Anda di halaman 1dari 29

Bab 2 No.

1 Mempelajari teori manajemen membantu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori. da beberapa alasan mengapa perlu mempelajari teori manajemen antara lain ! Teori mengarahkan keputusan manajemen. Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Teori merupakan suatu sumber ide baru. No. 2

No ".
1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan. 2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut. 3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bah a semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi. !. Bagilah pekerjaan dan tanggung ja ab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. "anajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.

No #

#obert $ en %1&&1 - 1'(') $ en menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.*ilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk. $ en berkesimpulan bah a manajer harus menjadi pembaharu % reformer). Beliau melihat peranan pekerja sebagai yang cukup penting sebagai aset perusahaan.

+ekerja bukan saja merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang signifikan

,harles Babbage %1&-2 - 1'&1) "enganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap pekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungja ab khusus sesuai dengan spesialisasinya. ,harles Babbage berfokus dalam hal pembagian kerja%di.ision of labour) yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu/ 1. 0aktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi pekerjaan. 2. Banyaknya aktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja. 3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya. !. 1danya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.

No $ %. &efinisi 'endekatan (ontingensi 'endekatan kontingensi merupakan sebuah cara berfikir yang komparatif )berdasarkan perbandingan* baru diantara teori+teori manajemen yang telah dikenal. Manajemen kontingensi berupaya untuk melangkah keluar dari prinsip+prinsip manajemen yang dapat diterapkan dan menuju kondisi situasional. Salah seorang penulis manajemen kontingensi yang bernama ,red -uthans menyatakan. /pendekatan+pendekatan tradisional dalam bidang manajemen. tidak salah atau keliru. tetapi dewasa ini mereka tidak terlampau cocok. Terobosan baru terhadap teori dan praktik manajemen dapat kita temukan pada pendekatan kontingensi.0 pabila dirumuskan secara formal. pendekatan kontingensi adalah merupakan suatu upaya untuk menentukan melalui kegiatan riset. praktik. dan teknik manajerial mana yang paling cocok dan tepat dalam situasi+situasi tertentu.

Maka menurut pendekatan kontingensi situai+situasi yang berbeda mengharuskan adanya reaksi manajerial yang berbeda pula. %%%. 1iri+ciri 'endekatan (ontingensi Beberapa ilmuan manajemen tertarik pada pemikiran kontingensi. hal itu karena merupakan sebuah kompromis yang dapat dimanfaatkan antara pendekatan sistematik dan apa yang dapat dinamakan perspektif situasional murni. 'endekatan sistematik kerapkali dikritik orang karena pendekatan tersebut bersifat terlampau umum atau abstrak walaupun pandangan situasional murni yang mengasumsi bahwa setiap situasi kehidupan nyata memerlukan suatu pendekatan yang sangat berbeda telah dinyatakan orang sebagai hal yang terlampau spesifik. 2. 'elajaran yang &apat &iambil dari 'endekatan (ontingensi 3alaupun belum dikembangkan secara sempurna. pendekatan kontingensi merupakan suatu tambahan yang amat bermanfaat bagi pemikiran manajemen karena ditekankan oleh hal+hal yang bersifat situasional. Manusia. organisasi. dan problem bersifat terlampau kompleks untuk membenarkan pemikiran yang hanya dititikberatkan pada prinsip+prinsip uni4ersal manajemen. Begitu pula dapat kita katakan bahwa pemikiran kontingensi merupakan suatu perluasan praktis dari pendekatan sistematik. &engan mengasumsi bahwa pemikiran sistematik merupakan suatu kekuatan sistesis yang mempersatukan dalam pemikiran manajemen. pendekatan kontingensi menjanjikan suatu pengarahan ke arah praktikal. No 5

Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. (Tuban, 1972 dalam Solimun, 2001). Render, B., et al, 2006 mengemukakan metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial & Ekonomi. Metode kuantitatif merupakan pendekatan yang menyangkut pendugaan parameter, pengujian hipotesis, pembentukan selang kepercayaan, dan hubungan antara dua sifat (peubah) atau lebih bagi parameter-parameter yang mempunyai sebaran (distribusi normal) tertentu yang diketahui. Metode kuantitatif berlandaskan pada anggapan-anggapan tertentu yang telah disusun terlebih dahulu, jika anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, apalagi jika menyimpang jauh maka keampuhan metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan dapat menyesatkan
No 6

No 7

Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi. 'endekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya. 'erilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan. yaitu!

1*

8asional

Model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan. kebutuhan. motif dan tujuan. 'endukung model ini antara lain. &own dan Simon

2*

Sosiologis

Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada pengetahuan antropologi. sosiologi dan psikologi. 'endukung model ini antara lain Bern

"*

'engembangan hubungan manusia

Model pengembangan hubungan manusia lebih memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai sistem moti4asi menurut jenis moti4asi agar dapat meningkatkan produkti4itas kerja. 'endukung model ini antara lain. Mc 9regor. Maslow. dan Bennis.

(eterbatasan dari pendekatan perilaku ini adalah bahwa beberapa ahli manajemen termasuk ahli perilaku percaya bahwa bidang perilaku tidak sepenuhnya nyata karena berkenaan dengan manusia yang bersifat unik. Model. teori dan istilah perilaku oleh ahli perilaku sangat kompleks dan abstrak untuk dipraktekkan para manajer. &ikarenakan perilaku manusia sangat unik. maka ahli+ahli perilaku sering berbeda dalam menyimpulkan penelitian. dan rekomendasinya pun sulit bagi manajer untuk memilih dan melaksanakannya. No 9 (eterbatasan dari teori hubungan manusiawi ini adalah bahwasanya konsep makhluk sosial tidaklah menggambarkan secara lengkap indi4idu+indi4idu di tempat kerjanya. 'erbaikan kondisi kerja dan kepuasan kerja tidak menghasilkan perubahan produkti4itas yang mencolok. -ingkungan sosial ti tempat kerja bukanlah satu+satunya tempat pekerja saling berinteraksi

dengan unit lain di luar tempat kerja. (elompok yang diteliti mengubah perilakunya karena merasa kelompoknya menjadi objek dan subjek penelitian. 1. 'endekatan :ubungan Manusiawi 'endekatan ini muncul untuk mere4isi teori manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. 'ara ahli selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi dan psikologi dalam manajemen. Munsterberg)175"+1;15*. profesor psikologi <erman yang mendapat sebutan Bapak 'sikologi %ndustri. menyarankan agar penggunaan teknik+teknik manajemen menggunakan hasil eksperimen psikologi. Sebagai contoh. berbagai metode psikologi dapat digunakan untuk memilih kharakteristik tertentu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. %a juga menyarankan agar faktor sosial dan budaya turut dipertimbangkan dalam suatu organisasi. (ontribusi utama dari Munsterberg untuk manajemen adalah aaplikasi psikologi industri dalam manajemen. 'enelitian :awthorne yang dilakukan oleh Mayo )177=+1;#;* menghasilkan bahwa hubungan manusiawi merupakan istilah umum yang sering dipakai untuk menggambarkan cara interaksi manajer dengan bawahannya secara manusiawi. sumsinya. jika manajer personalia memoti4asi pekerja dengan baik maka hubungan manusiawi dalam organisasipun menjadi baik. pabila moral dan efisiensi menurun. maka hubungan manusiawi dalam organisasipun menurun. hli lain yang termasuk dalam pendekatan ini adalah -ewin. 8oger. Morino. dan lainnya. (eterbatasan dari teori hubungan manusiawi ini adalah bahwasanya konsep makhluk sosial tidaklah menggambarkan secara lengkap indi4idu+indi4idu di tempat kerjanya. 'erbaikan kondisi kerja dan kepuasan kerja tidak menghasilkan perubahan produkti4itas yang mencolok. -ingkungan sosial ti tempat kerja bukanlah satu+satunya tempat pekerja saling berinteraksi dengan unit lain di luar tempat kerja. (elompok yang diteliti mengubah perilakunya karena merasa kelompoknya menjadi objek dan subjek penelitian. :. 'endekatan :ubungan Manusiawi Baru 'endekatan hubungan manusiawi baru merupakan pendekatan integratif yang menggabungkan pandangan positif terhadap hakekat manusia dengan studi organisasi secara ilmiah sehingga dapat menggambarkan kerja manajer yang efektif. Burns dan Stalker menyatakan bahwa permulaan kebijakan administratif adalah kesadaran tentang belum optimalnya tipe+tipe sistem manajemen. 'endekatan hubungan manusia baru dimulai dengan teori pendekatan kontingensi menuju cara manajer seharusnya bertindak dalam lingkungannya. &ari beberapa pendapat ahli tentang fungsi+fungsi manajemen. maka dapat disimpulkan bahwa fungsi+fungsi administrasi pendidikan meliputi 1* perencanaan. 2*pengorganisasian. "*pengarahan. #*pengendalian.

&ari berbagai pendekatan manajemen. dapat disimpulkan ada dua aliran manajemen. yaitu manajemen yang lebih berorientasi kepada tugas untuk meningkatkan produksi sebanyak+ banyaknya dan manajemen yang berorientasi kepada manusia sebagai pelaksana tugas untuk meningkatkan hubungan manusiawi sebaik+baiknya.

No 1= 'rinsip+ prinsip umum manajemen menurut :enry ,ayol terdiri dari !

1. 'embagian kerja )&i4ision of work* 'embagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. >leh karena itu. dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. 'embagian kerja harus rasional?objektif. bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.

&engan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan. kelancaran dan efesiensi kerja.

2. 3ewenang dan tanggung jawab ) uthority and responsibility* 3ewenang dan tanggung jawab ) uthority and responsibility* harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. >leh karena itu. makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya. Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban.

". &isiplin )&iscipline* &isiplin )&iscipline* merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. &isiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. pabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya. maka disiplin akan hilang. 'emegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.

#. (esatuan perintah )@nity of command*

(aryawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. &alam melakasanakan pekerjaan. karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.

$. (esatuan pengarahan )@nity of direction* 'elaksanaan kesatuan pengarahan )unity of directiion* tidak dapat terlepas dari 'embagian kerja )&i4ision of work*. 3ewenang dan tanggung jawab ) uthority and responsibility*. &isiplin )&iscipline*. serta (esatuan perintah )@nity of command*. >leh karena itu. perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. &alam melaksanakan tugas+tugas dan tanggung jawabnya. karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya.

5. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri 'rinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud. apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi. Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil+ tidaknya kepentingan organisasi.

6. 'enggajian pegawai 'rinsip more pay for more prestige )upaya lebih untuk prestasi lebih*. dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan hetidak disiplinan dan kemalasan dalam bekerja. 9aji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan tercapainya tujuan dan keberhasilan dalam suatu pekerjaan. &alam prinsip penggajian dipikirkan cara agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja.

7. 'emusatan )1entraliAation* 'emusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang. melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. 'emusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang )delegation of authority*. 'emusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak.

;. :irarki )tingkatan* :irarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini. maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah. 'embagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki.

1=. (etertiban )>rder* (etertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan. baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. >leh karena itu. ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan. (etertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang.

