SHAFAWIYAH
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sejarah dan Kebudayaan Islam
Disusun Oleh :
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................
C. Tujuan masalah..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setalah khilafah Abbasiyah di bagdad runtuh akibat serangan tentara
Monggol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat
drastis. Wilayah kekuasannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan
kecilyang satu sama lain bahskan saling memerangi. Beberapa
peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat
serangan Monggol itu. Namun, kemalangan tidak berhenti sampai di situ.
Timur Lenk, sebagaimana telah tercatat dalam sejarah menghancurkan
pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain.
Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan
kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar. Tiga
kerajaan tersebt adalah Turki Ustmani, Mughal di india, dan Shafawi di
Persia. Makalah ini akan megkaji tentang kerajaan Shafawi yang ada di
Persia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Syafawi
2. Bagaimana Perkembangan Kerajaan Syafawi
3. Bagaimana Masa Kajayaan Kerajaan Syafawi
4. Bagaimana Kemunduran dan kehancuran Kerajaan Syafawi
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Sejarah Berdirinya Kerajaan Syafawi
2. Mengetahui Perkembangan Kerajaan Syafawi
3. Mengetahui Masa Kejayaan Kerajaan Syafawi
4. Mengetahui Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Syafawi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi berdiri sejak tahun 1503-1722 M. Ketika itu
Kerajaan Safawi berdiri pada saat kerajaan Utsmani di Turki sudah
mencapai puncak kejayaannya. Kerajan safawi ini berasal dari
sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, yakni sebuah kota yang
terletak di Azerbaijan (Wilayah Rusia) yang diberi nama tarekat
safawiyah. Nama safawiyah sendiri diambil dari sebuah nama pendirinya
Syekh Ishak Safiuddin atau lebih dikenal dengan Safi al-Din (1252-
1334 M) dan nama safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat
ini menjadi sebuah gerakan politik. Bahkan, nama itu terus
dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kejayaan
Safi al-Din merupakan keturunan dari Imam Syiah yang keenam
yaitu Musa al-Kazhim. Karena alim dan sifat zuhudnya, maka Safi al-Din
diambil menantu oleh gurunya yang bernama Syeh Taj al-Din Ibrahim
Zaidi (1216-1301 M) yang dikenal dengan julukan Zahid al-Gilani. Dalam
waktu yang tidak lama, tarekat ini berkembang pesat di Persia, Syiria, dan
Asia kecil. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatic biasanya
kerap kali menimbulkan keinginan dikalangan penganut ajaran tersebut
untuk berkuasa. Karena itu, Dalam rentang waktu yang tidak terlalu
lama muridmurid tarekat ini berubah menjadi tentara-tentara yang
teratur, fanatik dalam kepercayaan mazhab Syi’ah dan menentang setiap
orang yang tidak bermazhab Syi’ah. Gerakan Safawiyah selanjutnya
bertambah luas dan berkembang sehingga yang pada mulanya hanya
gerakan keagamaan saja berkembang dan bertambah menjadi gerakan
politik. Hal ini ditandai dengan kuatnya keinginan mereka untuk
berkuasa karena dengan berkuasa mereka dapat menjalankan ajaran agama
yang telah mereka yakini (ajaran Syi'ah).
2
3
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Op.cit., h. 139-140.
6
1. Isma’il I (1501-1524 M)
2. Tahmasp I (1524-1576 M)
3. Isma’il II (1576-1577 M)
5. Abbas I (1587-1628 M)
7. Abbas II (1642-1667 M)
8. Sulaiman (1667-1694 M)
9. Husein I (1694-1722 M)
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Ibid.., h. 142.
7
1. Bidang Ekonomi
kerajaan Mughal yang ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan,
sementara Baghdad direbut oleh kerajaan Usmani. Abbas II adalah raja
yang suka minum-minuman keras sehingga ia jatuh sakit dan meninggal.
Sebagaimana Abbas II, Sulaiman juga seorang pemabuk. Ia bertindak
kejam terhadap para pembesar yang dicurigainya. Akibatnya rakyat
bersikap masa bodoh terhadap pemerintah. Ia diganti oleh Shah Husein
yang alim. Ia memberi kekuasaan yang besar kepada para Ulama Syi’ah
yang sering memaksakan pendapatnya terhadap penganut aliran Sunni.
Sikap ini membangkitkan kemarahan golongan Sunni Afghanistan,
sehingga mereka berontak dan berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti
Safawi. Pemberontakan bangsa Afghan tersebut terjadi pertama kali
tahun 1709 M di bawah pimpinan Mir Vays yang berhasil merebut
wilayah Qandahar. Pemberontakan lainnya terjadi di Heart, suku Ardabil
Afghanistan berhasil menduduki Mashad. Mir Vays diganti oleh Mir
Mahmud dan ia dapat mempersatukan pasukannya dengan pasukan
Ardabil, sehingga ia mampu merebut negeri-negeri Afghan dari kekuasaan
Safawi. Karena desakan dan ancaman Mir Mahmud, Shah Husein
di Isfahan digempur dan dikalahkan oleh pasukan Nadir Khan tahun 1729
M. Asyraf sendiri terbunuh dalam peperangan itu, dengan demikian
Dinasti Safawi kembali berkuasa. Namun, pada bulan Agustus 1732 M,
Tahmasp II dipecat oleh Nadir Khan, dan digantikan oleh Abbas III (anak
Tahmasp II) yang ketika itu masih sangat kecil. Empat tahun setelah itu,
tepatnya tanggal 8 Maret 1736, Nadir Khan mengangkat dirinya sebagai
raja menggantikan Abbas III. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan
Dinasti Safawi di Persia.
3
http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kerajaan-safawi-di-persia.html
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13