Dari Redaksi
P
REFERENSI TEBING TINGGI DELI
embaca budiman. Penerbitan edisi
Juni 2012 majalah SINERGI kali ini, terasa TERBIT SEJAK 16 JULI 2002
istimewa, karena beberapa faktor. Pertama,
KETUA PENGARAH :
jajaran redaksi sepakat, edisi kali ini sebagai edisi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM
khusus yang akan mengetengahkan persoalan (Walikota Tebing Tinggi)
sejarah kota Tebingtinggi yang usianya secara
WAKIL KETUA PENGARAH :
resmi dinyatakan 95 tahun. Kedua, edisi ini H. Irham Taufik, SH. MAP
diharapkan akan menjadi kado istimewa bagi (Wakil Walikota Tebing Tinggi)
masyarakat kota Tebingtinggi dalam rangka
PENGENDALI :
peringatan ‘Hari Jadi Tebingtinggi’ yang jatuh pada H. Johan Samose Harahap, SH.MSP
1 Juli 2012 ini. Ketiga, sebagai mana tekad jajaran redaksi, bahwa edisi istimewa (Plt. Sekdako Tebing Tinggi)
ini, nantinya akan bisa menjadi referensi masyarakat dalam memahami sejarah
PENANGGUNG JAWAB :
kota Tebingtinggi dari masa ke masa.
Ir. H. Zainul Halim
Ketiga hal di atas, memaksa jajaran redaksi itu melakukan penyelusuran ke (Assisten Administrasi Umum)
sejumlah lokasi guna mendapatkan data yang bisa jadi rujukan. Penelusuran itu,
kami lakukan sejak dari hilir sungai Padang di Kec. Bandar Khalifah, Kab. Sergai PIMPINAN REDAKSI :
Ahdi Sucipto, SH (Kabag Adm. Humas PP)
hingga ke hulu sungai Padang di Kab. Simalungun. Kami berhasil menemukan
sejumlah situs masa lalu yang bisa dijadikan sebagai rujukan awal pada sejumlah WAKIL PIMPINAN REDAKSI :
lokasi, disamping mengobok-obok sejumlah data tertulis guna mendukung laporan Nursinta Pasaribu, S. Sos (Kasubbag
Pemberitaan)
khusus ini.
Kami, berada di muara sungai Padang (lama) guna melihat kondisi terkini REDAKSI :
muara yang dulunya jadi arus utama terbentuknya peradaban di pantai timur Rizal Syam, Khairul Hakim, S. Sos, Juanda,
Sapta Nugraha Isa
Sumatera. Serta melihat situs makam keramat diKampung Gelam yang disebut-
sebut sebagai makam Raja ‘Tebing’ Pangeran pendiri pangkalan Tebing di KOORDINATOR LIPUTAN :
pertemuan sungai Padang dan Bahilang, dan belakangan menjadi Tebingtinggi. Drs. Abdul Khalik, MAP
Kami juga berhasil ‘memasuki’ situs yang diduga pusat pemerintahan Kerajaan LIPUTAN & REPORTER : Wartawan Unit
Nagur di Naga Raja, Kec. Sipispis serta menemukan sejumlah bukti sejarah Pemko Tebing Tinggi
Rasanya, penelusuran itu belum memuaskan, karena banyak situs-situsd
DESAIN & LAYOUT : M. Rahmadsyah
peninggalan masa lalu tentang sejarah Tebingtinggi yang belum sempat
Kami sambangi. Pun demikian, sejumlah temuan sejarah itu, telah mampu SEKRETARIS REDAKSI : Dian Astuti
memberikan referensi berharga bagi SINERGI dalam memahami sejarah BENDAHARA : Jaffet Candra Saragih
masalah lalu kota tercinta ini.
FOTOGRAFER : Zaini Purba, S.Sos. I
Beberapa tulisan yang akan Kami suguhkan di edisi khusus ini, meliputi
Kerajaan Padang, sebuah kerajaan yang berdiri di Abad 17 berpusat di kota DISTRIBUTOR :
Tebingtinggi dengan wilayah kekuasaan meliputi Bandar Khalifah, Sipispis, Baja Riduwan, Sri Astuty Rahmayani, SE
Lingge (Dolok Merawan) hingga Tanjung Kasau. Juga memaparkan dinamika kota DITERBITKAN OLEH :
Tebingtinggi selama 129 tahun sejak dibukanya stasiun kereta api di Jalan Imam BAGIAN ADMINISTRASI HUMAS
Bonjol. Kami mencoba memotret dinamika kota selama lebih dari 1 Abad, guna PIMPINAN DAN PROTOKOL
memberikan pemahaman betapa penetapan hari lahir Tebingtinggi pada 1 juli 1917 Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi
Alamat : Jl. DR. Sutomo No. 14
perlu mendapat kajian ulang. Tak lupa kami melaporkan sejarah pendirian Tugu 13 Tebing Tinggi Telp. 0621 - 329139
Desember 1945 di lapangan Merdeka yang menjadi ikon resmi kota.
Beberapa, laporan terkini juga Kami lengkapi edisi khusus ini dengan PRACETAK : Bege’s Medan, Senpro78
‘Lembaran Hitam Peristiwa G 30 S/PKI di Tebingtinggi.’ Juga peristiwa ‘Amuk Massa (Isi di luar tanggungjawab percetakan)
6-7 Mei 1998 di kota Tebingtinggi,’ yang jadi pemicu awal Reformasi di negeri ini.
Dilengkapi dengan laporan soal era transisi di kota Tebingtinggi, khususnya era Pj. Redaksi Menerima Tulisan, Foto, juga surat beri-
si saran penyempurnaan dari pembaca dengan
Wali Kota Tebingtinggi, sebelum dan sesudahnya. melampirkan Tanda Pengenal (KTP, SIM, Paspor)
Sinergi khusus ini, lebih berwarna dengan penelusuran historis lembaga- dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepan-
lembaga pendidikan tertua di kota Tebingtinggi yang telah memberikan kontribusi jang tidak mengubah isi dan maknanya
mencerdaskan anak Tebingtinggi. Atau simbol-simbol etnis khususnya Melayu yang Tulisan dikirimkan ke alamat Redaksi
diyakini sebagai pemilik sah budaya di tanah Tebing ini. Majalah Sinergi :
Secuil perspektif dalam bentuk tawaran tentang masa depan kota, coba Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Pro-
tokol Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi
Kami kemukakan dalam artikel bertajuk ‘Tebingtinggi Dan Konsep Kota Humanis.’ Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi
Pembaca, rasanya banyak laporan yang coba Kami masukkan dalam edisi khusus
ini. Namun, karena keterbatasan halaman dan waktu, membuat Kami terpaksa Sinergi Majalah
untuk menundanya. Tapi, Kami yakin sajian kali ini takkan mengurangi makna
yang coba Kami sampaikan kepada pembaca sekalian. Akhirnya, ini lah pembuka Sinergi Majalah
dari Kami, semoga laporan khusus ini bisa jadi perspektif baru bagi kita untuk
sinergi_majalah@yahoo.co.id
memahami kota ini, lebih utuh. Salam Redaksi.
03
dapat mengu-pas permasalahan yang terjadi
Surat Pembaca di masyarakat seperti pengunaan ruas jalan
yang dilalui oleh kenderaan roda enam
04 Sinergitas keatas bertonase puluhan ton. Padahal ruas
jalan hanya mampu menahan beban dengan
kapa-sitas tertentu. Dan masih banyak lagi
05-29 Utama permasalahan lain.. Terima Kasih.
36-37 OPINI
keterbatasan jumlah halaman kita belum dapat
mewujudkannya. Beri kesempatan, segera kita
akan mengupas berita tentang keluhan yang
Icha
Warga Kp Kurnia
Kelurahan Mandailing
Pimpinan Redaksi Koordinator Liputan Sekretaris Redaksi Bendahara Redaksi Redaksi Jawab.
AHDI SUCIPTO, SH Drs. ABDUL KHALIK, MAP DIAN ASTUTI JAFET CHANDRA SARAGIH RIZAL SYAM JUANDA
Memang betul informasi public itu penting.
Dengan komposisi Tim Redaksi SINERGI yang
baru, kita akan coba mengumpulkan data
lebih banyak lagi seputar informasi public itu.
Semoga dapat direlisasikan Terima kasih Icha,
Redaksi Redaksi/Photografer Redaksi Photografer Distributor Distributor
Wassalam.
KHAIRUL HAKIM, S.Sos M. RAHMADSYAH SAPTA NUGRAHA ISA ZAINI PURBA,S.Sos.I RIDWAN SRI ASTUTI RAHMAYANI, SE
SELAMAT
Paling tidak hal ini menyebabkan
posisi sungai Padang menjadi sangat
signifikan. Di hilir sungai Padang ada
Kerajaan Bandar Khalifah, sedang di
hulunya berdiri Kerajaan Raya. Di
antara kedua kerajaan itu berjaya
HUT KE-95
Kerajaan Padang.
Namun, yang menarik adalah
argumen sejarawan Putrapraja (lihat
halaman Utama) tentang kelahiran
Kerajaan Padang (sebagai cikal-bakal
Kota Tebing Tinggi) bermula dari
Kerajaan Bandar Khalifah. Kerajaan
ini tidak berumur panjang, karena
dihancurkan Kerajaan Siak Sri Indrapura
tatkala melakukan ekspansi ke Kerajaan
Tanggal 1 Juli 2012, Kota Tebing Tinggi Deli di tahun 1619. Raja pertama
Bandar Khalifah, Saleh Qamar mati saat
merayakan Hari Ulang Tahunnya. Kota melarikan diri ke hulu sungai Padang.
Tebing Tinggi memasuki usia 95 tahun. Anaknya, Umar Saleh Qamar, dapat
Untuk ukuran manusia usia sebanyak diselamatkan keluarga Kerajaan Raya,
ini sudah termasuk renta. Namun, untuk yang berada di hulu sungai Padang.
sebuah kota, barangkali, umur 95 tahun Setelah dewasa Umar Saleh
belum apa-apa bila dikaitkan dengan Qamar berupaya mencari saudaranya
kemajuan dan kemakmuran. Semakin di hilir sungai. Dalam perjalanannya ia
tua usia sebuah kota tentu akan semakin terhenti di Bajenis, sembari menetap
progresif dan berkembang. Atau malah di sini. Akan tetapi ia tak kembali
lagi ke Kerajaan Raya dan membuat
sebaliknya, kota tersebut musnah ditelah perkampungan di Bajenis. Di sinilah
masa. Banyak sejarah menunjukkan itu. ia mendirikan Kerajaan Padang. Cikal
bakal Kota Tebing Tinggi itu diperkirakan
Mengenang Hari Ulang Tahun rekreasi dan sarana olahraga. Dan, Kota berdiri tahun 1656.
berarti berupaya mempertegas Tebing Tinggi memiliki semua ini. Kebenaran sejarah memang
identitas Kota Tebing Tinggi. Tentu Keberadaan sebuah kota tentu jadi relatif, ketika banyak teori yang
hal ini berkaitan dengan sejarah tidak bisa dilepaskan dari sejarahnya. mengusung kemandirian sejarah itu.
yang menyokong berdirinya kota. Sejarah Kota Tebing Tinggi dimulai dari Begitu juga dengan Kota Tebing Tinggi,
Memperingati Hari Ulang Tahun kehadiran Kerajaan Padang. Walau kelahiran kota ini tanggal 1 Juli 1917 pun
sesungguhnya menyadarkan kembali jarang kedengaran dalam buku-buku masih debateble (bisa diperdebatkan).
betapa waktu sangat berharga untuk sejarah eksistensi Kerajaan Padang tak Keberadaan sebuah kota -dipindai sejak
membenahi dan membangun kota. bisa diabaikan begitu saja. Hubungan dari kelahirannya- memang belum
Waktu yang lewat takkan bisa kembali Kerajaan Padang dengan kebudayaan final, sepanjang teori-teori tentang
bersama peristiwanya. Waktu yang sekitarnya, walau masih perkiraan, pembentukan kota tersebut dapat
berlalu telah membuat jejaknya sendiri sudah dimulai sejak 2000 SM. diterima secara akademik. Tinggal
di padang pasir kehidupan. Hubungan itu digerakkan melalui sungai bagaimana stake holder berusaha
Biasanya, kota secara umum dapat Padang, yang berujung di Selat Malaka. mencermati teori kelahiran sebuah kota
disebut sebagai tempat bermukimnya Atas perhitungan ini, maka sepangjang sejalan dan tidak terputus dengan garis
berbagai warga, tempat mencari dataran sungai Padang sudah barang kesejarahan kota tersebut hingga sampai
penghidupan, tempat kegiatan dalam tentu terjadinya komunitas kehidupan. kapan pun.
bidang ekonomi, pemerintah dan lain- Perkiraan ini, menurut sejarawah Ah, barangkali ini urusan sejarawan,
lain. Kota secara sosiologi mempunyai lokal Abdul Khalik, didasarkan atas tapi bagaimanapun kita mesti terus
peranan yang lebih luas lagi antara lain argumen Paul Michael Munoz. berbenah untuk kelangsungan kota
sebagai berikut : satu, sebagai pusat Akselarisi budaya terjadi karena yang kita cintai ini. Masa lalu menjadi
pemukiman penduduk, dua, sebagai hubungan dagang antara pesisir Cina bagian yang tak terlupakan dan masa
pusat kegiatan ekonomi, tiga, sebagai Selatan dengan pesisir pulau-pulau kini adalah sebuah gerakan untuk
pusat kegiatan social budaya, empat, di Nusantara. Kontak peradaban itu berbuat lebih baik bagi kesejahteraan
sebagai pusat kegiatan politk dan berkelindan dalam rentang waktu dan kemandirin penduduk Kota Tebing
administrasi pemerintah serta tempat cukup lama. Diperkirakan sentuhan Tinggi. Kita masyarakat Kota Tebing
kedudukan pemimpin pemerintahan. peradaban itu terjadi pada abad 1 Tinggi selayaknya berpikir untuk
Di samping itu, kota juga memiliki sifat SM, sehingga menghasilkan negara- mewujudkan kota yang makmur,
fisik, seperti tersedianya pusat pasar negara dengan kawasan sangat kecil, sejahtera dan damai. Dirgahayu Kota
dan pertokoan, terdapatnya sarana di sepanjang pantai Timur Selat Malaka. Tebing Tinggi. (khairul hakim)
KERAJAAN
PADANG :
SEJARAH LELUHUR
TANPA (SECUIL)
PENGAKUAN SINERGI / Rahmadsyah
SINERGI / Rahmadsyah
pemakaman keluarga manusia, paling tidak dimulai pada era
Kerajaan Padang, di Kel. prasejarah.
Bandar Utama, Kec. T.Tinggi Pada era sekira 3500 SM
Kota. Rumah tinggi di Jalan sekelompok ras bernama Malayao-
Letda Sujono, Kel. Bulain, Polynesia atau Austronesia Kuno Istana dan Makam Kerajaan Padang
Kec. Bajenis serta pertapakan datang dari Cina Selatan melalui Taiwan salah satu bukti sejarah Kerajaan Padang di Jl Pala
Masjid Jamik Nurul Mubin di dan Kepulauan Filipina ke Kepulauan Lingkungan 3 Kelurahan Bandar Utama Kecamatan
Tebing Tinggi Kota.
lokasi berdampingan. Nusantara. Para pemukim pertama
yang dikenal dengan sebutan Proto satu situs peninggalan Proto Melayu
Inilah bangunan lama, sisa kejayaan Melayu itu, memiliki ketrampilan (Neolithikum) yang diperkirakan masih
Kerajaan Padang yang hingga kini bercocok tanam yang memungkinkan ada hingga kini, adalah batu-batu
bisa dinikmati dan dilihat publik kota mereka membangun komunitas- megalith yang ada di daerah Sumatera
Tebing Tinggi. Sisa masa lalu para komunitas dan kelompok-kelompok Tenggara.
leluhur dari banyak warga kota yang yang lebih kuat.
keberadaannya terkesan tanpa atensi Umumnya, kelompok Proto Melayu
lebih. Bahkan, cenderung dilupakan ini mendiami daerah pesisir pantai
seiring perkembangan kota. Padahal, terutama di muara sungai. Sedangkan
pendiri republik ini Ir. Soekarno pernah kelompok-kelompok sebelumnya terdiri
berteriak, “Jangan sekali-kali melupakan dari kelompok pemburu dan pengumpul
sejarah.” (Austro Melanesioid) banyak di
antaranya terserap ke kelompok Proto
Melayu ini. Dan yang tidak terserap,
akhirnya dipaksa meninggalkan daerah
pesisir dan memasuki pedalaman pulau
yang lebih terpencil.
Dari proses imigrasi kuno itu,
SINERGI / Rahmadsyah
SINERGI / Rahmadsyah
tanya. Ada yang mengatakan Kerajaan panglima perang yang ikut dalam
Nagur berpusat di hulu sungai Padang. ekspedisi Pamalayu, bernama
Misalnya, sejarahwan lokal Simalungun Indrawarman yang berkuasa di pesisir
Pdt. Juandaharaya, menegaskan Asahan ,menolak tunduk kepada
keberadaan pusat Kerajaan Nagur Majapahit. Dia pun menyingkir ke hulu
Nisan berukir di pemakaman kuno komplek
Kerajaan Nagor di desa Nagaraja Kecamatan terletak di Naga Raja, Kec. Sipispis, sungai dan mendirikan Kerjaan Silo
Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Kab. Sergai. Hingga kini, situs kerajaan (Silau) dengan menjadikan Indrapura
SINERGI / Rahmadsyah
SINERGI / Rahmadsyah
Tim Sinergi Ketika berjiarah ke makam Datuk Nelayan saat pulang melaut
Panglima Hitam di Sungai Kapang Kampung Gelam
Di Kecamatan Bandar kalipah
Sungai Padang merupakan jalur Perdaganggan
utama era kerajaan padang yang menghubungkan
bandar bandar
Sampan-sampan
kecil yang merapat
disalah satu anak
sungai. Sebutan BOM
sebagai pelabuhan
SINERGI / Rahmadsyah
kokoh, berbalut cat putih kapur, meski Maharaja Muda Tengku H.Nurdin (1870-
terlihat buram di sana sini. 1914), berkedudukan di Bandar Sakti,
Beberapa peralatan teknis kereta api sebenarnya tidak setuju dibukanya
yang klasik masih terlihat utuh, walau perkebunan di wilayah kekuasaannya,
tak lagi dioperasikan. Atap peron dengan meski tak ditunjukkan terang-terangan.
rabung yang menjorok ke depan, menjadi Gerbong KA yang tidak terpakai lagi. Diduga ini Hal itu diisyaratkan dengan merestui
ciri khas bangunan colonial itu. Demikian merupakan bukti sejarah saat penjajahan kemenakannya yang memerintah
pula dengan atap terbuat dari bata cetak pelabuhan Bandar Khalifah, yakni Tengku
yang tersusun rapi, masih melindungi Medan. Selanjutnya ke Lubuk Pakam, Syahbokar, ikut berperang mendukung
bangunan tua itu, meski terlihat kian renta Perbaungan, Sei Rampah hingga Tebing raja Kerajaan Raya.
termakan usia. Tinggi. Kemudian membelah menjangkau Perang sengit berlangsung tiga
Tahukan Anda, dari sepur dan Bandar Roli (Pabatu), Baja Lingge, tahun di dataran Padang dan wilayah
bangunan stasiun KA itu lah sebenarnya Pematang Siantar dan jalur Tebing Tinggi- Raya itu, akhirnya memaksa Kolonial
sejarah modern kota Tebing Tinggi Rantau Prapat. Belanda memperkuat kekuasaan mereka
dimulai. Tepatnya pada 1883, di saat rel Jalur KA itu dibangun, guna di empat kampung, yakni Tebing Tinggi
KA dibangun Kolonial Belanda, mulai mendukung bisnis perkebunan di (Lama), Badak Bejuang, Rambung dan
dari Kuala Simpang (NAD) berlanjut ke berbagai wilayah konsesi, misalnya Pasar Baru yang selama ini menjadi
Pangkalan Berandan, Stabat, Binjai, Kesultanan Langkat, Deli serta wilayah basis perdagangan Kerajaan Padang.
SINERGI / Rahmadsyah
SINERGI / Rahmadsyah
Bandar Sakti yang menjadi pusat
administrasi dan kerapatan Kerajaan
Padang, dengan dibangunnya tiga
jembatan membelah sungai Bahilang.
Bersamaan pula dibangunnya jalur
Chinatown yang kini telah kehilangan moment. Gereja Methodist Episcopal Kerk 1927
darat menghubungkan Tebing Tinggi
merupakan Gereja tertua di Tebing Tinggi. Jenis
dengan Kesultanan Serdang, Bedagai
Konstruksi dan jendela masih memiliki arti dan
Dibangunlah tangsi militer (sekarang hingga ke Medan. Hingga 1920 jalur darat makna tersendiri.
Mapolres Tebing Tinggi dan eks markas Tebing Tinggi-Pematang Siantar juga
Kodim/Great Market), rumah sakit militer dibuka. Pembangunan jalan darat yang Selain itu, Kolonial Belanda juga
(RS Bhayangkari), penjara (Lapas Kelas menghubungkan berbagai kota, mulai memberi kesempatan berkembangnya
IIB Jalan Pusara Pejuang) dan pekuburan menyurutkan tradisi maritim di daerah sejumlah agama di wilayah Tebing Tinggi.
umum (kerkhof di Jalan Cemara) serta itu. Meski hingga 1950, pangkalan Tebing Misalnya, memberi izin pembangunan
stasiun telepon dan telegraf (sekarang yang berada di pertemuan sungai Padang- Gurdwara sebagai rumah ibadah agama
kantor Ravi Group di Jalan Imam Bonjol). Bahilang masih digunakan untuk kegiatan Sikh pada 1816 di Jalan Imam Bonjol.
Semua bangunan awal itu dibangun ekonomi, tapi tidak signifikan lagi. Juga, pembangunan Masjid At Thohiriyah
semasa dengan Perang Raya. Saat itu, perekonomian kotamadya bagi jemaah Ahmadiyah pada 1927 di
Pasca Perang Raya, Kolonial Belanda Tebing Tinggi otomatis dikendalikan Jalan Batubara. Hal sama juga diberikan
meneruskan pembangunan keempat pedagang Cina. Kampung Tebing Tinggi kepada umat Islam yang bekerja pada
kampung itu, melalui penyediaan fasilitas Lama, khsususnya disekitar Jalan Kolonial Belanda, dengan mengizinkan
publik. Misalnya, esplanade (lapangan Bedagai, Patriot dan Veteran, merupakan pembangunan Masjid Jamik di Jalan
Merdeka), kantor pos, gedung controleur areal perdagangan yang dihuni etnis Batubara.