11. (eadilan dan kejujuran (eadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. (eadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. (eadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

12. Stabilitas kondisi karyawan Sebagai makhluk sosial manusia yang berbudaya memiliki keinginan. perasaan dan pikiran. pabila keinginannya tidak terpenuhi. perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja. &alam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik+baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. (estabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.

1". 'rakarsa )%nisiati4e* 'rakarsa )inisiati4e* mengandung arti menghargai orang lain. karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. 'rakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. 'rakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik+beiknya. &alam prakarsa terhimpun kehendak. perasaan. pikiran. keahlian dan pengalaman seseorang. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa+prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

1#. Semangat kesatuan dan semangat korps Semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan )esprit de corp*. sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara+cara yang kasar akan melahirkan friction de corp )perpecahan dalam korp* dan membawa bencana. (aryawan harus memiliki rasa kesatuan. yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.

Bab " No 1
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya. Tentang perencanaan : - Rencana tidak timbul dengan sendirinya tapi lahir sebagai hasil pemikiran yang bersumber pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. (analisi data dan informasi) - Manajer perlu memiliki keberanian dalam pengambilan keputusan dengan segala macam resikonya. (masa depan ketidakpastian) - Perencaan berorientasi pada masa depan yang diinginkan organisasi! sebagai kelanjutan masa lalu dan masa sekarang. (berkesinambungan) - "ermakna : apabila dilaksanakan mempermudah pencapaian tujuan. Penyusunan rencana = 5 W 1H #$%T : yang dikerjakan! sumber dana! sarana dan prasarana #$&R& : lokasi kegiatan mempertimbangkan efisiensi! aksesibilitas! kemudahan menyediakan sarana prasarana! tersedianya tenaga kerja #$&' : kapan dilaksanakan diperlukan sense of timing #$( : yang melaksanakan diperlukan analisis kebutuhan tenaga kerja! metode dan teknik pengadaan tenaga kerja! metode dan teknik seleksi! kebijaksanaan upah)gaji! penempatan yangrasional dan objektif! pola pembinaan karir! dan kebijaksanaan P$* #$+ : untuk menemukan pembenaran! melihat apakah masih ada kelemahan! e,aluasi! meninjau kembali $(# : cara setiap orang dan bagian menyelenggarakan tugas yang menjadi tanggung ja-abnya! berkaitan dengan joblist or jobdescription. 4 Langkah Dasar Perencanaan .. Menetapkan sasaran! putuskan yang ingin dicapai /. Merumuskan posisi organisasi saat ini! lakukan analisis sumber daya 0. 1dentifikasi faktor pendukung dan penghambat! analisis 2#(T 3. Menyusun langkah-langkah mencapai sasaran

No 2 1. lasan 'entingnya 'erencanaan &alam Manajemen da beberapa alasan mengapa perencanaan begitu penting terhadap manajemen organisasi. berikutB6C ! 1. Tujuan menjadi jelas dan terarah

'erencanaan sebagai langkah awal dari pencapaian tujuan akan memberikan arah dan kejelasan tujuan tersebut. sehingga semua komponen ataupun elemen+elemen dalam organisasi mengetahui dengan baik tujuan yang hendak dicapai.

2.

Semua bagian yang ada dalam organisasi akan bekerja ke arah satu tujuan yang sama

(etika semua elemen atau bagian dalam organisasi mengetahui tujuan organisasinya dengan jelas dan benar. maka mereka akan bekerja ke satu arah yang sama. rtinya mereka memahami prosedur apa saja yang akan dilakukan sebagaimana yang telah mereka sepakati dalam perencanaan.

".

Menolong mengidentifikasikan berbagai hambatan dan peluang

&engan adanya perencanaan maka organisasi mampu mengidentifikasi berbagai hambatan dan peluang yang ada di lingkungan luar organisasi. danya hambatan dan peluang yang datang akan menuntut organisasi mempersiapkan tindakan+tindakan antisipasi ke depan sehingga mereka tetap berada di lajur menuju tujuan awal.

#.

Membantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif

'erencanaan memberikan pandangan bagi organisasi mengenai tindakan apa saja yang harus mereka lakukan demi tercapainya tujuan. termasuk di dalamnya biaya dan lamanya waktu yang dibutuhkan sehingga tujuan terealisasi. :al ini akan membantu organisasi menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

$.

'erencanaan sendiri dapat diartikan akti4itas pengawasan

(etika prosedur kerja sudah ada dan jelas. tentu hal ini menjadi sebuah control terhadap pelaksanaan di lapangan. rtinya mereka akan bekerja sesuai prosedur sebab perencanaan sebagai pengawasan.

5.

'erencanaan juga membantu untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian

&alam mencapai sebuah tujuan. terdapat berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang akan menghadang dalam pencapaian tujuan organisasi. >leh karena itu. adanya perencanaan akan memperjelas tindakan+tindakan dan prosedur kerja sehingga ketidakpastian tersebut dapat diminimalisir.

No "
Perencanaan yang efektif +erencanaan yang efektif, seperti yang dikatakan dalam buku "anajer Bijak yang ditulis oleh Sam *eep dan 2yie Sussman, memiliki ciri-ciri sebagai berikut / 1. *ituangkan secara tertulis 2. *iuraikan secara jelas dalam bentuk hasil akhir yang hendak dicapai 3. *isusun oleh orang yang juga akan betanggungja ab atas pelaksanaannya. !. Sebelum dilaksanakan rencana tersebut telah dikomunikasikan kepada semua bagian yang terkait untuk mendapatkan komentar atau masukan (. 1da satu orang yang memikul tanggung ja ab akhir %pic / person in charge) untuk menga asi pelaksanaannya. 3. 1da tanggal tertentu yang menjadi batas aktu penyelesaian4 ada batas aktu lain yang ditetapkan sebagai batas aktu antara &. Kriteria keberhasilan rencana serta metode penerapan kriteria ini ditentukan sebelum pelaksanaan rencana '. 2angkah peninjauan antara untuk keputusan 5go no go6 atau untuk mere.isi rencana dilakuakn di sepanjang periode pelaksanaan -. "asalah potensial yang mungkin timbul selama pelaksanaan sudah diidentifikasikan sebelumnya dan dibuatkan rencana antisipasinya 17. peluang potensial yang mungkin muncul selama pelaksanaan diidentifikasikan sebelumnya sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik apabila hal tersebut terjadi 11. "engkomunikasikan progress update secara teratur kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

No #
8ambatan-hambatan dalam +erencanaan a. 8ambatan dari pihak manajer 9 :akut menghadapi resiko;kegagalan 9 Kurang adanya pengetahuan tentang organisasi 9 Kurang memahami tentang lingkungan 9 Kurang percaya bah a organisasinya mampu mencapai sasaran b. 8ambatan dari pihak pelaksana Sumber/ http/;;id.sh.oong.com;social-sciences;economics;21(31&3-perencanaan-strategis-hambatan-hambatandalam;<i=>>2=(e>rs?7

No $

Pengertian Pengorganisasian (Organizing)


Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuantujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi. Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan e enang seseorang pendelegasian e enang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
'engorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan+ tujuan. sumber+sumber. dan lingkungannya. &engan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengorganisasian (Organizing) menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut: Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber dayasumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggotaanggota kelompok. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugastugas dan para karyawan. Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

No 5

No 6

1. Visi (Principle of Organizational Objective) 1pa tujuan pendirian organisasi ; perusahaan anda@ 1pakah target anda adalah mendapatkan laba, atau menyediakan layanan@ 1nda harus mendefinisikan dulu tujuan anda. :ujuan di sini harus jelas dan rasional.

2. Kesatuan Visi (Priciple of Unity of Objective)

:anpa adanya kesatuan tujuan antar indi.idu, maka tujuan organisasi ; perusahaan tidak akan tercapai. Setiap indi.idu dalam organisasi ; perusahaan akan berlomba-lomba untuk mencapai tujuan mereka sendiri-sendiri dan mengabaikan tujuan yang lebih besar, yaitu tujuan organisasi ; perusahaan. "aka dari itu, anda perlu menanamkan kesepakatan untuk menyatukan .isi setiap stakeholder dalam organisasi ; perusahaan anda. . Kesatuan Perinta! (Principle of Unity of "o##an$) *i organisasi ; perusahaan manapun, pada upaya pencapaian tujuan harus ada S1:A komando untuk memerintah ba ahan. 1gar sebuah perintah dapat dipertanggungja abkan oleh satu orang ; satu komando saja. *engan demikian, ba ahan bisa secara maksimal dalam satu komando yang bertanggungja ab. %. &entang Ken$ali (Principle of '!e (pan of )anage#ent) 1nda harus tahu berapa rentang jumlah ba ahan yang dapat dipimpin oleh seorang manajer secara efektif. 3, !, - orang@ *engan mengetahui kecakapan manajer, penunjukan personel dan pendelegasian tugas bisa jadi lebih mudah. *. Pen$elegasian +e,enang (Principle of -elegation of .ut!ority) Baitu bagaimana seorang pimpinan dapat membagi tugas pada indi.idu di di.isinya dengan jelas. "anajer sebagai pemimpin juga harus bisa mengetahui apa saja tugas dan perintah yang telah didelegasikan pada ba ahannya untuk menjalankan fungsi kontrol dengan baik. /. Kesei#bangan +e,enang 0 'anggungja,ab (Principle of Parity of .ut!ority) :anggungja ab yang didelegasikan oleh pimpinan pada ba ahan harus seimbang dengan e enangnya. Salah satunya tidak boleh lebih besar ; lebih kecil agar ba ahan bisa melaksanakan tanggungja ab yang didelegasikan tanpa hambatan. 1. 'anggung 2a,ab (Principle of &esponsibility) Seorang ba ahan hanya mempertanggungja abkan tugasnya kepada pemberi e enang. Sehingga pertanggungja aban bisa sesuai dengan garis e enang %line of authority). "aka seorang manajer perlu memberikan sebuah deadline. 3. Pe#bagian Kerja (Principle of -eparte#entation) +embagian tugas dalam satu unit kerja harus memiliki hubungan pekerjaan yang saling terkait. Sangatlah penting agar di.isi-di.isi dalam organisasi ; perusahaan anda untuk memiliki jobdesc yang lebih terstruktur. 4. Pene#patan Personalia (Principle of Personnel Place#ent)

+enempatan karya an harus didasarkan pada keahlian, kecapakan dan keterampilannya. 1tau :he #ight "an $n :he #ight +lace. "akanya anda harus melakukan seleksi yang obyektif dan berpedoman pada job specification untuk membuat sebuah organisasi ; perusahaan berjalan dengan optimal. 15. 2enjang 6erangkai (Principle of (calar "!ain) +erintah yang diberikan kepada ba ahan harus merupakan perintah yang sifatnya .ertikal dan tidak terputus-putus. "aksudnya adalah perintah yang langsung dan jelas dari atasan kepada ba ahan yang kedudukannya tepat di ba ah garis kuasanya, tanpa melompati satu;lebih jenjang kedudukan. 11. 7fisiensi (Principle of 7fficiency) Sebuah organisasi ; perusahaan harus bisa menempatkan di mana tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 1rtinya, apabila sebuah tugas bisa dikerjakan dengan aktu singkat, tidak ada salahnya dikerjakan tanpa adanya penundaan. 0aktu anda bisa jadi lebih efisien untuk melaksanakan tugas selanjutnya. 12. Kesina#bungan (Principle of "ontinuity) $rganisasi ; perusahaan harus mengusahakan cara-cara yang mampu menjaga kelangsungan hidupnya dan anggota di dalamnya. *i mana di sini anda perlu menanamkan faham betapa pentingnya melakukan sebuah pekerjaan secara kesinambungan ; kontinuitas, yang jika ditinggalkan dapat membuat organisasi ; perusahaan anda kolaps se aktu- aktu. 1 . Koor$inasi (Principle of "oor$ination) 1sas koordinasi adalah rangkaian dari asas-asas lainnya. Cungsinya untuk mengintegrasikan setiap tindakan supaya lebih terarah dan tertuju dengan benar pada tujuan a al organisasi ; perusahaan tersebut. :anpa adanya penerapan prinsip-prinsip diatas, niscaya sulit bagi organisasi ; perusahaan untuk mencapai tujuannya didirikan. Karena suatu saat pasti muncul konflik yang mampu menghambat tujuan organisasi ; perusahaan anda secara signifikan.

-angsung saja D. 1iri >rganisasi yang baik diantaranya D..

1. Memiliki anggota yang kuantitas dan identitasnya jelas

&alam suatu organisasi. seperti yang kita ketahui. memiliki anggota )minimal dua orang* yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan tentunya dengan cara+cara tertentu. Suatu organisasi yang baik. pasti memiliki jumlah anggota yang jelas dan identitas yang jelas. Misalnya dalam suatu perekrutan. telah terpilih anggota sebanyak $= orang. dan masing+masing anggota ditandai dengan suatu surat keputusan atau pun kartu tanda anggota. Serta mempunyai aturan dalam perekrutan anggota yang jelas. 2. >rganisasi memilik identitas yang jelas Suatu organisasi yang baik memiliki identitas yang jelas. seperti namanya. latar belakang berdirinya. anggaran dasar?anggaran rumah tangga. bergerak di suatu bidang tertentu. dan alamatnya jelas serta lambang organisasi yang jelas. ". Memiliki struktur organisasi yang jelas &i dalam organisasi yang baik. terdapat suatu struktur yang memiliki pembagian dan tugas yang jelas. 'aling tidak terdapat ketua. sekretaris. dan masing+masing di4isi. Sehingga dalam organisasi tersebut jelas arah koordinasinya. #. Mengacu pada manajemen yang sehat &alam manajemen organisasi sekurang+kurangnya memiliki ! a. 'lanning EF perencanaan. langkah+langkah yang akan diambil dengan suatu pertimbangan yang matang b. ction EF aksi. pelaksanaan dari sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya c. G4aluation EF e4aluasi. penilaian terhadap kekurangan+kekurangan yang telah terjadi pada tahap pelaksanaan. serta ditemukannya solusi agar ke depannya dapat semakin baik dan berkembang. Tiga hal tersebut lah yang digunakan dalam setiap pelaksanaan suatu program kerja. $. Memiliki manfaat bagi lingkungan >rganisasi yang baik tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat bagi anggota+ anggotanya. tapi juga manfaat yang positif bagi lingkungan. &alam arti suatu organsasi tidak hanya baik dari segi internnya. tapi juga ekstern dari organisasi tersebut. Misalnya. suatu organisasi mahasiswa hukum. yang memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat sekitar dengan tujuan membantu meningkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat awam. Sehingga >rganisasi tersebut dapat diterima dan diakui oleh masyarakat disekitarnya. No 7 (epemimpinan sebagai fungsi manajemen. (epemimpinan merupakan pelaksanaan dari keterampilan mengelola orang lain sebagai bawahannya. Mengelola sumber daya manusia dan sumber daya organisasi secara umum. >leh karena itu. setiap pemimpin harus memilikimanagerial skill yang sangat berpengaruh pada kekuasaan yang dimilikinya. (eahlian utama dari kepemimpinan adalah trampil mengendalikan situasi dan kondisi organisasi. yaitu dengan menentukan konsep masa depan organisasi dalam bentuk kerangka kerja yang 4isioner. &alam organisasi. kepemimpinan sebagai fungsi manajemen bermuara pada lima bentuk utama. yaitu!B1=C

1. Manajer. direktur. ketua. presiden. kepala. dan istilah lainnya. yaitu pengelola dan penyelenggara organisasi yang berkaitan dengan fungsi+fungsi manajemenH 2. 'engawas. yaitu yang mengontrol seluruh pelaksanaan tugas dan kewajiban bawahannyaH ". 'embina. yaitu yang memberikan pengarahan dan memberikan contoh dalam melaksanakan tugas organisasiH #. 'engambilan keputusan. yang menetapkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh organisasi yang dipimpinnyaH dan $. 'enanggung jawab untuk semua pelaksanaan program organisasi.

Sementara fungsi utama pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan benar. artinya berdasarkan aturan main yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi . ,ungsi+fungsi utama yang dimaksudkan adalah sebagai berikut!B11C 1. 'engelola organisasi atau pengendali utama menajemen berorganisasi. 'emimpin yang menjalankan fungsi utama adalah konseptor utama yang merumuskan 4isi dan misi serta tujuan organisasi. sehingga mulai perencanaan hingga pertanggungjawaban diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. 2. Moti4ator. yaitu orang yang mendorong dan memberikan dukungan penuh kepada bawahannya untuk bekerja dengan optimal. ". 'embuat keputusan yang akan memengaruhi perkembangan dan kemajuan organisasi serta kesejahteraan para anggotanya. #. 'enilai kinerja karyawannya yang akan memberikan penghargaan bagi seluruh prestasi kerja bawahannya. $. &inamisator dan katalisator organisasi. yaitu orang yang memajukan organisasi dan mengendalikan situasi dan kondisi yang akan berpengaruh terhadap kemajuan atau kemunduran organisasi. 5. Stabilitator. yaitu orang yang mempunyai kepabilitas terkuat dalam mempertahankan eksistensi organisasi. 6. Super4isor. yaitu yang membina. melatih. mendidik. mengawasi. menilai. dan memberikan contoh kerja terbaik bagi seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.

No ;

Teori Kepemimpinan

1. Teori orang-orang terkemuka !ernard, !ingham, "ead dan #ilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifatsifat dasar kepribadian dan karakter. 2. Teori lingkungan Mumtord, menyatakan bah a pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari indi$idu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristi a. 3. Teori personal situasional %ase (&'(() menyatakan bah a kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristi a yang diharapkan kepada kelompok. 4. Teori interaksi harapan )oman (&'*+) menyatakan semakin tinggi kedudukan indi$idu dalam kelompok maka akti$itasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi. 5. Teori humanistik ,ikert (&'-&) menyatakan bah a kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan indi$idual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung. 6. Teori pertukaran !lau (&'-.) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala ke ajibannya.
No 1=

1. Teori Sifat "eori ini bertolak dari dasar pemikiran bah a keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. /tas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bah a untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. %iri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (&''.01*-1-) adalah0 - pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyekti$itas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan2 - sifat inkuisitif, rasa tepat aktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri rele$ansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif2 - kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,

membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif. 3alaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain 0 terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada rele$ansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efekti$itas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin2 justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan. 2. Teori Perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang indi$idu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku0 a. konsiderasi dan struktur inisiasi Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan ba ahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan ba ahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi. b. berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada ba ahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-ba ahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan ba ahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku ba ahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan ba ahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil4tugas dan terhadap ba ahan4hubungan kerja. #ecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (5/6.Stoner, &'170..8-..()

3.

Teori Situasional

#eberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor aktu dan ruang. 6aktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (&''.0&8') adalah 9 5enis pekerjaan dan kompleksitas tugas2 9 !entuk dan sifat teknologi yang digunakan2 9 Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan2 9 :orma yang dianut kelompok2 9 ;entang kendali2 9 /ncaman dari luar organisasi2 9 "ingkat stress2 9 <klim yang terdapat dalam organisasi. =fekti$itas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan >membaca> situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan berikut0 a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik

?aya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. %ontoh0 dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik akan mengajak ba ahannya untuk berpartisipasi. %iri kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan ba ahan. b. Model " Interaksi Atasan-Bawahan" 0 Menurut model ini, efekti$itas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan ba ahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.

Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila0 9 )ubungan atasan dan ba ahan dikategorikan baik2 9 "ugas yang harus dikerjakan ba ahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi2 9 Posisi ke enangan pemimpin tergolong kuat. c. Model Situasional Model ini menekankan bah a efekti$itas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan ji a ba ahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-ba ahan. !erdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah 9 Memberitahukan2 9 Menjual2 9 Mengajak ba ahan berperan serta2 9 Melakukan pendelegasian. d. Model " Jalan- Tujuan " Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh ba ahan. Salah satu mekanisme untuk me ujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan ba ahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan ba ahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut harus merupakan faktor moti$asional bagi ba ahannya. e. Model " im!inan- eran serta Bawahan" 0 Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh ba ahannya. Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh ba ahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta ba ahan dalam pengambilan keputusan. !entuk dan tingkat peran serta ba ahan tersebut >didiktekan> oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

%euk urang
"iri8ciri Pe#i#pin $an Kepe#i#pinan 9ang 6aik Sebagai seorang pemimpin yang mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasiyang dipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki / +engetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal/ pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki4 kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru. Kemampuan 1nalitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. ,ara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. *aya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain / fungsi moti.asi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi penga asan. Keterampilan "endidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan ba ahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi. #asionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. 8asil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut. $bjekti.itas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para ba ahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif. +ragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya ter ujud dalam bentuk sebagai berikut / pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan. Kemampuan "enentukan +rioritas, dengan membedakan hal yang Argen dan yang +enting Daluri yang :epat, kemampuannya untuk memilih aktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. #asa Kohesi yang tinggi, /senasib sepenanggungan6, ketertarikan satu sama lain. #asa #ele.ansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai rele.ansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindaktanduk dan perilaku. "enjadi +endengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang lain. 1daptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial. Cleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang. Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif. "enurut

