Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Komunitas II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK DEWASA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. Rabiyatul Awaliyah 70300119010


2. Masyita Fajriati Z 703001190 11
3. Andi Mutiara Muthahharah 70300119012
4. Hardiyanti Syah Nukuhehe 70300119070
5. Muhammad Raynaldi 70300119013
6. Sakina 70300119043
7. Wilda Sri Widari 70300119063
8. Rita Tenriani 70300117074

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengaasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelsaikan Asuhan Keperawatan
Komunitas II.
Askep ini telah disusun semaksimal mungkin dan terimakasih kepada pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan askep ini dan terimakasih banyak terimakasih kepada Rasdiyanah, S.Kep.,
M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom Selaku dosen pengampu mata kuliah keperawatan komunitas .
Kami menyadari dalam pembuata askep ini masih banyak kekurangan baik dalam
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran dari
pembaca mengenai askep ini agar kami dapat memperbaiki asuhan keperawatan ini.
Akhir kata, kami berharap semoga asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi pembaca.

Gowa, 10 Maret 2022

Kelompok 3
KASUS
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60
RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT, RW.08 memiliki jumlah penduduk
usia dewasa 1296 jiwa. Terdapat juga fasilitas pendidikan didalam kelurahan X seperti
dua Sekolah Dasar (SD) satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan satu Sekolah
Menengah Atas, tidak terdapat perguruan tinggi yang terdekat dari kelurahan X. Wilayah
kelurahan X merupakan wilayah dengan tingkat penghasilan menengah kebawa yang
dimana rata-rata masyarakat mendapatkan penghasilan dengan bekerja sebagian kecil
sebagai petani dan pedagang kebanyakan yang bekerja diperkantoran. Masyarakat di
kelurahan X kebanyakan menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi, ada juga
beberapa yang menggunakan kendaraan umum seperti angkutan umum dan juga terdapat
beberapa yang menggunakan mobil pribadi sebagai alat transortasi. Data sekunder
kelurahan menunjukkan jumlah penduduk didominasi usia dewasa. Di kelurahan X
terdapat beragam suku dan penggunaan bahasa. Namun secara mayoritas penduduknya
adalah suku Makassar dengan menggunakan bahasa, bahasa Makassar, bahasa Melau
Makassar atau bahasa Indonesia dalam berinteraksi sehari-hari. Berdasarkan hasil
pengkajian pada kelompok dewasa tersebut ditemukan berbagai keluhan kesehatan
seperti pegal-pegal, hipertensi, diabetes, batuk menahun. Akan tetapi masih jarang yang
pergi memeriksakan keadaanya di pelayanan-pelayanan keksehatan dikarenakan tempat
pelayanan kesehatan utama berada diluar kelurahan, hal tersebut membuat masyarakat
merasa kesulitan untuk melakukan pemeriksan. Adapun mayoritas agama yang dianut di
kelurahan X yaitu agama islam dan terdapat beberapa mesjid yang digunakan masyarakat
untuk beribadah dan melakukan pengajian. Wawancara pada beberapa kelompok dewasa
laki-laki mengakatan keluhan kehatannya sering muncul akibat kurang olah raga, sering
lembur saat bekerja, pola makan tidak sehat serta stres yang sering muncul akibat beban
hidup dan tumpukan tugas di tempat kerja. Pada kelompok wanita pekerja ditemukan
berbagai keluhan seperti tugas dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dan wanita
pekerja membuat kondisi mudah stress, badan pegal-pegal, tekanan darah rendah, jarang
melakukan olahraga dan sendentary. Hal yang sama juga didapatkan pada kelompok Ibu
rumah tangga yakni memiliki keluhan stress akibat rutinitas yang sama setiap hari
(mengurus anak dan kebutuhan rumah tangga), kurang bersosialisasi akibat
tanggungjawab, kurang istirahat, kurang melakukan olah raga, tidak pernah
memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan kecuali dalam kondisi sakit yang tidak
tertahankan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan 35% dengan tekanan darah > 130/100 mmHg,
25% dengan tekanan darah <90/70 mmHg, 40% dengan tekanan darah normal, 60%
dengan IMT diatas normal, 45% memiliki perilaku merokok, 65% tidur kurang dari 7-8
jam per hari, tidak pernah memeriksakan kesehatan dalam 3 bulan terakhir 85%,
memeriksakan kesehatan jika dalam kondisi sakit parah 90%, memiliki jaminan
kesehatan 75%, ekonomi kurang 40%, ekonomi sedang 35%, ekonomi baik 5%.
Pendidikan rata-rata kelompok dewasa berada pada tingkat sekolah menegah atas dan
lulus PT D3. 55% jarang melakukan rekreasi dan 45% melakukan rekreasi sekali dalam 3
bulan. 60% jarang mengkonsumsi air putih >8 gelas sehari, 40% mengkonsumsi air putih
< 8 gelas sehari. Pada wilayah kelurahan X tidak terdapat tempat wisata terdekat yang
dapat dikunjungi untuk menghilangkan rasa stress di masa senggang bersama keluarga,
Berdasarkan wawancara kepada kader kesehatan didapatkan informasi bahwa diwilayah
RW 8 atau di Kelurahan X tidak pernah melakukan olahraga, fasilitas olah raga tidak
digunakan oleh kelompok dewasa, kelompok dewasa jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan di posbindu PTM sehingga deteksi dini tidak pernah dilakukan.

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN


I. Pengkajian Komunitas Berdasarkan Teori CAP
A. Data Inti Komunitas
1. Sejarah
Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10
RW dan 60 RT.Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT.
2. Demografi
RW. 08 memiliki jumlah penduduk usia dewasa 1296 jiwa. Data sekunder
kelurahan menunjukkan jumlah penduduk didominasi usia dewasa.
3. Suku dan kebudayaan
Di kelurahan X terdapat beragam suku dan penggunaan bahasa. Namun
secara mayoritas penduduknya adalah suku Makassar dengan menggunakan
bahasa, bahasa Makassar, bahasa Melau Makassar atau bahasa Indonesia
dalam berinteraksi sehari-hari.
4. Nilai dan keyakinan
Mayoritas Agama yang dianut di kelurahan x yaitu agama islam dan terdapat
beberapa masjid yang bisa digunakan masyarakat untuk beribadah dan
melaksanakan pengajian
B. Data Subsistem Komunitas
1. Lingkungan fisik
Adapun mayoritas agama yang dianut di kelurahan X yaitu agama islam dan
terdapat beberapa mesjid yang digunakan masyarakat untuk beribadah dan
melakukan pengajian. RW 8 atau di Kelurahan X tidak pernah melakukan
olahraga, fasilitas olahraga tidak digunakan oleh kelompok dewasa,
kelompok dewasa jarang melakukan pemeriksaan kesehatan di posbindu
PTM sehingga deteksi dini tidak pernah dilakukan.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat
Berdasarkan hasil pengkajian pada kelompok dewasa tersebut ditemukan
berbagai keluhan kesehatan seperti pegal-pegal, hipertensi, diabetes, batuk
menahun. Akan tetapi masih jarang yang pergi memeriksakan keadaanya di
pelayanan-pelayanan keksehatan dikarenakan tempat pelayanan kesehatan
utama berada diluar kelurahan, hal tersebut membuat masyarakat merasa
kesulitan untuk melakukan pemeriksan
3. Ekonomi
Wilayah kelurahan X merupakan wilayah dengan tingkat penghasilan
menengah kebawa yang dimana rata-rata masyarakat mendapatkan
penghasilan dengan bekerja sebagian kecil sebagai petani dan pedagang
kebanyakan yang bekerja diperkantoran.
4. Transportasi dan keamanan
Masyarakat di kelurahan X kebanyakan menggunakan sepeda motor sebagai
alat transportasi, ada juga beberapa yang menggunakan kendaraan umum
seperti angkutan umum dan juga terdapat beberapa yang menggunakan mobil
pribadi sebagai alat transortasi.
5. Politik dan pemerntahan
Wawancara pada beberapa kelompok dewasa laki-laki mengakatan keluhan
kehatannya sering muncul akibat kurang olah raga, sering lembur saat
bekerja, pola makan tidak sehat serta stres yang sering muncul akibat beban
hidup dan tumpukan tugas di tempat kerja. Pada kelompok wanita pekerja
ditemukan berbagai keluhan seperti tugas dan tanggung jawab sebagai ibu
rumah tangga dan wanita pekerja membuat kondisi mudah stress, badan
pegal-pegal, tekanan darah rendah, jarang melakukan olah raga dan
sendentary. Hal yang sama juga didapatkan pada kelompok Ibu rumah tangga
yakni memiliki keluhan stress akibat rutinitas yang sama setiap hari
(mengurus anak dan kebutuhan rumah tangga), kurang bersosialisasi akibat
tanggungjawab, kurang istirahat, kurang melakukan olah raga, tidak pernah
memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan kecuali dalam kondisi sakit
yang tidak tertahankan. Dan juga kelompok dewasa jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan di posbindu PTM sehingga deteksi dini tidak pernah
dilakukan.
6. Komunikasi
Di kelurahan X terdapat beragam suku dan penggunaan bahasa. Namun
secara mayoritas penduduknya adalah suku Makassar dengan menggunakan
bahasa, bahasa Makassar, bahasa Melau Makassar atau bahasa Indonesia
dalam berinteraksi sehari-hari
7. Pendidikan
Terdapat juga fasilitas pendidikan didalam kelurahan X seperti dua Sekolah
Dasar (SD) satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan satu Sekolah
Menengah Atas, tidak terdapat perguruan tinggi yang terdekat dari kelurahan
X.
8. Rekreasi
Pada wilayah kelurahan X tidak terdapat tempat wisata terdekat yang dapat
dikunjungi untuk menghilangkan rasa stress di masa senggang bersama
keluarga,

