Anda di halaman 1dari 9

DINASTI SAFAWIYAH

DISUSUN

OLEH

MUHAMMAD FUDHAYL ASSABRAN (50500122035)

NURUL FITRAH AMRIL (50500122059)

BELA NOVIA ARHAM (50500122051)


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
Latar Belakang Sejarah..................................................................................................................6
Pengaruh Agama Syiah...................................................................................................................6
Kebijakan Politik dan Perkembangan Militer..............................................................................6
Perkembangan Seni, Budaya, dan Arsitektur...............................................................................7
Warisan Dinasti Safawiyah.............................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUP............................................................................................................................................8
Kesimpulan......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dinasti Safawiyah adalah periode politik dan agama yang penting dalam sejarah Persia (sekarang Iran).
Dinasti ini didirikan oleh Shah Ismail I pada awal abad ke-16. Untuk memahami latar belakang Dinasti
Safawiyah, perlu dilihat kondisi politik, sosial, dan agama Persia sebelum masa kekuasaan mereka.
Pada abad sebelumnya, Persia mengalami masa ketidakstabilan politik akibat perang saudara dan
konflik antara berbagai kelompok kekuatan. Persia pada saat itu terbagi menjadi beberapa entitas yang
saling bersaing, seperti dinasti Timuriyah, Kekaisaran Akkoyunlu, dan Kekaisaran Qara Qoyunlu.
Ketidakstabilan ini menciptakan kekacauan dan ancaman bagi keberlangsungan negara Persia.
Dalam konteks ini, muncul kelompok suku nomaden Safawi yang dipimpin oleh Shah Ismail I. Suku
Safawi awalnya berbasis di Ardabil, sebuah wilayah di Azerbaijan Persia. Ismail berhasil menyatukan
suku-suku Safawi dan meraih dukungan yang signifikan dari penduduk setempat. Ia melancarkan
serangkaian kampanye militer yang sukses dan merebut kota-kota penting di wilayah Persia.
Selama proses penyatuan wilayah, Ismail juga memperkenalkan ajaran Syiah sebagai bagian integral
dari gerakan politik dan religiusnya. Pada masa itu, mayoritas populasi Persia menganut ajaran Sunni,
tetapi Ismail dan pengikutnya mengadopsi aliran Syiah Dua Belas Imam sebagai landasan agama
mereka. Pengaruh agama Syiah dalam gerakan Safawi menjadi salah satu faktor yang membedakan
mereka dengan kekuasaan-kekuasaan sebelumnya di Persia.
Pengadopsian Syiah sebagai agama resmi kekaisaran memberikan kesempatan bagi Safawi untuk
memperkuat kekuasaan mereka dan membangun dukungan sosial yang kuat. Mereka memperoleh
dukungan dari para ulama Syiah dan kelompok-kelompok yang merasa terpinggirkan oleh
pemerintahan sebelumnya.
Selain itu, pengaruh agama Syiah juga memberikan kesempatan bagi Dinasti Safawiyah untuk
memperoleh dukungan dari Kekaisaran Safawi yang lebih luas. Misalnya, Safawi mendapatkan
bantuan dan dukungan dari Safawiyya, sebuah tarekat sufi Syiah yang memiliki pengaruh yang
signifikan di wilayah Persia dan Asia Tengah.
Dengan adopsi Syiah sebagai agama resmi, Dinasti Safawiyah mengadopsi kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi struktur sosial, politik, dan budaya Persia. Misalnya, mereka mendirikan lembaga-
lembaga pendidikan Syiah dan membangun kompleks makam dan tempat suci yang menjadi pusat
kegiatan keagamaan.
Dalam kesimpulannya, latar belakang Dinasti Safawiyah mencakup periode ketidakstabilan politik
sebelumnya di Persia dan munculnya gerakan politik dan religius yang dipimpin oleh Shah Ismail I.
Pengaruh agama Syiah dalam gerakan Safawi memberikan landasan ideologis yang kuat bagi dinasti
ini dan membentuk identitas agama dan kebangsaan Persia yang berlanjut hingga saat ini.

