Rasul
MUH. FIKRI AKBAR
VIII-7
SMPN 12 MAKASSAR
2015/2016
TUGAS AGAMA
1/25/2016
1. Nabi Adam a.s.
Adam (Ibrani: ;אָ דָ םArab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda)
(sekitar5872-4942 SM) adalah manusia pertama yang diturunkan oleh Allah
SWT ke bumi, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Adam
termasuk bagian dari 25 nabi yang ada di dalam Al Qur'an.
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM),
sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat
kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah ayat 30-38 dan
Al-A’raaf ayat 11-25. Anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara
kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi
perempuan. Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak gadisnya yang
tidak sekembar dengannya.
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq, dan Salamah anak-anak Adam adalah:
Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara
perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara
perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara
perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara
perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara
perempuannya, dan Baraq dan saudara perempuannya. Total keseluruhan
anak Adam sejumlah 40.
Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi
dan ia bukan makhluk purba. Ia berasal dari surga yang berperadaban maju.
Turun ke muka bumi bisa sebagai manusia dari sebuah peradaban yang jauh
lebih maju dan jauh lebih cerdas dari peradaban manusia sampai kapanpun,
oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai `khalifah` (pemimpin) di
muka bumi.
Idris (Arab ( )إدريسsekitar 4533-4188 SM) Nabi Idris adalah Nabi ke-3
yang diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam dan Syits.
Dikatakan bahwa Idris lahir dan tinggal di Babil, Iraq, untuk berdakwah
kepada kaumnya yang bernama Bani Qabil danMemphis. Sedangkan
beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah Munaf, Mesir. Namanya
disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.
Ia juga dijuluki sebagai "Asad al-asad" (Singa dari segala singa) karena
keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi
julukan "Harmasu al-Haramisah" (Ahlinya perbintangan)
Dalam agama Islam, Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam, dan Idris. Ia
merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya adalah Lamik
(Lamaka) bin Metusyalih|Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin
Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam dan Nuh
ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun.
Nuh adalah Rasul pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam,
Syits dan Idris yang diutus sebelumnya hanyalah bertaraf Nabi saja, bukan
sebagai Rasul karena mereka tidak memiliki umat atau kaum.
Nabi Nuh as diutus oleh Allah SWT untuk mengajak kaumnya menyembah
Allah SWT. Dan, selama lebih dari 900 tahun berdakwah kepada tiga
generasi dari kaumnya, Nabi Nuh AS hanya mendapatkan pengikut
sebanyak 70 orang dan delapan anggota keluarganya.
Nabi Nuh AS berdakwah siang dan malam, namun kaumnya tak juga mau
menerima kehadirannya sebagai pesuruh Allah SWT. Hingga akhirnya, ia
memohon kepada Allah agar kaumnya yang suka membangkang itu
diberikan pelajaran agar mereka mau menyembah Allah. Doanya pun
dikabulkan oleh Allah SWT. Ia diperintahkan untuk membuat sebuah kapal
sebagai persiapan bila siksa Allah telah datang berupa banjir. Di dalam
kapal tersebut, nantinya diikut sertakan pula semua spesies binatang secara
berpasang-pasangan.
Nabi Hud ‘alaihis salam tinggal di negeri Yaman, di sebuah tempat yang
bernama Al Ahqaaf (bukit-bukit berpasir), di sana tinggal kaum ‘Aad
pertama yang nasab mereka sampai kepada Nabi Nuh. Hud bin Abdullah
bin Ribah bin Khulud bin Ad bin Aus bin Irim bin Syam bin Nuh.
Nabi Hud merupakan keturunan dari suku 'Aad ()عاد, suku yang hidup di
jazirah Arab, disuatu tempat bernama Al-Ahqaf yang terletak di utara
Hadramaut antara Yaman dan Oman. Mereka adalah kaum penyembah
berhala bernama Shamud, Shada, dan al-Haba. Mereka termasuk suku yang
tertua sesudah kaum Nuh. Mereka dikaruniai oleh Allah ( )هللاtanah yang
subur, dengan sumber-sumber air yang memudahkan mereka bercocok
tanam.
Nama Shaleh kemungkinan besar berasal dari sejarah Petra Se'lah yang
berarti "batu" dalam bahasa Ibrani, yang lain meyakini bahwa namanya
berasal dari bahasa Arab "( "صالحSali'h) yang berarti "orang baik".
Genealogi: Salleh bin Ubaid bin 'Ashif bin Masih bin 'Abid bin Hazir bin
Samud bin Amir bin Irim bin Syam bin Nuh. Saleh merupakan anak tertua
dan memiliki dua orang adik yang bernama Aanar dan Ashkol.
Nabi Shalih as. adalah seorang putra dari 'Ubaid bin Jabir bin Tsamud,
kaumnya bernama Tsamud yang namanya diambil dari nama kakeknya,
yaitu Tsamud bin Amir bin Iran bin Sam bin Nuh, jadi Nabi Sholih as
adalah keturunan dari Nabi Nuh yang ke enam.
Nabi Ibrahim 'alaihis salam hidup pada zaman kerajaan Babylon yang pada
masa itu termasuk kerajaan yang makmur namun hidup dalam suasana
jahiliah. Mereka menyembah benda-benda sebagai tuhannya, di masa Nabi
Ibrahim manusia terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama
menyembah patung- patung yang terbuat dari kayu dan batu. Kelompok
kedua menyembah bintang dan bulan dan kelompok ketiga menyembah
raja-raja atau penguasa.
Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, istrinya dan Hajar,
dayangnya di tempat tujuannya di Palestina. Ia telah membawa pindah juga semua
hewan ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehnya sebagai hasil usaha
dagangnya di Mesir.
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ingin sekali memiliki keturunan yang saleh yang
beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan membantu urusannya, istrinya
yang bernama Sarah pun mengetahui apa yang diharapkan suaminya sedangkan
dirinya mandul, maka Sarah memberikan budaknya yang bernama Hajar kepada
Ibrahim untuk dinikahi agar suaminya memiliki anak darinya.
Sebelum Nabi Ismail 'alaihis salam lahir, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah s.w.t: "Ya
Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
soleh" (QS. ash-Shaffat: 100)
Allah s.w.t menjawab: "Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak
yang amat sabar." (QS. ash-Shaffat: 101)
Selanjutnya, Hajar pun hamil dan melahirkan Nabi Ismail yang akan menjadi seorang
nabi. Setelah beberapa waktu dari kelahiran Ismail, Allah Subhaanahu wa Ta’ala
memerintahkan Ibrahim pergi membawa Hajar dan Ismail ke Mekah, maka Nabi
Ibrahim memenuhi perintah itu dan ia pun pergi membawa keduanya ke Mekah di
dekat tempat yang nantinya akan dibangunkan ka’bah.
Tidak lama setelah sampai di sana, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di
tempat tersebut dan ingin kembali ke Syam.
8. Nabi luth a.s.
Nabi Luth 'alaihiss salam adalah salah satu nabi yang diutus untuk negeri
Sadum dan Gomorrah, yakni kaum yang diberi azab dengan dibalikkannya
negeri itu; bagian atas menjadi bawah dan bagian bawah menjadi atas.
Nabi Luth as hidup sekitar 1950-1870 SM, ia adalah anak saudara laki-laki
dari Nabi ibrahim as. Ayah Nabi Luth as bernama Hasan bin tareh
merupakan saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Silsilah lengkapnya
adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin
'Abir bin Syalih bin Arfahsad binSyam bin Nuh..
Beliau pindah bersama Nabi ibrahim as dari negeri babil ke negeri syam.
Tetapi tidak lama kemudian penghidupan memaksa kedua Nabi ini
berpisah. Nabi Luth as menetap di sebuah dusun yang bernama sadum,
masih dalam wilayah palestina.
Ketika itu, akhlak penduduk Sadum sangat buruk sekali, mereka berbuat
maksiat dan tidak malu berbuat kemungkaran, berkhianat kepada kawan,
dan melakukan penyamunan. Di samping itu, mereka mengerjakan
perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelumnya
di alam semesta. Mereka mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsu
biologisnya dan meninggalkan wanita, dalam kata lain mereka melakukan
hubungan sesama jenis.
Sementara itu dalam sabdanya, Nabi Muhammad saw juga memuji Nabi
Ishaq as. : “yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera
yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim”
(Hr. Bukhari dan muslim)
Setelah dikaruniai anak dari siti hajar (Nabi Ismail as) oleh Allah SWT,
Nabi Ibrahim berdoa memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar
dikaruniai anak dari istri pertamanya yang bernama Siti Sarah. Allah pun
mendengar dan mengabulkan doa Nabi Ibrahim tersebut, kemudian
mengutus malaikat dalam wujud manusia untuk menyampaikan kembar
gembira kepada Nabi Ibrahim bahwa akan lahir seorang anak dari istri
pertamanya yaitu Siti Sarah. Selain kabar itu, malaikat juga memberitahu
bahwa mereka juga akan pergi mendatangi kaum Nabi Luth untuk
menajtuhkan azab kepada kaum yang sesat dan kembali kepada jalan Allah.
kisah ini tercantum dalam Al-Qur'an berikut ini:
Dalam surat di atas terdapat kata "berita gembira", maksudnya bertita baik
tentang kelahiran Ishak. selengkapnya dapat dilihat dalam Surat Hud
berkut ini:
Dan para utusan malaikat Kami telah datang kepada Ibrahim membawa
berita gembira. Mereka mengucapkan "Selamat." Ibrahim menyambut:
"Selamat." Tak lama kemudian Ibrahimpun segera menghidangkan
panggang anak sapi. (Al Qur'an surat Hud ayat 69)
Isteri Nabi Ibrahim, yakni Siti Sarah bingung bagaimana mungkin ia akan
melahirkan, padahal ia merupakan wanita yang telah tua, saat itu usianya
telah mencapai 90 tahun. Sementara itu suaminya juga telah berusia lanjut.
Hal tersebut juga tertulis dalam Al Qur an yang berbunyi sebagai berikut:
"Para malaikat itu berkata: "Mengapa engkau heran karena urusan Allah?
itu adalah rahmat Allah dan restu-Nya yang dianugerahkan kepadamu
sekeluarga. Sesungguhnya Allah itu Maha Terpuji dan Maha Pemurah."
(Al Qur'an surat Hud, ayat 73)
Kelahiran Ya’qub telah disampaikan oleh para tamu Nabi Ibrahim 'alaihis
salam yang terdiri dari beberapa malaikat dari istrinya Sarah. Allah
Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Maka Kami sampaikan kepadanya
berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir
puteranya) Ya’qub. “ (QS. Huud: 71)
Nabi Ya'qub adalah putera dari Nabi Ishaq bin Ibrahim, sedang ibunya
adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim, bernama Rifqah binti A'zar. Ishaq
mempunyai anak kembar, satu Ya'qub dan satu lagi bernama Ishu. Antara
kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai serta
tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu
mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya'qub saudara kembarnya yang
memang dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya.
Hubungan mereka yang renggang dan tidak akrab itu makin buruk dan
tegang setelah diketahui oleh Ishu bahwa Ya'qublah yang diajukan oleh
ibunya ketika ayahnya minta kedatangan anak-anaknya untuk diberkahi dan
didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan karenanya tidak mendapat
kesempatan seperti Ya'qub memperoleh berkah dan doa ayahnya, Nabi
Ishaq.
Waktupun berlalu maka dengan izin Allah Nabi Yusuf 'alaihis salam dapat
bertemu kembali dengan seluruh keluarganya, termasuk dengan ayahnya,
Nabi Ya'qub 'alaihis salam. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah Yang
Maha Esa dari panggung kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah SWT
dan menunaikan perintahnya.
Nabi Yusuf 'alaihis salam adalah cucu dari Nabi Ishaq 'alaihi salam, silsilah
lengkapnya adalah Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azar bin
Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin
Syam bin Nuh.
Nabi Yusuf 'alaihis salam merupakan putra urutan ke tujuh dari dua belas
putra puteri Nabi Ya’qub as. Merupakan anak dari istri Nabi Ya’qub yang
bernama Rahil. Dari Ibu Rahil ini Nabi Yusuf 'alaihis salam juga
mempunyai adik bernama Benyamin. Nabi Yusuf dianugrahi wajah yang
sangat tampan oleh Allah SWT, juga dengan tubuh yang tegap sehingga
bisa membuat para wanita terpesona kepadanya.
Kisah cerita Nabi Yusuf as ada dalam satu surat penuh dalam Al Qur an
yang bernama Surat Yusuf. Disebutkan bahwa sebab turunnya surat Yufuf
adalah karena orang orang yahudi meminta kepada Rasulullah SAW untuk
menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf 'alaihis salam. Kemudian
Allah SWT menurunkan satu surat penuh yang secara terperinci
menceritakan kisah Nabi Yusuf as.
Nabi Syu'aib 'alaihis salam adalah salah satu dari 4 nabi bangsa Arab. Tiga
nabi lainnya adalah Hud, Shaleh, dan Muhammad. Ia seorang nabi yang
dijuluki juru pidato karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah.
Nabi Syu'aib 'alaihis salam ditetapkan oleh Allah untuk menjadi seorang
nabi yang tinggal di timur Gunung Sinai kepada kaum Madyan dan Aykah.
Yaitu kaum yang tinggal di pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai.
Masyarakat tersebut disebut karena terkenal perbuatan buruknya yang tidak
jujur dalam timbangan dan ukuran, juga dikenal sebagai kaum kafir yang
tidak mengenal Tuhan. Mereka menyembah berhala bernama al-Aykah,
yaitu sebidang tanah gurun yang ditumbuhi pepohonan atau pepohonan
yang lebat.
Ayyub berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "menggantikan." Ayyub
adalah putra dari Aish (Eswa) bin Ishaq bin Ibrahim. Sebagaimana
disebutkan dalam kisah Ya'qub, Aish adalah saudara kembar Ya'qub, jadi
Ayyub masih kemenakan Yaqub dan sepupu Yusuf. Dalam situs web
Tayibah.com dijabarkan bahwa silsilah Ayyub adalah sebagai berikut,
Ayyub bin Amush bin Tawih bin Rum bin Ais (Eswa) bin Ishaq bin
Ibrahim. Sumber lain mengatakan bahwa silsilah Ayyub adalah sebagai
berikut, Ayyub bin Amwas bin Zarih dari keturunan Ibrahim.
Nabi Ayyub 'alaihis salam telah dipilih Allah menjadi nabi yang dikaruniai
harta benda dan anak-pinak. Dan ketika itu setanpun meneggodanya dengan
membisikan kepada Ayyub bahwa beliau kaya raya, anak-anak dan
keluarga cukup banyak, serta kesehatan yang sangat baik pula, tujuannya
supaya timbul dalam hati nabi Ayyub rasa takabbur dan angkuh, seperti
yang diriwayatkan dalam ayat Al Qur'an berikut,
Kisah Dzulkifli sedikit diterangkan dalam Al Qur'an yakni pada Surah Al-
Anbiya':85-86 dan surat Shaad:48.
Dan ingat pula kisah Ismail, Idris, dan Dzul Kifli. Mereka semuanya
terbilang orang-orang yang sabar. (Qru'an surat Al-Anbiyaa':85)
Dan ingat pula Ismail, Ilyasa, dan Dzul Kifli, masing-masing tergolong
juga orang-orang pilihan utama. (Qru'an surat Shaad':48)
Pendapat lain (Abu Musab 'I Asy'ary dan Mujahid) mengatakan ia bukan
nabi., tetapi orang salih saja. Ia diwajibkan berpuasa di siang hari dan
beribadat di waktu malam. Beban itu diterimanya dengan sabar, dan
dilaksanakannya dengan sempurna. Karena itu ia dijuluki dengan nama
Dzul Kifli yang berarti: Mempunyai beban)
15. Nabi Musa a.s.
Nabi Musa 'alaihissalam adalah nabi yang diutus di daerah mesir yang pada
saat itu dipimpin oleh raja yang zalim yakni Fir'aun. Ia mendapat julukan
Kalim Allah (هللا كليم, Kalimullah) yang artinya orang yang diajak bicara oleh
Allah. Bahkan tidak jarang dia berdialog dengan Allah, dialog antara
seorang hamba yang sangat dekat dengan Sang Kekasih Yang Maha
Pengasih. Nabi Musa 'alaihissalam mendapat ktab suci bernama Taurat.
Genealogi: Musa bin Imran bin Fahis bin 'Azir bin Lawi bin Ya’qub bin
Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir
bin Syalih bin Arfahsad binSyam bin Nuh.
Nabi Musa 'alaihis salam lahir di negeri Mesir yang dipimpin oleh raja yang
zalim dan kejam dikenal dengan sebutan Fir’aun. Ia memperbudak
kaumnya dan menindas mereka, mereka yang tertindas ini adalah bani
Israil; suatu kaum yang nasab mereka sampai kepada nabi Ya’qub
‘alaihissalam. Bani Israil menempati negeri Mesir ketika Nabi Yusuf
‘alaihissalam menjabat sebagai menterinya.
Suatu ketika Fir’aun bermimpi, bahwa ada sebuah api yang datang dari
Baitul Maqdis lalu membakar negeri Mesir selain rumah-rumah Bani Israil.
Peramal dan pesihir yang dipanggil Fir’aun memberitahukan bahwa akan
lahir seorang anak dari kalangan Bani Israil yang akan menjadi sebab
binasanya penduduk Mesir. Maka Fir’aun merasa takut terhadap mimpi
tersebut, ia pun memerintahkan untuk menyembelih anak-anak laki-laki
Bani Israil.
Pada masa inilah Musa lahir, saat ibunya takut kalau anaknya dibunuh oleh
tentara Fir’aun, Allah mengilhamkan kepadanya untuk menyusuinya dan
meletakkannya ke dalam peti, lalu peti itu ditaruh ke sungai saat tentara
Fir’aun datang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu
khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah
kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya
Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah
seorang) dari para rasul.” (QS. Al Qashash: 7)
16. Nabi Harun a.s
Nabi Harun alaihissalam (sekitar 1531-1408 SM) adalah salah seorang nabi
yang telah diminta oleh Nabi Musa pada Allah dalam membantu
menegakkan agama Allah. Kisahnya tidak bisa lepas dari kisah Nabi Musa,
karena ia adalah juru bicara Nabi Musa ketika menghadapi Fir’aun ataupun
umat Nabi Musa sendiri, Bani Israil di Sina. Kisahnya dimulai ketika Nabi
Musa berhasil membawa umatnya keluar dari Mesir dan selamat dari
kejaran Fir’aun yang ingin membunuh mereka. Namanya disebutkan
sebanyak 19 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Tanah Tih. Ia menikah
dengan dua orang wanita yang bernama Elisheba dan Miriam.