(kantor Dinas Pendidikan), rumah Cina. Areal itu, dahulunya dikenal Sedangkan untuk pemeluk Kristen
kediaman controleur (rumah Camat sebagai ‘Chinatown’ kota Tebing Tinggi, diberikan lahan hibah di belakang kantor
Kec. Tebing Tinggi, Kab Sergai di Jalan berdasarkan pengakuan sesepuh etnis pos kepada Gereja Methodist (Methodist
Merdeka), rumah kepala polisi (rumah Tionghoa Agus Susanto. Sejak 1950 Episkopal Kerk) yang dibangun pada
dinas Kapolres), Landraad (PN Tebing secara perlahan ‘Chinatown’ kehilangan 1927. Kemudian pada 1941 sejumlah
Tinggi), kejaksaan (dibelakang great momen ekonomi dan berpindah ke Pasar misionaris Katholik juga masuk ke Tebing
market). Baru. Tinggi untuk melayani jemaatnya dengan
Kemudian balai umum (perpustakaan Semasa dengan periode membangun gereja Katholik St. Carolus
umum), bank (kantor DHC 45 di Jalan pembangunan jalan darat, Kolonial di Jalan Pahlawan. Etnis Batak Toba yang
Sutomo), waterleding (di Jalan Thamrin, Belanda pun membangun sejumlah bekerja pada Belanda, juga membangun
kini telah lenyap), serta pergudangan fasilitas pendidikan, guna menampung gereja mereka di Jalan Kartini. Juga gereja
(sekarang di Jalan Veteran samping vihara anak Belanda/Barat dan Cina/Timur Asing Kingmi di Jalan Veteran. Inilah situs tua
Mahadana). Proses pembangunan fasilitas dan pribumi yang bekerja di perkebunan keagamaan yang tercatat berada di
publik itu terjadi antara 1888-1915 dan Belanda. Misalnya, Europeschool Gementee Tebing Tinggi.
bahan-bahan bangunan, semuanya (sekarang SMPN1), Hollandinlandschool Namun patut dicatat, sebelum
diangkut menggunakan kereta api uap. (SDN1), Vervolkschool (SMPN2), serta Hoa semua rumah ibadah berbagai agama
Berselang dua tahun kemudian, Kio (SMPN3) yang diperuntukkan bagi itu dibangun, ada vihara umat Buddha
berdasarkan Instellings van Ordonatie anak Timur Asing. dari sekte Mahayana yang dibangun
van Staatsblad 1917 tanggal 1 Juli 1917, jauh sebelumnya, terletak di perbukitan
keempat kampung yang dikuasai Kolonial pertemuan sungai Padang-Bahilang,
Belanda itu diresmikan sebagai Gementee yakni vihara Mahadana (sekarang
Tebing Tinggi. Peresmian itu bersamaan terletak di Jalan Veteran ujung). Vihara itu
dengan pembentukan Gementee Medan. diperkirakan dibangun pada 1800 M, dan
Jauh sebelumnya Kolonial Belanda telah menjadi saksi bisu dinamika pangkalan
membentuk Gementee Fonds pada 1886 ‘Tebing’ saat pusat perdagangan itu
SINERGI / Rahmadsyah
yang memberikan hak mengatur sendiri dikuasai Kerajaan Padang. Saat ini, semua
(otonom) kepada suatu daerah. Hak itu rumah ibadah itu masih berdiri melayani
berdasarkan Indische Staatsregeling Pasal umatnya.
123 tentang Decentralisatiewetgeving Dengan demikian, patut untuk dicatat
tanggal 23 Juli 1903. Sejak keberadaan stasiun KA di Jalan Imam
diundangkannya peraturan kolonial Vihara Mahadana Jl. Veteran diperkirakan Bonjol saat ini,merupakan tonggak sejarah
itu, keempat kampung itu terlepas dari bangunan ini dibngun pada masa 1800 Masehi. penting terjadinya proses modernisasi
kekuasaan Kerajaan Padang. Keberadaan bangunan ini menjadi saksi bisu ketika serta pluralisme kota Tebing Tinggi. Proses
perdaganggan dikuasai Kerajaan Padang.
Dalam proses tata kota itu, dibangun
DULUNYA BALAI UMUM RUMAH KEPALA POLISI Kantor Walikota Tempoe Doloe
AWAN GELAP
SINERGI / Rahmadsyah
G 30 S/PKI
Tahun 1965 /1966 Masid ini dulunya digunakan
oleh para petinggi OKP untuk membuat rancangan
program kegiatan tentang penumpasan G.30./PKI
di Tebing Tinggi sekitarnya. Lokasi : Iskandar Muda
DI TEBING TINGGI
diprogramkan secara terpadu satu sama
lain. Sehingga semua itu dikontrol oleh
tim yang dibentuk.
Semuanya berjalan sesuai dengan
apa yang direncanakan. Pengambilan
bernama Ahmad Sadi (alm) mengusulkan orang-orang PKI dilakukan dengan secara
perlu dibuat suatu kelompok pemuda dan damai. Kecuali kalau mereka melakukan
dilatih keterampilan, minimal silat untuk perlawanan mulai dari Kampung Rao ada
menjaga kelincahan dalam menghadapi yang bernama Daud si tukang pangkas,
kemungkinan apa yang akan terjadi Sidi Rotan pedagang dan Mansur Uban.
besok lusanya. Dengan keterampilan silat Mereka semuanya diambil secara damai
dimungkinkan untuk menjaga diri bisa dan diserahkan kepada pihak yang
dilaksanakan. berwajib. Begitu juga dengan Datuk
Dipanggillah guru silat dua orang, Tunaro juga diambil dengan cara damai.
SINERGI / Rahmadsyah
satu bernama Siri dan satu orang lagi Akhir dari semua nasib mereka
bergelar Datuk. Lupa saya namanya, penulis tidak mengetahui dengan pasti.
keduanya memang kebetulan juga warga Apakah mereka meninggal dalam tahanan
organisasi. Makanya dengan mudah atau mereka diamankan. Istilah itu sudah
mereka memberikan pelajaran. Setiap menjadi ucapan keseharian bagi mereka
Gudang Hitam - Tempat ini merupakan lokasi malam setelah habis shalat Isya. yang menjadi tahanan akibat peristiwa
penahanan sementara orang orang yang di duga Begitulah kami dari organisasi gerakan G 30 S/PKI masa itu.
terlibat gerakan 30/S.PKI tahun 1965. Lokasi : Jl.
Sutuyo Siswomiharjo Tebing Tinggi.
Pemuda Muhammadiyah berbuat ketika Sementara itu dikalangan masyarakat
gerakan yang kemudian lebih dikenal ramai, sudah timbul harapan-harapan
T
anggal 1 Oktober 1965. Suasana dengan nama G 30 S/PKI mulai merembet baru dengan dilarangnya PKI sebagai
setelah magrib berlalu. Seorang ke hampir seluruh Indonesia. Terutama sebuah organisasi kepartaian di Indonesia.
diantara kami mengatakan telah Kota Tebing Tinggi ini. Dengan demikian mereka yang telah
terjadi pergolakan di Jakarta. Peristiwa Kegiatan para pemuda sudah semua mengalami peristiwa seperti itu jauh
itu merupakan suatu kegiatan percobaan bergerak untuk menghantam PKI beserta sebelumnya, mengucapkan syukur
untuk menguasai Republik ini. Kontak organisasi Onderbownnya. Dimana-mana Kehadirat Illahi semoga tidak ada lagi
senjata dikabarkan telah terjadi, dan semua keluarga anggota partai yang telah peristiwa semacam ini lagi.
studio RRI pernah dikuasai oleh para disebut terlarang, mulai merasa ketakutan Kepada rekan-rekan yang masih ingat
pesuruh itu. dan ada sebahagian telah berpindah ke dan mempunyai catatan atau dokumen
Mendengar hal ini seorang kawan tempat lain. yang lebih akurat, penulis sangat
kami berinisiatif untuk mendengarkan Demonstari timbul timbul sambil berterima kasih. Karena yang semua
siaran radio. Dengan mengayuh sepeda mengambil alih milik organisasi itu, orang penulis tuliskan hanya sekedar sekelumit
ia pergi ke rumahnya di bilangan dekat yang terlibat dalam organisasi Baperki, ingatan tanpa adanya dukungan secara
Pasar Sakti sekrang. Namanya Abdul misalnya juga menjadi sasaran para dokumentasi yang sangat mendukung.
Wahab Pilly. demonstran. Toko I Mei di Jalan Pattimura Memang peristiwa pemberontakan
Dengan membawa radio transistor habis di jarah oleh para demonstran, PKI ini merupakan suatu peristiwa
yang hanya berband satu itu, kami begitu juga toko buku Saw Guan juga bersejarah bagi bangsa ini. Bukan saja
dapat mendengarkan siaran langsung habis dipreteli mereka dan beberapa sebagai peristiwa menyangkut kedaulatan
dari studio. Suasana kami dengan tempat lain. Negara, juga merupakan suatu tindakan
serentak berubah. Masing-masing kami Semuanya itu merupakan suatu kemanusiaan yang akan dihabisinya kalau
mengeluarkan pendapat apa yang harus tindak yang diakibatkan oleh sikap tidak sehaluan dengan mereka.
diperbuat untuk mengantisipasi terhadap PKI sebelumnya. Dibentuklah suatu Maaf bagi semua rekan yang tidak
gerakan yang mereka lakukan itu. kesatuan yang diberi nama Komando disebutkan nama-namanya dalam
Setiap malam kami berkumpul di Aksi Pemuda yang terdiri dari beberapa penulisan, karena ini hanya merupakan
sekitar Mesjid yang sekarang bernama organisasi pemuda antara lain Pemuda suatu tulisan sekedar semacam ingatan
Syuhada di Jalan Iskandar Muda. Setiap Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, sekilas. Tanpa tahun dan tempat yang
malamnya kami tetap membicarakan Pemuda Muslimin serta lainnya. mendukung tulisan ini. Memang hannya
hal-hal yang menyangkut gerakan yang Sementara dikalangan para siswa sekedar ingatan penulis saja. Maaf ya !
telah terjadi di Jakarta itu. Seorang yang dibentuk pula Kesatuan Aksi Pemuda (Rizal Syam)
AMUK MASA
karena diprovokasi berubah menjadi
massa aktif, dan kedua, provokator orang
tak dikenal , secara fisik tampak terlatih,
sebagian memakai seragam seadanya (tidak
lengkap), tidak ikut menjarah, dan segera
meninggalkan lokasi setelah gedung atau
6 MEI 1998
barang terbakar. Para provokator ini juga
yang membawa dan menyiapkan sejumlah
barang untuk keperluan merusak dan
membakar, seperti jenis logam pendongkel,
bahan bakar cair, kendaraan, bom molotov,
dan sebagainya.
DI TEBING TINGGI
Pada awalnya massa lokal berkumpul
untuk menonton dan ingin tahu apa
yang akan terjadi. Sebagian dari mereka
terlibat ikut-ikutan merusak dan menjarah
TRAGEDI
setelah dimulainya kerusuhan, tetapi tidak
sedikit pula yang hanya menonton sampai
akhir kerusuhan massa pendatang, yang
sudah terprovokasi dalam jumlah ratusan
hingga ribuan menjadi agresif, melakukan
perusakan lebih luas termasuk pembakaran.
Massa ini juga melakukan penjarahan pada
REFORMASI
toko-toko dan rumah. Mereka bergerak
secara terorganisir
Beberapa Saksi menyebutkan bahwa di
setiap tempat terlihat orang-orang dengan
fungsi khusus, ada yang melempari rumah
atau toko dengan batu, ada yang membawa
jeriken bensin, menggergaji gembok toko,
membakar, dan mengucapkan kata-kata
rasialis.
