Anda di halaman 1dari 2

ULANGAN HARIAN SKI

Nama: Nabil Karami

Kelas: XI-B

1. Kerajaan Syafawi adalah salah satu kerajaan besar di Iran, yang berdiri setelah penaklukan
Persia oleh pasukan Muslim pada abad ke-7. Pendiri Kerajaan Safawi di Persia adalah Ismail I
(1501-1524), yang juga merupakan pendiri Dinasti Syafawi. Selama berdiri hingga 1736,
periode kerajaan ini sering disebut sebagai awal dari sejarah Iran modern. Salah satu contoh
perkembangan yang muncul pada Kerajaan Safawi adalah pada bidang pendidikan, di mana
raja yang berkuasa mendirikan sekolah keagamaan dan menetapkan Islam Syiah sebagai
agama resmi kerajaan. Kerajaan Syafawi berdiri hingga keruntuhannya pada 1736. Kendati
demikian, pengaruh yang ditinggalkannya begitu penting bagi Iran hingga beberapa abad
berikutnya. Penduduk Iran Penganut Syiah.

Sejarah Berdirinya Kerajaan dan Dinasti Syafawi bermula dari: gerakan tarekat Safawiyah yang
didirikan oleh Shafi Al-Din (1253-1334) di Azerbaijan. Dalam perkembangannya, tarekat ini
mendapatkan banyak pengikut, bahkan hingga kepemimpinan Sadr al-Din Musa, yang
menggantikan Shafi Al-Din. Namun, gerakan tarekat Safawiyah mulai berubah pada
pertengahan abad ke-15, ketika dipimpin oleh cicit Sadr al-Din Musa yang bernama Syekh
Junayd. Syekh Junayd adalah sosok yang haus kekuasaan, sehingga tarekat Safawiyah
berubah menjadi militan dan mulai meluaskan pengaruhnya di bidang politik serta militer.
Gerakan Safawiyah kemudian bergerak ke wilayah Iran, hingga berhasil merebutnya dari
pemerintahan Timuriyah yang didirikan oleh Timur Lenk pada abad ke-14. Sejak kemunduran
Dinasti Timuriyah, secara politik Iran telah terpecah, dan lahirlah berbagai gerakan
keagamaan beraliran Syiah. Kekaisaran Mongol, Kekaisaran Terbesar Kedua dalam Sejarah
Salah satu yang terkuat secara politik adalah Syafawi Qizilbash, yang dipimpin oleh Shah
Ismail I. Ismail I kemudian mendirikan Kerajaan Syafawi pada 1501, yang menjadikannya
sebagai raja pertama serta pendiri Dinasti Syafawi. Raja-raja Kerajaan Syafawi Ismail I (1501–
1524) Tahmasp I (1524-1576) Ismail II (1576-1577) Mohammad Khodabanda (1577-1587)
Abbas I (1587-1629) Safi Mirza (1628-1642) Abbas II (1642-1667) Sulaiman (1667-1694)
Husein (1694- 1722) Tahmasp II (1722-1732) Abbas III (1733-1736). Kerajaan Syafawi
mengalami masa kejayaan di era pemerintahan Abbas I (1587–1629), yang berhasil mengatasi
gejolak politik dalam negeri dan merebut beberapa wilayah. Pada puncaknya, kerajaan ini
menguasai wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iran, Republik Azerbaijan, Bahrain,
Armenia, Georgia timur, sebagian Kaukasus Utara termasuk Rusia, Irak, Kuwait, dan
Afghanistan, serta sebagian Turki, Suriah, Pakistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Kemajuan
juga dirasakan pada bidang ekonomi, yang ditandai dengan penguasaan atas Kepulauan
Hurmuz dan Pelabuhan Gumrun, yang diubah menjadi Bandar Abbas. Hasilnya, Syafawi
menguasai perdagangan antara Barat dan Timur. Kehidupan perekonomian kerajaan juga
ditopang oleh hasil pertanian yang melimpah. Pada bidang ilmu pengetahuan, ada beberapa
nama ilmuwan hebat dari era Kerajaan Safawi, yakni Baha al-Dina al-Syaerazi, Sadar al-Din al-
Syaerazi, dan Muhammad al-Baqir Ibn Muhammad Damad. Sedangkan kemajuan Kerajaan
Syafawi bidang arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah, seperti
masjid, sekolah, rumah sakit, dan berbagai fasilitas publik. Pasalnya, para pemimpin
setelahnya kurang memperhatikan kemajuan pemerintahan dan rakyatnya. Selain itu,
pergolakan antara golongan Islam Syiah dan Sunni juga menjadi penyebab kerajaan
mengalami kemerosotan. Kemudian pada 1722, terjadi pemberontakan orang Afghanistan
yang dipimpin oleh Mir Mahmud, yang berhasil menduduki ibu kota Isfahan. Pada 1729,
Tahmasp II, sempat merebut istana Isfahan dengan bantuan Jenderal Nadir dari suku Qazar di
Rusia, dan merestorasi kerajaan. Namun, pada 8 Maret 1736, Raja Abbas III akhirnya lengser,
dan sekaligus menandai runtuhnya Kerajaan Syafawi.

2. 1) Berusaha menghilangkan dominasi Qizilbash atas daulah syafawiyah dengan cara


membentuk pasukan pasukan baru yang anggotanya terdiri dari budak budak yang berasal
dari tawanan tawanan bangsa Georgia, Amania dan Sircassia yang ada sejak pemerintahan
Tahmasp 1

2) Mengadakan perjanjian dengan Daulah Usmani. Disamping itu, Abbas 1 berjanji tidak akan
menghina tiga khalifah pertama dalam Islam yaitu Abu bakar, Umar bin khattab dan Utsman
bin Affan dalam khutbah khutbah jumat.

3.

Anda mungkin juga menyukai