DISUSUN OLEH :
KELAS A.20 IK
MAN 1 TULUNGAGUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah berakhirnya masa khulafaur rasyidin ,sejarah peradaban islam telah
diwarnai dengan berdirinya dinasti-dinasti islam yang berperan dalam penyebaran
agama islam. Akan tetapi setelah hancurnya dinasti Abbasiyah karena serangan dari
tentara Mongol, cahaya islam sempat redup. Peperangan dan perebutan kekuasaan
islam terjadi dimana-mana. Bahkan buku-buku ilmu pengetahuan islam telah
dimusnahkan.
Keadaan politik umat islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan
kembali setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
Kerajaan Safawi di Persia ,dan Kerajaan Mughal di India.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya dan perkembangan kerajaan Safawi ?
2. Apa sajakah penyebab kemunduran kerajaan Safawi ?
3. Bagaimana perbedaan kemajuan masa ini dengan masa klasik ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya dan perkembangan kerajaan Safawi.
2. Untuk mengetahui penyebab kemunduran kerajaan Safawi.
3. Untuk mengetahui perbedaan kemajuan masa ini dengan masa klasik.
BAB II
PEMBAHASA
Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai
puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam perkembangan
nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani. Berbeda dari 2 kerajaan
islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai
mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar
terbentuknya negara Iran dewasa ini.Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan
Tarekat yang berdiri di Ardabil(kota di Azerbaijan).Tarekat ini bernama tarekat
Safawiyah,waktu berdirinya hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani.
Nama safawiyah diambil dari nama pendiri nya ,Safi al-Din(1252-1334 M) dan nama
safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan
sampai gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan.
Safi al-Din adalah orang yang berada dan memilih Sufi sebagai jalan
hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi’ah yang keenam yaitu Musa Al-Kazhim.
Gurunya bernama Syekh Taj al-Din Ibrahim Zahidi(1216-1301 M) dikenal dengan
julukan Zahid al-Gilani. Karena prestasi dan ketekunannya dalam kehidupan
tasawuf,Safi al-Din diambil menantu oleh gurunya tersebut. Safi al-Din mendirikan
tarekat Safawiyah setelah ia menggantikan guru sekaligus mertuanya yang wafat pada
tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada
mulanya gerakan tasawuf Safawiyah bertujuan memerangi orang-orang
ingkar,kemudian memrangi golongan yang mereka sebut ahli-ahli bid’ah. Tarekat ini
semakin penting terutama setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian
tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar
pengaruhnya di Persia,Syiria,dan Anatolia. Di negeri diluar Ardabil ia menempatkan
seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar “khalifah”.
Ketika itu anak Juneid ,Haidar,masih kecil dan dalam asuhan Uzun Hasan.
Karena itu,kepemimpinan kerajaan ini baru bisa diserahkan kepadanya secara resmi
pada tahun 1470 M. Hubungan Uzun hasan dengan Haidar semakin erat setelah Haida
rmengawini puteri Uzun Hasan. Dari perkawinan ini lahirlah Ismail yang di kemudian
hari menjadi pendiri kerajaan Safawi di Persia.
Ali,putera dan pengganti Haidar,didesak oleh bala tentara nya untuk menuntut
balas atas kematian ayahnya terutama terhadap AK Koyunlu. Tetapi
Ya’kub(pemimpin AK Koyunlu dapat menangkap dan memenjarakan Ali bersama
saudaranya(Ibrahim dan Ismail),serta ibunya di Fars selama 4,5 tahun (1489-1493 M).
Mereka dibebaskan oleh Rustam(putera mahkota AK Koyunlu) dengan syarat mau
membantunya memerangi saudara sepupunya. Setelah saudara sepupu Rustam dapat
di kalahkan. Ali bersaudara kembali ke Ardabil. Akan tetapi tidak lama kemudian
Rustam berbalik memusuhi dan menyerang Ali bersaudara, dan Ali terbunuh dalam
serangan ini (1494 M).
Ismail I berkuasa selama lebih kurang 23 tahun yaitu antara tahun 1501
sampai 1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya. Ia dapat menghancurkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamadan
(1503 M), menguasai propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgan dan Yazd(1504 M),
Diyar Bakr(1505-1507 M), Baghdad dan daerah barat Persia(1508 M), Sirwan(1509
M) dan Khurasan (1510 M). Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah
kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit
Subur(Fortile Crescent).
Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas dibidang politik.
Di bidang yang lain kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan. Kemajuan-
kemajuan itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bidang ekonomi
Stabilitas politik kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu
perkembangan perekonomian,lebih-lebih setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan
pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan dikuasainya bandar ini
maka salah satu jalur dagang laut antara Timur dan Barat yang biasa di perebutkan
oleh Belanda,Inggris, dan Perancis sepenuhnya menjadi milik kerajaan Safawi.
Disamping sektor perdagangan,kerajaan ini juga mengalami kemajuan disektor
pertanian terutama di daerah Bulan Sabit Subur(Fortile Crescent).
Sebagai mana diuraikan terdahulu, pada masa kejayaan tiga kerajaan besar ini,
umat islam kembali mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai
berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik islam. Kemajuan pada masa
klasik jauh lebih kompleks. Dibidang intelek kemajuan pada masa tiga kerajaan besar
tidak sebanding dengan kemajuan dizaman klasik , dalam bidang ilmu keagamaan,
umat islam sudah mulai bertaklid kepada imam-imam besar yang lahir pada masa
klasik islam, kalaupun ada mujtahid, maka ijtihad yang dilakukan adalah ijtihadfi al-
mazhab, yaitu ijtihad yang masih berada dalam batas-batas mazhab tertentu. Tidak
ada lagi ijtihad mutlak, hasil pemikiran bebas yang mandiri. Bebrapa sains yang
berkembang pada masa klasik, ada yang tidak berkembang lagi, bahkan ada yang
dilupakan. filsafat dianggap bidah. Kalau pada masa klasik , umat islam maju dalam
bidang politik. Peradaban dan kebudayaan. Seperti dalam ilmu pengetahuan dan
pemikiran filsafat kecuali sedikit berkembang dikerajaan Safawi-Persia dan ilmu
pengetahuan umum tidak didapatkan lagi. Kemajuan yang dapat dibanggakan pada
masa ini hanya hanya dalam bidang politik, kemiliteran, dan kesenian, terutama
arsitektur.
Ada beberapa alasan mengapa kemajuan yang dicapai itu tidak setingkat
dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik:
A. Kesimpulan
Sejarah berdiri dan perkembangan kerajaan Safawi
Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai
puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam
perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi
menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap
sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran dewasa ini.
Sebagai mana diuraikan terdahulu, pada masa kejayaan tiga kerajaan besar ini,
umat islam kembali mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai
berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik islam. Kemajuan pada
masa klasik jauh lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA