Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIFITAS SUKMA DESI TERHADAP PENINGKATAN STRATA

DESA SIAGA AKTIF DI KECAMATAN MOJOSONGO


KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2018

Tugas
Disusun oleh:

NAMA : KIRMANTO
NIM : 1751700050
PEMINATAN : PROMKES

Mata Kuliah : Penelitian Kualitatif


Dosen : Titik Haryanti, SKM, MPH

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengembangan masyarakat menjadi salah satu topik yang paling populer

didalam konteks intervensi kesehatan masyarakat. Di Indonesia, Desa Siaga merupakan

bentuk pengembangan masyarakat di bidang kesehatan. Desa Siaga merupakan

gambaran masyarakat yang sadar, mau, mampu mencegah dan mengatasi berbagai

ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan

penyakit berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), bencana, kecelakaan,

serta lainnya dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong. Inti

kegiatan desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk

hidup sehat secara mandiri. Sedangkan unsur – unsur atau kriteria yang harus dipenuhi

dalam Desa siaga Aktif antara lain :

1. Kepedulian Pemerintah Desa atau Kelurahan dan Pemuka masyarakat terhadap desa

dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum

Desa dan Kelurahan.

2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat teknis Desa dan Kelurahan Siaga

Aktif

3. Kemudahan Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka atau

memberikan pelayanan setiap hari

4. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan a) Surveilans berbasis masyarakat b)

Penanggulangan bencana dan kegawat daruratan c) Penyehatan lingkungan

2
5. Tercakupnya pendanaan untk pengembangan Desa atau kelurahan Siaga Aktif

dalam anggaran Pembangunan Desa/ kelurahan/Masyarakat/ Dunia Usaha

6. Peran serta aktif masyarakat dan organisasi masyarakat dlm kegiatan di desa/

kelurahan siaga Aktif

7. Peraturan tk Desa/ Kelurahan Siaga Aktif

8. Pembinaan PHBS Rumah tangga di desa atau kelurahan

SUKMA DESI ( Sukarelawan Kader Muda Desa Siaga ) adalah merupakan hasil

dari Proyek Perubahan Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan

Kabupaten Boyolali Sdr. Purwoko, SST, M. Kes yang dicanangkan oleh Bp. Wakil Bupati

Boyolali pada tanggal 18 Juli 2017. SUKMA DESI adalah wujud pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar

akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial,ekonomi dan kondisi kehidupan yang lebih

baik dibandingkan dengan pembangunan sebelumnya. Dasar pembentukan SUKMA DESI

adalah berawal dari kondisi dimana Pemberdayaan generasi muda belum optimal, Belum

adanya data base kader, Belum ada sistem regenerasi kader kesehatan di Boyolali,

Menurunnya motivasi generasi muda menjadi kader kesehatan, Menurunnya produktifitas

kader kesehatan generasi tua, Belum banyaknya komunitas-komunitas remaja peduli

kesehatan, Belum adanya sekretariatan kader kesehatan di tiap desa, Kecamatan dan

Kabupaten, Banyaknya UKBM yang terbentuk belum optimal melibatkan generasi muda,

belum maksimalnya peningkatan strata desa siaga aktif ( strata Desa Siaga Aktif Pratama

sebanyak 30 ds , Madya 94 desa, Purnama 74 desa dan masih sedikitnya strata Desa siaga

aktif mandiri sebanyak 69 desa), Semakin berkurangnya jumlah kader kesehatan tiap tahun,

Dominasi kader perempuan, Banyaknya kader kesehatan usia tua dan sedikitnya kader

kesehatan muda.

3
Visi dan misi SUKMA MADESI antara lain :

Visi : Sosial dan kebangsaan

Misi
1. Mewujudan kesadaran dengan sukarela, membantu sesama, berbangsa,beragama dan
bernegara.
2. Sebagai salah satu kader kesehatan pembaharu bangsa dan pengemban misi sosial
berkewajiban dan bertanggung jawab mengemban komitmen sosial dan kebangsaan
demi meningkatkan harkat dan martabat umat manusia .
3. Peduli kesehatan dan cinta desa untuk mewujudkan DESAKU KEBANGGAANKU
yaitu desaku Siaga Aktif Mandiri.
Anggota SUKMA DESI terdiri dari karangtaruna desa dan generasi muda : pelajar, SBH
(Saka Bakti Husada ), mahasiswa umur 15 th sampai 40 th pada awal perekrutan.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Dinkes Kabupaten Boyolali

dan Puskesmas Mojosongo di dapatkan hasil bahwa di Kabupaten Boyolali tahun 2016 sudah

seluruhnya dinyatakan sebagai desa siaga aktif dengan strata yang bervariatif dari 267 desa

diantaranya adalah Desa Siaga Aktif Pratama sebanyak 30 ds ( 11,24%), Madya 94 desa

(35,21 %), Purnama 74 desa( 25,84 %) dan masih sedikitnya strata Desa siaga aktif mandiri

sebanyak 69 desa (25,84 %). Pada tahun 2018 sampai bulan april terdapat kenaikan strata

desa siaga aktif menjadi : Desa Siaga Aktif Pratama sebanyak 25 ds ( 9,36%), Madya 90

desa (33,71 %), Purnama 70 desa( 26,22 %) dan Desa siaga aktif mandiri sebanyak 82

desa (30,71%).

Kecamatan Mojosongo terdiri dari 13 desa dimana pada tahun 2016 strata desa

siaga aktif Pratama 0 desa, Madya 2 desa (15,38 %), Purnama 6 desa ( 46,15 %) dan strata

Desa siaga aktif mandiri sebanyak 5 desa (38,46 %). Tahun 2018 sampai bulan April

menjadi 2016 strata desa siaga aktif Pratama 0 desa( 0 %) , Madya 0 desa (0 %), Purnama

6 desa ( 25,84 %) dan strata Desa siaga aktif mandiri sebanyak 7 desa (53,85 %).

Kecamatan Mojosongo belum semua desanya berstrata Desa Siaga Mandiri dimana suatu
4
desa yang penduduknya memiliki kisiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan

untuk mencegah dan dan menanggulangi masalah masalah kesehatan , bencana dan

kedaruratan kesehatan secara mandiri, namun dengan adanya proses pemberdayaan yang

dilakukan secara sistematis, terencana dengan mendapat fasilitasi dari berbagai pihak baik

pemerintah, pemerintah daerah, pemerintah desa, organisasi masyarakat, lembaga

masyarakat maupun unsur masyarakat luas termasuk dunia usaha seperti SUKMA DESI

telah berdampak terhadap keberlangsungan kontuinitas/ regenerasi kader kesehatan dan

peningkatan Strata Desa Siaga Aktif di kecamatan Mojosongo pada khususnya maupun

Kabupaten Boyolali pada umumnya.Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengetahui tentang efektifitas SUKMA DESI terhadap peningkatan strata Desa Siaga Aktif

Mandiri di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini adalah “

Bagaimana efektifitas SUKMA DESI terhadap peingkatan strata Desa Siaga Aktif di

Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali tahun 2018”

C. Tujuan Penelitian

Melakukan kajian tentang efektifitas SUKMA DESI terhadap peningkatan strata Desa Siaga

Aktif di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali Tahun 2018

D. Mamfaat Penelitian

1. Mamfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah keilmuan dan dapat menjelaskan

efektifitas SUKMADESI terhadap peningkatan Strata Desa Siaga Aktif

2. Mamfaat praktis

a. Bagi Peneliti

5
Dapat menambah pengetahuan tentang gambaran efektifitas SUKMA DESI terhadap

peningkatan Strata Desa Siaga Aktif

b. Bagi Pendidikan

Sebagai referensi untuk penelitian berikutnya bagi pihak yang berkepentingan untuk

melaksanakan penelitian lebih lanjut

c. Bagi tempat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan sebagai bahan

evaluasi mengenai efektifitas SUKMA DESI terhadap peningkatan Strata Desa Siaga

Aktif di tahun tahun yang akan datang.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Jakarta: Kem enterian Kesehatan

Republik Indonesia; 2010.

2. Panduan SUKMA DESI, Boyolali: Dinkes Kabupaten Boyolali ; 2017.

7
160

Anda mungkin juga menyukai