2. Rumusan Masalah
a) Apa pengaruh Dinasti Safawiyah terhadap perkembangan agama Syiah di Persia, termasuk
pergeseran demografis agama di wilayah tersebut?
b) Apa faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Dinasti Safawiyah setelah pemerintahan
Shah Abbas yang Agung, termasuk perang, konflik internal, dan tekanan dari kekuatan luar?
c) Bagaimana kontribusi Dinasti Safawiyah terhadap seni, budaya, dan arsitektur Persia,
terutama selama masa pemerintahan Shah Abbas yang Agung, dan bagaimana warisan budaya
mereka tetap relevan hingga saat ini?
BAB II
PEMBAHASAN
Dinasti Safawiyah, yang berkuasa dari tahun 1501 hingga 1736 di Persia (sekarang Iran), merupakan salah satu
dinasti paling signifikan dalam sejarah wilayah tersebut. Dinasti ini ditandai oleh perubahan politik, agama, dan
budaya yang mendalam, serta pengaruh yang masih terasa hingga saat ini. Dalam pembahasan ini, kita akan
menjelajahi latar belakang, kebijakan politik, perkembangan agama Syiah, budaya, dan warisan Dinasti
Safawiyah.

Latar Belakang Sejarah


Sebelum Dinasti Safawiyah berkuasa, Persia mengalami periode ketidakstabilan politik dan konflik internal.
Pada abad ke-15, wilayah tersebut terpecah-belah antara berbagai dinasti dan kelompok suku yang bersaing
untuk kekuasaan. Pada saat itu, ada tiga kekuatan utama yang berperang satu sama lain: dinasti Timuriyah,
Kekaisaran Akkoyunlu, dan Kekaisaran Qara Qoyunlu. Persia berada dalam keadaan hancur, dan kondisi ini
menciptakan peluang bagi kelompok-kelompok lain untuk mengambil alih kekuasaan.

Dalam konteks ini, kelompok suku Safawi yang dipimpin oleh Shah Ismail I muncul sebagai kekuatan yang
berpotensi menguasai Persia. Kelompok ini didirikan di Ardabil, Azerbaijan Persia, dan pada awalnya mereka
adalah kelompok sufi dengan latar belakang Syiah. Shah Ismail I berhasil menggabungkan suku-suku Safawi
dan meluncurkan serangkaian kampanye militer yang sukses, merebut kendali atas kota-kota penting di wilayah
tersebut. Pada tahun 1501, Ismail memproklamirkan dirinya sebagai Shah Persia, mendirikan Dinasti Safawiyah
yang berpengaruh.

Pengaruh Agama Syiah


Salah satu ciri khas Dinasti Safawiyah adalah adopsi agama Syiah sebagai agama resmi kekaisaran.
Sebelumnya, mayoritas penduduk Persia menganut aliran Sunni, tetapi Ismail dan pengikutnya menganut aliran
Syiah Dua Belas Imam. Dengan menjadikan Syiah sebagai agama resmi, Dinasti Safawiyah mendapatkan
dukungan kuat dari ulama-ulama Syiah dan masyarakat yang lebih memilih ajaran Syiah. Ini memberikan
legitimasi keagamaan bagi dinasti tersebut dan memberikan dasar ideologis yang kuat untuk pemerintahannya.

Adopsi Syiah tidak hanya mempengaruhi aspek agama, tetapi juga mempengaruhi struktur politik dan sosial
Persia. Dinasti Safawiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Syiah, seperti madrasah, untuk
menyebarkan ajaran Syiah. Mereka juga membangun kompleks makam dan tempat suci Syiah, yang menjadi
pusat kegiatan keagamaan dan mendapatkan dukungan dari para ziarah. Pemilihan Syiah sebagai agama resmi
memberikan identitas religius yang kuat bagi Persia dan menciptakan ikatan yang dalam antara pemerintah dan
masyarakat.

Kebijakan Politik dan Perkembangan Militer


Selama masa kekuasaan Dinasti Safawiyah, terjadi perkembangan signifikan dalam kebijakan politik dan
militer. Shah Ismail I dan penerusnya, khususnya Shah Abbas yang Agung, memperluas kekuasaan dan
melakukan reformasi politik yang bertujuan memperkuat kekaisaran. Mereka melancarkan kampanye militer
untuk memperluas wilayah kekuasaan dan menghadapi ancaman dari kekuatan-kekuatan luar seperti Kekaisaran
Ottoman dan Uzbekistan.

Shah Abbas yang Agung merupakan salah satu penguasa paling berpengaruh dalam sejarah Persia. Ia melakukan
reformasi militer dan administratif yang berhasil. Ia menghapus kekuasaan kaum pangeran yang independen dan
membentuk pasukan terpusat yang kuat. Kebijakan ini membantu mengendalikan kekuatan regional yang
mengancam stabilitas kekaisaran. Shah Abbas juga mendorong perdagangan dan hubungan diplomatik dengan
negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Belanda, yang memberikan manfaat ekonomi dan politik bagi Persia.

Perkembangan Seni, Budaya, dan Arsitektur


Masa kekuasaan Dinasti Safawiyah dikenal sebagai periode keemasan dalam seni, budaya, dan arsitektur Persia.
Shah Abbas yang Agung memindahkan ibu kota dari Qazvin ke Isfahan, yang menjadi pusat kebudayaan dan
kegiatan seni yang penting. Di bawah Abbas, Isfahan mengalami pembangunan istana-istana megah, masjid-
masjid indah, dan taman-taman yang indah. Arsitektur Safawiyah ditandai dengan kubah yang indah, gerbang
masjid yang megah, dan ukiran detail yang rumit.

Selain arsitektur, seni khat, miniatur, kerajinan tangan, dan seni permadani juga berkembang pesat selama
periode ini. Kesenian Safawiyah menggabungkan unsur-unsur Timur Tengah, Timur Jauh, dan Eropa,
menciptakan gaya yang unik dan mengesankan. Seni dan budaya Persia pada masa ini menjadi sumber inspirasi
bagi seniman dan budayawan di seluruh dunia.

Warisan Dinasti Safawiyah


Meskipun Dinasti Safawiyah mengalami kemunduran dan jatuh pada abad ke-18, mereka meninggalkan warisan
yang kaya dan berpengaruh dalam sejarah dan budaya Persia. Adopsi agama Syiah dan pengaruhnya dalam
kebijakan politik dan sosial membentuk identitas religius dan kebangsaan Persia yang masih terasa hingga saat
ini. Seni, budaya, dan arsitektur Safawiyah juga memainkan peran penting dalam membentuk ciri khas seni
Persia.

Selain itu, Dinasti Safawiyah meninggalkan peninggalan politik dan militer yang signifikan. Reformasi politik
dan militer yang dilakukan oleh penguasa seperti Shah Abbas yang Agung memperkuat kekuasaan kekaisaran
dan menghadapi ancaman dari kekuatan-kekuatan luar. Warisan ini menjadi landasan bagi pembentukan negara
modern Iran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dinasti Safawiyah merupakan dinasti penguasa yang berpengaruh di Persia selama hampir tiga abad. Pengaruh
agama Syiah, kebijakan politik, perkembangan seni, budaya, dan arsitektur yang gemilang adalah beberapa
aspek penting dari masa kekuasaan mereka. Meskipun mengalami kemunduran dan jatuh pada akhirnya, Dinasti
Safawiyah memberikan sumbangan yang signifikan bagi sejarah dan budaya Persia. Mereka meninggalkan
warisan yang kaya dan memainkan peran penting dalam membentuk identitas agama dan kebangsaan Persia
yang masih terasa hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Luthfi, Ahmad. "Kedudukan Kaum Syiah di Indonesia: Studi Historis atas Sikap Negara dan Reaksi
Masyarakat". Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, vol. 20, no. 3, 2016, pp. 245-260.

Hadi, Amirul. "Perkembangan Politik Islam di Indonesia". Jurnal Ilmiah Islam Futura, vol. 16, no. 2, 2017, pp.
222-239.

Kartodirdjo, Sartono. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Anda mungkin juga menyukai