Ada beberapa faktor penting yang membawa kerajaan Safawi kepada kemunduran dan
kehancurannya, antara lain sebagai berikut: Seringnya terjadi konflik internal dalam bentuk
perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana sendiri. Dekadensi moral yang melanda
sebagian para pembesar kerajaan Safawi. Misalnya Abbas II sangat menggemari meminum-
minuman keras; begitu juga Syah Sulaiman, di samping pecandu narkotik juga menggemari
kehidupan malam bersama harem-haremnya selama tujuh tahun tanpa sekalipun
menyempatkan diri menangani urusan pemerintahan. Demikian juga Sultan Husain tidak
jauh berbeda dengan mereka berdua.
Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat
perang yang tinggi seperti Qizilbash. Hal ini disebabkan karena pasukan ini tidak
dipersiapkan secara terlatih dan tidak melalui suatu proses pendidikan rohani seperti halnya
pasukan Qizilbash. Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani yang menganggap
kerajaan Safawi yang beraliran syi'ah itu sebagai ancaman langsung terhadap wilayah
kekuasaannya. Konflik antara dua kerajaan tersebut telah berlangsung lama, walaupun
pernah terhenti ketika tercapai perdamaian pada masa Abbas I, namun tak lama kemudian
Syah Abbas meneruskan konflik tersebut. Setelah itu tidak ada lagi perdamaian antara kedua
kerajaan besar tersebut