Anda di halaman 1dari 4

PERADABAN ISLAM MASA KERAJAAN SAFAWI DI PERSIA

WAHYU CAHYADI
LATAR BELAKANG BERDIRINYA KERAJAAN SAFAWI
 Dinasti Safawiyah berkuasa di Persia antara tahun 1502-1722 M dan merupakan
kerajaan Islam yang cukup besar.
 Awalnya, Dinasti Safawiyah berasal dari gerakan tarekat yang didirikan oleh Safi
Al-Din di Ardabil, Azerbaijan.
 Gerakan tasawuf Safawiyah berkembang menjadi gerakan politik dan kemudian
menjadi Kerajaan Safawi.
 Safi Al-Din berasal dari keturunan Imam Syi’ah keenam dan mendirikan tarekat
Safawiyah setelah menggantikan gurunya.
 Tarekat Safawiyah semakin penting setelah mengubah bentuknya menjadi gerakan
keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syria, dan Anatolia.
 Murid-murid tarekat Safawiyah, yang awalnya hanya fokus pada kegiatan
keagamaan, akhirnya berubah menjadi tentara yang fanatik dalam kepercayaan
Syi'ah.
 Dinasti Safawi memperluas gerakannya dengan menambahkan kegiatan politik
pada kegiatan keagamaan, menimbulkan konflik dengan penguasa Kara Koyunlu.
 Setelah kekalahan Juneid, kepemimpinan gerakan Safawi diserahkan kepada
putranya, Haidar, yang kemudian mengawinkan putri Uzun Hasan dan melahirkan
Ismail.
 Ismail kemudian menjadi pendiri Kerajaan Safawi setelah pasukannya berhasil
mengalahkan AK Koyunlu di Sharus pada tahun 1501 M.
PERKEMBANGAN KERAJAAN SAFAWI
 Ismail I, pemimpin Dinasti Safawi, memproklamirkan dirinya sebagai pendiri Kerajaan Safawi setelah berhasil mengalahkan pasukan
AK Koyunlu pada tahun 1501 M.
 Pemerintahan Ismail I berlangsung selama 23 tahun (1501-1524) yang ditandai dengan ekspansi wilayah kekuasaan Safawi yang luas.
 Meskipun Ismail I berhasil mengalahkan AK Koyunlu, Safawi mengalami kekalahan dalam pertempuran dengan Kesultanan
Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Salim.
 Kehilangan pertempuran tersebut meruntuhkan kebanggaan dan kepercayaan diri Ismail I, yang mengakibatkan perubahan perilaku dan
dampak negatif bagi Kerajaan Safawi.
 Setelah Ismail I meninggal, kepemimpinan kerajaan dialihkan kepada putranya, Tahmasp I, yang dikenal sebagai seorang ahli strategi
militer.
 Pada masa kepemimpinan Abbas I, Kerajaan Safawi mengalami masa keemasan dengan kemajuan politik, ekonomi, fisik dan seni,
serta ilmu pengetahuan dan agama.
 Abbas I melakukan langkah-langkah strategis seperti membentuk pasukan baru, menjalin hubungan dengan Turki Usmani, dan
bersekutu dengan Inggris untuk menguatkan posisi Safawi.
 Di bidang ekonomi, Safawi menjadi pemegang kunci perdagangan internasional melalui jalur laut lewat Bandar Abbas dan mengalami
kemajuan dalam sektor pertanian.
 Abbas I juga memindahkan pusat kekuasaannya ke Isfahan dan mempercantik kota tersebut dengan berbagai bangunan megah,
termasuk masjid dan istana.
 Dalam bidang ilmu pengetahuan dan agama, Safawi memberikan dorongan bagi perkembangan keilmuan dengan mendukung tradisi
keilmuan Persia dan doktrin bahwa pintu ijtihad dalam agama selamanya terbuka.
 Di bawah kepemimpinan Abbas I, sikap toleransi terhadap agama lain diterapkan, sehingga memungkinkan keberagaman agama
berkembang dengan bebas di wilayah Kerajaan Safawi.
SEBAB-SEBAB MUNDURNYA KERAJAAN SAFAWI
 Setelah Abbas I, Kerajaan Safawi mengalami serangkaian penguasa yang lemah, yang menyebabkan kemunduran dan
akhirnya kehancuran.
 Safi Mirza, cucu Abbas I, adalah seorang pemimpin lemah yang kejam dan pencemburu, menyebabkan kemunduran dalam
kekuasaannya.
 Abbas II dan Sulaiman adalah pemabuk yang tidak mampu mempertahankan kemajuan yang dicapai sebelumnya oleh
Abbas I.
 Pemberontakan bangsa Afghan dipimpin oleh Mir Mahmud mengakibatkan kehilangan wilayah dan kekuasaan Safawi.
 Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmaniyah juga menjadi salah satu penyebab kemunduran, karena Safawi
merupakan ancaman langsung bagi Utsmaniyah.
 Dekadensi moral di antara para pemimpin Safawi juga mempercepat proses kehancuran, dengan pemimpin-pemimpin
seperti Sulaiman yang pecandu narkotika dan tidak memperhatikan urusan pemerintahan.
 Pembentukan pasukan Ghulām oleh Abbas I tidak efektif karena kurangnya semangat perang dan pelatihan rohani,
sementara anggota Qizilbash yang baru tidak memiliki militansi yang sama.
 Konflik internal dan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana Safawi juga menjadi faktor penting dalam
kemunduran dan kehancuran kerajaan tersebut.
Sehingga, kemunduran dan kehancuran Kerajaan Safawi disebabkan oleh kombinasi dari kelemahan pemimpin, konflik
eksternal dengan Utsmaniyah, dekadensi moral, ketidakefektifan pasukan, dan konflik internal.

Anda mungkin juga menyukai