Tahun 1459 M, Junaid mencoba merebut Ardabil tapi gagal. Pada tahun
1460 M. Ia mencoba merebut Sircasia tetapi pasukan yang dipimpinya dihadang oleh
tentara Sirwan dan ia terbunuh dalam pertempuran tersebut. Penggantinya diserahkan
kepada anaknya Haidar pada tahun 1470 M, lalu Haidar kawin dengan seorang cucu
Uzun Haisan dan lahirlah ismail dan kemudian hari menjadi pendiri kerajaan Safawi
dan mengatakan bahwa Syi’ahlah yang resmi dijaadikan mazhab kerajaan ini. Kerajaan
inilah dianggap sebagai peletak batu pertama negara Iran (Badri, 1993).
Gerakan Militer Safawi yang dipimpin oleh Haidar di pandang sebagai rival
politik olehAK Koyunlu setelah ia menang dari Kara Koyunlu (1476 M). Karena itu,
ketika Safawimenyerang wilayah Sircassia dan pasukan Sirwan, AK Koyunlu
mengirimkan bantuanmiliter kepada Sirwan, sehingga pasukan Haidar kalah dan ia
terbunuh.
Ali, putera dan pengganti Haidar, didesak bala tentaranya untuk menuntut
balas ataskematian ayahnya, terutama terhadap AK Koyunlu. Akan tetapi Ya’kub
pemimpin AK Koyunlu menangkap dan memenjarakan Ali bersama saudaranya,
Ibrahim, Ismail dan ibunya di Fars (1489-1493 M). Mereka dibebaskan oleh Rustam,
putera mahkota AK Koyunlu dengan syarat mau membantunya memerangi saudara
sepupunya. Setelah dapatdikalahkan, Ali bersaudara kembali ke Ardabil. Namun, tidak
lama kemudian Rustam berbalik memusuhi dan menyerang Ali bersaudara dan Ali
terbunuh (1494 M)
Ima’il adalah orang yang sangat berani dan berbakat. Ambisi politiknya
mendorong untuk menguasai negara lain sampai Turki Usmani. Namun dalam
peperangan ia dikalahkan pasukan militer Turki yang lebih unggul dalam kemiliteran.
Karena keunggulan militer kerajaan Usmani, dalam peperangan ini Isma’il mengalami
kekalahan, malah Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Salim dapat menduduki
Tabriz. Kerajaan Safawi terselamatkan oleh pulangnya sultan Salim ke Turki karena
terjadi perpecahan dikalangan militer Turki di negrinya
Kondisi Kerajaan Safawi yang memprihatinkan itu baru bisa diatasi setelah
raja Safawi ke lima, Abbas 1 naik tahta(1588-1628). Popularitas Abbas 1 ditopang oleh
sikap keagamaannya. Ia terkenal sebagai seorang Syi’ah yang shaleh. Sebagai bukti
atas kesalehannya adalah bahwa dia sering berziarah ketempat suci Qum dan Masyhad
Disamping itu Ia pun melakukan perubahan struktur birokasi dalam lembaga politik
keagamaaan.
Pemberontakan bangsa Afghan tersebut terjadi pertama kali pada tahun 1709
M ,dibawah pimpinan Mir Vays yang berhasil merebut wilayah Qandahar.
Pemberontakan lainnya terjadi di Heart, suku Ardabil di Afghanistan berhasil
menduduki Mashad. Mir Vays diganti oleh Mir mahmud dan ia dapat memperasatukan
pasukan Ardabil, sehimgga ia mampu merebut negri-negri Afghan dari kekuasaan
Safawi.
Karna desakan dan ancaman Mir Mahmud, Syah Husain akhirnya mengakui
kekuasaan Mir Mahmud dan mengangkatnya menjadi gubernur di Qandahar dengan
gelar Husai Quli Khan (budak husain).dengan pengakuan ini, Mir Mahmud makin
leluasa bergerak sehingga tahun 1721 M, ia dapat merebut Kirman dan tak lama
kemudian ia menyerang Isfahan dan memaksa Syah Husain menyerah tanpa syarat.
Pada tanggal 12 oktober 1722 M Syah Husain menyerah dan 25 oktober Mir Mahmud
memasuki kota Isfahan dengan penuh kemenangan (Holt, 1970).
Salah seorang putra Husain,bernama Tahmasp II, mendapat dukungan penuh
dari suku Qazar dari Rusia,memproklamasikan dirinya sebagai raja yang sah dan
berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaanya di kota Astarabat. Tahun 1726 M,
Tahmasp ll bekerjasama dengan Nadir Khan dari suku Afshar untuk memerangi dan
mengusir bangsa Afghan yang menduduki Isfahan. Asyraf, pengganti Mir
Mahmud,yang berkuasa di Isfahan di gempur dan dikalahkan oleh pasukan Nadir Khan
tahun 1729 M. Asyraf sendiri terbunuh dalam peperangan itu. Dengan demikian dinasti
Syafawi mulai berkuasa. Namun,pada bulan Agustus 1732 M, Thahmasap ll dipecat
oleh Nadir Khan dan digantikan oleh Abbas lll (anak Tahmasp ll) yang ketika itu masih
sangat kecil. Empat tahun setelah itu,tepatnya tanggal 8 Maret 1736, Nadir Khan
mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Abbas lll. Dengan demikian
berakhirlah kekuasaan dinasti safawi di Persia (Holt, 1970).
e. Selain hal tersebut di atas,pada abad 17 beberapa kalangan Ulama Syiah tidak
lagi mau mengakui bahwa Safawiyah telah mewakili pemerintahan sang imam
tersembunyi. Pertama, Ulama mulai meragukan otoritas Syah yang berlangsung
secara turun temurun tersebut sebagai penanggung jawab pertama atas ajaran
islam Syiah. Kedua, selaras dengan keyakinan Syiah,bahkan semenjak masa
keghaiban besar tahun 941 sang imam tersembunyi tidak lagi terwakili di muka
bumi oleh Ulama.Selanjutnya Ulama menegaskan bahwasannya Mujtahid
menduduki otoritas keagamaan yang tertinggi.
f. Kehancuran rezim ini juga di sebabkan sejumlah perubahan yang luar biasa
dalam hal hubungan negara dan agama.Safawiyah semula merupakan sebuah
gerakan,tetapi setelah berkuasa rezim ini justru menekan bentuk bentuk
millenarian islam sufi seraya cenderung kepada pembentukan lembaga ulama
negara. Safawiyah menjadikan Syiisme sebagai agama resmi Iran, dan
mengeliminir pengikut sufi mereka sebagai mana yang dilakukanya terhadap
ulama sunni.