DI PERSIA
Oleh :
1. Dd
2. Dd
3. Dd
4. Dd
5. Dd
SEJARAH LAHIRNYA DAULAH
SYAFAWI
Awalnya, Dinasti Safawi muncul dari sebuah gerakan Tarekat Safawiyah yang berdiri di Ardabila, sebuah
kota di Azerbaijan. Nama Tarekat ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Ishaq Safiudin atau Safi Al-Din
(1252 – 1334 M), dan nama itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan,
nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan.
Kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, Sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat
ini diberi nama tarekat safawiyah, yang berasal dari nama pendirinya, Safi Al-Din dan nama Safawi terus
dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al Din Al Ardabily adalah keturunan dari
Imam Syi’ah yang ketujuh Musa Al-Khazim. Oleh karena itu dia masih keturunan Rasulullah dari garis
puterinya Siti fatimah. Kerajaan Safawi secara resmi berdiri di Persia pada 1501 M/907, tatkala Syah Ismail
memproklamasikan dirinya sebagai raja atau syah di Tabriz, demikian pendapat CE Bosworth dan
menjadikan Syiah Itsna Asyariah sebagai ideologi negara. Namun event sejarah yang penting ini tidaklah
berdiri sendiri. Peristiwa itu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dalam rentang waktu yang
cukup panjang yakni kurang lebih dua abad.
Sejak Safi Al Din mulai memimpin tarekat safawiyah sampai kepada Syah Ismail
memproklamirkan berdirinya kerajaan safawi pada tahun 1501, tarekat safawi mengalami dua
fase dalam perjuangannya :
1. Pada masa 1301-1447 M (700-850 H), gerakan safawi masih murni gerakan keagamaan
(kultural) dengan tarekat safawiyah sebagai sarana. Pengikutnya menyebar dari Persia,
Syiria dan Anatolia.
2. Pada masa 1447-1501 M tarekat safawi berubah menjadi gerakan politik (struktural),
dengan pemimpinnya Junaid bin Ali. Perubahan terjadi dikarenakan ambisi politik pada
diri Junaid. Karena Junaid seorang pemimpin tarekat, maka pengikutnya pun dijadikan
pasukanyang diberi nama Qizilbas (surban merah yang berumbai dua belas sebagai
simbol Syiah Imamah Dua Belas). Tapi usaha Junaid masih mengalami kegagalan dalam
meraih ambisinya karena selalu gagal dalam menaklukkan beberapa daerah seperti
Ardabil dan Chircasia, bahkan dalam tahun 1460 M mati terbunuh. Kemudian digantikan
anaknya yang bernama Haidar, tapi belum berhasil juga. Sebelum meninggal, Haidar
menunjuk adiknya yang paling kecil bernama Ismail. Setelah berhasil menaklukkan kota
Tabriz, Ismail kenudian memproklamirkan berdirinya kerajaan Safawi, dengan Syiah Itsna
asyariah sebagai ideologi negara pada tahun 1501 M.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
DAULAH SYAFAWI
Pada masa kepemimpinan Abbas I, Daulah Syafawiyah perlahan-lahan mengalami
kemajuan. Langkah-langkah yang ditempuh Abbas I dalam memajukan Daulah
Syafawi di antaranya adalah :
1. Berusaha menghilangkan dominasi Qizilbash atas Daulah Syafawiyah dengan cara
membentuk pasukan-pasukan baru yang anggotanya terdiri dari budak-budak yang
berasal dari tawanan-tawanan bangsa Georgia, Armania, dan Sircassia yang ada
sejak pemerintahan Tahmasp I.
2. Mengadakan perjanjian damai dengan Daulah Usmani. Di samping itu, Abbas I
berjanji untuk tidak akan menghina tiga khalifah pertama dalam Islam yaitu Abu
Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan dalam khutbah-khutbah Jum’at.
Sebagai jaminan atas syarat-syarat tersebut, Abbas I menyerahkan saudara
sepupunya yaitu Haidar Mirza sebagai sandera di Istanbul.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN DAULAH SYAFAWI
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Daulah Syafawi. Ia berhasil
mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus
berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh Daulah
lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Daulah
Usmani.
Silsilah pucuk pimpinan Syafawiyah yang dimulai dari suatu gerakan tarekat hingga pada
akhirnya menjadi gerakan politik dan kemudian menjadikannya sebuah Daulah adalah
sebagai berikut; saat menjadi gerakan tarekat secara berturut-turut tarekat ini
dipimpin oleh:
1. Syeikh Safiuddin Ardabili (w. 1334 M),
2. Sadruddin Musa (w. 1391 M),
3. Khwaja Ali (w. 1429 M),
4. Ibrahim, Junaid (w. 1460 M),
5. Haidar (w.1488 M),
6. Ali (w. 1501 M).
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN DAULAH SYAFAWI
Sesudah menjadi Daulah Syafawi,
kekuasaan secara berturut-urut dipimpin
oleh;
6. Safi Mirza (1628-1642 M),
Mengadakan pembenahan administrasi dengan cara pengaturan dan pengontrolan dari pusat
Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qiziblash atas Kerajaan Safawi dengan cara
membentuk pasukan baru yang anggotanya terdiri atas budak-budak yang berasal dari tawanan
perang bangsa Georgia, Armenia, dan Sircassia yang telah ada sejak Raja Tamh I
• Terwujudnya integritas wilayah negara yang luas yang dikawal oleh suatu angkatan
bersenjata yang tangguh dan diatur oleh suatu pemerintahan yang kuat, serta mampu
memainkan peranan percaturan politik internasional.
Mengalami kemajuan di bidang industri dan perdagangan, terutama setelah kepulauan Hurmuz
dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas. Selain itu, Dinasti Safawi juga
mengalami kemajuan sektor pertanian di daerah Bulan Sabit Subur.
PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN PERADABAN
KERAJAAN SAFAWI