Aksi unjuk rasa yang dikumandangkan setiap hari Kerusuhan bermula di simpang empat
di berbagai kota besar Indonesia mendekati titik pusat kota Tebing Tinggi kemudian meluas
puncaknya.lambatnya reaksi dari wakil rakyat atas pada waktu hampir bersamaan, yakni
rentang antara pukul 16.00 WIB sampai
tuntutan reformasi yang disuarakan oleh mahasiswa pukul 23.00 WIB.ribuan orang tumpah ruah
membuat Masyarakat kehilangan kesabaran .situasi ke jalan- bersorak-sorak mendobrak pintu
berubah menjadi liar dan tidak terkendali. ruko di sepanjang jalan suprapto-ahmad
yani Sasaran kerusuhan adalah pertokoan
Kerusuhan rasial anti tionghoa terbesar Kerusuhan rasial mengakibatkan etnis tionghoa, , serta kendaraan bermotor
di Indonesia., Penjarahan , pembakaran gelombang eksodus secara besar-besaran umum dan pribadi menurut Rupanya niat
ruko-ruko dan tindakan-tindakan tidak dari etnis Tionghoa, sementara yang tetap suci mahasiswa dikotori oleh orang-orang
manusiawi. terjadi hampir di seluruh tanah- tinggal ditanah-air hidup dalam ketakutan tak bertanggung jawab.
air. Jakarta 13-14 Mei 1998, Solo : 15 Mei , hampir semua Warga Negara Asing
1998 Lampung : 17 Mei 1998, Jakarta Utara meninggalkan Indonesia, Indonesia dinilai TakTerkendali
: 20 Mei 1998 Tanjung Balai : 27 Mei 1998 dalam keadaan BAHAYA. Sementara itu aksi kerusuhan massa
Tegal : 9 Juni 1998 dan 15 Juni 1998. yang semakin tak terkendali terus berlanjut
Tekanan dan kesenjangan sosial Tebing Tinggi 6 Mei 1998 dari . Ratusan rumah toko (ruko) termasuk
ekonomi yang diperparah oleh kelangkaan Masyarakat yang saat itu tercekik showroom dan perkantoran, belasan
bahan pokok yang dialami masyarakat, ekonominya karena harga yang membubung kenderaan roda empat, truk sampai mobil
melahirkan dorongan-dorongan destruktif tinggi, beramai-ramai melakukan penjarahan pribadi dirusak dan dibakar massa.
untuk melakukan tindak-tindak kekerasan toko-toko milik etnis Tionghoa. Pertokoan Dua foto studio di kawasan Jl.Ahmad
(perusakan, pembakaran, penjarahan dan Jalan Suprapto dan KH Dahlan tak luput dari Yani diobrak-abrik dan dijarah massa berikut
lain-lain). Sebagian besar mereka yang penjarahan. Beberapa kilang padi milik etnis empat toko disampingnya dilalap api. Begitu
terlibat ikut- ikutan dalam kerusuhan pada Tionghoa juga dijarah menurut beberapa juga puluhan sepeda motor milik showroom
dasarnya adalah korban dari keadaan serta saksi mata,. Kerusuhan dimulai dengan yang dikeluarkan massa dari ruang pajang ke
struktur yang tidak adil. Mereka berasal dari berkumpulnya massa pasif yang terdiri dari jalan lalu dibakar.
lapisan rakyat kebanyakan. massa lokal dan massa pendatang (tak Sedangkan ribuan massa terus
Medan merupakan kota besar pertama dikenal), kemudian muncul sekelompok ‘mengamuk’ melakukan pelemparan
yang dilanda kerusuhan besar berkaitan provokator yang memancing massa dengan Setelah beberapa jam pembakaran itu
dengan Reformasi .Kerusuhan ini menjalar membakar ban dan memancing perkelahian, terjadi, pasukan TNI datang ke lokasi
terus sampai keluar kota seperti, Pulo meneriakkan yel-yel yang memanasi sambil melepaskan tembakan peluru karet.
brayan, Lubuk- Pakam, Perbaungan, Tebing- situasi, merusak rambu-ratnbu lalu lintas, Massa perusuh berbaur dengan penonton
Tinggi, Pematang - Siantar, Tanjung morawa, . Setelah itu, provokator mulai melakukan lari berhamburan dan ada yang masuk
Pantai labu, Galang, Pagar merbau, Beringin, pengrusakan barang dan bangunan, disusul ke gang-gang kecil di kawasan tersebut.
Batang kuis,dan Percut SeiTuan. Tampaknya dengan tindakan menjarah barang, sejumlah pria yang ditangkap petugas
mahasiswa tidak mampu mengendalikan Para pelaku terdiri dari dua golongan keamanan saat membawa barang-barang
perusuh, tidak juga aparat keamanan. yakni, pertama massa pendatang yang hasil jarahan dari toko di Jln Tjong afie ,
KISRUH PILKADA
Tebing Square
Program pembangunan pusat jajanan
meningkatkan citra Tebing Tinggi sebagai
kota wisata kuliner malam di Sumut
TEBING TINGGI
Pedagang makanan direlokasi
ke jalan Merdeka atau Haryono MT dan
Suprapto, Pedagang nantinya akan diberikan
seperangkat peralatan , mulai dari meja kursi
hingga tenda seragam. Pedagang makanan
menolak untuk direlokasi dan mengadu ke
DPRD
Menurut catatan, pilkada Kota Tebing Tinggi telah diselengarakan
pada 12 Mei 2010 diikuti lima pasangan calon yakni Umar Junaidi-Irham Pengangkatan kepling yang
Taufik (nomor urut 1), Adi Harianto-Sarabintang Saragih (nomor urut menggemparkan.
2), Amril Harahap-Irwandi (nomor urut 3), M Syafri Chap-Hafas Fadillah Perwa No 6 Tahun 2011
.Maraknya pengaduan masyarakat
(nomor urut 4), dan Syahril Hafzein-Wan Gunadi (nomor urut 5). kepada DPRD berkaitan penggantian Kepling,
DPRD Tebing Tinggi menggelar rapat dengar
Dalam proses penghitungan suara Kebijakan yang menyulut Kontroversi pendapat dengan Eksekutif, di ruang rapat
akhir dan sidang pleno pada 15 Mei 2011, MUTASI DPRD Jalan Sutomo Tebing Tinggi.
KPU menetapkan pasangan M Syafri Chap- Tiga bulan setelah dilantik sebagai Pj Rapat dengar pendapat dipimpin Wakil
Hafaz Fadillah sebagai pemenang dan Walikota Drs Eddy Syofian MAP melakukan Ketua DPRD H.Amril Harahap, berjalan cukup
menjadi Wali Kota dan wakil wali Kota mutasi sejumlah pimpinan SKPD. hangat turut dihadiri PJ.Walikota diwakili
Terpilih. mutasi ini menuai kritikan. Berawal dari Sekdakota Drs.H.Hasbi Budiman, Asisten I
Namun pihak yang merasa keberatan Pernyataan Sekda Tebing tinggi, yang juga Adminstrasi dan Pemerintahan Drs.Agus
dengan hasil itu mengajukan gugatan ke menjabat sebagai Ketua Baperjakat H Hasbi Salim Purba, Kepala BPMK Drs.H.Nizar
Mahkamah Konstitusi yang mengeluarkan Budiman, yang di lansir sebuah terbitan Rangkuti, Staf Ahli Bidang Pemerintahan
keputusan dengan Nomor 12/PHPU.D- lokal telah memicu kemarahan Element Hukum, dan Politik, Dinas terkait dan segenap
VIII/2010 berupa pemungutan suara ulang. masyarakat Kota Tebing Tinggi anggota dewan, cukup mendapat perhatian
dan membatalkan pencalonan M Syafri Diungkapkannya , seperti yang di langsir serius warga pengunjung.
Chap karena dianggap tidak memenuhi media terbitan lokal tersebut, bahwa sudah Dihadapan rapat dengar pendapat
persyaratan . ada komitmen Pj Walikota Tebing Tinggi untuk anggota DPRD yakni Zulfikar minta agar
Menghindari stagnasi roda mengangkat pejabat dari putera daerah. Pj.Walikota dalam hal ini Pemerintah Kota
pemerintahan di kota Tebing Tinggi terkait Namun ternyata sulit mencari sosok yang Tebing Tinggi, jangan menimbulkan konflik
proses pilkada ulang yang di putuskan ideal, karena dari banyak jumlah yang ada, horizontal ditengah masyarakat, karena
Mahkamah Konstitusi Gubernur Sumatera semua tidak memenuhi kriteria. penggantian Kepling dinilainya sarat
Utara Syamsul Arifin melantik Drs H Eddy Dampaknya dari pernyataan Hasbi bermuatan politik, apalagi situasi saat ini
Syofian MAP sebagai PJ Walikota Tebing tersebut sangat menyinggung perasaan akan menjelang pelaksanaan Pemungutan
Tinggi. warga Kota Tebing Tinggi, A.Hamonangan suara ulang Pilkada.
“Jaga stabilitas dan jangan berpihak Purba. S. Tokoh Pemuda dari kalangan Ethnis Dengan tegas Zulfikar mengatakan
pada Pemilukada mendatang. Laksanakan Simalungun Kota Tebing Tinggi memprotes tidak sependapat, dan menolak jika saat ini
tugas sesuai peraturan dan perundang- keras Hasbi Budiman terkait pernyataan dilakukan pengangkatan kepala lingkungan,
undangan,. Pemerintahan tidak bisa tersebut. berdalih klasik yang dibuat pemerintah,
stagnan dan birokrasi pemerintahan harus Eddy Syofian mengatakan, mutasi bahwa para kepala lingkungan tidak patuh
tetap jalan.,” Pesan Gubsu.. jabatan merupakan hal yang biasa dalam dan tidak loyal kepada lurah, mapun camat.
Pj Walikota Eddy Syofian dengan dinamika organisasi. “Pelaksanaan mutasi Seperti halnya para Kepling diangkat
dukungan Gubsu dan Muspida Plus Sumut dan promosi bagi pejabat tetap mengacu pada berdasarkan pemilihan langsung oleh
bersama Muspida Plus Kota Tebing Tinggi pola pembinaan yang berdasarkan prinsip- masyarakat. Substansinya sangat menghe-
bertekad mempertahankan kondusivitas prinsip pengembangan karier, penyegaran bohkan yaitu Kepling tidak patuh, mengapa
kota Tebing Tinggi serta melaksanakan suasana kerja, pemberdayaan pejabat untuk saat akan memasuki pelaksanaan
3 agenda penting yaitu LKPJ, pengajuan lebih proaktif dalam menyikapi tugas dan pemungutan suara ulang Pilkada Pemko
PAPBD 2010 dan pembahasan RAPBD 2011. beban kerja yang diemban,” katanya. baru terlihat sibuk melakukan penggantian
“Tiga agenda ini menjadi skala prioritas Kepala Lingkungan, tegas Zulfikar, seraya
utama,” ujarnya China Town menambahkan Peraturan walikota pasti akan
Dalam 100 hari kerja ke depan, Program ini merupakan. tindak menuai masalah baru, namun jika DPRD dan
lanjutnya, pihaknya akan mengevaluasi lanjut dari pertemuan di Muara Karang pihak pemerintah sama-sama satu bahasa
pelaksanaan proyek pembangunan pe- Jakarta pada tanggal 23 Oktober 2010 pada tidak ada masalah.
merintah yang sedang berjalan di kota pertemuan tersebut hadir sekitar seratus Melalui pimpinan sidang anggota DPRD
Tebing Tinggi agar jangan sampai ada orang pengusaha Tionghoa, baik yang kini fraksi PDI-P Parlindungan Raja Guk-guk
permasalahan. Juga akan dievaluasi pe- berdomisili di Jakarta, maupun pengusaha kepada pihak pemerintah bertanya berapa
laksanaan daya serap APBD 2010 berjalan, Tionghoa yang melakukan kegiatan usahanya orang jumlah Kepling yang tidak loyal dan
konsolidasi internal, membangun di Tebing Tinggi. Pj Walikota berencana tidak patuh itu, sedangkan di Tebing Tinggi
komunikasi yang intens dengan Muspida menghidupkan kembali China Town di Kota ini ada meliputi sebanyak 180 orang tenaga
, menghidupkan rapat muspida dan Tebing Tinggi. Lokasinya akan difokuskan Kepling, berapa orang sebenarnya yang
dewan, serta menyerap aspirasi secara di Jalan Veteran dan Patriot. China town ini bermasalah, apakah semuanya tidak baik.?
langsung dari masyarakat. nantinya akan menjadi tempat wisata kuliner cetus Raja Guk-Guk.
PEMUNGUTAN
Hafzein-Wan Gunadi 1749 suara.
Kecamatan T.Tinggi Kota, Umar-Irham
3.733 suara, Adi Harianto-Sara Bintang
Saragih 142, Amril Harahap-Irwandy
944, Eddy Syofian-Hafas Fadillah 3530
TEBING TINGGI
Amril Harahap-Irwandy 483, Eddy
Syofian-Hafas Fadillah 5610 dan
Syahril Hafzein-Wan Gunadi 3530
suara.
Hasil sementara pemungutan pasangan lainnya, di lima kecamatan Pemungutan Suara Ulang Pilkada
suara ulang (PSU) Pilkada Kota Tebing yang ada. T.Tinggi, Angka Golput Mencapai 45%.
Tinggi yang dikumpulkan Caraka Badan Dimana Pasangan Umar-Irham Angka golongan putih atau warga
Kesbangpol dan Linmas, Selasa (28/6) berhasil meraih 27.825 suara (44,52), yang tidak menggunakan pilihannya
menunjukkan pasangan No.1 Ir.H.Umar mengungguli Drs.Adi Harianto-dr Sara diperkirakan mencapai 45 persen dari
Zunaidi Hasibuan, MM-H.Irham Taufik, Bintang Saragih 622 suara (1,0), H. total pemilih pada pemungutan suara
SH, MAP unggul mutlak atas empat Amril Harahap-Drs.Irhandy MPd 3.711 ulang Pilkada Kota Tebing Tinggi, Selasa
tugu
13 desember,
TEGAK HINGGA 1.000
TAHUN LAGI
Siapa mengira, ternyata gagasan membangun
tugu 13 Desember 1945 yang kini menjadi
simbol Kota Tebing Tinggi, berasal dari
pemikiran seorang wartawan. Maruto
Poniran, demikian nama sang wartawan,
kemudian menyampaikannnya kepada
seorang perwira Distrik Militer-9 TI 2
bernama Kapten TM Sinulingga. Gagasan
itu mendapat sambutan baik dan keduanya
pun bekerjasama mewujudkan gagasan itu.
Kini Tugu 13 Desember 1945 yang berdiri
anggun di sudut Lapangan Merdeka menjadi
monumen kebanggaan Kota Tebing Tinggi.
SINERGI / Rahmadsyah
K
etika tugu itu masih dalam simbol itu, “Esa Hilang Dua Terbilang,” Gagasan itu diwujudkan dengan
ide, para penggagasnya mengisyaratkan bahwa kota itu membentuk seksi tugu pahlawan dalam
bermimpi, bangunan itu takkan mati, tapi akan terus hidup kepanitiaan itu, ditangani J. Hutabarat.
kelak bisa berusia hingga sepanjang zaman. Pada peringatan Hari Pahlawan Ke
1,000 tahun lagi. Tugu itu, akan Ide pendirian tugu yang aslinya 13 itu, dilakukanlah peletakan batu
menjadi saksi bisu bagi dinamika bernama ‘Tugu Pahlawan 10 November pertama pembangunan tugu dilakukan
kehidupan Kota Tebing Tinggi lintas 1945 dan 13 Desember 1945’ itu Komandan BI.133 Mayor Raja Syahnan
generasi. Menjadi tonggak sejarah berawal pada 31 Oktober 1957 saat sekira pukul 16.00, usai kegiatan
akan tekad generasi terdahulu dalam dilakukan pembentukan panitia peringatan.
mempertahankan kemerdekaan dan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Satu minggu setelah kegiatan
keutuhan Negara Kesatuan Republik 1945. Malam itu, bertempat di pendopo itu, panitia peringatan dibubarkan.
Indonesia. wedana Kewedanaan Padang Bedagai Tapi seksi tugu pahlawan pemuda
Itulah niat awal yang terbetik (sekarang kediaman Camat Tebing tidak dibubarkan. Malah, dalam
dalam pikiran para penggagasnya. Tinggi, Kab Sergai, berada di belakang pertemuan di Balai Umum (sekarang
Nyatanya kini, sketsa tugu dalam Anjungan Sri Mersing), puluhan aktifis Perpustakaan Umum), disepakati
bingkai perisai yang dapit dua ikatan dari organisasi pemuda, aktifis parpol mempermanenkannya dengan
padi dan kapas berlatar belakang dan organisasi perempuan yang membentuk panitia khusus
perbukitan, menjadi simbol kota. diundang menyatakan setuju dengan pembangunan. Dalam pertemuan
Kalimat sakti yang tertulis dibawah gagasan itu. itu, diangkat lima formatur, bertugas
D
ari gambar atau kawasan ini yang dulu dikenal
dengan sebuat kawasan daerah China Town
dan hingga sekarang masih ada tetapi sedikit
beruba hal ini dikarenakan factor usia bangunan Foto : Hasbullah Amie, SE
yang semakin tidak memungkinkan lagi, serta penghuni Rumah Datuk Punggawa Anak Dari Datuk Bandar Kajum era 1864
dikawasan ini yang terlalu banyak merubah penampilan
bangunan, kawasan China Town ini sekarang dikenal perkembangan masyarakat dikota Tebing Tinggi.
jalan bedagai atau Jalan May Jend S. Parman. Menurut cerita Hasbullah Amir, SE didalam foto ini
Gambar diatas adalah gambar bangunan tempat terlihat para cucu-cucu keturunan Datuk Bandar Kajum
peninggalan Raja Kerajaan Padang yakni Datuk Bandar dan Datuk Punggawa sebagai anaknya, gedung ini dahulu
Kajum pada tahun 1864 dan setelah Panglima besar datuk memang salah satu Rumah atau tempat tinggal para raja,
Bandar kajum Wafat rumah tersebut dihuni oleh anaknya Tetapi kini rumah tesebut sudah berubah menjadi gedung
Datuk Punggawa. besar bertingkat, ya …!!! Gedung Bank Rakyat Indonesia
Menurut cerita, dimasa Datuk Punggawa inilah masa ( BRI ) yang terletak dijalan Sutomo depan SMP Negeri 1
– masa kejayaan Kota Tebing Tinggi bisa disebut juga masa Tebing Tinggi.
keemasan pada waktu itu, dengan segala pembangunan dan (Sapta Nugraha Isa)
Benda ini adalah alat untuk memasak nasi yang juga sangat
sering dipergunakan oleh ahli dalam kerajaan, uniknya alat
ini bisa memasak diatas perahu atau sampan sehingga dapat
dibawa kemana saja.
rumah sakit, perkantoran, pemukiman dan terminal, stasiun KA, taman kota , TPA dan sungai,
semua merupakan objek yang harus diperhatikan.
Sikap optimisme meraih peng-hargaan Adipura tahun mendatang, Kakan Lingkungan Hidup
Idam Khalid, SKM, M. Kes mengaku memiliki program strategis. Menurutnya, penyediaan
fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang representative serta gerakan bersih sungai dan
lingkungan bersama masyarakat merupakan wujud nyata program pihak Khalid, “Lokasi lahan
PEMKO BERI BANTUAN yang tepat untuk TPA telah dipersiapkan, kita berharap masyarakat dapat berperan.”harap
Khalid. (redaksi)
KORBAN KEBAKARAN
Walikota Tebing Tinggi, Ir H Umar TEBING TINGGI SIAP MENYONGSONG PEMBANGUNAN
MEGA PROYEK DI KAWASAN HINTERLAND
Zunaidi, MM dan Wakil Walikota H Irham
Taufik SH, MAP menyerahkan bantuan
kepada korban musibah kebakaran 3 (tiga)
unit rumah yang terbakar pada 24 Mei lalu Kota Tebing Tinggi siap menyongsong pembangunan mega proyek seperti, Bandara Kuala
di kawasan Jalan DI Panjaitan Kelurahan Namu, pembangunan jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, kawasan industry Sei Mangkei
Rambung Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Bosar Maligas di Kabupaten Simalungun dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara.
Kota Tebing Tinggi, Senin ( 4/6 ). Kesiapan tersebut telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sampai tahun
Didampingi oleh Kepala Bagian 2025 mendatang.
Humasi pimpinan dan Protokoler Ahdi Demikian ungkapan Walikota Tebing Tinggi Ir.H Umar Zunaidi Hasibuan ,MM pada dialog
Sducipto,SH, Kepala Badan Nasikonal interaktif acara pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Kota (DPK) Apindo (Asosiasi
Pengusaha Indonesia) Kota Tebing Tinggi periode 2012 - 2017, Kamis (7/6) di Gedung Balai
penanggulangan Bencana (BNPB) Wahid
Kartini. Hadir dalam acara tersebut,Wakil Walikota H.Irham Taufuk,SH,MAP, Parlindungan
Sitorus, Kepala Kecamatan Tebing Tinggi
Purba.SH.MH, selaku Ketua DPD Apindo Provinsi Sumut, Ketua SPSI Sumut M.Hasibuan, Ketua
Kota serta beberapa kepala Kelurahan,
Kadin Kota Tebing Tinggi H.M.Daniel Sulthan, Ketua ApindoMedan, Serdang Bedagai, Asahan,
walikota menyerahkan bantuan berupa
serta para pengusaha yang ada di sekitar Kota Tebing Tinggi.
uang sebesar Rp.2.000.000.-/KK dan
Disamping itu kata Walikota, perlu juga disikapi tentang infrasuktur serta fasilitas-fasilitas
langsung diterima oleh Bilman Marbun,
yang ada perlu disikapi sebagai proyeksi kedepan untuk menarik investor. Walaupun batas
Sadar Marbun, dan Robert Manurung.
wilayah pemerintahan kita terbatas, namun dalam memberikan pelayanan public tidak ada
Ketiganya merupakan korban akibat batasnya bagi semua masyarakat, ujar Walikota.
bencana itu. Rancangan perda tata ruang juga telah diajukan kepada pihak Legislatif untuk dapat dijadikan
Dalam sambutannya Walikota Peraturan Daerah (Perda). Kota Tebing Tinggi memiliki peluang besar untuk menyongsong
mengatakan, Pemerintah Kota turut pembangunan mega proyek itu. Diharapkan, masyarakat dan pengusaha khususnya dapat
prihatin atas musibah yang menimpa melihat peluang bisnis secara makro. Salah satu peluang yang sangat memungkinkan adalah
keluarga ini, siapapun tidak menginginkan pembangunan komplek pergudangan, convention hall dll.
kejadian seperti ini. Sebagai makhluk Ditambahkannya dalam menyongsong mega proyek ini, siapkah kita masyarakat Kota
social dan hidup berdampingan sudah Tebin Tinggi, khususnya Apindo, agar bekerja secara terstruktur, jangan terpengaruh kepada
selayaknya kita saling meringankan beban masalah-masalah klasik dan perizinan yang membelenggu. Disamping kesiapan itu, pihak
dari musibah yang kini sedang menimpa pemerintah kota siap memberikan kemudahan kepada Asosiasi Apindo dalam berbagai
keluarga ini. Bantuan merupakan urusan. Apindo siap untuk membela, melindungi dan memberdayakan pelaku usaha yang ada
merupakan stimulant untuk menambah di kota Tebing Tinggi
dan menjemput “asa mulak tondi tu Pengurus APK Apindo periode 2012-2017 yang dilantik terdiri dari Ketua Umum Ir.H.Syafriudi
badanna” Satrio,Wakil Ketua Agustami.SH, Ramli Roosman, Rahmat Purba.SH, H.M.Nurdin, Sekretaris
Salah seorang korban, Br Siburian Amin Wijaya, Wakil Sekretaris Sayed MA.Budi Dharma, Bendahara Jimmy Wijaya, Bidang
selaku perwakilan dari korban musibah Hubungan Industri dan Advokasi Bambang Santoso.SH, Bidang Hubungan Kerjasama Daerah
kebakaran mengucapkan terima kasih dan Pengupahan Jonathan, Bidang Usaha Kecil dan Menengah Khairul Anwar Hutagalung dan
atas kunjungan dan bantuan yang Muhammad Guntur, Bidang Wanita Pengusaha dan Sosial Sinda dan Mery Cris Foria, Bidang
di berikan pihak Pemerintah Kota. Jaminan Sosial H.Ridwan Gazali dan Anthony, Bidang Produktifitas, K3 dan Lingkungan Murli
Menurutnya, bantuan hanya bisa dibalas PurbaS.Phil, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Leolim Dwicahdi, Ir.Sahat.M.Siahaan, dan Bidang
oleh Tuhan Yang maha Esa. (Redaksi ) Organisasi dan Humas Endang Juliati Manullag dan Drs.Zulfan Kurniawan. (redaksi)
KIPRAH
PENDIDIKAN
DI TEBING TINGGI
TELAH ADA
SINERGI / Rahmadsyah
SEJAK
1 JULI 1928
Perguruan Taman Siswa Di Jl. Deblot Sundoro Kelurahan Deblot Sundoro Kecamatan
Padang Hilir. Menurut sejarah pemberian nama jalan tersebut sesuai dengan pengorbanan
yang dilakukan Pimpinan Perguruan taman siswa ke 4 ,Ki Deblot Sundoro yang tewas saat
peristiwa 13 Desember 1945 di Kota Tebing Tinggi.
Jika peradaban manusia kita telusuri, kita akan mengetahui Kecamatan Galang, Tahun 1928 Di Tebing
bahwa pendidikan telah ada sejak manusia diciptakan. Begitu Tinggi dan 1929 di Medan, pembangunan
s ekolah ini jelas mengalami tekanan
juga di Indonesia. Khusus di Tebing Tinggi, peradaban dunia keras dari kolonial Hindia-Belanda. ”jelas
pendidikan menurut sejarah telah menunjukkan kiprahnya Ki Darman,ST ketika di temui SINERGI
sejak tanggal 1 Juli 1928. Dibangunnya sekolah pertama Selasa (27/6).
Menurutnya, gerakan perlawanan
dengan sebutan Perguruan Budi Utomo yang kini dikenal melalui pendidikan terdeteksi oleh
sebagai Perguruan Taman Siswa di Jalan Deblot Sundoro Kota penjajah. Merasa menjadi ancaman,
Tebing Tinggi merupakan wujud kepedulian sosok Raden Mas Hindia-Belanda pun mengeluarkan
sebuah Undang Undang yang
Soewardi Soeryaningrat atau yang biasa di kenal sebagai melarang pembentukan sekolah diluar
Ki Hajar Dewantara untuk mendongkrak dunia pendidikan pemerintahan yang disebut dengan
masa itu. Kebanyakan pembangunan sekolah era sebelum Onderwijs Ordonansie (Undang Undang
Sekolah liar ). Peraturan tersebut
kemerdekaan semata dibangun untuk penanaman rasa merupakan tantangan berat bagi Taman
nasionalisme bangsa indonesia dalam menghadapi masa Siswa, karena fasilitas sekolah yang
penjajahan. bukan milik pemerintah diperintahkan
harus ditutup, fasilitas tersebut sangat
berlawanan dengan tujuan kolonial
Kejamnya tirani bangsa Belanda Hindia-Belanda saat itu.
terhadap negara Ri ketika itu, memberikan Tragedi pahit pun kerap dialami
inspirasi kepada pendiri Organisasi Budi pihak Perguruan, ketika Kolonial mulai
utomo yang berbasis di Daerah Istimewa menjalankan Undang Undang itu dengan
(DIY) Yogyakarta tersebut untuk mengutus melakukan pengelakkan ( Penutupan)
Ki Sudarminto asal kota yang sama dan pengejaran terhadap sekolah yang
untuk menjadi penyelenggara pendidikan ada , tetapi hal itu tidak menyurutkan
pertama Perguruan Taman Siswa. Saat semangat juang para pamong (guru)
itu, pembangunan sekolah sederhana itu HIS (Holland Inlander School) sederajat
bertujuan untuk mendongrak semangat SD /Sekolah Rakyat ) untuk terus
juang masyarakat guna membangun Perguruan Kebangsaan Taman Siswa tempo
belajar walau dalam berbagai kondisi,
karakter cinta terhadap bangsa dan doloe tahun 1928
“ Kita terus belajar, bahkan di bawah
negara agar bersama melakukan gerakan sekolah tersebut berbuah penempatan pepohonan. Dengan murid yang sangat
perlawanan terhadap penjajah untuk posisinya sebagai anggota majlis luhur sedikit, tanahpun kita jadikan sarana
meraih kemerdekaan. Taman Siswa di Yogyakarta, sehingga menulis, yang penting masyarakat dapat
Penetapan seluruh pembangunan kepemimpinan sekolah itu beralih kepada belajar.”papar Darman menceritakan
sebagai wakap merdeka atau zakat Ki Surya Admaja pada tahun 1929. sesuai sejarah Perguruan Taman Siswa
harta , serta pembentukan motto dari Perguruan Taman siswa pun dianggap ketika itu.
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk sebagai Asset penting di Sumatera Utara. Menurut Darman, Tebing
masyarakat telah membangkitkan animo “Saat itu sekolah pergerakan Tinggi merupakan salah satu basis
masyarakat untuk meraih pendidikan. kemerdekaan Perguruan Taman Siswa penggemblengan kader kader nasionalis,
Keberhasilan Ki Sudarminto membangun pertama dibangun pada tahun 1926 di atau kader kader kebangsaan di
Walikota Tebing
Tinggi Ir.H.umar
Zunaidi Hasibuan
bersama Walikota
Tangsel Hj Airin Rachmi
Diany, SH.MH dan
ketua DPRD Tangsel
Bambang P Rahmudi
,Kapolres Tebing Tingi
AKBP Andi Rian Djajadi
SIK Muspida saat
berada di Rumah Dinas
Walikota Rabu(13/6).
Walikota dan Ketua
DPRD kagum dengan
kondisi kota Tebing
Tinggi yang dinilai
sangat nyaman.
Walikota Tebing Tinggi Ir.H.umar Zunaidi Hasibuan dan Wakil Walikota H.Irham Walikota Tebing Tinggi Ir.H.umar Zunaidi Hasibuan ,MM dan bersama
Taufik,SH,MAP bersama Gubernur Sumatera Utara H.Gatot Pujonugroho ,ST ketika Gubernur Sumatera Utara H.Gatot Pujonugroho ,ST saat memberikan
menerima pakaian adat Simalungun dalam acara Pelantikan Partuha Mujana bantuan kepada masyarakat pada acara Isra Mikraj Nabi besar Muhammad
Simalungun Sabtu(16/6) Tanah Lapang Merdeka Tebing Tinggi. SAW, Rabu (20/6) Tanah Lapang Merdeka Tebing Tinggi
Wakil Walikota
Walikota Tebing Tinggi
Tebing Tinggi Ir.H.umar Zunaidi
Ir.H.umar Zunaidi Hasibuan ,MM
Hasibuan dan bersama
bersaH.irham anak sekolah
Taufik,SH,MAP PAUD dalam
Ketika acara temu pisah
memberikan PAUD se-kota
selamat kepada Tebing Tinggi,
pengurus Ikatan Sabtu (21/6) di
Persaudaraan Haji Tanah Lapang
Indonesia (IPHI) Merdeka Tebing
Selasa (15/6) di Tinggi
Gedung sawiyah.
Plt Sekretaris
Daerah (Sekda)
H.Johan Samose
Harahap,SH,MSP ketika
membacakan pidato
walikota Tebing Tinggi
Ir.H.Umar Zunaidi
Hasibuan,MM ketika
menghadiri pembukaan
turnamen futsal piala
walikota dan Kapolres
Jum,at(22/6) di Gedung
Olah Raga Marah Halim.
Walikota Tebing Tinggi Ir.H.umar Zunaidi Hasibuan ,MM dan Wakil Walikota
H.Irham Taufik,SH,MAP dan narasumber Ir Jaya Arjuna,Msc beserta Muspida
saat rapat evaluasi adipura Selasa(19/6) . Kedepan Tebing Tinggi diharapkan
mampu meraih piala adipura dan penghargaan lainnya seperti, Kalpataru, dan
penghargaan adiwiyata.
E
splanade (lapangan Merdeka) dan menjauh. Misalnya, istana sultan sebagai pusat lintas.
taman bunga yang kini jadi pertapakan administrasi pemerintahan dengan kediaman Namun, setelah 95 tahun perjalanan
RSU Herna, diawal berdirinya Gementee resmi saling bedekatan. Namun, lapangan, dinamika Kota Tebing Tinggi, yang terjadi
Tebing Tinggi (1917) merupakan areal masjid dan pemukiman warga tidak tertata justru pembangunan tata kota mengarah
terbuka hijau yang sangat strategis dan penting dan berada jauh dari pusat pemerintahan. pada pola kota tak terstruktur (urban sprawl),
dalam struktur tata ruang pemukiman kala itu. Jika Gementee Tebing Tinggi tata ruangnya sebagaimana nasib yang dialami umumnya
Esplanade, oleh Kolonial Belanda dijadikan terpusat, maka Kesultanan Padang tata kota-kota besar di Indonesia. Kota tak
sebagai titik nol kota atau tonggak pengukuran ruang pemukimannya berserak. Bisa jadi terstruktur itu, ditandai oleh sejumlah indikator
jarak antara Tebing Tinggi dengan kota-kota hal itu, karena berbagai faktor yang melatar yang lebih besar fenomena negatifnya
lain. Akan halnya taman bunga merupakan belakanginya. ketimbang sisi positif. Indikator itu bisa diukur
taman kota yang persis berada di jantung kota Perspektif planologi, menilai struktur tata dari, penggunaan lahan, lingkungan hidup,
dan menjadi halaman depan gedung pusat kota di Gementee Tebing Tinggi, kala itu, lebih sosial dan transportasi ekonomi.
pemerintahan kala itu. humanis dalam artian ramah lingkungan, hemat Dari karekteristiknya, urban sprawl
Di dua ruang terbuka hijau itulah, warga energi, pengembangan sumber daya manusia mengutamakan tata guna lahan untuk
kota mengeskpresikan kesehariannya dalam dan memberi manfaat ekonomi, ketimbang pemukiman dengan sarana umum yang
membuangun interaksi sosial antar sesama. struktur tata ruang di Kesultanan Padang yang tersebar, kepadatan bangunan rendah, interaksi
Khususnya, di hari-hari tertentu yang dijadikan keduanya secara administratif dipisahkan oleh tetangga terpisah dan ketergantungan pada
budaya masyaraka kota, yakni Rabu malam sungai Bahilang. kenderaan pribadi serta pergerakan kegiatan
(malam Kamis) dan Sabtu malam (malam Kota humanis atau kota berkelanjutan, sosial ekonomi menuju urban. Sedangkan
Minggu). Pada dua hari itulah, kalangan muda perencanaannya mengutamakan pening- fenomena negatif yang diidap urban sprawl,
mudi saling bertemu pandang, pacaran dan katan kualitas lingkungan hidup, efisiensi adalah besarnya kehilangan lahan produktif
akhirnya menikah. Atau kalangan dewasa penggunaan energi, pengembangan sumber akibat alih fungsi, biaya pembangunan
yang bercengkerama di deretan rumah toko di daya manusia, dan memberi manfaat infrastruktur lebih tinggi. Selanjutnya intensitas
sekitar taman bunga, membicarakan berbagai ekonomi (Shirly Wunas, 2010). guna lahan lebih rendah serta terjadinya
persoalan. Dalam struktur kota humanis itu, berbagai inefisiensi prasarana. Terancamnya kesehatan
Di antara kedua areal terbuka hijau itulah, aspek mendapat perhatian seimbang, mulai warga akibat polusi serta akses kegiatan sosial
berdiri sejumlah bangunan pemerintahan, konsep hemat energi, ekologis, transportasi yang lebih panjang. Demikian pula terjadinya
mulai dari pengadilan, kantor polisi/TNI/PM, humanis, ramah lingkungan dan layak huni. Aspek fenomena kemacetan yang susah diurai,
gereja, kantor pos, bank, balai umum serta ruang kota tidak hanya berhubungan dengan biaya transportasi yang meningkat dan waktu
perumahan pejabat kota. Kala itu, areal inti ruang terbuka hijau atau lingkungan hidup, tetapi perjalanan yang panjang.
kota seluas sekira 100 Ha, menjadi pusat merupakan rencana fisik dan ekologis kota Tak cuma itu, alih fungsi lahan produktif
urban, dengan perumahan penduduk mengitari yang sesuai dengan kebutuhan sosial, ekonomi terus terjadi. Misalnya areal persawahan yang
areal governement itu. dan budaya dari masyarakat yang tinggal di terus menerus berkurang, karena digunakan
Terdapat empat kampung yang menjadi kota itu. Selain mempertimbangkan kebutuhan untuk tapak perumahan. Diperkirakan, dalam
basis pemukiman warga di Gementee Tebing pengembangan politik, Iptek, mewujudkan satu tahun sekira 10 Ha lahan pertanian
Tinggi, yakni Kampung Tebing Tinggi Lama yang keberlanjutan ekologis, penggunaan SDA dan hilang. Jika kondisi itu terusberlanjut tanpa
diperuntukkan bagi warga pribumi yang bekerja peningkatan kualitas lingkungan hidup. ada pencegahan, dalam tempo 10 tahun, kota
pada pemerintah kolonial, Kampung Rambung Beberapa komponen utama untuk ini takkan lagi memiliki areal persawahan.
sebagai pusat pemerintahan dan pemukiman mencapai kota humanis, adalah perencanaan Pola pembangunan rumah juga tanpa
orang Asing, khususnya Belanda, Kampung ruang kota dan wilayah secara terpadu, mempertimbangkan penghematan terhadap
Badak Bejuang dan Pasar Baru sebagai pusat khususnya antara perencanaan guna lahan energi. Model perumahan ruko bersusun
perdagangan didominasi etnis Tionghoa. dan transportasi, perencanaan pemukiman yang melebar secara horizontal dan vertical,
Struktur bangunan pemerintahan maupun dan transportasi, perencanaan ruang kota yang merupakan sumber utama boros energi.
pemukiman dikelola secara apik mengikuti hijau, dan penyediaan infrastruktur kota yang Sementara dinas terkait tidak memiliki
penataan kota-kota di Holland. Bangunan peduli terhadap perempuan, anak-anak, orang konsep segera,soal model rumah yang ramah
perkantoran misalnya, dibangun dengan lanjut usia (lansia) dan penyandang cacat. lingkungan dan hemat energi. Belum lagi,
konsep Eropa, berupa kuda-kuda atap rumah Selan itu, kota harus dapat menjamin dihitung betapa areal jalanan kota, merupakan
berbentuk pyramid, sedangkan badan rumah pemenuhan terhadap hak-hak perempuan dan arena mematikan dan sangar, karena tak
terdiri atas pintu dan jendela-jendela yang besar laki-laki berdasarkan kesetaraan, adil dan tanpa terpenuhinya hak-hak publik. Misalnya, jalan
dengan halaman luas. Sedangkan bangunan diskriminasi. Kota seharusnya menyediakan pedestrian yang dirampok semena-mena
di areal perdagangan terdiri atas rumah toko prasarana pergerakan (transportasi humanis) oleh pedagang K5 atau arena bermain yang
yang bangunan verticalnya dibatasi hanya dua yang mempertimbangkan faktor keselamatan, terkesan kumuh karen kurang perawatan.
lantai, dengan peruntukan lantai I untuk usaha keamanan, kenyamanan, kemudahan akse- Konsep kota humanis yang ramah
dan lantai II tempat keluarga. Sedangkan jalan- sibilitas bagi seluruh pengguna jalan. lingkungan, hemat energi dan memberikan
jalan di dalam kota ditata secara apik dengan Sistem transportasi kota humanis harus akses ekonomi yang baik bagi warganya,
areal pedestrian (pejalan kaki) yang menyatu integral dengan visi kota dan ramah terhadap sejatinya belum ditemukan dalam proses
dengan halaman rumah. semua pengguna jalan, baik pengguna motor perkembangan 95 tahun kota Tebing Tinggi.
Di seberang sungai Bahilang, pusat maupun non-motor. Emisi carbon kenderaan Sementara para pengambil kebijakan, hanya
Kesultanan Padang di Kampung Bandar Sakti, bermotor dapat diminimalisir. Demikian pula melihat persoalan kota secara parsial ditengah
posisi arealnya justru berserak. Jarak antara perencanaan masa berlaku motor, guna proses dehumanisasi kota yang kian kompleks.
satu bangunan utama dengan lainnya saling mengantisipasi problema kemacetan lalu Memanglah.(***)
N
egara jiran Malaysia kembali membuat kemenangan merebut pulau Sipadan dan Ligitan Indonedsia.. Setiap wisatawan yang berkunjung ke
geger rakyat Indonesia terutama masyarakat tanpa peperangan fisik, tahun lalu kembali mereka Sumatera Utara pasti mendapat tontonan tari tor
Sumatera Utara. Adalah Menteri Komunikasi melakukan manuver ingin merebut pulau Ambalat tor, karena dipargelarkan pada saat-saat upacara
dan Kebudayaan mereka Datuk Rais disekitar pulau Sulawesi yang sangat kaya dengan ketika menyambut tamu kehormatan dan upacara
Yatim yang mengeluarkan statement mengklaim sumber mineral seperti minyak dan gas bumi. adat lainnya.
tari tor-tor dan gordang sembilan sebagai warisan Kapal-kapal perang mereka secara sengaja menuju Bagitu juga dalam memperkenalkan budaya
budaya mereka. Bahkan dengan tegas ia akan dan berpatroli diperairan Ambalat, bahkan sudah Indonesia ke Mancanegara sekaligus menarik
mempromosikan tor-tor dan gordang sembilan jauh memasuki wilayah perairan yang menjadi kunjungan wisata, tari tor tor sudah sangat
dalam setiap event pariwisata dan momentum kedaulatan bangsa Indonesia. Ironisnya walaupun sering dipagelarkan dalam lawatan ke pelosok
acara kenegaraan sekaligus akan mendaftarkannya berkali-kali kapal perangnya melanggar perairan mancanegara terutama di Malaysia.
ke Unesco sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, dan diusir kapal patroli Indonesia dengan Harus diakui pula negara Indonesia memang
Malaysia. Menurut Rais Yatim adalah hak setiap cara menggiring kapal perang mereka dari zona kaya baik potensi alam dan juga keaneka ragaman
negara untuk mempromosikan budaya yang tumbuh eksklusif Indonesia, tidak menyurutkan langkah budaya dari Sabang sampai Merauke, dari Mingis
berkembang di negaranya untuk didaftarkan ke mereka mengincar pulau Ambalat. Meskipun sampai pulau Rote. Saking kayanya, sudah tentu
Unesco. Asumsi ini didasarkannya pada Konvensi sengketa Ambalat sempat menegangkan hubungan ada orang yang ingin mengambil kekayaan itu dari
Genewa. Promosi pariwisata mengangkat tor-tor dan kedua Negara, namun melalui pembicaraan intensif pemiliknya, karena kita alpa memelihara serta
gordang sembilan ini ini disamping terdapat pada yang dilakukan Menteri Pertahanan RI dengan melestarikannya. Bisa dikatakan, ilustrasi itulah
website yang dapat diakses di internet, juga disiarkan Menteri Pertahanan Malaysia untuk sementara yang menimpa negara Indonesia.
dengan gencar melalui stasiun televisi yang dimiliki ketegangan sudah mereda, walaupun masih belum Selamatkan
negara itu. Klaim terhadap budaya milik Indonesia ini tuntas penyeleswaiannya. Adalah wajar jika klaim Malaysia terhadap
bukanlah untuk pertama kali mereka lakukan, akan Fenomena klaim budaya termasuk wilayah tor tor dan gordang sembilan itu mendapar reaksi
tetapi sudah berulangkali dengan sengaja diperbuat kedaulatan yang dilakukan Malaysia patut menjadi kemarahan besar dari rakyat Indonesia terutama
Malaysia. Menurut catatan klaim terhadap budaya perhatian dan penanganan serius pemerintah dan bagi etnis Batak Tapanuli Sumatera Utara.
Indonesia dimulai pada tahun 2007 dalam rangka seluruh komponen bangsa, karena sudah satu Kemarahan yang dicerminkan dengan unjuk rasa
mempromosikan pariwisata yang gencar dilakukan dasawarsa Malaysia menganggap remeh terhadap dan protes di ketudataan dan konsulat Jenderal
untuk meningkatkan arus wisatawan kenegaranya negara serumpunnya Indonesia. Pada Orde Baru tidaklah menyelesaikan masalah. Akan tetapi
melalui slogan Visit Malaysia Year 2007 Lagu rasa klaim mengklaim ini tidak pernah terjadi, karena klaim terhadap tari tor-tor dan gordang sembilan
sayange dijadikan sebagai nyanyian memperkenalkan Indonesia dibawah pemerintahan Soeharto yang serta budaya nasional lainnya yang dilakukan
negaranya baik untuk konsumsi masyarakat domestik berkuasa 32 tahun lamanya cukup kuat. Persatuan Malaysia harus segera diselesaikan secara
maupun manca negara. Kendatipun judul lagu diubah dan Kesatuan Bangsa solid. Demikian pula Angkatan tuntas. Penyelesaiannya sangat penting karena
menjadi “Rasa Sayang“ yang dinyanyikan bergantian Bersenjata Republik Indonesia cukup disegani menyangkut identitas dan jati diri bangsa. Budaya
mulai etnik melayu, China dan India, namun lirik dan terutama di kawasan ASEAN. Keseganan Malaysia nasional merupakan identitas suatu bangsa dan
iramanya tetap merujuk kepada lagu rasa sayange bertambah karena Indonesia mendominasi termasuk bagian dari kedaulatan negara kesatuan
yang kita ketahui sejak dahulu kala lagu itu berasal percaturan di perhimpunan Bangsa Asia Tenggara. Republik Indonesia. Pemerintah Indonesia harus
dan berurat akar dari Maluku Indonesia. Tidak pernah terjadi klaim ataupun masalah krusial tegas menyelesaikan masalah klaim terhadap
Selanjutnya pada tahun 2008 kembali kita termasuk perebutan wilayah antar kedua negara. budaya nasional kita, sehingga tidak berulangkali
dikejutkan dengan klaim batik dan keris sebagai bagian Akan tetapi keseganan Malaysia sudah berlalu dilakukan Malaysia. Selama ini terkesan Indonesia
dari budaya warisan Malaysia. Kendatipun klaim lagu sejalan dengan perubahan politik di negeri ini. “lembek” menyikapi klaim budaya nasional yang
rasa sayange dan batik mendapat reaksi keras dari Kini Malaysia menunjukkan taringnya dilakukan oleh Malaysia. Sewaktu maraknya
rakyat Indonesia berupa unjuk rasa di kedutaan dan terhadap Indonesia. Mereka menganggap remeh reaksi rankyat Indonesia terhadap klaim lagu rasa
konsul mereka yang ada di negeri ini bahkan terjadi dan rendah bangsa yang pluralis ini, karena mereka sayange , pemerintah kita /Menteri Pariwisata
pembakaran terhadap bendera kebangsaan Malaysia, menganggap negaranya cukup maju terutama Seni dan Budaya langsung datang menemui
tidak menyurutkan langkah mereka untuk mengklaim di bidang perekonomian. Banyak peristiwa yang pejabat berkompeten ke Kuala Lumpur memprotes
budaya Indonesia itu. Pada tahun yang sama Malaysia menyakitkan hati dilakukan mereka, seperti keras klaim Malaysia. Kendatipun mereka tidak
juga mengklaim lagu indang bariang (asal Sumatera perlakuan terhadap tenaga kerja Indonesia yang lagi menyiarkan lagu rasa sayange pada promosi
Barat), bunga raflesia, bintang kejora, musik angklung mengadu nasib disana, terlebih-lebih bagi TKI pariwisatanya, mereka tidak minta maaf atas
(Sunda Jawa Barat) dan Reog Ponorogo (Jawa Timur) illegal (pendatang haram) yang masuk kewilayah kejadian itu, seakan merasa tidak bersalah.
sebagai aset budayanya. Khusus reog ponorogo kedaulatannya. Mereka diperlakukan semena- Oleh karena itu budaya sebagai aset bangsa
mereka ganti namanya menjadi Tari Barongan. mena tanpa menghormati yang namanya saudara yang diklaim Malaysia harus diselamatkan,
Makanan khas Padang Sumatera Barat Rendang serumpun. Ada majikan yang tidak membayar gaji dipertahankan serta diolestarikan, karena
Padang diakui pula merupakan makanan berasal dari kepada TKI berbulan-bulan bahkan tahunan. menyangkut jati diri dan kedaulatan NKRI. Apapun
sana. Namun klaim terhadap batik dan keris selesai Ada pula disiksa dengan menyulut puntung motif di balik peristiwa itu harus diusut tuntas,
dan tuntas setelah Unesco menetapkan batik dan rokok, memukul sampai babak belur bahkan sehingga diperoleh titik penyelesaian. Jika ada
keris merupakan bagian warisan budaya negara melakukan siksaan dengan menyiramkan air panas unsur kesengajaan, pemerintah Malaysia harus
Indonesia. Timbul pertanyaan mengapa Malaysia mendidih ke sekujur tubuh tenaga kerja Indonesia baik minta maaf secara formal kepada pemerintah/
begitu nekat m elakukan klaim terhadap budaya milik yang melakukan kesalahan ataupun tidak. Selain itu bangsa Indonesia. Jika menyangkut area bisnis
Indonesia ? mereka tanpa ampun menjatuhkan hukuman gantung harus diselesaikan dengan cara ganti rugi dengan
Remeh tanpa mengindahkan permohonan keringanan merujuk kepada hak intelektual. Jalur diplomasi juga
Tidak dapat dipungkiri sejak terjadinya dari keluarga terpidana maupun dari pemerintah merupakan suatu keniscayaan, duduk bersama di
reformasi yang melanda negeri ini tahun 1998 hingga Indonesia seperti dialami pendatang asal Tanjung bawah semangat saudara serumpun dan panji-panji
kini, Malaysia bersikap “berani“ terhadap Indonesia. Balai, Sumatera Utara yang kedapatan menjual belikan ASEAN dengan mengikut sertakan pakar budaya
Tidak ada rasa takut sedikitpun, menyegani maupun dadah (narkoba). Yang lebih menyakitkan lagi mereka untuk mencapai kesepakatan antara kedua negara.
menghormati negara besar yang berpenduduk menyebut bangsa Indonesia sebagai “Indon”, predikat Selain itu pemerintah dan pemerintah daerah serta
250 juta ini. Fenomena tidak menyegani dapat yang merendahkan harkat dan martabat manusia. segenap komponen bangsa harus melakukan
dilihat beberapa kebijakan dan tindakan mereka Banyak lagi kebijakan dan tindakan yang dilakukan inventarisasi aneka ragam budaya sebagai
melecehkan bahkan merendahkan harkat dan mereka terhadap bangsa ini, termasuk peristiwa khazanah bangsa sekaligus mendaftarkannya ke
martabat kedaulatan negara kesatuan republik klaim terhadap bangsa ini, termasuk peristiwa klaim Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan
Indonesia. Lihat saja kenyataan pahit yang ditelan terhadap tari tor tor dan gordang sembilan yang hak intelektual. Proses ini dilakukan agar kita
Indonesia, ketika mereka berhasil merebut pulau nyata-nyata tarian itu berasal dari daerah tapanuli benar-nenar punya dasar hukum yang kuat untuk
sipadan dan ligitan melalui jalur hukum. Mahkamah Sumatera Utara Indonesia. mempertahankannya jika ada negara lain yang
internasional yang berpusat di Den Haag Belanda Dari busana/pakaian, alat musik dan mengklaim dan mencaplok secara sepihak warisan
memutuskan kedua pulau strategis itu secara sah gerakannya, seluruh dunia pun sudah tahu bahwa budaya negeri ini.-
menjadi bagian dari negara Malaysia. tari sakral budaaya itu merupakan warisan leluhur Penulis adalah : Dosen Sekolah Tinggi
Mendapat angin dari keberhasilan dan budaya Tapanuli/Batak Provinsi Sumatera Utara Agama Islam Al Hikmah Kota Tebing Tinggi.
KERAJAAN PADANG
Sebuah buku mengenai Kota Tebing Tinggi diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Cabang Partuha
Maujana Simalungun (DPC PMS) Kota Tebing Tinggi berjudul Orang Simalungun Pendiri
Tebing Tinggi. Buku yang dieditori Juandaha Raya P. Dasuha ini, mencoba mengurai asal-usul
berdirinya Kerajaan Padang. Buku ini tidak memuat polemik tentang bagaimana sejarah
berdirinya Kerajaan Padang sebagai benih yang melahirkan Kota Tebing Tinggi. Sebagaimana
judulnya, dari berbagai penulis dipaparkan bahwa orang-orang Simalungun adalah pendiri
Kota Tebing Tinggi.
Dalam pengantar editor buku sewaktu pulang dari berburu ia hanya pandang literatur asing. Mengutip Nota
tersebut, Juandaha Raya P. Dasuha membawa buluh (bambu) betung. Meski Over de Laandsgrooten van Deli, Sinar
pada bagian penutup ia menulis: tidak mendapatkan pelanduk, istrinya menceritakan di Kampung Tongkah
“Kerajaan Padang yang jelas adalah tetap suka sama buluh betung itu. (Nagaraja) memerintah seseorang Raja
keturunan langsung dari Raja Raya Sehingga pada malam harinya ia pun Saragih Dasalak bersama temannya
Saragih Garingging dan seiring dengan melahirkan seorang anak laki-laki. Yang Peresah merebut tahta Kerajaan Nagur.
perjalanan sejarahnya disebutkan mengejutkan saat itu juga beluh tersebut Raja Dasalah pada 1630 masuk Islam
Saragih Garingging Dasalak lambat laun pecah dan mengeluarkan anak laki-laki. dengan mengganti nama menjadi Raja
menjadi kerajaan Melayu. Tetapi fakta Anak dari buluh diberi nama Umar Umar Baginda Saleh. Dari Kerajaan
sejarah tidak terbantahkan, bahwa Baginda Saleh dan anaknya sendiri Tongkah inilah Umar Baginda Saleh
dulunya Tebing Tinggi dalam wilayah bernama Raja Batuah Pinangsori. mendirikan Kerajaan Padang.
Kerajaan Padang adalah didirikan orang Setelah besar Baginda Umar Saleh Kemudian dari buku Mission to
Simalungun, keturunan bangsawan dari merantau ke hilir karena ingin melihat The East Coast of Sumatera (1923)
Kerajaan Raya Simalungun”. laut. Bersama kawan-kawannya Umar karya John Anderson, Sinar mengutip
Pengantar ini jelas mempertegas sampai di Bajenis dan membuat kunjungan dagang Anderson sebagai
keberadaan Kerajaan Padang sebagai perkampungan di sini. Sehingga utusan Gubernur Inggris di Penang di
cikal-bakal Kota Tebing Tinggi dibentuk berkembang menjadi Kerajaan Padang. kuala Sungai Padang. Di kuala Sungai
dan didirikan oleh orang-orang Seorang keturunan Raja Padang, Padang kepada daerahnya bernama
Simalungun. Yang menarik pada bagian Ibnu Hibban Saragih menulis, Bandar Alam yang memerintah pada
tulisannya Juandaha mempersepsi sesungguhnya raja ketujuh Kerajaan usia 19 tahun. Kampung penting
bahwa homeland (tempat tinggal) Padang yangberpusat di Bandar di kuala ini adalah Bandar Khalifah
orang-orang Simalungun tidak hanya Khalifah, yaitu Raja Pangeran (Raja dengan jumlah penduduk 500 orang.
di Kabupaten Simalungun dan Kota tebing Pangeran) merupakan pendiri Dalam Geschiedienis van Sumatera
Pematang Siantar saja. Tetapi juga di Kota Tebing Tinggi. Pada masa Oostkust (1918) tulisan WH Schadee,
Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Serdang pemerintahannya, kira-kira 1806-1823, menulis bahwa Kerajaan Padang
Hulu, Batubara dan sebagian Tanah Karo. perairan sungai Padang sangat maju menjadi rebutan Kerajaan Serdang
Pada tulisan lain dalam buku ini pesat. Muara sungai Padang dan sungai dan Deli.
sejarawan lokal Putrapraja yang bernama Bahilang menjadi tempat pengumpulan Tulisan ini tidak bermaksud
asli Muhammad Ridwan, membuat barang-barang dagangan. Muara ini membedah isi buku. Tulisan ini tidak
sebuah teori unik yang bermula dari sangat tinggi tempatnya, sehingga lain hanya sekedar memaparkan
sebuah legenda. Dalam pandangannya, oleh Raja Tebing Pangeran pangkalan bagaimana sejarah keberadaan
Kerajaan Padang menetas dari sebuah tempat pengumpulan barang ini Kerajaan Padang sebagai peletak dasar
legenda. Seorang Raja Raya bernama dinamakan ‘Tebing Tinggi’. Kota Tebing Tinggi yang telah diplot
Raja Gukguk melakukan perburuan Sementara sejarawan dari USU oleh buku ini. Intinya, bahwa buku ini
pelanduk di tengah hutan. Istrinya yang Tengku Luckman Sinar mencatat mempertegas pendiri Kerajaan Padang
lagi hamil mengidakan pelanduk. Namun sejarah Kerajaan Padang dari sudut adalah orang Simalungun.***
Makam
Kerajaan
Padang yang
kini masih
terawat di
Kelurahan
Bandar Utama
Kecamatan
Tebing Tinggi
Kota