Anda di halaman 1dari 14

Omar Khayyam

A. Biografi Omar Khayyam


Omar kayyam lahir pada tahun 439 H atau 1048 M di Nishabur, Khurasan. Nama
lengkapnya adalah Ghyasiddin Abul Fatih ibn Ibrahim al-Khayyam. Keluarganya
terkenal dengan gelar “Khayyam” dalam bahasa Persia yang berarti pembuat tenda.
Ayahnya bernama Ibrahim, salah satu pembuat tenda yang terkenal di daerah Nishabur.
Banyak saudagar yang memesan tenda pada ayah Omar Khayyam karena kualitas dari
tendanya terkenal bagus. Sejak kecil, Khayyam sudah memperoleh pendidikan yang baik
dari orangtuanya. Salah seorang gurunya adalah imam Muwaffak, seorang pendidik yang
terkenal pada masa itu. Umar Khayyam dikenal sebagai ilmuwan cerdas abad
pertengahan. Ia memiliki nama besar di bidang matematika, astronomi, dan sastra.
Sehubungan dengan itu, ia mendapatkan julukan Tent Maker dari Ilmuwan semasanya.1
Omar Khayyam hidup di masa Dinasti Saljuk berkuasa tepatnya pada abad ke-11
M. Omar Khayyam menghabiskan masa kecilnya di kota Balkh (sekarang utara

1
Mehdi Aminrazavi, The Wine of Wisdom: the life, poetry and philosopy of Omar Khayyam (England: Oxford,
2005), hlm. 18-20.

1|Omar Khayyam
Afghanistan). Ia adalah sosok penyair besar, filsuf, sufi, ahli astronomi, dan ahli
matematika termasyhur dari Persia (Iran). Ia tidak hanya besar sebagai ahli sastra dan
memiliki keahlian dalam bait-bait Puisi, serta memiliki karya sastra yang monumental,
Rubaiyat. Ia pun memiliki karya besar dan tetcatat sebagai ahli di bidang matematika
serta astronomi.
Kekuasaan Saljuk Turki meliputi wilayah Mesopotamia, Suriah, Palestina, dan
sebagian besar Iran. Dalam situasi politik yang tak menentu ketika itu, tak mudah bagi
Omar Khayyam untuk menuntut ilmu. Pada era itu, setiap dinasti berlomba untuk
memperluas wilayah kekuasaannya.
Sejak kecil Omar Khayyam tinggal di Nishabur, sehingga sebagian besar
pendidikan utamanya terjadi di Nishabur dan Balkh (sekarang Afganistan). Di sana,
Omar Khayyam menuntut ilmu kepada seorang ilmuwan terkenal yang bernama, Syekh
Muhammad Mansuri. Omar Khayyam juga menimba ilmu pada seorang guru terkemuka
di wilayah Nishabur Khurasan yang bernama Imam Mowaffaq. Saat itu, Khurasan
menjadi ibu kota kerajaan Saljuk. Tak heran, bila ketika itu Khurasan bersaing dengan
Kairo dan Baghdad untuk menjadi pusat peradaban Islam dan dunia2
Di Nishabur, Omar Khayyam menmerima pelajaran secara seksama sampai dia
mendapatkan kepakaran dalarn ilmu geomertri dan astronomi. Dia menghabiskan masa
kanak-kanaknya dan tahun perkembangannya di Nishabur sebelum akhimya pindah ke
Samarkand. Di Samarkan, Omar Khayyam menunjukkan keterkaitan yang luar biasa
dalam ilmu matematika dengan menulis risalah aritmatika, aljabar, dan teori musik di
bawah perlindungan kepala peradilan, Abu Tahir. Abu Tahir merupakan penguasa
Qarakhanid Syams al-Mulk dan secara khusus menghadiahi Omar Khalyam penghargaan.
Penghomatan dari Abu Tahir kernudian juga diberikan oleh penguasa-penguasa lain
terhadap Omar Khayyam.
H.A.R. Gibb dalam bukunya legacy of Islam menulis bahwa Omar Khayyam
adalah seorang penyair unggul, matematikawan jenius, dan astronom yang gemilang. Ia
adalah seorang dari raksasa intelektual abad pertengahan. Ia seorang yang memiliki
watak skeptic dan tak banyak dikenal di Persia sebagai penyair, namun dikenal sebagai