8oger G. :erman )1;;;* menyatakan bahwa untuk mencapai sukses. setiap organisasi harus memiliki " elemen penting. 'ertama. adanya kepemimpinan yang baik pada setiap tingkatan organisasi. kedua adanya manajemen yang baik dan yang ketiga adanya tim yang memiliki pengetahuan. keterampilan. sikap dan kecerdasan )kapabilitas* untuk bekerja dengan tingkat produkti4itas yang cukup untuk mewujudkan misi organisasi. Stephen ;. %o$ey dalam bukunya Principle Centered Leadership mengidentifikasi 7 karakteristik orang-orang yang dapat menjadi pemimpin yang sukses, yang secara ringkas seperti uraian berikut0 ". The# are $ontinuall# %earnin& Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik terus menerus belajar. Dia membaca, mengikuti pelatihanpelatihan, dan mendengarkan orang lain. Dia belajar melalui mendengar dan melihat. Dia memiliki perasaan ingin tahu dan selalu bertanya. Dia terus menerus meningkatkan kompetensi dan kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan, dan dia selalu berusahan mengembangkan keterampilan baru. #emauan untuk belajar dan berkembang adalah merupakan inisiatif sendiri dan dipenuhinya sendiri tanpa menunggu bantuan orang lain. '. The# are Ser(ice Oriented Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik berorientasi pada pelayanan. Dia memandang hidup adalah untuk menjalankan misi bukan sebagai suatu karir. Dia mempersiapkan sumber daya untuk melayani orang lain. Setiap pagi apa yang ada dalam pikirannya adalah melayani orang lain. ). The# *adiate ositi(e +ner&# Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik selalu memancarkan energi positif. Dia selalu ceria dan menunjukkan rasa bahagia. Sikapnya selalu positif, optimis dan selalu antusias serta memiliki sikap dan sifat positif lainnya yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya, sehingga semua orang yang ada disekitarnya terpengaruh dan memiliki sikap dan sifat yang sama. ,. The# Belie(e in Other eo!le Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik percaya kepada orang lain. Dia tidak bereaksi berlebihan terhadap perilaku negatif orang lain, terhadap kritik yang disampaikan kepadanya dan terhadap kelemahan orang lain. Dia bisa memahami kelemahan orang lain. Dia menyadari bah a setiap orang memiliki potensi yang belum terlihat. Dia tidak mau memberikan label negatif pada seseorang dan dia tidak mau menghakimi seseorang tanpa adanya fakta yang mendukung. -. The# %ead Balance %i(e Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik mementingkan keseimbangan dalam kehidupan Dia membaca bacaan yang terbaik dan selalu mengikuti perkembangan. Dia aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan mempunyai banyak teman. Dia memiliki banyak minat. Dia membaca, melakukan obser$asi dan belajar. <a memiliki rasa humor tetapi bukan untuk menerta akan orang lain. .. The# See %i(e as an Ad(enture Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik memandang kehidupan sebagai suatu petualangan. Dia menikmati kehidupannya. Dia memiliki keberanian untuk terus melakukan eksplorasi. Dia tidak tahu pasti apa yang akan terjadi, tetapi ia yakin bah a kejadian apapun akan menyenangkan dan akan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dirinya. /. The# are S#ner&istic Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik sinergis. Dia menjadi katalisator perubahan. Dia menjadi lebih baik dalam setiap situasi yang ia alami, dan dia bekerja cerdas dan bekerja keras. Dia sangat produktif dan selalu kreatif untuk menemukan cara-cara baru. 0. The# +1ercises 2or *enewal Seorang pemimpin yang baik, memiliki karakteristik selalu berlatih untuk penyegaran. Dia selalu berlatih secara teratur baik fisik, mental, emotional dan spiritual. Dia berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti aerobic, senam jantung, dan akti$itas lainnya, untuk meningkatkan kapasitas fisiknya. Dia melatih otaknya melalui membaca, pemecahan masalah yang kreatif, dan menulis. Dia melatih emosinya untuk lebih stabil, dia mendengar orang lain dengan empati untuk menunjukkan kasih sayang. Secara spiritual dia berdoa, mempelajari kitab suci, meditasi dan menunaikan ke ajiban-ke ajiban agamanya.

1da beberapa karekteristik pemimpin yang efektif. Karakteristik pemimpin merupakan ciri-ciri atau sifat yang dimiliki oleh setiap pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya. 1da empat karakteristik atau syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin %Sunindhia dan 0idiyanti diacu dalam 8akiem 2773)/ 1. +emimpin harus peka terhadap lingkungannya, harus mendengarkan saransaran dan nasehat dari orang-orang di sekitarnya. 2. +emimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya. 3. +emimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya, kepada organisasinya. !. +emimpin harus mampu mengambil keputusan, harus pandai, cakap dan berani setelah semua faktor yang rele.an diperhitungkan. :eori kepemimpinan berdasarkan ciri %traits theory) memberi petunjuk tentang ciri-ciri pemimpin yaitu %Siagian, 2773)/ 1. +engetahuan umum yang luas. 2. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang. 3. Kemampuan analitik. !. Sifat inkuisitif atau rasa ingin tahu. (. Keterampilan berkomunikasi secara efektif. 3. Kemampuan menentukan skala prioritas. &. #asionalitas. '. Keteladanan. -. Ketegasan. 17. $rientasi masa depan.

@rd ay "ead dalam tulisannya mengemukakan &+ sifat kepemimpinan sebagai berikut0A7B &. 8. =nergi jasmani dan mental (physical and ner$ous energy). #esadaran akan tujuan dan arah (/ sense of purpose and direction).

(. .. *. -. 1. 7. '.

/ntusiasme (enthusiasm2 semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar). #eramahan dan kecintaan (friendliness and affection). <ntegritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati). Penguasaan teknis (technical mastery). #etegasan dalam mengambil keputusan (decisi$eness). #ecerdasan (intelligence). #etermpilan mengajar (teaching skill).

&+. #epercayaan (faith).

Sementara sifat-sifat kepemimpinan yang utama adalah sebagai berikut0A'B &. =nergik, artinya memiliki semangat yang tinggi dan terbaik dibandingkan dengan ba ahannya. 8. =mosionalnya stabil, yaitu telaten dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

(. Mampu membangun relasi dengan seluruh ba ahannya dan dengan lingkungan eksternal organisasinya .. Memiliki moti$asi yang kuat di dalam ji anya untuk memimpin dengan baik.

*. <dealis, artinya memiliki gagasan dan cita-cita yang sangat tinggi untuk dirinya dan organisasinya. -. /hli dalam membimbing dan mengarahkan anak buahnya.

1. "erampil mengendalikan organisasi dan menjalin kerja sama dengan anak buahnya dan organisasi eksternal. 7. /hli membentuk budaya organisasi dan menjalin hubungan social.

'.

;asional dalam memecahkan masalah.

&+. Memiliki moralitas yang patut diteladani oleh anak buahnya. &&. <no$atif, kreatif, dan konstruktif. &8. #onseptor yang andal. &(. !er a asan luas dan mengedepan. &.. 5ujur dan amanah. &*. !erpengalaman. &-. Penuh rasa tanggung ja ab. &1. Demokratis. &7. /hli berkomunikas

No 11
Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian memang merupakan salah satu tugas dari manager. Satu hal yang harus dipahami, bah a pengendalian dan penga asan adalah berbeda karena penga asan merupakan bagian dari pengendalian. !ila pengendalian dilakkan dengan disertai pelurusan (tindakan korektif), maka penga asan adalah pemeriksaan di lapangan yang dilakukan pada periode tertentu secara berulang kali.

!erikut ini adalah pengertian dan definisi pengendalian0 C MD,E/D<, 8++1 Pengendalian adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yang diharapkan C <:D;/ !/S"</:, 8++Pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen

C S/:=;E/ )=:D;/3/: Pengendalian merupakan siklus dengan proses yang terpantau C "<M P=:?=M!/:? <,MD P=:D<D<#/: 6<P - DP< Pengendalian merupakan muka lain dari mata uang perencanaan C ;/M/ F 5@:=S Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko C /?D:? P;/P"/P/ Pengendalian adalah suatu proses penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yang berada dalam perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan C ;/:DE ; 3;<)/":@,@ F ;</:" :D?;@)@ D3<5@3<5@"@, 8++Pengendalian adalah suatu tindakan penga asan yang disertai tindakan pelurusan (korektif) C %@:"=G"D/, "=/%)<:? F ,=/;:<:? Pengendalian merupakan mekanismeuntuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mengarahkan orang untuk bertindak menurut norma- norma yang telah melembaga C !/"=M/: F S:=,, Pengendalian adalah emmantau kemajuan dari organisasi atau unit kerja terhadap tujuan - tujuan dan kemudian mengambil tindakan - tindakan perbaikan jika diperlukan

&efinisi 'engendalian dalah + &alam dunia Manajemen tentu tidak asing dengan kata pengendalian dimana pengendalian itu sangat berkaitan dengan manajemen. baik diri. perusahaan. pendidikan dan lain sebagainya. 'engendalian merupakan tahap yang menentukan dari proses manajemen. >leh sebab itu. kemampuan untuk melakukan pengendalian merupakan salah satu fungsi dan peran manajer yang sangat penting.

'engendalian diartikan sebagai /proses pemantauan akti4itas untuk menjamin bahwa standar dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti.0

Iang dimaksud dengan standar adalah pedoman datau tolak banding yang ditetapkan sebagai dasar untuk pengukuran kapasitas. kuantitas. isi. nilai. biaya. kualitas. dan kinerja.

Secara kualitatif maupun kuantitatif. standar merupakan pernyataan

mengenai hasil yang diharapkan tepat. eksplisit. dan formal.

&efinisi 'engendalian dalah J dapun fungsi pokok dalam pengendalian adalah! Mencegah terjadinya penyimpangan+penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan+ketegasan dalam pengawasan. yakni dengan pemberian sanksi yang sewajarnya terhadap penyimpangan yang terjadi. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjai. <ika penyimpangan telah terjadi. hendaknya pengendalian dapat mengusahakan cara+cara perbaikan. Mendinamisasikan organisasi. &engan adanya pengendalian maka diharapkan sedini mungkin dapat dicegah adanya penyimpangan. sehingga unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien. Mempertebal rasa tanggung jawab. &engan adanya pengendalian dari pihak manajemen. maka karyawan diharapkan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diembannya. No 12 Marciarello K (irby mendefinisikan Sistem 'engendalian Manajemen sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian+bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan )applied beha4ioral science*. 'ada dasarnya. sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan ? organisasi yang /dianggap baik0 berdasarkan asumsi+asumsi tertentu. Masing+masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen. makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.

Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan+keputusan kolektif dalam organisasi. @ntuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. &ua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

:.

T@<@ N S%STGM 'GN9GN& -% N M N <GMGNLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL

Tujuan perancangan suatu sistem pengendalian manajemen adalah ! 1. 2. ". #. &iperolehnya keandalan dan integritas informasi. (epatuhan pada kebijakan. rencana. prosedur. peraturan dan ketentuan yang berlaku. Melindungi harta perusahaan. 'encapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.

6. S<S"=M P=:?=:D/,</: M/:/5=M=:HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH Sistem pengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktifitas yang terjadi pada seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terus menerus. %ommittee of Sponsoring @rganiIation (%@S@) memperkenalkan * element kebijakan dan prosedur yang dirancang dan diimplementasikan untuk memberikan jaminan bah a tujuan pengendalian manajamen akan dapat dicapai. * element pengendalian tersebut adalah 0 &. ,ingkungan pengendalian (control en$ironment). 8. Penilaian risiko manajemen (management risk assessment). (. Sistem komunikasi dan informasi (information and comunication sistem). .. /ktifitas pengendlian (control acti$ities). *. Monitoring.

Anda mungkin juga menyukai