Kisah kerajaan Safawi berawal dari berdirinya tarekat Safawiyah oleh Syaikh Safiuddin Ishaq (650- 735 H/1252-1335 M) di Ardabil, Persia (Iran). Ismail menjadi lebih leluasa mengorganisir pengikut fanatik Tarekat Safawi yakni Qizilbash. Tahun 906 H/ 1500 M, Ismail dengan pasukannya yang berjumlah 7000 menyerang Arzinjan di Anatolia Timur, kemudian bergerak menuju Syirwanid. Adapun penguasa-penguasa Kerajaan Safawi dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut: a. Isma’il I (1501-1524 M) b. Tahmasp I (1524-1576 M) c. Isma’il II (1576-1577 M) d. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M) e. Abbas I (1587-1628 M) f. Safi Mirza (1628-1642 M) g. Abbas II (1642-1667 M) h. Sulaiman (1667-1694 M) h. Husein I (1694-1722 M) i. Tahmasp II (1722-1732 M) j. Abbas III (1732-1736 M) 2. Kemajuan Peradaban Islam Masa Safawi Dinasti Safawi mengalami kemajuan setelah Raja Safawi kelima, Syah Abbas naik tahta (1588-1628 M). Langkah-langkah yang ditempuh oleh Syah Abbas I dalam rangka memulihkan kerajaan Safawi adalah: Melakukan penataan kembali kehidupan politik dan pemantapan administrasi kerajaan Safawi. Dan, keputusan politik terpenting yang diambil Syah Abbas adalah menyingkirkan politik militer Qizilbash dari Dinasti Safawi Melakukan pemusatan pada sistem kekuasaan dan sistem pertanian, yang awalnya diserahkan pada pemerintahan gubernur setempat Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan jalan menyerahkan wilayah Azerbaijan dan Georgia. 3. Kemunduran Peradaban Islam masa Safawi Sepeninggal Abbas I, Kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694- 1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M) dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukkan kemajuan atau menjadi lebih baik. Tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.