DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengaasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelsaikan Asuhan Keperawatan
Komunitas II.
Askep ini telah disusun semaksimal mungkin dan terimakasih kepada pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan askep ini dan terimakasih banyak terimakasih kepada Rasdiyanah, S.Kep.,
M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom Selaku dosen pengampu mata kuliah keperawatan komunitas .
Kami menyadari dalam pembuata askep ini masih banyak kekurangan baik dalam
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari
pembaca mengenai askep ini agar kami dapat memperbaiki asuhan keperawatan ini.
Akhir kata, kami berharap semoga asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi pembaca.
Kelompok 3
KASUS
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60
RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT, RW.08 memiliki jumlah penduduk
usia dewasa 1296 jiwa. Terdapat juga fasilitas pendidikan didalam kelurahan X seperti
dua Sekolah Dasar (SD) satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan satu Sekolah
Menengah Atas, tidak terdapat perguruan tinggi yang terdekat dari kelurahan X. Wilayah
kelurahan X merupakan wilayah dengan tingkat penghasilan menengah kebawa yang
dimana rata-rata masyarakat mendapatkan penghasilan dengan bekerja sebagian kecil
sebagai petani dan pedagang kebanyakan yang bekerja diperkantoran. Masyarakat di
kelurahan X kebanyakan menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi, ada juga
beberapa yang menggunakan kendaraan umum seperti angkutan umum dan juga terdapat
beberapa yang menggunakan mobil pribadi sebagai alat transortasi. Data sekunder
kelurahan menunjukkan jumlah penduduk didominasi usia dewasa. Di kelurahan X
terdapat beragam suku dan penggunaan bahasa. Namun secara mayoritas penduduknya
adalah suku Makassar dengan menggunakan bahasa, bahasa Makassar, bahasa Melau
Makassar atau bahasa Indonesia dalam berinteraksi sehari-hari. Berdasarkan hasil
pengkajian pada kelompok dewasa tersebut ditemukan berbagai keluhan kesehatan
seperti pegal-pegal, hipertensi, diabetes, batuk menahun. Akan tetapi masih jarang yang
pergi memeriksakan keadaanya di pelayanan-pelayanan keksehatan dikarenakan tempat
pelayanan kesehatan utama berada diluar kelurahan, hal tersebut membuat masyarakat
merasa kesulitan untuk melakukan pemeriksan. Adapun mayoritas agama yang dianut di
kelurahan X yaitu agama islam dan terdapat beberapa mesjid yang digunakan masyarakat
untuk beribadah dan melakukan pengajian. Wawancara pada beberapa kelompok dewasa
laki-laki mengakatan keluhan kehatannya sering muncul akibat kurang olah raga, sering
lembur saat bekerja, pola makan tidak sehat serta stres yang sering muncul akibat beban
hidup dan tumpukan tugas di tempat kerja. Pada kelompok wanita pekerja ditemukan
berbagai keluhan seperti tugas dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dan wanita
pekerja membuat kondisi mudah stress, badan pegal-pegal, tekanan darah rendah, jarang
melakukan olahraga dan sendentary. Hal yang sama juga didapatkan pada kelompok Ibu
rumah tangga yakni memiliki keluhan stress akibat rutinitas yang sama setiap hari
(mengurus anak dan kebutuhan rumah tangga), kurang bersosialisasi akibat
tanggungjawab, kurang istirahat, kurang melakukan olah raga, tidak pernah
memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan kecuali dalam kondisi sakit yang tidak
tertahankan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan 35% dengan tekanan darah > 130/100 mmHg,
25% dengan tekanan darah <90/70 mmHg, 40% dengan tekanan darah normal, 60%
dengan IMT diatas normal, 45% memiliki perilaku merokok, 65% tidur kurang dari 7-8
jam per hari, tidak pernah memeriksakan kesehatan dalam 3 bulan terakhir 85%,
memeriksakan kesehatan jika dalam kondisi sakit parah 90%, memiliki jaminan
kesehatan 75%, ekonomi kurang 40%, ekonomi sedang 35%, ekonomi baik 5%.
Pendidikan rata-rata kelompok dewasa berada pada tingkat sekolah menegah atas dan
lulus PT D3. 55% jarang melakukan rekreasi dan 45% melakukan rekreasi sekali dalam 3
bulan. 60% jarang mengkonsumsi air putih >8 gelas sehari, 40% mengkonsumsi air putih
< 8 gelas sehari. Pada wilayah kelurahan X tidak terdapat tempat wisata terdekat yang
dapat dikunjungi untuk menghilangkan rasa stress di masa senggang bersama keluarga,
Berdasarkan wawancara kepada kader kesehatan didapatkan informasi bahwa diwilayah
RW 8 atau di Kelurahan X tidak pernah melakukan olahraga, fasilitas olah raga tidak
digunakan oleh kelompok dewasa, kelompok dewasa jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan di posbindu PTM sehingga deteksi dini tidak pernah dilakukan.
C. Data Presepsi
1. Presepsi masyarakat
Wawancara pada beberapa kelompok dewasa laki-laki mengatakan keluhan
kelihatannya sering muncul akibat kurang olah raga, sering lembur saat
bekerja, pola makan tidak sehat serta stres yang sering muncul akibat beban
hidup dan tumpukan tugas di tempat kerja. Pada kelompok wanita pekerja
ditemukan berbagai keluhan seperti tugas dan tanggungjawab sebagai ibu
rumah tangga dan wanita pekerja membuat kondisi mudah stress, badan
pegal-pegal,tekanan darah rendah,jarang melakukan olahraga dan sendentary.
2. Presepsi perawat
Berdasarkan wawancara kepada kader kesehatan didapatkan informasi bahwa
diwilayah RW 8 atau di Kelurahan X tidak pernah melakukan, fasilitas olah
raga tidak digunakan oleh kelompok dewasa,kelompok dewasa jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan diposbindu PTM sehingga deteksi dini
tidak pernah dilakukan.
ANALISA DATA
No Data Masalah
Keperawatan
1. Wawancara : Defisit Kesehatan Komunitas
Observasi :
Angket :
Pemeriksaan Kesehatan :
Observasi :
Angket :
Pemeriksaan Kesehatan :
3. Wawancara : Management kesehatan tidak
efektif
- Berdasarkan wawancara kepada kader kesehatan
didapatkan informasi bahwa diwilayah RW 8 atau di
Kelurahan X tidak pernah melakukan olahraga,
fasilitas olah raga tidak digunakan oleh kelompok
dewasa, kelompok dewasa jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan di posbindu PTM sehingga
deteksi dini tidak pernah dilakukan.
Observasi :
Angket :
Pemeriksaan Kesehatan :
SKORING MASALAH KOMUNITAS
Prevensi Tersier
(Manajemen lingkungan
Komunitas I.14515)
1. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain dalam
program kesehatan
komunitas untuk
menghadapi risiko
2. Kolaborasi dalam
pengembangan program
aksi masyarakat.
2. Wawancara : Pemeliharaan Prevensi Primer Prevensi Primer
Kesehatan Tidak (Pmeliharaan Kesehatan (Edukasi Kesehatan I.12383)
- Wawancara pada beberapa Efektif L.12106) 1. Identifikasi kesiapan dan
kelompok dewasa laki-laki 1. Menunjukkan perilaku ekmampuan menerima
mengakatan keluhan kehatannya adaptif informasi
sering muncul akibat kurang olah 2. Menunjukkan pemahaman 2. Identifikasi factor-faktor
raga, sering lembur saat bekerja, perilaku sehat yang dapat meningkatkan
pola makan tidak sehat serta stres dan emnurunkan
yang sering muncul akibat beban Prevensi Sekunder motivasiperilaku hidup
hidup dan tumpukan tugas di (Pemeliharaan Kesehatan bersih dan sehat
tempat kerja. Pada kelompok L.12106) 3. Jadwalkan pendidikan
wanita pekerja ditemukan berbagai 1. Kemampuan menjalankan kesehatan sesuai
keluhan seperti tugas dan tanggung perilaku sehat kesepakatan
jawab sebagai ibu rumah tangga 2. Menunjukkan minat 4. Jelaskan factor risiko yang
dan wanita pekerja membuat meningkatkan perilaku dapat mempengaruhi
kondisi mudah stress, badan pegal- sehat kesehatan
pegal, tekanan darah rendah, jarang (Manajemen Kesehatan Prevensi Sekunder ((Edukasi
melakukan olahraga dan L.12104) Kesehatan I.12383)
sendentary. Hal yang sama juga 3. Aktivitas sehari-hari 1. Ajarkan perilaku hidup
didapatkan pada kelompok Ibu efektif memenuhi tujuan bersih dan sehat
rumah tangga yakni memiliki kesehatan 2. Ajarkan strategi yang
keluhan stress akibat rutinitas yang dapat digunakan untuk
sama setiap hari (mengurus anak Prevensi Tersier meningkatkan perilaku
dan kebutuhan rumah tangga), ((Pemeliharaan Kesehatan hidup bersih dan sehat
kurang bersosialisasi akibat L.12106)
tanggungjawab, kurang istirahat, 1. Memiliki sistem Prevensi Tersier
kurang melakukan olah raga, tidak pendukung (Konsultasi I.12461)
pernah memeriksakan kesehatan di 1. Jelskan alternative solusi
pelayanan kesehatan kecuali dalam yangdapat dilakukan oleh
kondisi sakit yang tidak individukomunitas
tertahankan. 2. Anjurkan meningkatkan
kemandirian
menyelesaikan masalah
Observasi :-
Angket : -
Pemeriksaan Kesehatan : -
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan
: Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Format Penilaian Askep
Kelompok : Kelompok 3
Catatan :
..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................