Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang sudah ada sejak lama, maka dari itu sudah mempunyai
sejarah perkembangan yang sangat banyak. Berawal pada masa Nabi Adam AS sampai
masa Nabi Muhammad saw. Seluruh masa tersebut mempunyai arti dan perkembangan
khusus bagi umat Islam. Sehingga, penting bagi kita untuk mengetahui dan mempelajari
sejarah perkembangan Islam tersebut. Salah satu dari masa perkembangan Islam ialah
masa Daulah Syafawiyah di Persia yang berkuasa dari tahun 1501-1722 M. Pada masa
Daulah Syafawiyah banyak sekali perkembangan yang terjadi. Mulai dari perkembangan
pada bidang ekonomi, bidang ilmu pengetahuan sampai bidang fisik dan seni. Oleh sebab
itu, diharapkan agar kita dapat memahami perkembangan serta berbagai peristiwa sejarah
yang terjadi pada masa Daulah Syafawiyah melalui makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut :
1. Bagaimana Pembetukan Pemerintahan Daulah Syafawiyah ?
2. Bagaimana Masa Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Ekonomi Daulah Syafawiyah ?
3. Kemunduran Pemerintahan Daulah Syafawiyah ?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut :
1. Mengetahui Pembetukan Pemerintahan Daulah Safawiyah
2. Mengetahui Masa Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi Daulah Safawiyah
3. Mengetahui Kemunduran Pemerintahan Daulah Safawiyah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembentukan Pemerintahan

Daulah safawiyah (1501-1736 M) berawal dari sebuah kegiatan tarekat yang


berasal di Ardabil, sebuah kota yang di Azerbaijan, Iran 1. Oleh karena itu, Daulah ini
bisa diakui sebagai pelopor pertama asal mula terciptanya negara Iran sekarang 2.
Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah, dibentuk pada waktu yang nyaris
bertepatan dengan Daulah Turki Usmani di Asia Kecil. Nama Safawiyah diperoleh
dari nama penggagasnya Safi al-Din (1252-1334 M), nama tersebut tetap ditegakkan
sampai tarekat ini berganti mewujudkan kegiatan politik, sampai melukiskan nama
bagi Daulah yang mereka bentuk yaitu Daulah Safawiyah.

Safi al-Din merupakan seseorang yang kaya dan menunjuk ahli suluk sebagai
keyakinannya. Ia merupakan anak cucu dari Imam Syi’ah yang keenam Musa Al-
Kazhim. Kyainya bernama Syekh Taju al-Din Ibrahim Zahiri (1216-1301 M) yang
lebih akrab disapa dengan nama Zahid al-Gilani. Berkat kinerja dan kegigihannya
dalam ilmu tasawuf ia diangkat menjadi menantu oleh kyainya tersebut 3.

Setelah kyai, sekalian mertuanya meninggal pada tahun 1301 M ia


menegakkan tarekat Safawiyah,, anggota tarekat ini sangat erat memegang keyakinan
agama. Pada awalnya gerakan tarekat Safawiyah ini bertujuan memberantas orang
yang menolak dan biasa mereka sebut dengan ahlul bid’ah. Kehadiran tarekat ini
bertambah penting setelah beralih dari tarekat kecil yang bersifat teritorial menjadi
kegiatan keagamaan yang besar artinya di Persia, Syria dan Anatolia. Di daerah luar
Ardabil, Saf al-Din memerintahkan wakilnya untuk memimpin murid muridnya yang
diberi gelar “kalifah”4.
Dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama murid-murid tarekat ini
berevolusi membentuk tentara-tentara yang teratur, radikal dalam keyakinan mazhab
Syi’ah dan melarang setiap orang yang tidak bermazhab Syi’ah. Gerakan Safawiyah
1
P.M. Holt, dkk. (ed.), The Cambridge History of Islam, Vol. 1A, London: Cambridge University Prees, 1977, h.
394
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Persada Grapindo, 1993, h. 138
3
Ibid., h. 138-139
4
Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid 3, Jakarta: Bulan Bintang, 1981, h. 60
selanjutnya bertambah luas dan berkembang sehingga yang pada mulanya hanya
gerakan keagamaan saja berkembang dan bertambah menjadi gerakan politik.
Gerakan kepemimpinan Safawiyah selanjutnya berada di tangan Ismail yang saat itu
masih berumur tujuh tahun. Dia dengan pasukannya bermarkas di Gillan selama lima
tahun mempersiapkan kekuatan dan mengadakan hubungan dengan pengikutnya yang
berada di Azerbaijan, Syria dan Anatolia 5. Pasukan yang dipersiapkan itu untuk diberi
nama “pasukan Qizilbash”.

Di bawah arahan Ismail, pada tahun 1501 M pasukan Qizilbash menyerbu dan
mengalahkan AK. Koyunlu di Sharur dekat Nakhchivan. Pasukan ini terus berusaha
menaklukkan Tabriz, ibu kota AK Koyunlu dan berhasil merebut dan mendudukinya.
Di kota ini, pada tahun 1501 M., Ismail memproklamirkan berdirinya Daulah
Safawiyah dan dirinya sebagai raja pertama dengan ibu kotanya Tabriz 6. Maka bisa
dilihat bahwa dalam tubuh organisasi safawiyah terjadi perubahan seiring dengan
adanya pergantian jabatan. Pada mulanya hanya sebuah organisasi yang
meningkatkan anggotanya untuk melewati jalan hidup yang murni di bidang tasawuf.
Kemudian dirubah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia.
Selanjutnya di tangan Ismail, telah berubah pula ke arah gerakan politik yang
beroreintasi kepada kekuasaan.

5
P.M. Holt, op.cit. h. 397-398.
6
Ibid., h. 398

Anda mungkin juga menyukai