2
Ibid., 25

2|Omar Khayyam
matematikus dan astronom. Bahkan, Omar Khayyam adalah nama yang sangat akrab di
Inggris dan Amerika ketimbang di Persia.3
Melihat perialanan hidupnya, Omar Kharyam sebenamya adalah seorang yang
suka kesederhanaan. Dia pernah ditawarkan untuk bekerja di dalam istana, namun
ditolakny, karena ia lebih memilih hidup secara sederhana dan tenang untuk menimba
ilmu. Selama hidupnya Omar Khayyam mengembara ke kota-kota yang meniadi pusat
ilmu di dunia Islam seperti ke Samarkand, Bukhara, Balkh, dan Isphahan untuk
mendalami ilmunya dan juga bertukar pikiran dengan para ilmuwan yang ada di sana
ketika itu.
Omar Khayyam juga belajar ilmu Al-Qur’an, tata bahasa Arab, sastra dan ilmu
agama dan lainnya, dan dia dengan cepat belajar tentang apa yang bisa Muhammad (guru
beliau) ajarkan kepadanya. Guru kemudian meminta Omar Khayyam untuk melanjutkan
studinya dengan guru yang berbeda, Khawjah Abu'l-Hasan al-Anbari, Di bawah arahan
guru barunya, Omar Khayyam mempelajari berbagai cabang matematika, astronomi dan
doktrin kosmologis tradisional, khususnya karya besar Ptolemy, Almageste (Majista).
Seperti yang ditunjukkan dalam Tatimmah siwau al hikmah, "Abu'l-Hasan al-Anbarı al-
Hakım: Terlepas dari pengetahuannya tentang ilmu diskusi, dia belajar geometri dan
filsuf yang bernama hakım dari sini Omar Khayyam mendapatkan manfaat dari Dia dan
belajar banyak darinya.”4
Omar Khayyam belajar filsafat, dengan Syaikh Muhammad Mansur, yang di
bawah arahannya Omar Khayyam menjadi terbiasa dengan tulisan-tulisan Avicenna,
khususnya karya Isha, sebuah karya yang dia pelajari sampai hari terakhir hidupnya.
Omar Khayyam sendiri menyebut Avicenna sebagai tuan gurunya dan Omar Khayyam
juga telah menafsirkan karya-karyanya dengan begitu berarti dia belajar dengan
Avicenna, yang hampir tidak mungkin. Guru lain yang bertemu dengan Omar Khayyam
adalah tokoh sastra terkenal Sana'i. Sesaat sebelum perjalanan utama Omar Khayyam ke
Isfahan pada 467 H/1076 M, Sana'i datang mengunjungi Omar Khayyam di Nishabur.
Diskusi mengenai sastra, filsafat dan topik kepentingan bersama terus berlanjut untuk

3
Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkenal (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2000) hlm.249
4
Hartono Andangdjaja, Ruba’iyat Umar Khayyam(Terjemahan dari dari bahasa inggris:Peter Avery dan John
Heath Stubbs) (Jakarta: PT.Dunia Pustaka Jaya, 2009), hlm.43

3|Omar Khayyam
sementara dan menciptakan persahabatan yang mendalam antara dua raksasa, satu jenius
sastra dan ilmuwan filsuf lainnya.
Omar Khayyam sangat terkenal di universitas satu orang yang ketenarannya jauh
dan luas. Dia telah disebut dengan gelar kehormatan seperti "Hujjat al-Haqq" (Bukti
Kebenaran), "Ghiyath al-Din" (Pelindung Iman) dan "Imam," semuanya menunjukkan
rasa hormat kepadanya. Ada di masyarakat dan pengakuannya sebagai otoritas agama.
Dia menulis sangat sedikit, tapi yang dia tulis sangat penting. Dia menerima
beberapa siswa, tapi teliti dalam pengajarannya. Dikatakan bahwa begitu Ghazza
memberi tahu Omar Khayyam pertanyaan tentang geometri di pagi hari, dan Omar
Khayyam menjelaskan pertanyaan itu sampai Ghazzali mengingatkannya bahwa inilah
saatnya untuk shalat siang. Omar Khayyam tidak banyak berpartisipasi dalam perdebatan
dan lingkaran ilmiah Nishabur, yang saat ini telah menjadi salah satu pusat pembelajaran
terbesar di dunia Islam.5
Selain matematika dan astronomi, teman-teman sebayanya juga mengenal Omar
Khayyam sebagai seorang yang mempunyai pemahaman yang luas daiam filsafat alam,
kedokteran, seiarah, kesusastraan, ilmu hukum, dan tafsir Alquran. Karena keunggulan
dan pengakuan dunia terhadap keilmuarmya,George Sarton (1931) menamakan
pertengahan abad ke-l1 sebagai masa Omar Khayyam".
"Melalui Timur di sana kita hanya menemui seorang ahli maatematika besar,
yang tercinta pujangga, Omar Khayyam. Aktivitasnya menandai puncak usaha-usaha
orang islam dalam dunia aljabar”
Berikutnya, Carra De Vaux (1931) dalam bukunnya Astronomy and Matematics
menyatakkan :
“Keahlian Omar Khayyam sebagai ahli geometri setingkat dengan pengetauhan
kesusastraanya dan menguak kekuatan logika dan kecerdikannya. Aljabarnya adalah
sebuah buku yang digolongkan dalam buku kelas satu yang mempresentasikan
pernyataan yang lebih maju dari ilmu pengetauhan yang milik Yunani”.
Pengakuan dunia dan tokoh ilmuwan terhadap kepakaran dan keilmuan Omar
Khayyam meniadi bukti nyata kedalam dan keluasan ilmu yang dimilikinya. Wujar

5
DS. Kasir, Aljabar dari Omar Khayyam(New York: The free press, 1931), hlm.90

4|Omar Khayyam
apabila karya tulis dan pemiknan Omar Khayyam diberbagai bidang ilmu terus dikaji dan
mendapat perhatian Iuas dari kalanganintelektual hinga sekarang.
Setelah menghasilkan berbagai karya monumental yanag patut di banggakan dan
menyumbangkan keajlian serta pemikiran-pemikiran untuk perkembangan ilmu
pengetauhan, Omar Khayyam meninggal pada tahun 1131 M (akhir abad ke-12) ketika
berusia kurang lebih 83 tahun di kota Nishabur. Sebelum meninggal, dia sempat
mengunjungi kota Baghdad dan pergi berhaji ke Mekkah.
B. Karir dan Karya Omar Khayyam
Omar Khayyam terkenal akan kejeniusan dan kepuitisannya, bukan hanya di
negara-negara timur, akan tetapi namanya juga terkenal di Negara-negara barat. Di Barat
Omar Khayyam adalah salah satu penyair yang sangat terkenal dan dikagumi oleh para
sarjana Barat. Puisi-puisinya dikenal sebagai Rubaiyat of Omar Khayyam adalah puisi-
puisi itu merupakan salah satu puisi filosofis terbaik yang menampilkan sebuah
pemikiran bebas, humanisme dan aspirasi keadilan, ironi dan skeptisisme yang dipadukan
menjadi satu sehingga menjadi sebuah karya yang mengagumkan.
Omar Khayyam memberi banyak inspirasi bagi para sarjana Timur dan Barat
dalam bidang matematika, astronomi, dan disiplin ilmu lainnya. Bukan hanya dalam
disiplin ilmu saja Omar Khayyam juga memiliki karir yang baik dibidang pemerintahan,
berikut sedikit ulasan mengenai karir dan karya-karya yang dibuat Omar Khayyam:

1. Karir Omar Khayyam

Omar Khayyam dikenal sebagai ilmuwan cerdas abad pertengahan. Ia memiliki


nama besar di bidang matematika, astronomi, dan sastra. Sehubungan dengan itu, Omar
Khayyam mendapat julukan Tent Maker dari para ilmuwan semasanya karena ayahnya
yang menjadi pembuat tenda. Tanpa diduga, kecemerlangan nama Omar Khayyam
menarik perhatian Sultan Malik Syah. Omar Khayyam merupakan seorang dokter istana
yang melayani Berkyaruk, Muhammad dan Sanjar, anak-anak dari sultan Malik Syah
yang merupakan penguasa Saljuk pada masa itu. Omar Khayyam juga merupakan
pengikut Ibnu Sina dalam hal fisika, obatobatan, dan musik. Pada suatu ketika, Sultan
menawarkan kedudukan tinggi di istana pada Omar Khayyam, namun ditolaknya dengan

5|Omar Khayyam
sopan. Omar Khayyam lebih memilih menekuni dunia ilmu pengetahuan dari pada
menjadi pejabat.6
Sekitar 1070 M, Omar Khayyam tiba di Samarkand, di sana Omar Khayyam
memperoleh dukungan dari Ketua Majelis Hakim Abu Tahir, untuk menulis risalah besar
aljabar pada persamaan kubik, Risala ini sebenarnya telah direncanakan jauh sebelum
kedatangannya ke Samarkand, akan tetapi Risalah itu baru selesai ketika Omar Khayyam
berada di Samarkand.
Akhirnya, Omar Khayyampun diberi fasilitas oleh Sultan Malik Syah. Omar
Khayyam diberi dana yang besar untuk membiayai penelitian khususnya di bidang
matematika dan astronomi. Sultan juga mendirikan sebuah pusat observasi astronomi,
tempat Omar Khayyam mempersiapkan dan menyusun sejumlah tabel astronomi
dikemudian hari.
Pada tahun 1074 M-1075 M, Omar Khayyam diundang ke ibu kota Isfahan oleh
Sultan Jalal al-Dawla Malik-Syah (1072 M-1092 M) untuk mengatur sebuah
observatorium astronomi di Isfahan dan mereformasi kalender matahari tua Persia, yang
telah digantikan oleh kalender Hijriyah. Omar Khayyam juga diangkat menjadi ketua dari
kumpulan sarjana yang terdiri dari delapan orang. Kedelapan orang sarjana tersebut
adalah orangorang pilihan Sultan yang ditunjuk untuk mengadakan sejumlah penelitian
astronomi di Perguruan Tinggi Nizamiah, Baghdad.7

2. Karya- karya Omar Khayyam

Omar Khayyam banyak membuat karya-karya dalam berbagai bidang ilmu


pengetahuan, kebanyakan karyanya membahas tentang matematika, Astronomi dan
sastra-satra klasik, diantara karyakaryanya antara lain:

a. Rubaiyat (kuatrain) atau lebih dikenal dengan Rubaiyat Omar Khayyam, kitab ini
berisi banyak karya-karya puisi klasik dari Omar Khayyam yang begitu indah
bahasanya.

6
DS.Kasir, Aljabar dari Omar Khayyam (New York:The Free Pres,1931) 87
7
Ibid, 105.

6|Omar Khayyam
b. Risala fi taksim al-da'ira adalah sebuah risalah yang menerangkan bagian Quadrant
Lingkaran. berisi klasifikasi lengkap linear, kuadrat, dan persamaan kubik dengan
akar positif, klasifikasi persamaan kubik, solusi dari persamaan x3 + 200x = 20x2+
2000 oleh perpotongan lingkaran dan hiperbola sama sisi dan perkiraan solusi
numerik dari persamaan. Omar Khayyam juga menemukan solusi numerik
perkiraan dari persamaan ini. Risalah ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa.

c. Risala fil Barahin 'ala al-jabr masail wal-muqabala (Bukti Masalah Aljabar) adalah
risalah dari solusi dari persamaan kubik, klasifikasi linear, kuadrat, dan kubik
persamaan dengan koefisien positif dan solusi dari setiap jenis persamaan kubik
dengan persimpangan lingkaran, parabola, dan hiperbola sama sisi.

d. Risala fi Sharhi Ma ashkala min musadarat adalah sebuah risalah yang berisi
komentar-komentar pada teori garis paralel dan teori rasio, risalah ini terdiri dari
tiga bab dan pengantar, tiga bagian dari risalah yang dihususkan untuk postulat pada
garis paralel, teori rasio, dan teori rasio senyawa.

e. Mushkilat al-Hisab (Masalah Sulit aritmatika): Dalam risalah ini, Omar Khayyam
menerangkan dengan bukti metode India ekstraksi persegi dan kubus akar dan
perluasan metode ini untuk basis Quadrat persegi, Quadrat kubus, dan sebagainya.

f. Nawruz-nama (Kitab Tahun Baru, dalam bahasa Persia): Risalah tentang kalender
dan terutama pada reformasi kalender Iran Surya Kalender dan pada upacara
festival Tahun Baru di Iran pra-Islam. Risalah ini ditulis setelah penghancuran
observatorium astronomi Omar Khayyam di Isfahan dan tujuannya adalah untuk
menarik perhatian terhadap reformasi kalender dan meminta penguasa untuk
mengembalikan observatorium.

g. Al-Zij Malik-Shahi (tabel astronomi untuk Malik Shah): Risalah ini berisi hasil
pengamatan sendiri di observatorium yang didirikannya.

h. Mizan al-hikam fi ihtiyali ma'rifati miqdaray al-dahab wa al-Fidda fi jismin


murakkabin minhuma (Cara Cerdik untuk menentukan emas dan perak dalam

7|Omar Khayyam
tubuh) risalah ini berisi tentang menentukan jumlah emas dan perak dalam paduan
dengan berat di udara dan air.

i. Fi al-Qistas al-Mustaqim (pada keseimbangan yang tepat) risalah ini adalah risalah
yang berisi tentang keseimbangan skala hidrostatik dengan berat bergerak yang
ditemukan oleh Omar Khayyam.

j. Al-qawl 'ala al-adjnas allati bil-arba'a (Penalaran pada jenis oleh liter): Ini adalah
risalah tentang musikologi, mungkin sebuah fragmen dari naskah yang disebutkan
dalam risalah Khayyam pada geometri . Omar Khayyam menerapkan teori
aritmatika, khususnya teori rasio sepadan dalam teks ini.8

C. Kontribusi dalan perkembangan Matematika

1. Teori Garis Sejajar


Apabila kontribusi Omar Khayyam yang paling besar di bidang astronorni
adalah sumbangamya dalam penemuan kalender Jalali, yang menurut Mortiz Cantor
adalah kalender matahari yang paling sempuma yang pernah ditemukan dan
digunakan, maka di bidang matematika terutama geometri dan aljabar, secara khusus,
Omar Khayyam juga telah menrberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi yang
besar.
Risalah Omar Khayyam yang berjudul Fi Syarh ma Asykala min Musadarat
Kitab Uqlidis (Concerning the Difficulties of Euclid's Elements) yang disusun pada
tahun 1077 adaiah satu dari kontribusi Omar Khyyam paling penting khususnya di
bidang matematika-geometrii. Buku yang ditulisnya kira-kira dua tahun sebelum
memperkenalkan perbaikan kalendemya ini berisikan kritik Omar Khayyam terhadap
teori Euclid tentang garis sejajar, dan menghubungkannya dengan teori perbandingan
dan ukuran.
Dalam buku ini Omar menyatakan bahwa dalil kelima Euclid sebagai hal yang
paling meragukan yang peruh dibuktikan Untuk itu, Omar telah menjembatani jurang
pemisah antara datil garis sejajar dengan dalil ke-4 yang memperkirakan semua sudut
siku-siku adalah sama. Omar menerina 28 dalil dari Euclid’s Elements tetapi dia

8
Aydin Sayili,The Observatory dalam Islam(London: Rabat, 1988), 160-164.

8|Omar Khayyam
mencari untul menempatkan 29 dalil dengan 8 dalil miliknya. 29 dalil. yang tepat dari
dalil itu, ketika Euclid memulai teori garis seiajar yang didasarkan pada keraguan
dalil ke-5. Omar mengambil sebagai titik dari teori prinsip garis seiajarnya dan
menghubungkanya dengan teori Aristoteles yang menyatakan bahwa, "dua garis lurus
yang bertemu di suatu titik dan memotong dan ini tidak mungkin bahwa dua garis
lurus yang bertemu di suatu titik “. Untuk menunjukan pengaruh Omar Khayyam atas
larya Saccheri, berikut disajikkan perbandingan dalam simbolisme modern.

Proposisi 1

 OMAR KHAYYAM
AC dan BD ⊥ terhadap AB dan AC=BD
Gambarkan BC dan AD Maka ∠ACD=∠BDC
Omar pertama membuktikan bahwa∆CAB=∆ADBA
Untuk membuktikan bahwa ∠ACD = ∠BDC
Omar pertama membuktikkan bahwa ∠ACB = ∠ BDA Dan ∠BCD= ∠ ADC
 SACCHERI

AC =BD Dan sudut A dan B Sama maka ∠ ACD = ∠BDC.

Kemudian Saccheri menggambarkkan bahwa ∆ CAB = ∆ DBA Sehingga


∠ ACD=∠BDC

Berdasarkan perbandingan di atas, maka pada prinsipnya kedua metode


tersebut (metode Omar Khayyam dan Saccheri memiliki kesamaan).

9|Omar Khayyam
Proposisi 2

 OMAR KHAYYAM

Empat persegi Panjang AECD , E titik tengah AB dan EZ ⊥ terhadap AB.


Buktikan bahwa CZ=DZ dan EZ ⊥ terhadap CD. Dengan sifat kongruen
segitiga EZC=DZ

 SACCHERI

Empat tpersegi panjang ABCD, titik tengah CD, dan M titik tengah AB. Buktikan
bahwa ∠ HMA =∠HMB. Dengan kekongruenan segitiga-segitiga ini mudah
diikuti

Dua usulan teori di atas pada prinsipnya sama, dimanaa Omar rnemulai
dengan sebuah bisektor E dan garis tegak lurus EZ, sedangkan Saccheri
memulainnya dengan bisector H dan M. Metode pembuktian mereka adalah
serupa

Untuk menunjukkkan kebenaran hipotesis dari sudut siku-siku, Omar


memakai metode reduction ad absurdum (metode kontradiksi), yakni satu dari
peralatan logika yang paling penting dalam matematika. Enam abad kemudian
Saccheri menggunakan metode yang sama dan mendapatkan kesimpulan yang
sama pula sebagaimana metode Omar Khayyam.9

9
Mohaini Mohamed, Matematikwan Muslim Terkmuka (Jakarta : Salemba teknika, 2001) hlm.93

10 | O m a r K h a y y a m
2. Al-jabar

Dalam bukunya On Proofs for Problems yang berisi Mengenai Aljabar,


Omar Khayyam memperlakukan pokok perintah kubik dan menunjukkan
hubungan antara matematika dan signifikansi metafisik geometri Euclidean. Omar
Khayyam dalam arti meningkatkan perlakuan Khawarazmi terhadap persamaan
kuadrat dengan memecahkan semua jenis persamaan kubik yang memiliki akar
positif dengan penggunaan potongan kerucut berpotongan. Omar Khayyam, yang
tidak mengenali bilangan negatif sebagai koefisien, menawarkan demonstrasi
geometris dari solusi tersebut dengan mempertimbangkan empat belas jenis kubik
yang tidak dapat direduksi menjadi persamaan linear atau kuadrat saat membagi
dengan x atau x2.

Pada masa hidupnya, Omar Khayyam dikenal sebagai seorang ahli


matematika dan astronom. Salah satu kontribusinya yang lain dalam bidang
matematika, dia menemukan metode memecahkan persamaan 18Al-Khayyam,
Algebra (Maqālah fi al-jabr wa-al muqābalah), 124.

Kubik dengan memotong sebuah parabola dengan sebuah lingkaran. Pada


tahun 1077 M, Omar Khayyam menulis kitab Sharh ma ashkala min musadarat
kitab Uqlidis (Penjelasan Kesulitan dari Postulat-postulat Euclid). Di bidang
matematika, khususnya mengenai aljabar, ia juga menghasilkan sebuah karya,
seperti al-Jabr (Algebra). Di kemudian hari, karya ini diedit dan diterjemahkan
dalam bahasa Perancis. Al-Jabr dianggap sebagai sebuah sumbangan terbesar
Omar Khayyam pada dinasti Saljuk dan perkembangan ilmu matematika.

Dalam hal ini Omar Al-Khayyam mengutamakan persamaan kubik dan


persamaan derajat misalnya: x3 +bx2 = cx+d atau persamaan x2 +cx = bx2 +cx
dan juga persamaan x3 +d = bx2 +cx Cara ini dinamakan analisa ilmu ukur.Selain
itu Omar Khayyam dapat memecahkan persoalaan persamaan-persamaan pangkat
tiga dan empat melalui teori kerucutkerucut yang saling memotong (Intersecting
conics), suatu keberhasilan tertinggi bangsa Arab dalam bidang aljabar serta
keberhasilan tertinggi yang pernah dicapai oeh para ahli matematika modern

11 | O m a r K h a y y a m
dalam penyelesaian persamaan-persamaan pengkat lima dan seterusnya dari
metode universal apapun.

Omar Khayyam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan


persamaan tingkat satu (persamaan linier) dan memikirkan pemecahan masalah
persamaan pangkat tiga secara ilmiah. Selain itu, Omar Khayyam juga telah
memperkenalkan sebuah persamaan parsial untuk ilmu aljabar dan geometri.
Omar Khayyam membuktikan bahwa suatu masalah geometri tertentu dapat
diselesaikan dengan sejumlah fungsi aljabar.

Pada abad ke-25 M dan abad ke-17 M, persamaan semacam ini justru
lebih banyak digunakan oleh para ahli matematika Eropa. Hal ini merupakan
bukti bahwa Omar Khayyam dan pengikutnya, yaitu Nashiruddin al-Thusi, telah
berhasil mendahului para ahli matematika Barat.10

3. Aritmatika

Dalam aritmatika ada bidang kalkulus, probabilitas dan konsep segitiga


aritmatika, atau yang disebut "segitiga Pascal." Chavoshi, dalam artikelnya "Omar
Khayyam dan Segitiga Aritmatika," menunjukkan bahwa, sedangkan jenis ini
Segitiga telah dibahas dalam literatur Eropa, India dan Cina, khususnya.

Penerapannya pertama kali dibuat oleh Al-Karajim di abad kesepuluh dan


diperbaiki oleh Omar Khayyam. Chavoshi menyatakan, "Mengingat bahwa Omar
Khayyam benar-benar terbiasa dengan 'segitiga aritmatika' dan menggunakannya
untuk ekstraksi akar - metode yang sama yang menjadi umum di Eropa setelah
Omar Khayyam - masuk akal untuk segitiga ini disebut al-Kharaji- Segitiga
Khayyam.

Tidak sepenuhnya jelas bagaimana Omar Khayyam mengetahui metode


Hindu tapi dia mungkin sudah mengetahuinya melalui beberapa karya
sebelumnya seperti On the Principles of Hindu Arithmetics (Fi usul hisab al-hind)
oleh Qushayr ibn Labbab al-Jilı (971 H/1029 M) atau karya besar lainnya yang

10
Al-Khayyam, Algebra (Maqālah fi al-jabr wa-al muqābalah), 12

12 | O m a r K h a y y a m
berjudul Hal-Hal yang Cukup untuk Memahami Aritmatika Hindu (Al-muqni 'fi'l-
hisab al-hindi) oleh Ali ibn Ahmad alNasawi. Kedua tokoh yang telah
menawarkan metode penggalian akar kubik ini menunjukkan keakraban mereka
dengan tradisi Hindu namun metode mereka sebenarnya lebih mendekati metode
bahasa China.11

Hartono Andangdjaja, Ruba’iyat Umar Khayyam(Terjemahan dari dari bahasa inggris:Peter Avery dan John
11

Heath Stubbs)(Jakarta: PT.DuniaPustaka Jaya, 2009), 92

13 | O m a r K h a y y a m
REFFRENSI

Al-Khayyam, Algebra (Maqālah fi al-jabr wa-al muqābalah), 12

Aydin Sayili, The Observatory dalam Islam, Rabat, London, 1988.

DS. Kasir, Aljabar dari Omar Khayyam, The free press, New York, 1931.

Hartono Andangdjaja, Ruba’iyat Umar Khayyam(Terjemahan dari dari bahasa inggris:Peter


Avery dan John Heath Stubbs), PT.Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 2009.

Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkenal Pustaka Firdaus, Jakarta, 2000.

Mehdi Aminrazavi, The Wine of Wisdom: the life, poetry and philosopy of Omar Khayyam,
Oxford, England, 2005.

Mohaini Mohamed, Matematikawan Muslim Terkemuka, Salemba teknika, Jakaarta, 2001.

14 | O m a r K h a y y a m

Anda mungkin juga menyukai