C. Data Presepsi
1. Presepsi masyarakat
Wawancara pada beberapa kelompok dewasa laki-laki mengatakan keluhan
kelihatannya sering muncul akibat kurang olah raga, sering lembur saat
bekerja, pola makan tidak sehat serta stres yang sering muncul akibat beban
hidup dan tumpukan tugas di tempat kerja. Pada kelompok wanita pekerja
ditemukan berbagai keluhan seperti tugas dan tanggungjawab sebagai ibu
rumah tangga dan wanita pekerja membuat kondisi mudah stress, badan
pegal-pegal,tekanan darah rendah,jarang melakukan olahraga dan sendentary.
2. Presepsi perawat
Berdasarkan wawancara kepada kader kesehatan didapatkan informasi bahwa
diwilayah RW 8 atau di Kelurahan X tidak pernah melakukan, fasilitas olah
raga tidak digunakan oleh kelompok dewasa,kelompok dewasa jarang
melakukan pemeriksaan kesehatan diposbindu PTM sehingga deteksi dini
tidak pernah dilakukan.

ANALISA DATA
No Data Masalah
Keperawatan
1. Wawancara : Defisit Kesehatan Komunitas

- Berdasarkan hasil pengkajian pada kelompok


dewasa tersebut ditemukan berbagai keluhan
kesehatan seperti pegal-pegal, hipertensi, diabetes,
batuk menahun. Akan tetapi masih jarang yang pergi
memeriksakan keadaanya di pelayanan-pelayanan
keksehatan dikarenakan tempat pelayanan
kesehatan utama berada diluar kelurahan, hal
tersebut membuat masyarakat merasa kesulitan
untuk melakukan pemeriksan.

Observasi :

- Pada wilayah kelurahan X tidak terdapat tempat


wisata terdekat yang dapat dikunjungi untuk
menghilangkan rasa stress di masa senggang
bersama keluarga,

Angket :

Pemeriksaan Kesehatan :

2. Wawancara : Pemeliharaan Kesehatan


- Wawancara pada beberapa kelompok dewasa laki- tidak Efektif
laki mengakatan keluhan kehatannya sering muncul
akibat kurang olah raga, sering lembur saat bekerja,
pola makan tidak sehat serta stres yang sering
muncul akibat beban hidup dan tumpukan tugas di
tempat kerja. Pada kelompok wanita pekerja
ditemukan berbagai keluhan seperti tugas dan
tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dan
wanita pekerja membuat kondisi mudah stress,
badan pegal-pegal, tekanan darah rendah, jarang
melakukan olahraga dan sendentary. Hal yang sama
juga didapatkan pada kelompok Ibu rumah tangga
yakni memiliki keluhan stress akibat rutinitas yang
sama setiap hari (mengurus anak dan kebutuhan
rumah tangga), kurang bersosialisasi akibat
tanggungjawab, kurang istirahat, kurang melakukan
olah raga, tidak pernah memeriksakan kesehatan di
pelayanan kesehatan kecuali dalam kondisi sakit
yang tidak tertahankan.

Observasi :

Angket :

Pemeriksaan Kesehatan :
3. Wawancara : Management kesehatan tidak
efektif
- Berdasarkan wawancara kepada kader kesehatan
didapatkan informasi bahwa diwilayah RW 8 atau di
Kelurahan X tidak pernah melakukan olahraga,
fasilitas olah raga tidak digunakan oleh kelompok
dewasa, kelompok dewasa jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan di posbindu PTM sehingga
deteksi dini tidak pernah dilakukan.

Observasi :

Angket :

- Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan 35%


dengan tekanan darah > 130/100 mmHg, 25%
dengan tekanan darah <90/70 mmHg, 40% dengan
tekanan darah normal, 60% dengan IMT diatas
normal, 45% memiliki perilaku merokok, 65% tidur
kurang dari 7-8 jam per hari, tidak pernah
memeriksakan kesehatan dalam 3 bulan terakhir
85%, memeriksakan kesehatan jika dalam kondisi
sakit parah 90%, 55% jarang melakukan rekreasi dan
45% melakukan rekreasi sekali dalam 3 bulan. 60%
jarang mengkonsumsi air putih >8 gelas sehari, 40%
mengkonsumsi air putih < 8 gelas sehari.

Pemeriksaan Kesehatan :
SKORING MASALAH KOMUNITAS

Pengaruh positif untuk


Pentingnya masyarakat jika Peningkatan kualitas Tingkatan semua
masalah untuk masalah diselesaikan hidup jika masalah masalah dari level 1
Diagnosa Keperawatan
No diselesaikan (1 : (0 : tidak berpengaruh, diselesaikan (1 : sampai 6 (1 : kurang Total Skor
Komunitas (Masalah)
rendah, 2 : sedang, 1 : rendah, rendah, 2 : sedang, penting, 6 : sangat
3 : tinggi) 2 : sedang, 3 : tinggi) penting)
3 : tinggi)
1. Defisit Kesehatan
3 (tinggi) 3 (tinggi) 3 (tinggi) 6 (sangat penting) 15
Komunitas
2. Pemeliharaan
3 (tinggi) 3 (tinggi) 3 (tinggi) 6 (sangat penting) 15
Kesehatan Tidak Efektif
3. Manajemen
Kesehatan Tidak 3 (tinggi) 2 (sedang) 3 (tinggi) 5 (penting) 13
Efektif

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Diagnosis Keperawatan Skor Skoring

1. Defisit Kesehatan Komunitas 15

2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif 15

3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif 13


INTERVENSI KEPERAWATAN

No Data Diagnosa Kriteria Evaluasi Intervensi


Keperawatan (Outcome)
1. Wawancara : Defisit Kesehatan Prevensi Primer Prevensi Primer
Komunitas (Status Kesehatan Komunitas (Pengembangan Kesehatan
- Berdasarkan hasil pengkajian L.12109) Masyarakat I.1458)
pada kelompok dewasa tersebut 1. Ketersediaaan program 1. Identifikasi masalah atau
ditemukan berbagai keluhan promosi kesehatan isu kesehatan dan
kesehatan seperti pegal-pegal, 2. Ketersediaan program prioritasnya
hipertensi, diabetes, batuk proteksi kesehatan 2. Identifikasi kekuatan dan
menahun. Akan tetapi masih jarang partner dalam
yang pergi memeriksakan Prevensi Sekunder pengembangan kesehatana
keadaanya di pelayanan-pelayanan 1. Partisipasi dalam program 3. Libatkan masyarakat
keksehatan dikarenakan tempat kesehatan komunitas dalam musyawarah untuk
pelayanan kesehatan utama berada 2. Kepatuhan terhadapat mendifinisikan isu
diluar kelurahan, hal tersebut standar kesehatan kesehatan dan
membuat masyarakat merasa lingkungan mengembangkan rencana
kesulitan untuk melakukan kerja
pemeriksan. Prevensi Tersier
1. Pemantauan standar Prevensi Sekunder :
kesehatan komunitas (Manajemen Lingkungan
Observasi : Komunitas I.14515)
1. Promosikan kebijakan
pemerintah untuk
- Pada wilayah kelurahan X tidak mengurangi risiko
terdapat tempat wisata terdekat penyakit.
yang dapat dikunjungi untuk 2. Libatkan partisipasi
menghilangkan rasa stress di masa masyarakat untuk
senggang bersama keluarga, memeliharan
kesehatan/keamanan
Angket : - lingkungan.
3. Informasikan layanan
kesehatan ke individu,
Pemeriksaan Kesehatan : - keluarga, kelompok
beresiko, dan masyarakat.

Prevensi Tersier
(Manajemen lingkungan
Komunitas I.14515)
1. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain dalam
program kesehatan
komunitas untuk
menghadapi risiko
2. Kolaborasi dalam
pengembangan program
aksi masyarakat.
2. Wawancara : Pemeliharaan Prevensi Primer Prevensi Primer
Kesehatan Tidak (Pmeliharaan Kesehatan (Edukasi Kesehatan I.12383)
- Wawancara pada beberapa Efektif L.12106) 1. Identifikasi kesiapan dan
kelompok dewasa laki-laki 1. Menunjukkan perilaku ekmampuan menerima
mengakatan keluhan kehatannya adaptif informasi
sering muncul akibat kurang olah 2. Menunjukkan pemahaman 2. Identifikasi factor-faktor
raga, sering lembur saat bekerja, perilaku sehat yang dapat meningkatkan
pola makan tidak sehat serta stres dan emnurunkan
yang sering muncul akibat beban Prevensi Sekunder motivasiperilaku hidup
hidup dan tumpukan tugas di (Pemeliharaan Kesehatan bersih dan sehat
tempat kerja. Pada kelompok L.12106) 3. Jadwalkan pendidikan
wanita pekerja ditemukan berbagai 1. Kemampuan menjalankan kesehatan sesuai
keluhan seperti tugas dan tanggung perilaku sehat kesepakatan
jawab sebagai ibu rumah tangga 2. Menunjukkan minat 4. Jelaskan factor risiko yang
dan wanita pekerja membuat meningkatkan perilaku dapat mempengaruhi
kondisi mudah stress, badan pegal- sehat kesehatan
pegal, tekanan darah rendah, jarang (Manajemen Kesehatan Prevensi Sekunder ((Edukasi
melakukan olahraga dan L.12104) Kesehatan I.12383)
sendentary. Hal yang sama juga 3. Aktivitas sehari-hari 1. Ajarkan perilaku hidup
didapatkan pada kelompok Ibu efektif memenuhi tujuan bersih dan sehat
rumah tangga yakni memiliki kesehatan 2. Ajarkan strategi yang
keluhan stress akibat rutinitas yang dapat digunakan untuk
sama setiap hari (mengurus anak Prevensi Tersier meningkatkan perilaku
dan kebutuhan rumah tangga), ((Pemeliharaan Kesehatan hidup bersih dan sehat
kurang bersosialisasi akibat L.12106)
tanggungjawab, kurang istirahat, 1. Memiliki sistem Prevensi Tersier
kurang melakukan olah raga, tidak pendukung (Konsultasi I.12461)
pernah memeriksakan kesehatan di 1. Jelskan alternative solusi
pelayanan kesehatan kecuali dalam yangdapat dilakukan oleh
kondisi sakit yang tidak individukomunitas
tertahankan. 2. Anjurkan meningkatkan
kemandirian
menyelesaikan masalah
Observasi :-

Angket : -

Pemeriksaan Kesehatan : -

3. Wawancara : Manajemen Prevensi Primer Prevensi Primer (Promosi


Ksehatan Tidak (Pemeliharaan Kesehatan Perilaku Upaya Kesehatan
- Berdasarkan wawancara kepada Efektif L.12106) I.12472)
kader kesehatan didapatkan 1. Menunjukkan perilaku 1. Identifikasi perilaku
informasi bahwa diwilayah RW 8 adaptif upaya kesehatan yang
atau di Kelurahan X tidak pernah 2. Menunjukkan pemahaman dapat ditingkatkan
melakukan olahraga, fasilitas olah perilaku sehat 2. Berikan lingkungan yang
raga tidak digunakan oleh mendukung kesehatan
kelompok dewasa, kelompok 3. Orientasi pelayanan
dewasa jarang melakukan Prevensi Sekunder kesehatan yag dapat
pemeriksaan kesehatan di posbindu (Manajemen Kesehatan dimanfaatkan.
PTM sehingga deteksi dini tidak L.12104)
pernah dilakukan. 1. Melakukan tindakan untuk Prevensi Sekunder (Bimbingan
mengurangi faktor risiko Sistem Kesehatan I.12360)
2. Menerapkan program 1. Identifikasi masalah
Observasi : - perawatan kesehatan individu,
3. Aktivitas sehari-hari keluarga, dan komunitas
Angket : efektif untuk memenuhi 2. Fasilitasi pemenuhan
tujuan kesehatan. kebutuhan kesehatan
- Berdasarkan hasil pemeriksaan (Tingkat Kepatuhan L.12110) 3. Fasilitasi pemenuhan
kesehatan 35% dengan tekanan 4. Perilaku mengikuti kebutuhan kesehatan
darah > 130/100 mmHg, 25% program mandiri
dengan tekanan darah <90/70 perawatan/pengobatan 4. Bimbingn untuk
mmHg, 40% dengan tekanan darah bertanggung jawab
normal, 60% dengan IMT diatas Prevensi Tersier (Pemeliharaan mengidentifikasi dan
normal, 45% memiliki perilaku Kesehatan L.12106) mengembangkan
merokok, 65% tidur kurang dari 7-8 1. Memiliki system kemampuan pemecahan
jam per hari, tidak pernah pendukung masalah kesehatan secara
memeriksakan kesehatan dalam 3 mandiri
bulan terakhir 85%, memeriksakan
kesehatan jika dalam kondisi sakit Prevensi Tersier (Bimbingan
parah 90%, 55% jarang melakukan Sistem Kesehatan I.12360)
rekreasi dan 45% melakukan 1. Libatkan kolega/teman
rekreasi sekali dalam 3 bulan. 60% untuk membimbing
jarang mengkonsumsi air putih >8 pemenuhan kebutuhan
gelas sehari, 40% mengkonsumsi kesehtan
air putih < 8 gelas sehari. 2. Siapkan pasien untuk
mampu berkolaborasi dan
bekerja sama dalam
Pemeriksaan Kesehatan : - pemenuhan kebutuhan
kesehatan.
Daftar Pustaka

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan
: Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan :
Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Format Penilaian Askep

Kelompok : Kelompok 3

No Aspek yang dinilai Bobot Nilai


1. Analisis kasus pada pengkajian diuraikan dengan 20
jelas menggunakan data yang tepat pada kasus
sesuai format pengkajian
2. Analisa masalah dan skoring masalah kesehatan 15
komunitas dilakukan dengan analisis yang tajam di
sesuaikan dengan kasus dan referensi
3. Prioritas masalah (skoring) dan diagnosa 20
keperawatan komunitas ditetapkan dengan baik dan
benar
4. Rencena keperawatan disusun mengacu pada tahapan 20
pencapaian tujuan umum yang berorientasi pada 3
level pencegahan primer, sekunder dan tersier.
5. Rencana keperawatan yang dipilih sesuai untuk 15
penyelesaian masalah
6. Asuhan Keperawatan disusun menggunakan bahasa 5
Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan
format yang diberikan
7. Pengumpulan laporan tepat waktu 5
Total 100

Catatan :
..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Tanggal Pelaksanaan : 7-10 Maret 2022 Dosen pembimbing :


Nama Mahasiswa : Rasdiyanah, S.Kep., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom

1. Rabiyatul Awaliyah (70300119010)


2. Masyita Fajriati Z (703001190 11)
3. Andi Mutiara Muthahharah (70300119012)
4. Hardiyanti Syah Nukuhehe (70300119070) Paraf
5. Muhammad Raynaldi (70300119013)
6. Sakina (70300119043)
7. Wilda Sri Widari (70300119063)
8. Rita Tenriani (70300117074)

Anda mungkin juga menyukai