Ragam kemajuan yang telah diraih pada masa dinasti safawiyah adalah sebagai berikut :
Reformasi politik yang telah dilakukan oleh Abbas I bisa membuat Kerajaan Safawiyah kembali kuat.
Setelah itu, ia mulai memusatkan perhatiannya guna merebut kembali wilayah-wilayah kekuasaannya
yang hilang.
Perlu diketahui bahwa Kerajaan Safawiyah dan Kerajaan Turki Utsmani sebelum abad ke-17 saling
bermusuhan, dan safawiyah mengalami banyak kekalahan.
Menurut Badri Yatim, permusuhan kedua kerajan dengan aliran agama yang berbeda itu tidak pernah
padam. Abbas I mengarahkan serangannya ke wilayah kerajaan Turki Utsmani pada tahun 1602 M ,
ketika kerajaan Turki Utsmani berada dibawah kepemimpinan Sultan Muhammad III. Pasukan Abbas
menyerang, dan mereka berhasil menguasai Tabriz, Sirwan, Serta Baghdad. Sedangkan Nakh Chivan,
Ganja, dan Tiflis bisa dikuasai pada Tahun 1605-2906 M.
Lantas pada tahun 1622 M, pasukan Abbas I sukses merebut Pulau Hurmuz, kmudian merubah
Pelabuhan Gumruh menjadi Pelabuhan Bandar Abbas
Pada tahun 1902 M, terjadi perang antara Kerjaan Turki Utsmani dengan Australia. Sedangkan tentara
Turki yang lain terpaksa pergi memadamkan pembentrokan kaum tarekat Jalaliah (Maulawiyah) di Asia
kecil. Kesempatan ini diambil oleh Abbas I, yang akhirya berhasil merebut kembali Tibriz dari tangan
Turki. . selanjutnya dirampas juga sirwan,dan diambilnya Baghdad kembali yeng sudah berkali-kali jatuh
ke tangan Turki. Iapun mampu menaklukan negeri Kaukasus, dan diperkuatnya batas-batas kekuasaan
sampai Balakh dan Merv.
Pada bulan maret 1622 M, ia juga mampu merampas Pulau Hurmuz yang telah sekian lama menjadi
pangkalan kekuatan bangsa portugis. Setelah Abbas I , tidak ada lagi Raja di Kerajaan Safawiyah yang
kuat. Akibatnta kerajaan ini bisa dijatuhkan oleh Nadhir Syah.
2. Bidang Agama
Pada masa Abbas I , kebijakan keagamaan tidak lagi seperti masa khalifah-khalifah sebelumnya,
yang senantiasa memaksakan Syar’iah menjadi agama Negara, melainkan ia menambahkan
sikap toleransi.
Menurut Hamka, terhadap politik keagamaan, Abbas I menerapkan paham toleransi atau lapang
dada yang amat besar. Paham Syar’iah tidak lagi menjadi paksaan. Bahkan, orang Sunni dapat
bebas mengerjakan Ibadahnya. Bukan hanya itu, para pendeta nasrani juga dipersilahka
mengembangkan ajaran agama secara leluasa. Sebab, telah banyak bangsa Armenia yang
menjadi penduduk setia di kota Isfahan.
3. Bidang ekonomi
Stabilitas ekonomi kerjaan safawiyah pada masa Abbas I telah memacu perkembangan
perekonomiannya, terutama setelah Pulau Hurmuz dikuasai dan Pelabuhan Gumruh diubah
menjadi Bandar Abbas . Dengan dikuasainya bandar ini, maka salah satu jalur dagang laut antara
Negara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris, dan Prancis akhirnya
menjadi melik Kerajaan Safawiah.
Selain sektor perdagangan, Kerajaan Safawiyah juga mengalami kemajuan di sektor pertanian,
khususnya dibulan sabit subur (fertile crescent).
5. Bidang seni
Di bidang seni, kemajuan terlihat dari gaya arsitektur bangunan, seperti mesjid Syah yang
dibangun pada tahun 1603 M. Adapun unsure seni lainnya dalam bentuk kerajinan tangan,
karper, permadani, pakaian, tenun, mode, tembikar dan lain-lain.
Pada hakikatnya, seni melukis mulai dirintis pada masa Tahmasp I. sedangakan pada tahun 1522
M, Ismail I menghadirkan seorang pelukis bernama Bizhard ke Tabriz.