Anda di halaman 1dari 10

ِ ‫بِ ْس ِم هَّللا ِ الر َّْح َم ِن الر‬

‫َّحيم‬
ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬
َّ ‫اَل‬ SEJARAH
PERADABAN
ISLAM

DINASTI
SYAFAWI
DI PERSIA
OLEH KELOMPOK 2
KEPERAWATAN A
Rabiyatul
Awaliyah
(70300119010)

Islah Is- Masyita Muhammad


lami Fajriati
(7030011 (7030011
Raynaldi
9009) 9011) (70300119013)

KELOMPOK
Khoirunnisa 2
Qurratul A.P Andi Ainayah
(70300119016) Andi Mutiara
Khuswatun
Muthahharah
H.
(7030011901
(7030011901
2)
Tarisya Intan Pu- 4)
Rezki A. tri
(7030011 (7030011
9015) 9017)
A. Sejarah Kerajaan Safawi di Persia
Pada waktu keturunan Timurlenk masih berkuasa di negeri Ardabil sebuah kota Azerbeijan, telah
muncul sebuah gerakan tasawuf yang tekun dalam ajaran agama. Tujuannya untuk memerangi orang
yang ingkar dan memerangi golongan yang dinamai dengan ahli bid’ah, serta mengislamkan orang
Mongol yang menganut agama Budha. Gerakan tasawuf tersebut adalah sebuah Tarekat yaitu tarekat
Safawiyah.
Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar yang berkembang pada abad
pertengahan yaitu Usmaniyah, Safawiyah dan Mughol.Ketika kerajaan Usmani sudah mulai
mengembangkan sayapnya, kerajaan safawi mulai berdiri, Kerajaan ini muncul di Persia pada abad
ke 16-18.Dalam perkembangannya kerajaan ini sering terjadi bentrok dengan Turki Usmani.
  Kerajaan ini dapat dihubungkan dengan Syekh Ishaq Safiuddin yang merupakan pendiri dari
Tarekat Safawiyah di Persia Barat Laut. Syekh Ishaq Safiuddin tidak hanya sebagai guru tarekat saja,
tetapi Ia juga seorang pedagang dan politisi. Ia sendiri adalah orang sunni, kekuasaannya tidak
hanya terbatas di Ardabil saja, tetapi juga terbentang dari wilayah Oxus sampai Persia. Gerakan yang
berusaha memerangi orang yang Ingkar dan ahli Bid’ah ini semakin lama semakin besar dan meluas
serta pengikutnya semakin banyak.
Berkat pengaruh kuat tarekat safawiyah dan setelah berjuang mengalahkan berbagai suku
bangsa yang berada di Persia terutama suku mongol yaitu Kara Koyunlu dab Aga Koyunlu, Syaikh
Isma’il Memproklamasikan dirinya sebagai raja yang pertama pada tahun 1501 dan menetapkan
mazhab Syi’ah sebagai mazhab tetap kerajaannya.Kerajaan ini berusaha untuk memperluas paham
Syi’ah di Iran dengan membentuk sebuah dinasti, mengkonsolidasikan paham Syi’ah dua belas dan
mendatangkan kedua belas ulama syiah yang berasal dari Syiria, Bahrain, Arabia Utara dan Iraq
bahkan mendirikan madrasah Syi’ah pertama di Iran.
 
B. Kemajuan Kerajaan Safawi
Para penguasa kerajaan safawi

1
berhasil menyatukan wilayah-wilayah a. Kemajuan dalam bidang
Persia, karena sebelumnya wilayah- Politik
wilayah Persia terpecah dalam
berbagai dinasti kecil yang berte-
baran dimana-dimana sehingga ke- Pada sepuluh tahun pertama ia
berhasilan ini merupakan kebangki- berhasil memperluas wilayah

2
tan nasionalisme persia. kekuasaannya dengan menghan-
Pada masa Ismail I yang merupakan curkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu
pendiri kerajaan Safawi, Ismail be- di Hamadan (1503 M), menguasai
serta pasukannya menyiapkan pa- propinsi Kaspia di Nazandaran,
sukan dan kekuatan yang bermarkas Baghdad dan daerah Barat daya Per-
di Gilan.Pasukan itu disebut Qizilbash sia (1508 M), Sirwan (1509 M) dan
(baret merah). Pada tahun 1501 M, Khurasan. Hanya dalam waktu sepu-
pasukan ini  menyerang dan men- luh tahun itu wilayah kekuasaannya
galahkan AK Koyunlu (domba putih) sudah meliputi seluruh Persia dan
di sharur dekat Nakh Chivan bagian timur Bulan Sabit Subur (Fer-
dibawah pimpinan Ismail tile Crescent) .Ismail I berhasil mem-
pertahankan eksistensi kerajaannya
dan wafat pada tahun 1524 M/930
H.
Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar
Baru Van Hoeve, cet. 4. 1997. h.196
b. Kemajuan dalam bidang
Ilmu Pengetahuan

Persia terkenal sebagai bangsa yang berperadaban tinggi dan


berjasa dalam mengembangkan Ilmu pengetahuan, tidak heran
jika pada masa kerajaan Safawi tradisi keilmuan ini terus berkem-
bang. Ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di Istana yaitu Baha
Al-Din Al-Syaerazi generalis ilmu pengetahuan, Muhammad
Baqir Ibnu Muhammad Damad adalah seorang yang pernah
melakukan observasi mengenai kehidupan lebah-lebah, dan
berkembangnya filsafat ketuhanan (al-hikmah al-ilahiyyah) meru-
pakan kemajuan dalam bidang tasawuf, ini dapat terlihat dengan
tokoh terbesarnya yaitu Mulla Sadra dengan sebutan filasafat
pencerahan.
a
a
n
n
t
b
a
e
r
sa
a
rT
,i
m
tu
a
r
m
a
d
n
a
,n

d
B
a
a
n
r
a
lt
a
iy
n
a
-n
lg
a
id
C. Pemerintahan Kerajaan Safawi
Struktur pemerintahan Kerajaan Safawi terdiri dari tiga fase perkembangan yaitu:

 Periode peralihan yaitu terjadinya banyak perubahan dan penyesuaian struktur ad-
ministrasi pemerintahan ini terjadi pada masa kekuasaan Syeh Isma’il sampai akhir
kekuasaan Muhammad Khudabanda (907 H/1501 M-996 H/1588 M). fase ini ditandai
dengan menonjolnya pertentangan kesukuan antara keturunan turki dan keturunan
Persia. Pada masa ini juga dibentuklah jabatan yang disebut denganvakil-I nafs-I nafis
humayu yaitu jabatan wakil Syah baik sebagai pemimpin politik(padishah), maupun se-
bagai pemimpin spiritual (mursyid-i kamil).

Kekuasaan Syeh Abbas I (996 H/1588 M-1038 H/1629 M) dengan melakukan pe-
nataan kembali sistem administrasi Safawi, seperti melakukan pemusatan kekuasaan
dengan pengambilan keputusan yang berada dibawah kekuasaanya.

Masa kemunduran pada masa pemerintahan Syeh Safi yang mengakibatkan jatuhnya
kerajaaan Safawi ketangan orang-orang Afghan (1038 H/1629 M-1135 H/1722 M), ini
dikarenakan tidak efektifnya system politik dan ekonomi. Pada fase ini jabatan tertinggi
disebut dengan mulla-basyi (ketua dewan/majelis ulama) dan wewenan social politik
keagamaan yang disebut dengan Sadr (sadarat) sudah berkurang dan hanya mengu-
rusi wakaf dan membantu hakim dalam pengadilan.
D. Sebab-sebab Runtuhnya Kerajaan Safawi
1. Adanya konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Usmani, yang dikarenakan perbedaan pa-
ham yang dipegang oleh kerajaan ini.

2. Kurangnya perhatiannya raja terhadap persoalan


social kemasyarakatan dan kenegaraan.

3. Terjadinya dekandensi moral yang melanda se-


bagian pemimpin kerajaaan Safawi.

4. Pasukan ghulam (budak-budak) tidak memiliki semangat perjuangan


yang tinggi, karena lemahnya system pemerintahan dinasti Safawi yang
diciptakan oleh Syeh Abbas

• 5. Terjadinya konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalan-


gan keluarga istana
Selain hal tersebut di atas,pada abad 17 beberapa kalangan Ulama Syiah tidak lagi
mau mengakui bahwa Safawiyah telah mewakili pemerintahan sang imam tersem-
bunyi. Pertama, ulama mulai meragukan otoritas Syah yang berlangsung secara tu-
run temurun tersebut sebagai penanggung jawab pertama atas ajaran islam Syiah.
Kedua, selaras dengan keyakinan Syi’ah, bahkan semenjak masa keghaiban besar
tahun 941 sang imam tersembunyi tidak lagi terwakili di muka bumi oleh Ulama.
Selanjutnya Ulama menegaskan bahwasannya Mujtahid menduduki otoritas
keagamaan yang tertinggi.

Kehancuran rezim ini juga di sebabkan sejumlah perubahan yang luar biasa dalam
hal hubungan negara dan agama. Safawiyah semula merupakan sebuah gerakan,
tetapi setelah berkuasa rezim ini justru menekan bentuk bentuk Islam sufi yang
cenderung kepada pembentukan lembaga ulama negara.
Krisis abad 18 mengantarkan kepada berakhirnya sejarah Iran pramodern. Hampir
diseluruh wilayah muslim, periode pramodern yang berakhir dengan Interfensi, pe-
naklukan bangsa eropa, dan dengan pembentukan beberapa razim kolonial, maka
dalam hal ini konsolidasi ekonomi dan pengaruh politik bangsa eropa telah di-
dahului dengan kehancuran Inperium Safawiyah dan dengan liberalisasi ulama.
Demikianlah, Rezim safawiyah telah meninggalkan warisan kepada Iran modern
berupa tradisi persia perihal sistem kerajaan yang agung, yakni sebuah rezim yang
dibangun berdasarkan kekuatan unsur kesukuan yang utama, dan mewariskan se-
buah kewenangan keagamaan syiah yang kohesif, monolitik dan mandiri
‫شكرا جزيال‬
‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُهُ‬
‫َوال َّ‬

Anda mungkin juga menyukai