Anda di halaman 1dari 10

KESENIAN PADA MASA

KERAJAAN AKKADIA
Bangsa Akkadia merupakan
penganut Politheisme
(menyembah banyak
dewa). Agama yang dianut
Bangsa Akkadia sama
dengan agama yang dianut
Bangsa Sumeria.
Dikarenakan adanya
KEPERCAYAANYANG
integrasi antara penduduk
DIANUT KERAJAAN Akkadia dengan Sumeria.
AKKADIA
KESENIAN PADA MASA KERAJAAN AKKADIA

1. Patung 2. Relief 3. Prasasti


Perunggu Dewa Kemenang
Raja Bulan an Naram-
Sargon Nanna Sin

4. Amarna 5. Kuneiform 6. Patung


Akkadian (Aksara Paku) Bassetki
PATUNG PERUNGGU RAJA SARGON
Bangsa Akkadia merupakan
penganut Politheisme
(menyembah banyak
dewa). Agama yang dianut
Bangsa Akkadia sama
dengan agama yang dianut
Bangsa Sumeria.
Dikarenakan adaya
integrasi antara penduduk
Akkadia dengan Sumeria.
Sin adalah adalah Dewa Bulan
dalam kepercayaan Mesopotamia.
Sin mempunyai nama lain yaitu
Nanna. Ia adalah anak dari Enlil
dan Ninlil. Sin adalah dewa
pertama dari tiga dewa penting di
agama Astrai.
Simbol utama dalam penyembahan
dewa bulan adalah bulan sabit, RELIEF DEWA
simbol ini ditemukan diseluruh
daerah Timur Tengah kuno, dimana
BULAN NANNA
ada penyembahan dewa berhala.
Prasasti Kemenangan Naram-
Sin adalah ukiran gambar
yang berukuran enam kaki
(sekitar 1,8meter). Naram-Sin
digambarkan menggunakan
helm bertanduk yang
merupakan lambang dari
para Dewa, tubuhnya dibuat
lebih besar dibandingkan
musuhnya dan prasasti ini
PRASASTI KEMENANGAN juga melambangkan
NARAM-SIN keillahian.
AMARNA AKKADIAN LATTERS (SURAT AMARNA)
Surat-surat Amarna adalah arsip surat menyurat pada loh atau tablet dari
tanah liat yang sebagian besarnya menyangkut masalah diplomatik antara
pemerintah Mesir dan wakil-wakilnya di Kanaan dan Amurru selama
Kerajaan Baru. Surat-surat ini ditemukan di Mesir Hulu di Amarna. Surat-
surat Amarna ditulis dalam bahasa Akkadia dengan menggunakan aksara
paku.

Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Atas


KUNEIFORM (AKSARA PAKU)
Aksara tertua ini berasal dari daerah
Mesopotamia di lembah Sungai Tigris
dan Efrat. Aksara paku berbentuk
seperti paku, ditulis di atas tanah liat.
Pada awalnya aksara ini berbentuk
gambar (piktogram), kemudian
berubah bentuk menjadi seperti paku.
Aksara ini digunakan sebagai wahana
tulis bahasa Sumeria. Setelah bahasa
Sumeria mati, aksara itu digunakan
oleh bahasa Akadia, kemudian bahasa
Babilonia, Asiria, Siria, Elamit, Huria,
Persia Tua, dan Hittite.
Patung Bassetki adalah monumen dari
periode Akkadia di Mesopotamia yang
ditemukan pada tahun 1960 di dekat
desa Bassetki di Duhok Governorate,
Irak utara. Patung ini dibuat dari
tembaga murni, berat 150 kilogram
dan menunjukkan sosok manusia
telanjang yang sedang duduk pada
alas yang berbentuk bulat. Lokasi
Patung Bassetki saat ini berada di PATUNG BASSETKI
National Museum of Iraq.
DAFTAR BACAAN
http://archive.rimanews.com/budaya/peradaban-
sejarah/read/20140515/151192/Sargon-dari-Akkad-Sang-Penakluk-Sumeria
https://design.tutsplus.com/id/articles/history-of-art-mesopotamia--cms-
26800
http://sejarahisraelpurba.blogspot.com/2017/04/mengenal-bangsa-
akkad.html?m=1
http://caripengetahuanbaru.blogspot.com/2018/01/dewa-bangsa-
mesopotamia-akhir.html?m=1
http://vokapb.blogspot.com/2016/02/?m=1
https://daftarbuku.blogspot.com/2017/05/aksara-paku.html?m=1
https://amaru15717.blogspot.com/2018/05/12-dewa-terkemuka-
mesopotamia-kuno.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai