Latar Belakang
Setelah Dinasti Abbassiyah di Bagdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan
politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam
beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan
budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol yang terus
berekpansi terhadap kekuasaan Islam, hingga muncullah tiga kerajaan Islam sebagai kekuatan baru
Islam yaitu kerajaan Safawiyah di Persia, Turki Usmani di Turki dan Mughol di India. Selanjutnya
ketiga kerajaan Islam itu melanjutkan kekuasaan dan perpolitikan Islam.
2. Kerajaan Usmani
a. Sejarah Berdirinya Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan Usmani adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah
Mongol dan daerah negeri Cina. Setelah tiga abad mereka pindah ke Turkistan kemudian Persia dan
Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad ke sembilan atau ke sepuluh. Di Asia tenggara mereka
mendapat tekanan serangan Mongol selanjutnya melarikan diri ke daerah Barat, saudara mereka
orang-orang Turki Seljuk, daratan tinggi Asia Kecil. Pimpinan Erthogrul, mereka mengabdikan diri
kepada Sultan Alaudin II. Kemudian Sultan Alaudin II mendapat kemenangan.
Pada tahun 1289 M Ertoghrul meninggal dunia kemudian Sultan Alauddin menunjuk cucunya
Usman sebagai penguasa wilayah Byzantium dan akhirnya Usman memerintah kerajaan ( 1290 –
1326 M) setelah Sultan Alauddin wafat. Sehingga terbukalah Usman untuk memiliki menuju tingkat
yang paling tinggi dengan naiknya Usman menggantikan Sultan Alauddin maka berakhirlah
kerajaan Saljuk dan berdirilah kerajaan Usman dan Usman mengumumkan dirinya
sebagai Padisyah Al Usman (raja besar keluarga Usman).
Nama kerajaan Usman diambil dari dan dibangsakan kepada nenek moyang meraka yang
pertama, Sultan Usmani ibn Sauji ibn Ertoghrol ibn Sulaiman ibn Kia Alp, kepala kabilah Kab di
Asia Tengah.
3. Kerajaan Mughal
a. Asal Usul Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Di antara
kerajaan besar islam tersebut, kerajaan munghal adalah kerajaan yang termuda. Penaklukan wilayah
India dilakukan oleh pasukan Umayyah yang di pimpin oleh panglima Muhammad ibn Qasim.
Kerajaan Mughal didirikan oleh Zainuddin Muhammad Babur (1482-1530 M). Seorang
keturunan Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa Farghana, sedangkan
ibunya keturunan Jenghis Khan .
Ia berhasil munguasai Punjab dan berhasil menundukkan Delhi, sejak saat itu ia
memproklamirkan berdirinya kerajaan Mughal. Proklamasi 1526 M yang dikumandangkan Babur
mendapat tantangan dari Rajput dan Rana Sanga didukung oleh para kepala suku India tengah dan
umat Islam setempat yang belum tunduk pada penguasa yang baru itu, sehingga ia harus berhadapan
langsung dengan dua kekuatan sekaligus. Tantangan tersebut dihadapi Babur pada tanggal 16 Maret
Masa Islam Pada Tiga Kerajaan Besar | 8
1527 M di Khanus dekat Agra. Babur memperoleh kemenangan dan Rajput jatuh ke dalam
kekuasaannya.
Penguasa Mughal setelah Babur adalah Nashiruddin Humayun atau lebih dikenal dengan
Humayun (1530-1540 dan 1555-1556 M), puteranya sendiri. Sepanjang pemerintahanya tidak stabil,
karna banyak terjadi perlawanan dari musuh-musuhnya.Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran
dengan Sher Khan di Kanauj. Dalam pentempuran ini Humayun mengalami kekalahan. Humayun
melarikan diri ke Kandahar dan selanjutnyake Persia. Di persia ia menyusun kembali tentaranya.
Kemudian, ia menyerang musuh-musuhnya dengan bantuan raja Persia, Tahmasp. Hamayun dapat
mengalahkan Sher Khan Shah setelah hampir 15 tahun berkelana meninggalkan Delhi. Pada tahun
1555 M ia kembali ke India dan menduduki tahta mughal. Pada 1556 M ia Humayun meninggal
dunia.
b. Perkembangan dan Kejayaan Kerajaan Mughal
Masa kejayaan kerajaan Mughal dimulai pada pemerintahan Akbar (1556-1506 M), Akbar
adalah penguasa diktator. Ia juga menerapkan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan politik
ini semua rakyat India di pandang sama. Kemajuan yang dicapai Akbar dapat dipertahankan oleh
Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), dan Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu,
kemajuaan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.
Akbar mengganti ayahnya pada saat usia 14 tahun, sehingga urusan kerajaan diserahkan
kepada Bairam Khahan. Pada masa pemerintahanya, Akbar melancarkan serangan untuk memerangi
pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang berkuasa di Punjab. Pemberontakan lain
dilakukan oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pemberontakan tersebut disambut oleh
Bairam Khan sehingga terjadi peperangan dasyat, yang disebut panipat 2 tahun 1556 M. Himu dapat
dikalahkan dan ditangkap kemudian diekskusi. Dengan demikian, Agra dan Kwalior dapat dikuasai
penuh.
Setelah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai
pengaruh kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran syi’ah. Bairam Khan memberontak,
tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M.
Setelah itu masa kejayaan kerajaan Mughal berhasil dipertahankan oleh putra beliau yaitu
Jehangir yang memerintah selama 23 tahun (1605-1628 M). Namun Jehangir adalah penganut
Ahlussunah Wal Jamaah, sehingga Din-i-Illahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya.
Sepeninggalan Jehangir pucuk kekuasaan kerajaan Mughal di pegang oleh Sheh Jehan yang
memerintah Mughal selam 30 tahun (1628-1658 M). Pada masa pemerintahanya banyak muncul
2. Bidang Ekonomi
1) Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.
2) Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan
melindungi petani.
3) Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada imperium
ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt.
4) Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi
perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) -Perusahaan Inggris-India
Timur- untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor
katun dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak
dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar
3. Bidang Agama
1) Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase yang
menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama,
yaitu konsep Din-i-Ilahi
2) Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada
daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama dari
kasta rendah yang merasa disia-siakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh.
3) Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India
adalah penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi Syi’ah untuk
mengembangkan pengaruhnya.
4) Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap
mazhab hukum, tariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual.
Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i.
Dr.Badri Yatim, M.A,Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamyah II), (Jakarta:PT Raja Grafindo
Drs. Samsul Munir Amin, M.A. Sejarah Peradaban islam. (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2010)
hlm. 208.
Dedi Supriyadi, M.Ag. Sejarah Peradabaan Islam. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm.262.
http://uthon15.blogspot.com/p/masa-tiga-kerajaan-besar-1500-1800-m.html
http://widiastuti-nur-farida.blogspot.com/2011/01/kerajaan-islam-pada-abad-pertengahan.html