Anda di halaman 1dari 10

DINASTI DAULAH

SYAWAFI
Anggota Kelompok

muhammad adlian
Riyadh alfadilah
kiki Amelia
najwa annis sabala
Latar Belakang
Kerajaan Safawi adalah salah satu kerajaan besar di Iran,
yang berdiri setelah penaklukan Persia oleh pasukan
Muslim pada abad ke-7.
Inti Masalah
sejarah berdirinya dinasti Pendiri Kerajaan Safawi di Persia adalah Ismail I (1501-1524),
sawafi yang juga merupakan pendiri Dinasti Safawi.
setrategi dan kebijakan
pemerintah daulah
syawafi Salah satu contoh perkembangan yang muncul pada
kejayaan kerajaan sawafi Kerajaan Safawi adalah pada bidang pendidikan, di mana
runtuh kerajaan sawafi raja yang berkuasa mendirikan sekolah keagamaan dan
menetapkan Islam Syiah sebagai agama resmi kerajaan.
sejarah berdirinya
kerajaan sawafi
Berdirinya Kerajaan dan Dinasti Sawafi bermula dari gerakan tarekat Safawiyah yang didirikan
oleh Shafi Al-Din (1253-1334) di Azerbaijan.

Dalam perkembangannya, tarekat ini mendapatkan banyak pengikut, bahkan hingga


kepemimpinan Sadr al-Din Musa, yang menggantikan Shafi Al-Din.

Namun, gerakan tarekat Safawiyah mulai berubah pada pertengahan abad ke-15, ketika dipimpin
oleh cicit Sadr al-Din Musa yang bernama Syekh Junayd.

Syekh Junayd adalah sosok yang haus kekuasaan, sehingga tarekat Safawiyah berubah menjadi
militan dan mulai meluaskan pengaruhnya di bidang politik serta militer.

Gerakan Safawiyah kemudian bergerak ke wilayah Iran, hingga berhasil merebutnya dari
pemerintahan Timuriyah yang didirikan oleh Timur Lenk pada abad ke-14.
Sejak kemunduran Dinasti Timuriyah, secara politik Iran telah terpecah, dan lahirlah
berbagai gerakan keagamaan beraliran Syiah

Salah satu yang terkuat secara politik adalah Safawi Qizilbash, yang dipimpin oleh
Shah Ismail I. Ismail I kemudian mendirikan Kerajaan Safawi pada 1501, yang
menjadikannya sebagai raja pertama serta pendiri Dinasti Sawafi.
kebijakan dan
strategi
Pada masa kepemimpinan Abbas I, Daulah Syafawiyah perlahan-lahan
mengalami kemajuan. Langkah-langkah yang ditempuh Abbas I dalam memajukan
Daulah Syafawi di antaranya adalah :
1. Berusaha menghilangkan dominasi Qizilbash atas Daulah Syafawiyah dengan cara
membentuk pasukan-pasukan baru yang anggotanya terdiri dari budak-budak yang
berasal dari tawanan-tawanan bangsa Georgia, Armania, dan Sircassia yang ada
sejak pemerintahan Tahmasp I.
2. Mengadakan perjanjian damai dengan Daulah Usmani. Di samping itu, Abbas I
berjanji untuk tidak akanmenghina tiga khalifah pertama dalam Islam yaitu Abu
Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan dalam khutbah-khutbah Jum’at.
Sebagai jaminan atas syarat-syarat tersebut, Abbas I menyerahkan saudara
sepupunya yaitu Haidar Mirza sebagai sandera di Istanbul.
raja raja yang pernah
berkuasa
Safawi Ismail I (1501–1524)
Tahmasp I (1524-1576) Abbas II (1642-1667)
Ismail II (1576-1577)
Sulaiman (1667-1694)
Mohammad Khodabanda
(1577-1587) Husein (1694- 1722)
Abbas I (1587-1629) Tahmasp II (1722-1732)
Safi Mirza (1628-1642) Abbas III (1733-1736)
kejayaaan kerajaan
Safawi
Kejayaan Kerajaan Safawi Kerajaan Safawi mengalami masa kejayaan di era pemerintahan Abbas I
(1587–1629), yang berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan merebut beberapa wilayah.
Pada puncaknya, kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iran, Republik
Azerbaijan, Bahrain, Armenia, Georgia timur, sebagian Kaukasus Utara termasuk Rusia, Irak, Kuwait, dan
Afghanistan, serta sebagian Turki, Suriah, Pakistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Kemajuan juga dirasakan pada bidang ekonomi, yang ditandai dengan penguasaan atas Kepulauan
Hurmuz dan Pelabuhan Gumrun, yang diubah menjadi Bandar Abbas. Hasilnya, Safawi menguasai
perdagangan antara Barat dan Timur.

Kehidupan perekonomian kerajaan juga ditopang oleh hasil pertanian yang melimpah.

Pada bidang ilmu pengetahuan, ada beberapa nama ilmuwan hebat dari era Kerajaan Safawi, yakni
Baha al-Dina al-Syaerazi, Sadar al-Din al-Syaerazi, dan Muhammad al-Baqir Ibn Muhammad Damad.

Sedangkan kemajuan Kerajaan Safawi bidang arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah
bangunan megah, seperti masjid, sekolah, rumah sakit, dan berbagai fasilitas publik
runtuh kerajaan Safawi

Runtuhnya Kerajaan Safawi Kemunduran Kerajaan Safawi dirasakan setelah Abbas I


turun takhta pada 1628. Pasalnya, para pemimpin setelahnya kurang
memperhatikan kemajuan pemerintahan dan rakyatnya

Selain itu, pergolakan antara golongan Islam Syiah dan Sunni juga menjadi
penyebab kerajaan mengalami kemerosotan

Kemudian pada 1722, terjadi pemberontakan orang Afghanistan yang dipimpin oleh
Mir Mahmud, yang berhasil menduduki ibu kota Isfahan.

Pada 1729, Tahmasp II, sempat merebut istana Isfahan dengan bantuan Jenderal
Nadir dari suku Qazar di Rusia, dan merestorasi kerajaan.

Namun, pada 8 Maret 1736, Raja Abbas III akhirnya lengser, dan sekaligus menandai
runtuhnya Kerajaan Safawi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai