Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH PENGARUH PERUBAHAN SOSIALBUDAYA

“PERUBAHAN SOSIAL di DESA KEDUNG WRINGIN SANYA JATILAWANG


BANYUMAS”

Dosen Pengampu : Agustina Tri Wijayanti,M.Pd.

Disusun Oleh :

RATNA SUWANLI

14416241038

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL A

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 1


A. SEJARAH DESA KEDUNG WRINGIN SANYA
Desa Kedung Wringin Sanya merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan
Jatilawang kabupaten Banyumas provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak diantara dua
desa yang saling berdekatan wilayahnya,yaitu diantara desa Pekuncen dan desa Adisara.
Desa ini memiliki keunikan yang membedakannya dengan desa lain di wilayah
kecamatan Jatilawang. Desa ini memiliki jumlah penduduk kurang lebih sekitar 5000
penduduk dari usia anak,dewasa maupun lansia yang terdiri dari beberapa wilayah RW
dan RT. Letaknya yang strategis menjadikan desa ini mudah untuk dijangkau dari arah
manapun. Komposisi penduduk yang cukup banyak menjadikan segala hal bersifat
heterogen,khususnya dalam aspek mata pencaharian masyarakatnya. Masyarakat desa
Kedung Wringin Sanya pada umumnya adalah sebagai seorang petani,mengingat wilayah
desa ini yang sebagian besar merupakan lahan pertanian,hampir ¾ bagian dari luas
wilayah desa secara keseluruhan. Selain bermata pencaharian sebagai petani,mata
pencaharian lain yang dimiliki oleh masyarakatnya yaitu sebagai seorang tenaga pendidik
atau guru,tenaga keamanan (Polisi,TNI) dan mata pencaharian lain yang sesuai dengan
keahlian masing-masing masyarakat.
Desa Kedung Wringin Sanya dapat dikatakan sudah mengalami perkembangan ke arah
yang lebih baik,hal ini dapat dilihat dari aspek kehidupan masyarakatnya,baik dari aspek
ekonomi (mata pencaharian) aspek social (kesehatan,pendidikan,kesejahteraan
masyarakat,sarana dan prasarana untuk menunjang aktifitas masyarakatnya).Dalam aspek
ekonomi sudah jelas bahwa mata pencaharian masyarakat bersifat heterogen,artinya tidak
hanya terbatas pada sector pertanian,namun sudah mulai berkembang dan bervariasi
sesuai keahlian yang dimiliki oleh masing-masing individu. Dalam aspek
kesehatan,sudah mulai berjalan baik,fasilitas untuk pelayanan kesehatan masyarakatnya
semakin lengkap meskipun terkadang masih mengalami kekurangan peralatan medis
yang memadai,mengingat masih sedikitnya tenaga ahli medis yang ada. Untuk fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dengan adanya posyandu di setiap RT dan
poliklinik desa yang terdapat di pusat desa,yaitu di balai desa dengan tenaga medis yang
berpengalaman baik namun dalam jumlah yang belum memadai atau masih sedikit tenaga
medis yang bekerja di poliklinik tersebut. Dan dalam satu wilayah desa Kedung Wringin
Sanya terdapat 5 orang bidan yang membantu melayani kesehatan ibu-ibu hamil serta

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 2


mantri yang disisi lain membantu praktek kerja dokter. Dalam aspek pendidikan dapat
dikatakan baik,ini dikarenakan dalam satu wilayah desa terdapat 8 kelompok bermain
anak,10 Taman Kanak-Kanak,5 Sekolah Dasar dan untuk wilayah kecamatan Jatilawang
sendiri memiliki 6 Sekolah Menengah Pertama,dan 5 Sekolah Menengah Atas dan
Kejuruan. Dengan adanya lembaga pendidikan yang baik dan memadai,maka kebutuhan
pendidikan bagi anak usia pelajar dapat terpenuhi dengan baik,mereka tidak akan
merasakan kekurangan dalam mencari ilmu. Selain dilihat dari banyaknya lembaga
pedidikan yang ada,hal lain yang dijadikan sebagai indicator pengukuran baiknya kualitas
pendidikan masyarakat desa Kedung Wringin Sanya yaitu adanya warga desa yang
mencari ilmu atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi sampai keluar kota
atau merantau. Ini dilakukan guna menambah wawasan yang lebih luas dan ilmu
pengetahuan yang lebih banyak. Mereka beranggapan,bahwa pendidikan yang mereka
dapatkan hanya di daerah asalnya saja tanpa mencari ke daerah lain,maka mereka tidak
akan mendapatkan pengetahuan lain yang lebih luas dan berkualitas. Setelah mereka
selesai belajar di daerah rantau,mereka kembali ke daerah asal untuk mengabdikan diri
pada desa tersebut. Jadi terdapat manfaat baik apabila mereka memutuskan untuk
melanjutkan studi ke luar kota atau luar daerah. Dengan demikian,kesejahteraan
masyarakat akan terjamin apabila aspek-aspek tersebut mampu berjalan dengan seimbang
dan selaras dengan perkembangan zaman yang semakin modern saperti saat ini.
Perubahan zaman telah membawa banyak perubahan bagi kehidupan masyarakat desa
Kedung Wringin Sanya secara keseluruhan,meskipun hanya dari beberapa aspek saja
yang sekiranya penting dan berpengaruh terhadap kehidupan social masyarakatnya itu
sendiri. Setiap orang pasti akan mengalami apa itu yang namanya perubahan,tergantung
dari sifat penerimaaanya,apakah perubahan itu bisa diterima dengan tangan terbuka atau
perubahan tersebut sulit untuk diterima oleh masyarakat. Perubahan yang mudah untuk
diterima oleh masyarakat dengan tangan terbuka adalah perubahan yang sifatnya
membawa kearah yang lebih baik atau dapat dikatakan progressnya terlihat,namun
apabila perubahan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka
kemungkinan kecil untuk diterima itu bisa,karena perubahan tersebut membawa kearah
kemunduran arau regress. Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat dipengaruhi oleh
beberapa factor yang dominan. Masyarakat desa Kedung Wringin Sanya saat ini sedang

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 3


dalam tahap transisi menuju kea rah desa swasembada,yaitu desa yang sudah mampu
menghidupi kebutuhan msyarakatnya dengan mandiri. Perubahan yang terjadi di desa ini
terlihat begitu signifikan,meskipun melalui jangka waktu yang cukup lama dengan tujuan
untuk menyesuaikan arus perkembangan zaman. Perubahan yang terjadi di desa Kedung
Wringin Sanya nampaknya membawa pengaruh besar bagi kehidupan
masyarakatnya,seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa perubahan yang terjadi di
desa ini dapat dilihat dari aspek ekonomi masyarakatnya,aspek pendidikan dan juga
aspek social yang semakin berkembang kea rah yang lebih baik lagi. Jika di bandingkan
dengan beberapa tahun silam,perubahan yang terjadi sekarang ini memang dikatakan
lebih baik dan lebih membawa manfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat,karena
masyarakat desa Kedung Wringin Sanya memiliki pola fikir yang semakin terbuka dan
modern,bahwasanya perubahan itu perlu ada untuk megadakan perbaikan baik perbaikan
kehidupan keluarga atau masyarakat desa secara keseluruhan. Kita ambil sample jangka
waktu 10 tahun(2005-2015) untuk perbandingan perubahan yang ad,dengan tolak ukur
dari aspek ekonomi,aspek pendidikan dan aspek sosial budaya.

Tahun 2005

 Aspek ekonomi :
1. Mata pencaharian yang ada masih bersifat homogeny,yaitu hanya sebatas mata
pencaharian yang berpusat pada sector pertanian.
2. Pola pertanian yang ada masih sangat sederhana dalam pelaksanaanya,yaitu masih
menggunakan hewan seperti sapid an kerbau untuk membajak sawah. Selanjutnya dalam
proses panen dan pasca panen juga masih bersifat sederhana pelaksanaannya,dengan
menggunakan lesung untuk menumbuk padi yang biasanya dilakukan secara bersama-
sama oleh warga desa.
3. Hasil panen yang ada biasanya disimpan di lumbung desa,yaitu tempat penyimpanan
hasil panen padi yang biasanya bertempatkan di balai desa.
4. Untuk pendistribusian hasil panen biasanya dilakukan antar sesame anggota keluarga dan
kerabat dekat,dan biasanya hasil panen ini hanya untuk di konsumsi bukan untuk
dijual,kalaupun untuk dijual hanya di daerah yang dekat.

