Anda di halaman 1dari 9

 Arnold Joseph Toynbee adalah sejarawan

terkemuka asal Inggris. Toynbee lahir pada


14 April 1889 dan meninggal pada 22
Oktober 1975. Ia terkenal karena
pandangannya bahwa masa lampau lebih
sebagai rangkaian peradaban daripada
entitas politik. Ia juga terkenal melalui
bukunya yang berjudul A Study of History,
berisi tentang penyelidikan secara sejarah
tentang asal-usul, perkembangan dan
kehancuran peradaban besar.
 Keluarga Toynbee berasal dari Lincolnshire,
tempat milik kakek buyutnya, George Toynbee
yang adalah seorang petani makmur. Harry Valpy
adalah ayah Arnold Joseph Toynbee. Dia
menamatkan studinya di Winchester College dan
Baliol College di Oxford, Inggris kemudian pada
British Archaeological School di Athena, Yunani.
 Dalam hal kehidupan pribadi, ia menikah dengan
Rosalind Murray, putri dari Gilbert Murray dan
dikaruniai tiga orang putera. Namun mereka
bercerai, dan kemudian Toynbee menikah
dengan Veronica M. Boulter pada tahun 1946.
Toynbee meninggal pada 22 Oktober 1975 di
New York.
 Toynbee termasuk seorang filsuf sejarah spekulatif.
Seperti filsuf-filsuf sejarah umumnya, ia pun ingin
mencari dan menemukan struktur intern yang
melatarbelakangi arus peristiwa sejarah.
 Toynbee menyelidiki sejarah dengan cara mengamati
sejarah dari lingkup-lingkup kebudayaan/peradaban
(masyarakat) tertentu karena menurut dia,
kebudayaan merupakan unit studi sejarah.
 Menurut Toynbee, unit studi sejarah tidak hanya
membahas suatu negara atau periode tetapi seluruh
masyarakat. Sehingga kebudayaan harus dipandang
sebagai suatu keseluruhan. Itu berarti ia bertolak dari
asumsi tentang sejarah sebagai konstruk atau sistem.
Kebudayaan (civilization) yang disebut oleh
Toynbee ialah wujud kehidupan suatu
golongan seluruhnya. Menurut Toynbee gerak
sejarah berjalan menurut tingkatan-tingkatan
seperti berikut
1. Genesis of civilizations
2. Growth of civilizations
3. Decline of civilizations
 Toynbee dalam pembuktian historis dan
penerimaannya yang sungguh-sungguh atas
pengkajian berbagai kebudayaan selalu
berusaha memakai metode eksperimental
yang didasarkan pada pengamatan guna
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
tumbuh dan runtuhnya kebudayaan.
 Selanjutnya, Tonybee juga sependapat
dengan Spengler bahwa tidak adanya
pengaruh ras dalam bangunan kebudayaan.
Oleh karena itu, ia menolak teori yang
memandang unggul ras yang berkulit putih,
berambut pirang, bermata biru, dan
berkepala panjang seperti yang mereka sebut
dengan ras Nordik dan yang oleh Nietzsche
disebut dengan manusia buas berambut
pirang.
 Apabila Toynbee menolak ide ras dalam
pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
dan sejarah manusia, ia juga menolak ide
lingkungan geografis dan dampaknya atas
pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan
dan sejarah manusia. Sebab bukti-bukti yang
ada tidak menunjukkan terdapatnya
hubungan antara lingkungan geografis dan
kebudayaan yang timbul di dalamnya.
 .Bagaimanapun juga, Toynbee telah
mengemukakan suatu konsepsi filosofis
dalam kajian-kajian kebudayaan yang
didasarkan pada suatu teori sejarah yang
ditopang dengan berbagai argumentasi dan
bukti yang kuat. Meskipun konsepsinya itu
mendapat banyak kritikan, namun
konsepsinya ini jelas dijadikan sebagai acuan
oleh banyak peneliti

Anda mungkin juga menyukai