Nabi Harun lahir pada tahun ketika anak-anak tidak dibunuh, sedangkan
Musa lahir pada tahun terjadinya pembunuhan. Nabi Harun alaihissalam
adalah kakak kandung (kakak satu ibu) dari Musa, maka silsilahnya adalah
sebagai berikut Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Ya'qub bin Ishaq
bin Ibrahim. Menurut situs web scribd.com, silsilahnya adalah sebagai
berikut, Harun bin Imran bin Fahis bin 'Azir bin Lawi bin Ya'qub bin Ishaq
bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin
Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Nabi Musa dan Harun hidup di negeri Mesir yang dipimpin oleh raja yang
zalim dan kejam dikenal dengan sebutan “Fir’aun,” ia memperbudak
kaumnya dan menindas mereka, bersikap sewenang-wenang di bumi, dan
menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan
dari mereka dan mempekerjakan mereka dengan kerja paksa. Mereka yang
tertindas adalah bani Israil; suatu kaum yang nasab mereka sampai kepada
Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Bani Israil menempati negeri Mesir ketika Nabi
Yusuf ‘alaihissalam menjabat sebagai menterinya.
Suatu ketika Fir’aun bermimpi, bahwa ada sebuah api yang datang dari
Baitul Maqdis lalu membakar negeri Mesir selain rumah-rumah Bani Israil.
Kemudian ia meminta peramal dan pesihir untuk mentakwilkan mimpinya
itu, lalu mereka memberitahukan bahwa akan lahir seorang anak dari
kalangan Bani Israil yang akan menjadi sebab binasanya penduduk Mesir.
Maka Fir’aun merasa takut terhadap mimpi tersebut, ia pun memerintahkan
untuk menyembelih anak-anak laki-laki Bani Israil karena takut terhadap
kelahiran orang tersebut.
17. Nabi Daud a.s.
Genealogi: Daud bin Aisya (Eeshia) bin Awid dari keturunan Yahuda bin
Ya'qub. Ia merupakan keturunan ke-13 dari Ibrahim melalui Ishaq.
"Tatkala mereka tampak oleh jalut dan tenteranya, mereka pun berdoa: 'Ya
Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kukuhkanlah
pendirian kami terhadap orang-orang kafir.' Mereka (tentara Thalut)
mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah memberinya kepadanya
(Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan
mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah
tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang
lain, pasti rosaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai kurnia (yang
dicurahkan) atas semesta alam." (QS. al-Baqarah: 250-251)
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia Kami. (Kami
berfirman): 'Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah
berulang-ulang bersama Daud', dan Kami telah melunakkan besi padanya.
(Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan
kerjakanlah amalan yang soleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu
kerjakan." (QS. Saba': 10- 11)
Di antara para nabi Allah yang lain, ia menerima wahyu berupa Zabur. Ia
selalu mengingat setiap bacaan kitab Zabur dan sangat fasih dengan suara
yang merdu dalam membacanya. Ketika Daud duduk, maka ia bertasbih
kepada Allah s.w.t dan memuliakan-Nya. Allah s.w.t memilih Daud sebagai
Nabi dan memberinya Kitab Zabur. Allah s.w.t berfirman:
"Tuhanmu juga lebih mengetahui siapa ynag ada di langit dan di bumi.
Sesungguhnya Kami telah memberikan keutamaan kepada sebagian para
nabi melebihi dari sebagian yang lain, sedangkan kepada Daud telah kami
berikan Zabur." (QS. al-Isra': 55)
Zabur adalah kitab suci seperti Kitab Taurat. Daud membaca kitab tersebut
dan bertasbih kepada Allah s.w.t. Saat beliau bertasbih, gunung-gunung
juga ikut bertasbih, dan burung-burung pun berkumpul bersama beliau.
Sulaiman bin Daud bin Aisya bin Awid dari keturunan Yahuza bin Ya'qub
(sekitar 975-935 SM) adalah putra dari raja Daud, beliau diangkat menjadi
nabi dan rasul pada tahun 970 SM. Nabi Sulaiman 'alaihissalam wafat di
Rahbaam, Baitul Maqdis-Palestina.
Karena kekayaannya yang berlimpah tak ayal lagi Istana Nabi Sulaiman
sangat indah. Dibangun dengan gotong royong manusia, binatang, dan jin.
Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya dari emas dan
tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara dan intan,
berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan sebagainya.
Ilyas merupakan keturunan keempat Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin
Fanhash bin Aizar bin Harun. Ilyas adalah Nabi dan Rasul yang diutus oleh
Allah Swt. untuk mengingatkan kaum Bani Israil yang kufur, yaitu
penduduk negeri Baalbek, sebuah darah di Libanon. Mereka menyembah
berhala bernama Baal.
Il yaa siin adalah nama lain bagi nabi Ilyas dengan dialek non Arab,
sebagaimana mereka menyebut nabi Isma'il dengan: Is Maa 'Iin. Hal ini
terdapat pada Al-Qur'an surat Ash-Shaaffaat ayat :30, yang artinya
Allah mengutus Ilyas sebagai Rasul terdapat dalam Al Qur'an Surat Ash-
Shaaffaat ayat 123 berikut ini. yang artinya,
"Sesungguhnya Ilyas tergolong juga orang yang kami kirim sebagai Rasul"
Nabi Ilyasa 'alaihissalam adalah anak Akhtub bin ‘Ajuz, yang diangkat anak
oleh Nabi Ilyas 'alaiohissalam. Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israil
dari garis keturunan yang sama dengan Musa, Harun serta Ilyas. Beliau
diangkat oleh Allah menjadi rasul sebagaimana telah tersebut di dalam AI
Qur’an surat Al An’aam: 86.
Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya
dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga
tinggal di seputar lembah sungai Yordania. Ketika Ilyas bersembunyi di
rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit.
Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun
menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan
kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal.
Pada zaman Nabi Ilyasa, rakyat hidup aman dan makmur karena umatnya
selalu patuh kepada perintah dan ajaran Nabi Ilyasa. Kemudian setelah Nabi
Ilyasa meninggal dunia, umatnya (Bani lsrail) meninggalkan hukum Taurat.
Mereka mengambil jalan yang salah, yang makin hari makin bertambah
kekufuran dan kedurhakaan mereka kepada Allah, sehingga Allah
melenyapkan nikmat dan kesenangan dari mereka.
Penduduk Ninawa dihuni oleh kaum yang berpaling dari jalan Allah yang
lurus, mereka menyembah patung dan berhala. Allah Subhanahu wa Ta’ala
ingin memberikan petunjuk kepada mereka dan mengembalikan mereka ke
jalan yang lurus, maka Dia mengutus Nabi Yunus ‘alaihissalam untuk
mengajak mereka beriman dan meninggalkan sesembahan selain Allah
‘Azza wa Jalla
Nabi Zakaria 'alaihissalam adalah nabi dan rasul yang diutus di kalangan
Bani Israil. Kepada kaumnya, Zakaria mengajarkan isi Kitab Taurat. Ia
merupakan keturunan Nabi Sulaiman a.s. Zakaria juga diberi tugas oleh
Allah Swt. untuk memelihara dan mendidik keponakannya, Maryam binti
Imran. Kisah Nabi Zakaria cukup banyak diceritakan dalam Al- Qur'an.
Nama Zakaria disebut sebanyak tiga belas kali.
Setiap hari Zakaria tekun beribadah dan berdoa agar Allah Swt.
memberinya seorang anak yang kemudian dinamai Yahya. Zakaria berdoa
kepada Allah dengan suara yang lembut.
Keshalehan Nabi Yahya sudah terlihat sejak maa anak-anak, Abdullah bin
al Mubarok mengatakan : Ma’mar mengatakan bahwa suatu ketika ada
seorang anak yang mengatakan kepada Yahya bin Zakaria,”Mari kita
bermain bersama.” Lalu Yahya menjawab,”Sesunguhnya kita diciptakan
bukan untuk bermain.”, ada yang mengatakan bahwa ini adalah maksud
dari firman Allah swt :
Nabi Isa 'alaihissalam (sekitar 1 - 32M) adalah nabi dan rasul dalam agama
Islam yang merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam Al-Qur'an, ia
disebut Isa bin Maryam atau Isa almasih. Ia diangkat menjadi nabi pada
tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina
dengan kitabya yakni Injil.