Anda di halaman 1dari 4

TIGA DINASTI

BESAR DIABAT PERTEGAHAN(THE GOLDEN AGE OF ISLAM

Disusun oleh:

Kelompok 3

Nama : Wahyudin
:Salda Yanti
:Said evrizal

Kemunculan tiga kerajaan islam yaitu Kerajaan Turki Usmani, Kerajaan Safawi di Persia dan
Kerajaan Mughal di India telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan
peradaban islam. Kerajaan Usmani meraih puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan
Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M) di kerajaan safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan
tersebut meraih kemajuan dalam 40 tahun periode kepemerintahannya dari tahun 1588-
1628 M. Dan di Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar (1542-
1605 M).

A. Kerajaan Turki Usmani

Daulah Turki Usmani adalah satu-satunya daulah di antara sekian banyak Daulah yang ada
dalam Islam yang berhasil menaklukkan Konstantinopel walaupun sudah banyak Daulah
yang berusaha menaklukkannya sebelumnya.
Memang setiap Daulah Islam mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam sumbangan
yang mereka berikan kepada dunia Islam, Jika Daulah Umayyah Syria berhasil memberikan
wilayah teritorial yang sangat luas kepada dunia Islam, mulai dari Persia, Indus di bagian
timur sampai ke Afrika, Eropa Barat di bagian barat sehingga mereka disebut negara Adi
Kuasa ketika itu. Maka Daulah Abbasiyah di Baghdad, Daulah Umayyah II di Cordova,
Daulah Fatimiyah dan Daulah Mamalik di Mesir mereka berlomba untuk memajukan ilmu
pengetahuan dan peradaban sehingga mereka berhasil memberikan sumbangan kepada
dunia Islam dalam bidang kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban.

Puncak kejayaan Turki Usmani dalam memperluas wilayah ekspansi adalah di tangan
Sultan Sulaiman I (1520-1566) yang terkenal dengan sebutan Sulaiman Agung dan
Sulaiman Al-Qanun. Di bawah pemerintahannya wilayah kekuasaan Turki Usmani meliputi;
Afrika Utara, Mesir, Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Balkan, Yunani, Bosnia, Bulgaria,
Hongaria, Rumania sampai ke batas sungai Danube; dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah,
Laut Tengah dan Laut Hitam

perkembangan budaya dan Ilmu pada masa kerajaan ini antara lain :

1.Bidang agama :
Agama dalam tradisi Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan politik.
Kerajaan sangat terikat dengan syariat. Pada masa Turki Usmani tarekat juga mengalami
kemajuan. Tareka yang paling berkembang ialah tarekat Bektasyi dan Maulawi. Di pihak lain
kajian ilmu keagamaan boleh dikatakan tidak mengalami perkembangan yan gberarti, para
penguasa lebih cenderung menegakkan satu mazhab.

2. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya:


Kebudayaan Turki Usmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudyaan,
diantaranya dalah kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia,
mereka banyak mengambuk ajaran tentang etika. Sedangkan ajaran tentang prinsp
ekonomi, sosial dan kemayarakatan mereka terima dari bangsa arab. Hal ini dikarenakan
orang-orang Turki dikenal sebagai bangsa yang mudah berasimilasi.

Daulah safawiyah (1501-1736 M) berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, Iran. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah didirikan
pada waktu yang hampir bersamaan dengan Daulah Turki Usmani di Asia Kecil. Nama
Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M).
Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tarekat
Safawiyah ini bertujuan memerangi orang yang ingkar dan orang yang mereka sebut ahlul
bid’ah. Keberadaan tarekat ini semakin penting setelah berubah dari tarekat kecil yang
bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar artinya di Persia, Syria

B. DinastiSafawiPersia
Pembentukan Pemerintahan
Daulah safawiyah (1501-1736 M) berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, Iran. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah didirikan
pada waktu yang hampir bersamaan dengan Daulah Turki Usmani di Asia Kecil. Nama
Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M).
Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tarekat
Safawiyah ini bertujuan memerangi orang yang ingkar dan orang yang mereka sebut ahlul
bid’ah. Keberadaan tarekat ini semakin penting setelah berubah dari tarekat kecil yang
bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar artinya di Persia, Syria dan Anatolia.
Di daerah di luar Ardabil, Saf al-Din menempatkan wakilnya yang memimpin murid-muridnya
yang diberi gelar “kalifah”.5
Dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama murid-murid tarekat ini berubah menjadi
tentara-tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan mazhab Syi’ah dan menentang
setiap orang yang tidak bermazhab Syi’ah. Gerakan Safawiyah selanjutnya bertambah luas
dan berkembang sehingga yang pada mulanya hanya gerakan keagamaan saja
berkembang dan bertambah menjadi gerakan politikKemajuan yang dicapai kerajaan Safawi
tidak hanya terbatas di bidang politik. Kemajuan lain adalah sebagai berikut :

1.Bidang Ilmu Pengetahuan


Dalam sejatah Islam bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang berperdaban tinggi dan
berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila
pada masa Kerajaan Safawi tradisi keilmuan ini terus berlanjut. Ada beberapa ilmuwan yang
selalu hadir di majelis istana, yaitu Baha Al-Din Al-Syaerazi, generalis ilmu pengetahuan,
Sadar Al-din, filosof dan Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah,
teolog. Dalam bidang ini kerajaan Safawi boleh dikatakan lebih berhasil dari dua kerjaaan
besar Islam lainnya pada masa yang sama.

2.Bidang Agama
Syiah menjadi ajaran resmi negara, dengan tokohnya Shah Ismail yang dijuluki raja orang-
orang Syi’ah. Pada masa Abu Sa’id wilayah Persia sudah mulai tertanam ajaran Syi’ah
secara menyeluruh. Dan pada masa Shah Abbas I berkuasa, kota Qum telah menjadi pusat
penelitian Mazhab Syiah terbesar pada saat itu. Tidak mengherankan pada masanya
kerajaan Safawi menjadi pusat dari sumber penyebaran ajaran Syiah ke seluruh dunia.

3.Bidang Kebudayaan dan Kesenian


Kebudayaan dan kesenian kerajaan Safawi dapat disejajarkan dengan peradaban-
peradaban agung di belahan dunia lainnya seperti Mongol dan Turki. Salah satu yang
terkenal adalah bangunan yang masyhur dengan nama Cehel Sultun yang berada di atas
empat puluh pilar yang kokoh. Mereka juga berhasil memproduksi karpet dan permadani
yang istimewa.

C. Dinasti Mughal India


Pembentukan Pemerintahan
Daulah Mughal (1526-1858 M) ini berdiri di anak benua India, seperempat abad
setelah berdirinya Daulah Safawiyah (1501- M) di Iran, sementara Daulah Turki Usmani
sudah dua abad sebelumnya (1300-1918 M). Oleh karena itu, di antara tiga kerajaan besar
pada periode pertengahan, Daulah Mughal inilah yang paling muda. Tetapi jauh sebelum ini,
ekspansi Islam ke India sudah dilakukan pada masa Daulah Umayyah di Syria. Sedangkan
Al-karakhi, Syafi’iyah , dan Hanabilah mengatakan bahwa i’arah atau ariyah adalah
kebolehan mengambil manfaat dari barang yang dipinjamkan kepada peminjam. Dengan
demikian menurut kelompok kedua ini ariyah itu merupakan akad ibadah.
Ketika itu Hajjaj ibn Yusuf panglima perang Daulah Umayyah mengirim pasukan ekspansi ke
India di bawah pimpinan Muhammad ibn Qasim dan Qutaibah ibn Muslim bersama 6.000
tentara. Mereka telah berhasil menguasai India bagian barat, yaitu (kini Pakistan), Bukhara,
Kandahar, Samarkhan, dan Sind.9 Akan tetapi seluruh India belum dapat dikuasai dalam
ekspansi yang pertama ini.
Ekspansi kedua dilakukan Daulah Ghaznawiyah - suatu Daulah - yang didirikan oleh Alp
Takim pada tahun 962 M, ia bersama pengikutnya berbangsa Turki pergi ke Gahaznah
(Kabul) sekarang, dalam wilayah Afganistan, mendirikan Kerajaan Gahznah dan menjadikan
Ghaznah sebagai ibu kota kerajaan mereka.
Puncak kejayaannya ada pada Sultan Mahmud Al-Ghaznawi yang memimpin penaklukan ke
India pada penghujung abad ke-9 yang berhasil menguasai seluruh India dan berkuasa di
sana sampai tahun 1186 M.C. Dinasti Mughal India
Pembentukan Pemerintahan
Daulah Mughal (1526-1858 M) ini berdiri di anak benua India, seperempat abad
setelah berdirinya Daulah Safawiyah (1501- M) di Iran, sementara Daulah Turki Usmani
sudah dua abad sebelumnya (1300-1918 M). Oleh karena itu, di antara tiga kerajaan besar
pada periode pertengahan, Daulah Mughal inilah yang paling muda. Tetapi jauh sebelum ini,
ekspansi Islam ke India sudah dilakukan pada masa Daulah Umayyah di Syria. Sedangkan
Al-karakhi, Syafi’iyah , dan Hanabilah mengatakan bahwa i’arah atau ariyah adalah
kebolehan mengambil manfaat dari barang yang dipinjamkan kepada peminjam. Dengan
demikian menurut kelompok kedua ini ariyah itu merupakan akad ibadah.
Ketika itu Hajjaj ibn Yusuf panglima perang Daulah Umayyah mengirim pasukan ekspansi ke
India di bawah pimpinan Muhammad ibn Qasim dan Qutaibah ibn Muslim bersama 6.000
tentara. Mereka telah berhasil menguasai India bagian barat, yaitu (kini Pakistan), Bukhara,
Kandahar, Samarkhan, dan Sind.9 Akan tetapi seluruh India belum dapat dikuasai dalam
ekspansi yang pertama ini.
Ekspansi kedua dilakukan Daulah Ghaznawiyah - suatu Daulah - yang didirikan oleh Alp
Takim pada tahun 962 M, ia bersama pengikutnya berbangsa Turki pergi ke Gahaznah
(Kabul) sekarang, dalam wilayah Afganistan, mendirikan Kerajaan Gahznah dan menjadikan
Ghaznah sebagai ibu kota kerajaan mereka.
Puncak kejayaannya ada pada Sultan Mahmud Al-Ghaznawi yang memimpin penaklukan ke
India pada penghujung abad ke-9 yang berhasil menguasai seluruh India dan berkuasa di
sana sampai tahun 1186 M.

1.Bidang Agama
Pada masa Sultan Akbar, perkembangan agama Islam di kerajaan mencapai suatu fase
yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebiah cara baru dalam
beragama, yaitu konsep Din-i-Illahi. Pada prakteknya Din-i-Illahi bukan sebuah ajaran
tentang agama Islam. Namin konsep ajaran ini adalah menyatukan seluruh umat beragama
di India.

2.Berkembangnya aliran keagamaan di India disebabkan, penguasa Mughal yang terlalu


memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya. Pada kepemimpin
Aurangzeb berhasil disusun suatu risalah hukum Islam yang dinamakan Fatwa Alamgiri.
Hukum ini ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat
politik Din-i-Illahi.

3.Bidang Budaya dan Seni.


Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan
kebaikan manusia gubahan Muhammad Jayazi. Dalam bidang arsitektur terdapat
peninggalan berarsitek tinggi, yaitu Taj Mahal, yang dibangun pada masa Shah Jahan untuk
mengenang permaisurinya yang telah meninggal.

Anda mungkin juga menyukai