Anda di halaman 1dari 9

BAB III

KERAJAAN SYAFAWI
 Kerajaan Syafawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat (syafawiyah) yang berdiri di
Ardabil, sebua kota di Azbaijan.
 Kerajaan Syafawi berdiri hampir bersamaan dengan kerajaan Turki Usmani
 Syafawiyah diambil dari pendirinya Safiudin Al-Syafawi . Ia berasal dari keturunan
orang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.
 Ia keturunan ke-6 Imam Syi’ah (Musa Al Kanzhim). Gurunya Syekh Tajudin Ibrahim
Zahidi (1215-1301) dikenal dengan julukan Zahid Al Ghilani.
 Karena ketekunannya ia diambil menantu oleh gurunyadan kemudian mendirikan
Tarekat Syafawiyah –setelah mertuanya meninggal-
 pengikut Tarekat ini sangat fanatik, pengikut tarekat ini merupakan kekuatan yang
potensial ketika mereka memasuki dunia politik pada masa kepemimipinan Junaid
(1447-1460 M)
 Junaid mempunyai anak Haidar Sejak kecil ia diasuh oleh Uzun Hasan.
Kepemimpinan gerakan Syafawi baru diserahkan kepada Haidar tahun 1470.
 Hubungan Haidar dengan Uzun semakin Erat dan akhirnya ia diambi menantu. Dari
hasil perkawinan itu lahirlah Ismail (pendiri kerajaan syafawi di Persi)
Perluasan Wilayah Kerajaan Syafawi
 Syafawiyah menambah kegiatan Politik pada kegiatan keagamaanya,
hal ini menimbulkan konflik antara juneid dan penguasa Kara
Konyulu (Domba Hitam), salah satu suku bangsa Turki.
 Dalam konflik tersebut Juneid kalah dan diasingkan, pada tempat
pengasingan tersebut ia mendapat perlindungan dari penguasa Diyar
Bakr –AK Konyulu (domba putih)- suku bangsa di Turki.
Penguasanya adalah Uzun Hasan yang menguasai sebagian besar
Persia.
 Dalam pengasingan Juneid bekerja sama dengan Uzun Hasan, bahkan
ia mempersunting adik Uzun Hasan.
 Tahun 1459 Juneid mencoba merebut Ardabil dan tahun 1460 Juneid
juga merebut Sircassia. Tetapi kedua wilayah tersebut gagal direbut
bahkan ia terbunuh dalam perebutan Sircassia
 Selanjutnya Syafawi dibawah kepemimpinan
Ismail, ia memajukan bidang militer dan
menjadikan Gilan sebagai pusat kegiatan.
 Ismail mempersiapkan kekuatan militernya dan
mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di
Azerbaijan, Syiria, dan Anatolia. Pasukannya diberi
nama Qizilbash (baret merah).
 Tahun 1501 Ismail menyerang AK Konyulu di
Sharuu dekat Nakhehiyan. Dan selanjutnya ke
Tabriz dan berhasil menduduki ibu kota AK
Konyulu, di kota inilah ia memproklamirkan dirinya
sebagai Raja pertama kerajaan Syafawi. Ia disebut
juga sebagai Ismail I dan berkuasa selama 23 th.
KEMAJUAN YANG DICAPAI
1. Bidang Politik
 Sepeninggal Ilmail I kekuasaan kerajaan
Syafawi melemah, ini disebabkan karena
Tahmaps (1524-1576 M), Ismail II 91576-
1577 M), dan Muhammad Khudabanda
(1577-1578 M) adalah Raja yang lemah.
Mereka tidak mampu bersaing dengan
kekuatan militer Turki Usmani.
 Kondisi semacam ini baru teratasi pada masa
pemerintahan Abbas I (1588-1628) –raja ke-
5 Syafawi-
Langkah Kebijakan Yang diambil oleh
Abbas ;

a) Menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan


Syafawi. Dengan membentuk pasukan yang terdir dari para budak
tawanan perang bangsa Geogia, Armenia, dan Sircassia yang
telah ada sejak raja Tahmaps I.
b) Membuat perjanjian damai dengan kerajaan Tuki Usmani dengan
menyerahkan wilayah Azerbaijan, Georgia, dan sebagian wilayah
Luristan dan berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah dalam
setiap khotbah jum’ah. Sebagai jaminan ia menyerahkan saudara
sepupunya Haidar Mirza sebagai tawanan Istambul.
Dengan politik semacam ini ahirnya Abbas I berhasil menghimpun
kekuatan dan merebut daerah kekuasannya kembali yang telah
dikuasai oleh Turki. Dan masa kekuasaan Abbas I ini merupakan
puncak kejayaan kerajaan Syafawi.
II. Bidang Ekonomi

 Pemerintahan Abbas I telah memacu


perkembangan ekonomi, lebih-lebih setelah
kepulauan Hurmuz dikuasai dan Gumrun diubah
menjadi bandar Abbas salah satu jalur
perdagangan Timur dan Barat yang biasa
diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan perancis
telah sepenuhnya dikuasai oleh Abbas I
 Selain itu kerajaan Syafawi juga mengalami
kemajuan dibidang pertanian, terutama di
daerah Bulan Sabit Subur dan Fortile Crescen.
III. Bidang Ilmu Pengetahuan

Persia dikenal sebagai bangsa yang berperadaban


tinggi dan berjasa dibidang ilmu pengetahuan, oleh
karena itu tradisi ini diteruskan oleh kerajaan
Syafawi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya para
ilmuan, atara lain;
 Bahauddin al-Syaerazi (generalis ilmu
pengetahuan)
 Sadaruddin al-Syaerazi (filosof)
 Muhammad Bakir bin Muhammad Damad (filosof,
ahli sejarah, teolog)
IV. Bidang Pembangunan dan Seni

 Bidang pembangunan fisik pada zaman Abbas I


telah berkembang dengan pesat, ketika Abbas Wafat
di isfana terdapat 162 masjid, 48 akademik, 1802
penginapan, 273 pemandian umum.
 Dibidang seni kemajuan begitu nampak dalam
arsitektur bangunan-bangunannya. Unsur-unsur seni
lainnya dapat dilihat dari hasil kerajinan tangan,
keramik, motif karpet, pakaian dan tenunan, mode.
Juga seni lukis yang sudah dirintis sejak Thmaps I
dan Ismail I (1522) yang membawa seorang pelukis
dari Tabris (Bizhad)
V. Kemunduran
Kemerosotan moral para pemimpin
Kerajaan
Konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Usmani
Pasukan “Ghulam” yang dibentuk oleh
Abbas I tidak memiliki jiwa Patriotik.

Anda mungkin juga menyukai