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 4


5. Adanya mata pencaharian lain selain berpusat pada sector pertanian,yaitu sector industry
dan jasa. Untuk jasa missal seperti guru,polisi,TNI karena mereka mengabdikan dirinya
untuk kepentingan orang banyak dalam rangka mewujudkan generasi muda yang
berpotensi. Tapi frekuensinya masih sedikit,mengingat saat itu kondisi perkembangan
pendidikan juga belum bisa dikatakan baik atau memenuhi kebutuhan masyarakat pada
umumnya.
 Aspek pendidikan :
1) Factor kurangnya tenaga pendidik yang ahli dalam bidang mata pelajaran yang ada dalam
kurikulum. Masih minimnya jumlah tenaga pendidik yang ada,karena sebagian dari
mereka lebih memilih untuk mengajar di wilayah kota dengan berbagai alasan yang
melatar belakanginya.
2) Fasilitas pendidikan yang ada di setiap sekolah juga belum memadai sepenuhnya,belum
bisa memenuhi kebutuhan pendidikan bagi siswa-siswanya. Yaitu kondisi bangunan
sekolah yang sudah tua dan hampir roboh merupakan hal vital yang perlu
diperbaiki,mengingat gedung sekolah merupakan pusat utama dari kegiatan belajar
mengajar bagi siswa dan juga guru.
3) Fasilitas pendukung seperti ruang UKS dan ruang Perpustakaan terkadang bergabung
menjadi satu dan hanya dipisah oleh sekat yang terbuat dari tripek.
4) Fasilitas lain seperti Mushola belum ada,untuk perlengkapan kegiatan olahraga seperti
bola dan lainnya juga belum banyak,meskipun ada hanya beberapa saja.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah masih menggunakan peralatan yang sederhana,yaitu
masih mengguanakan kapur tulis sebagai media untuk mengadakan KBM di kelas. Papan
tulis yang digunakan juga masih terbuat dari kayu yang berwarna hitam
5) Prestasi yang diraih oleh siswanya masih sangat rendah,hal ini bisa disebabkan oleh
factor kurangnya fasilitas penunjang kegiatan belajar dan mengajar serta kurangnya
tenaga pendidik yang professional sesuai dengan mata pelajaran yang ada.
 Aspek sosial dan budaya :
1. Kehidupan sosial dan budaya masyarakat desa Kedung Wringin Sanya saat itu masih
sangat rendah,hal ini terjadi karena masih minimnya pengawasan sosial yang dilakukan
oleh pihak terkait,seperti kepala desa ataupun tokoh adat lainnya.

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 5


2. Kehidupan sosial masyarakat yang tercipta didasarkan atas rasa kekeluargan yang
erat,sehingga hidup rukun dan damai dapat terwujud.
3. Adat istiadat masih berpengaruh kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
4. Kesederhanaan dalam menjalani kehidupan membuat masyarakat merasakan
kenyamanan dalam hidup bermasyarkat.
5. Sebagai makhluk sosial,masyarakat desa Kedung Wringin Sanya selalu mengutamakan
kebutuhan bersama diatas kebutuhan pribadi,karena sebagai makhluk sosil manusia tidak
dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain.
6. Budaya yang ada masih bersifat murni karena belum tersentuh oleh budaya luar . dimana
banyak orang berfikiran bahwa budaya luar hanya akan membawa dampak negative bagi
kelangsungan hidup masyarakatnya,inilah salah satu sifat improvet yang dimiliki
masyarakat,yaitu tidak mau berfikiran terbuka dan tertutup.
7. Masih berjalannya budaya yang ada di masyarakat dimana kebudayaan tersebut
merupakan hasil dari warisan nenek moyang,seperti pelaksanaan upacara adat
memperingati hari lahir bangsa Indonesia atau hari kemerdekaan,upacara syukuran
selamatan bumi,sedekah laut dan upacara adat lain yang memiliki nilai nilai luhur
tersendiri menurut kepercayaan masyarakat.

Tahun 2015

 Aspek ekonomi :
1. Adanya mata pencaharian masyarakat yang semakin kompleks,dan tidak hanya terpusat
pada sector ekonomi saja,tetapi untuk aspek lain seperti jasa dan industry sudah semakin
berkembang,bahkan dapat dikatakan sudah maju
2. Untuk sector pertanian memang masih menjadi tumpuan utama perekonomian
masyarakat,mengingat ¾ wilayah desa ini merupakan daerah ladang persawahan. Hasil
panen yang ada memiliki kualitas yang baik,karena peralatan yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pertanian sudah modern,yaitu menggunakan peralatan mesin.
3. Dalam sector jasa, peran yang paling utama disini yaitu semakin banyaknya tenaga
pendidik dan tenaga abdi Negara,seiring berkembangnya waktu,masyarakat sudah mulai
terbuka fikirannya untuk melakukan berbagai perubahan demi kelangsungan hidup.
Untuk tenaga pendidik atau guru lebih terfokuskan pada pengadaan perbaikan

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 6


pendidikan,anggota abdi Negara seperti polisi dan TNI memusatkan pada aspek
keamanan dan ketentraman masyarakat,baik dalam lingkup mikro ataupun makro. Inilah
kegiatan jasa yang diberikan oleh masyarakat desa,untuk kemakmuran hidup
masyarakatnya.
4. Perekonomian dalam sector industry berkembang semakin pesat,yaitu hampir setiap
warga desa Kedung Wringin Sanya memiliki usaha home industry Mireng (mie gareng )
yang merupakan makanan ringan khas desa tersebut. Usaha ini sudah berdiri sejak 50
tahun silam,namun baru berkembang 10 tahun terakhir ini.
5. Semakin terbukanya lapangan pekerjaan yang pada akhirnya mampu menyerap
pengangguran. Karena setiap masyarakat memiliki usaha home industry Mireng ini,atau
dapat dikatakan untuk setiap 1 home industry mampu memberikan peluang kerja bagi 10
orang di desa tersebut.
 Aspek pendidikan :
1. Gedung-gedung sekolah sudah berdiri dengan kokoh dan fasilitas yang digunakan
sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar dikelas maupun disekolah semakin
lengkap.
2. Untuk kegiatan belajar dikelas,guru atau tenaga pendidik menggunakan media layar LCD
sebagai bahan pembelajaran yang edukatif yang sesuai dengan perkembangan digitalisasi
di era modern sekarang ini.
3. Papan tulis yang digunakan sudah beralih dari papan tulis warna hitam ke papan tulis
warna putih yang penggunaannya dengan spidol hitam.
4. Fasilitas di ruang UKS setiap sekolah,khususnya di jenjang Sekolah Dasar yang ada di
seluruh desa ini,sudah dalam tahap perbaikan. Fasilitas yang ada sudah sebagian besar
dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan siswa-siswinya.
5. Kualitas tenaga pendidik atau guru semakin baik,sumber daya manusia yang ada ini
selalu mengalami perbaikan-perbaikan dengan tahapan tertentu yang dilakukan secara
rutin.
 Aspek sosial budaya :
 Masyarakat sudah terbuka dengan pengaruh budaya yang datang dari luar,meskipun
masih memilah memilih pengaruh tersebut untuk kebaikan hidup bersama.

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 7


 Pola fikir masyarakat yang semakin terbuka sangat membantu masyarakat dalam
menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Mereka sudah bisa bertindak dan
berperilaku sesuai zaman yang ada saat ini,namun tetap memegang teguh adat istiadat
yang dianutnya,karena bagi mereka adat tetaplah warisan leluhur yang tidak bisa
diganggu atau diubah meskipun perkembangan zaman semakin modern.
 Kontak sosial dengan daerah lain semakin luas cakupannya. Terutama karena
berkembangnya sector industry yang mengharuskannya berhubungan dengan daerah
lain guna pendistribusian hasil produksi tersebut,dengan demikian hal ini juga
berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakatnya. Sehingga banyak relasi.
 Masyarakat desa sebagian ada yang sudah pergi merantau ke daerah lain untuk
bekerja,meskipun di daerahnya sendiri terdapat lapangan pekerjaan yang
memadai,namun para kaum muda ingin mencari banyak pengalaman yang tidak bisa
di dapatkannya di wilayahnya sendiri.
 Nilai dan norma yang ada di masyarakat tetap terjaga dengan baik meski arus
perkembangan zaman telah membawa banyak dampak,terutama dampak negative.
Namun masyarakat desa tetap berpegang teguh pada nilai dan norma yang telah
mereka anut sejak zaman leluhur. Sehingga terdapat akulturasi dalam budaya
masyarakat desa Kedung Wringin Sanya,mereka dapat menerima unsur budaya atau
pengaruh yang datang dari luar,namun mereka juga tetap menjaga nilai-nilai dan juga
norma yang telah dianut sebelum munculnya pengaruh budaya dari luar tersebut.

Ratna Suwanli,Pengaruh Perkembangan Sosial Budaya Page 8

Anda mungkin juga menyukai