnya. Tikar
yang digunakan untuk ritual Betangas harus tikar yang terbuat dari daun
pandan. Jika menggunakan tikar biasa seperti tikar yang terbuat dari
direbus. #FOTO#
3. Panci tanah liat sebagai wadah untuk merebus semua bahan-bahan
Betangas. Panci tanah liat ini biasa digunakan untuk meracik jamu
tradisonal. Untuk panci rebusan juga tidak boleh menggunakan panci biasa
mudah hancur. Panci tanah liat mempunyai ketebalan dan bahan yang
4. Sendok kayu yang memiliki pegangan panjang untuk di pegang oleh calon
pengantin saat mengaduk ramuan di dalam ruang tikar. Sendok kayu ini
5. Kompor minyak tanah berwarna hijau atau pelita rakitan yang cukup untuk
kuda untuk calon pengantin duduk di dalam ruang tikar. Kursi ini boleh
BETANGAS
Betangas mengacu pada kemauan untuk saling bekerja sama, gotong-royong, dan
di Desa Semuntai kerap melibatkan tetangga untuk saling tolong menolong dalam
dari tumbuhan yang cukup sulit ditemukan. Beberapa bahan yang sulit ditemukan
di sekitar pekarangan rumah adalah daun sembung, daun geganti, dan daun
kelabat. Beberapa bahan tersebut biasanya tumbuh di semak-semak bahkan
pelaksanaan tradisi Betangas juga tidak dapat menggunakan peralatan dapur biasa
menjaga aroma dari rempah-rempah alami yang nantinya direbus. Salah satu alat
yang harus digunakan dalam tradisi Betangas adalah panci yang terbuat dari tanah
liat. Panci tanah liat ini jarang dimiliki oleh beberapa orang di Desa Semuntai,
sehingga dalam situasi ini bagi yang memiliki panci tanah liat seperti penjual
tradisi Betangas.
tradisi Betangas semakin hangat ketika beberapa masyarakat turun untuk saling