0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan7 halaman
Dinasti Safawiyyah bermula dari gerakan Sufi di Azerbaijan pada abad ke-15. Di bawah kepemimpinan Ismail I, dinasti ini merebut seluruh wilayah Iran dari Turki Utsmaniyah dan menjadikan Syiah sebagai agama resmi negara. Puncak kejayaannya terjadi pada abad ke-16 di bawah Abbas Agung, namun kekuasaannya mulai surut pada abad ke-17 akibat serangan dari luar dan masalah internal hingga akh
Dinasti Safawiyyah bermula dari gerakan Sufi di Azerbaijan pada abad ke-15. Di bawah kepemimpinan Ismail I, dinasti ini merebut seluruh wilayah Iran dari Turki Utsmaniyah dan menjadikan Syiah sebagai agama resmi negara. Puncak kejayaannya terjadi pada abad ke-16 di bawah Abbas Agung, namun kekuasaannya mulai surut pada abad ke-17 akibat serangan dari luar dan masalah internal hingga akh
Dinasti Safawiyyah bermula dari gerakan Sufi di Azerbaijan pada abad ke-15. Di bawah kepemimpinan Ismail I, dinasti ini merebut seluruh wilayah Iran dari Turki Utsmaniyah dan menjadikan Syiah sebagai agama resmi negara. Puncak kejayaannya terjadi pada abad ke-16 di bawah Abbas Agung, namun kekuasaannya mulai surut pada abad ke-17 akibat serangan dari luar dan masalah internal hingga akh
1. AMIRAH YUSRA Z. (04) 2. ANANDA PUTRI K. (05) 3. FARIDATUZ ZAHIRA (18) 4. SAFIRA CAHYA P. (33) PENGERTIAN Dinasti Safawiyyah adalah salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran. Dinasti ini merupakan salah satu negeri Persia terbesar semenjak penaklukan Muslim di Persia. SEJARAH
Pada abad ke-15, Kesultanan Utsmaniyah mulai memasuki daerah orang
Persia, mengakibatkan Perang Utsmaniyah-Safawiyah. Sebagai balasan, pengikut Safawiyah dari Ardabil merebut Tabriz dari Turki di bawah pimpinan Alwand. Safawiyah kemudian dipimpin oleh Ismail I dan di bawah pemerintahannya, Tabriz menjadi ibu kota dinasti Safawiyah dan ia sendiri mendapat gelar Shah Azerbaijan. Kemudian, Ismail I berhasil mencapai barat laut Iran dan merebut semua wilayah Iran dari Turki. Pada tahun 1511, tentara Uzbek berhasil diusir. Ketika Ismail I berkuasa ia menjadikan bahasa Azeri sebagai bahasa resmi. ASAL USUL Dinasti Safawiyah bermula dari gerakan Sufi di kawasan Azarbaijan yang disebut Safawiyeh. Pendiri gerakan Sufi ini ialah Sheikh Safi Al-Din[17] (1252– 1334).Sheikh Safī al-Dīn Abdul Fath Is'haq Ardabilī berasal dari Ardabil, sebuah kota di wilayah Azerbaijan Iran. Ia merupakan anak murid seorang imam Sufi iaitu Sheikh Zahed Gilani (1216–1301, dari Lahijan.) Safi Al-Din kemudian mengganti ajaran Sufi ini menjadi ajaran Syiah sebagai tanggapan terhadap serangan tentara Mongol di wilayah Azerbaijan. Pada abad ke-15, Safawiyah kemudian berubah karakter dan menjadi militan di bawah Syekh Junayd dan Syekh Haydar. Kemudian mulai meluaskan pengaruh dan kekuasaannya dalam bidang politik dan militer ke seluruh Iran dan berhasil merebut seluruh Iran dari pemerintahan Timuriyah. ASAL USUL
Sepanjang pemerintahan Safawiyah, Islam Syiah menjadi
agama resmi Iran walaupun Syiah sudah lama dipraktikan sebelum zaman Safawiyah. Raja-raja Safawiyah kemudiannya membawa masuk lebih banyak ulama-ulama Syiah dan menganugerahkan mereka uang dan tanah sebagai hadiah atas kesetiaan mereka kepada dinasti Safawiyah. PUNCAK KEJAYAAN Pada puncak kejayaannya, sastra, kesenian dan arsitektur Persia berkembang pesat dan contohnya adalah pembangunan Alun-alun Naghshi Jahan di Isfahan. Dalam bidang ekonomi, perdagangan Iran berkembang karena letaknya di tengah-tengah Jalur Sutera. Pada masa kejayaannya ini disebut-sebut sebagai salah satu Negeri Mesiu Islam dan juga memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Timur Tengah. Sehingga termasuk dalam salah satu Kekuatan Besar pada masa itu. Ismail memiliki korps musketir (tofangchi) berjumlah 8.000 dan pada 1521 sekitar 20.000. Setelah Abbas Agung mereformasi tentara (sekitar 1598), pasukan Safawi memiliki pasukan artileri 500 meriam serta 12.000 prajuris bersenjata api.[18] Beberapa Penguasa juga melakukan diplomasi dengan Kerajaan Eropa, seperti dengan Dinasti Habsburg. PUNCAK KEJAYAAN Kejayaan Safawiyah mulai surut pada abad ke 17. Raja-raja Safawiyah semakin lama semakin tidak efisien dan hidup berfoya-foya. Iran juga terus diserang oleh Turki Utsmaniyah, Afghan dan Arab. Pada tahun 1698, Kerman direbut oleh orang Baloch, sementara Khorasan ditaklukan oleh orang Afghan pada tahun 1717. Selain itu, Safawiyah turut berhadapan dengan ancaman baru yaitu Kekaisaran Rusia di sebelah utara dan serangan tentara Mughal di sebelah timur. Lebih buruk lagi, ekonomi Safawiyah merosot akibat perubahan jalur perdagangan antara timur dan barat, sehingga Jalur Sutera tidak lagi digunakan. Dinasti Safawi ditaklukan dan Iran dikuasai oleh Dinasti Hotak dari Afganistan dari tahun 1722 -1729, hingga Restorasi Dinasti Safawi dengan bantuan Jenderal Nader Shah.Setelah itu Shah hanyalah penguasa boneka yang dikendalikan Jenderal. Pada tahun 1736, jenderal Nader Shah mengambil alih kekuasaan sekaligus mengakhiri pemerintahan Safawiyah di Iran dan mendirikan Dinasti Afshariyah