Anda di halaman 1dari 6

KEDUDUKAN DAN MANFAAT FILOLOGI

A. Pengertian Filologi
Secara etimologi, filologi berasal dari bahasa Yunani philologia yang berupa gabungan kata
dari philos yang berarti “teman” dan logos yang berarti “ilmu” (Baried, 1994: 2). Philologia itu
sendiri berarti senang akan perdebatan, belajar, dan sastra (Webster, 1981: 1698). Secara
terminologi, kata filologi mulai dipakai pada abad 3 SM oleh sekelompok ahli dari Iskandariyah,
yaitu untuk menyebut keahlian yang diperlukan untuk mengkaji peninggalan tulisan-tulisan kuno
yang berasal dari kurun waktu beratus-ratus tahun sebelumnya. Ahli dari Iskandariyah yang
pertama kali melontarkan istilah filologi bernama Eratosthenes (Baried, 1994: 2).
Filologi merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik, sejarah, dan kebudayaan (Chaer, 2007:
16). Kata filologi itu sendiri masuk ke dalam bahasa Indonesia sebagai kata serapan dari bahasa
Inggris philology yang berdasarkan pada kamus Webster (1698) memiliki 3 arti:
1. Kajian sastra yang biasanya mencakup tata bahasa, kritik, sejarah sastra, bahasa sastra, metode
menulis, dan beberapa bidang lain yang berkaitan dengan sastra atau dengan bahasa yang
digunakan dalam karya sastra. Secara singkat terkadang diartikan juga sebagai pengetahuan akan
sastra dan karya-karya klasik.
2. Dalam bidang linguistik, diartikan sebagai:
a) Linguistik historis dan komparatif,
b) Kajian atas bahasa manusia terutama dalam posisinya sebagai sarana sastra dan sebagai ranah
kajian yang memperjelas sejarah sebuah kebudayaan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa filologi merupakan disiplin ilmu
yang mengkaji tentang kebudayaan masa lampau suatu bangsa berdasarkan bahasa dan sastranya.

B. Kedudukan Filologi Diantara Ilmu-Ilmu Lain


Filologi memandang ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantuya, sebaliknya, ilmu-ilmu lain
menganggap filologi sebagai ilmu bantunya. Maka dari sinilah akan tampak adanya hubungan
timbal balik dan saling membutuhkan antara filologi dengan ilmu-ilmu lainnya. Mengingat objek
kajian filologi adalah bahasa, filologi memerlukan ilmu Bantu yang erat hubungannya dengan
bahasa, masyarakat dan budaya yang melahirkan naskah tersebut. Ilmu yang membutuhkan
filologi dan Ilmu yang dibutuhkan filologi antara lain :
1. Linguistik. Cabang linguistik yang dapat membantu filologi antara lain :
a) Etimologi, ilmu yang mempelajari asal-usul dan sejarah kata.
b) Fonologi, mempelajari bunyi bahasa
c) Morfologi mempelajari pembentukan kata
d) semantik mengkaji tentang makna kata.-
e) Sosiolinguistik, mempelajari hubungan dan pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku
masyarakat untuk membantu pengungkapan keadaan sosial budayanya yang terkandung dalam
naskah.-
f) Stalistika, menyelidiki bahasa sastra, khususnya gaya bahasa, dalam pencarian teks asli dan
dalam penentuan usia teks.
Ahli linguistik mempercayakan pembacaan teks-teks lama kepada para ahli filologi dan ahli
epigram. Ahli linguistic menggali dan menganalisis seluk-beluk bahasa tulis yang umumnya
berbeda dengan bahsa sehari-hari.
2. Pengetahuan bahasa yang mempengaruhi bahasa teks. misalnya Bahasa Sansekerta, digunakan
untuk pengkajian naskah-naskah Jawa, khususnya Jawa Kuna.- Bahasa Arab, diperlukan untuk
pengkajian naskah-naskah yang terkena pengaruh Islam, khususnya yang berisi ajaraan Islam
dan tasawuf atau suluk.- Bahasa Daerah Nusantara, diperlukan untuk penggarapan naskah
Nusantara yang erat kaitannya dengan bahasa naskah.
3. Ilmu Sastra. Ilmu sastra telah dipelajari sejak zaman Aristoteles, Buku Poetika, hasil karya sastra
Aristoteles yang sangat terkenal adalah tentang teori sastra yang paling awal (Sutrisno, 1981 :
6). Berdasarkan cara menerangkan dan menilai karya sastra, Abrams membedakan tipe-tipe
pendekatan menjadi empat, pendekatan mimetik, pendekatan pragmatik, pendekatan ekspresif,
pendekatan objektif. Bantuan filologi kepada ilmu sastra berupa penyuntingan naskah lama dan
hasil pembahasan teks yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun sejarah sastra ataupun
teori sastra.Hasil kajian terhadap teks-teks sastra lama akan sangat berguna untuk penyusunan
teori-teori ilmu sastra yang betul-betul bersifat umum.
4. Pengetahuan agama Hindu, Budha dan Islam Diperlukan sebagai bekal penanganan sebagian
besar naskah-naskah Nusantara, terutama naskah yang berisi keagamaan yang biasa disebut
sastra kitab. Suntingan naskah, terutama naskah yang mengandung teks keagamaan / sastra
kitab, hasil kandungannya menjadi bahan perkembangan penulisan yang berguna. Penanganan
naskah sastra kitab secara filologis akan sangat bermanfaat bagi ilmu sejarah perkembangan
agama.
5. Sejarah kebudayan dan Adat Istiadat, Melalui sejarah kebudayaan akan diketahui pertumbuhan
dan perkembangan unsur-unsur budaya suatu bangsa, adat istiadat, kepercayaan, kesenian, dan
lain-lain. Karena itu, pendekatan historis berunsur sistem kemasyarakatan, kesenian, ilmu
pengetahuan dan agama. Filologi banyak mengungkap khazanah ruhaniah warisan nenek
moyang, misalnya kepercayaan, adapt istiadat, kesenian, dan lainnya.Banyak naskah nusantara
yang merekam adat istiadat. Dalam khazanah sastrra Nusantara terdapat teks sebagai hukum
Melayu disebut dengan ‘undang-undang’, dalam Jawa disebut ‘angger-angger’.
6. Antropologi. Ahli filologi dapat memanfaatan hasil kajian atau metode antropologi sebagai suatu
ilmu yang berobjek penyelidikan manusia dari segi fisiknya, masyarakatnya, dan
kebudayaannya.
7. Folklor. Unsur-unsur budaya folklore digolongkan menjadi dua, yaitu:
a) Golongan unsur budaya bersifat lisan. Seperti, mitologi, legenda, cerita asal-usul sesuatu, cerita
pelipurlara, dongeng, mantera, tahayul, teka-teki, peribahasa, drama tradisional.
b) Golongan unsur budaya berupa upacara-upacara. Upacara yang mengiringi kelahiran,
perkawinan, dan kematian. Penggarapan naskah-naskah lama Nusantara memerlukan bekal teori
dan pengetahuan bahasa, sastra, agama, dan sosial budaya bangsa yang melahirkannya.
8. Ilmu Sejarah. Melalui proses pengkajian filologis, naskah dimanfaatkan sebagai sumber sejarah
yang bersifat histories dan melukiskan peristiwa-peristiwa yang sezaman dengan
penulisnya.Naskah-naskah Nusantara dipandang berisi banyak sejarah yang cukup banyak.
Misalnya, Negarakertagama, Pararaton (Jawa Kuno), Babad Tanah Jawi, Babad Dipanegara
(Jawa Baru), Sejarah Melayu, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Aceh, dan Hikayat Banjar
(Melayu), batu nisan Sultan Malikus Salih (Aceh)9. Ilmu FilsafatKehidupan masyarakat
tradisional Nusantara tampak didominasi oleh nilai-nilai seni dan agama.Pemikiran rasional yang
disebut ‘filsafat’ baru muncul setelah mendapat pengaruh islam. Sumbangan utama filologi
kepada filsafat adalah berupa suntingan naskah disertai dengan transliterasi dan terjemahan
dalam bahasa nasional.

C. Manfaat Filologi
Secara umum manfaat filologi adalah menjaga kelestarian warisan luhur nenek moyang yang
terkandung dalam naskah-naskah klasik. Dengan filologi naskah-naskah yang diambang
kerusakan bisa diselamatkan. Lebih jauh dari itu hasil kerja filologi dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dari berbagai bidang pekerjaan dan cabang ilmu untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan mereka di bidangnya masing-masing. Dilihat dari pelestarian dan
pengembangan budaya dan sastra daerah, filologi bernilai strategis. Objek studi filologi berasal
dari berbagai daerah di nusantara yang dengan sendirinya membantu pelestarian dan
pengembangan budaya dan sastra daerah. Rekonstruksi historis jadi mungkin dilakukan karena
hasil kerja filologi. Selain rekonstruksi historis, adanya hasil kerja filologi bisa dijadikan dasar
pemahaman akan kebudayaan bangsa Indonesia sebagai suatu pemahaman yang bisa
dipertanggung jawabkan secara moral karena ditunjang oleh akar argemen yang kuat secara
historis. Kajian naskah lama bermanfaat bagi sumbangan kesusastraan Indonesia khususnya dan
kesusastraan dunia umumnya baik dalam kajian sejarah sastranya maupun teori sastranya.
Dengan ditemukannya naskah-naskah lama dan masih dalam keadaan baik dan terawat akan
menjadikan khasanah sastra nusantara semakin kaya, menambah kekuatan sejarah kesusastraan
di Indonesia dan mengaitkan pada adanya sumbangan pemikiran melalui bidang sastra dalam
penyebaran dan identitas keagamaan di Indonesia serta memperkenalkan kekayaan budaya dan
kesustraan berbagai daerah di Nusantara yang pernah berkembang di Indonesia. Hasil filologi
juga sangat bermanfaat para peneliti. Hasil penelitian filologi bisa dimanfaatkan untuk penelitian
di bidang sastra, bahasa, filsafat, atau bidang ilmu lain. Dari sisi pengembagan budaya, penelitian
ini diharapkan bermanfaat untuk pengembagan budaya daerah yang pada akhirnya akan
mengembangkan budaya nasional. Manfaat-manfaat khusus yang dapat dinikmati dari hasil kerja
filologi antara lain:
a) Untuk bidang bahasa, memperkaya perbendaharaan kata (istilah) dalam rangka penyusunan
kamus;
b) Untuk Bidang Sastra, mengenal, mempelajari, dan menikmati karya sastra Lama yang ada di
nusantara;
c) Untuk Bidang Sejarah, dapat digunakan sebagai sumber data sejarah masa lalu, terutama tentang
sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara;
d) Untuk Bidang Pendidikan, isi cerita dapat dijadikan suri teladan yang baik dan bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat sekarang.
Sedangkan manfaat kajian filologi bagi ilmu-ilmu lain yakni sebagai berikut:
a) Ilmu bantu Linguistik, terutama linguistik diakronik, sebab linguistik diakronik merupakan
ilmu perbandingan bahasa oleh karena itu memerlukan kajian teks lama hasil filologi.
b) Ilmu sastra, bantuan filologi terutama dalam bentuk penyajian teks suntingan dan hasil
pengkajian teks yang mungkin dapat digunakan dalam penyusunan sejarah sastra atau teori
sastra.
c) Sejarah Kebudayaan, dengan kajian filologi dapat diungkap khasanah rohaniah nenek
moyang, seperti kepercayaan, adat-istiadat, kesenian, dan bahasa.
d) Sejarah, banyak kajian filologi tentang sejarah, yaitu Negara kertagama, Pararaton (naskah
Jawa kuno), Naskah babad Tanah Jawi, Babad Dipanegara, Babad Blambangan, , Babad Demak
(naskah Jawa baru) dll.
e) Hukum Adat, dukungan filologi terutama sebagai sumber data (penyedia teks). Banyak naskah
Nusantara yang berisi adat istiadat daerah tertentu. Contoh teks undang-undang dalam sastra
Melayu, adalah: Undang – undang Negeri Malaka atau risalah Hukum Kanun/Kanon, Undang-
Undang minangkabau, Undang-undang Bangkahulu dll.
f) Sejarah Perkembangan Agama, telah dikemukakan hasil kajian filologi menyatakan bahwa
naskah Nusantara banyak yang mengandung teks keagamaan. Misalnya teks Jawa kuno
menggambarkan kehidupan masyarakat beragama Hindu dan Buda, teks Melayu
menggambarkan masyarakat beragama Islam.
g) Filsafat, renungan bersifat filsafat pernah terjadi di masa lampau antara lain digali lewat budaya
lama yang berwujud teks sastra. Filsafat mengutamakan ratio, dan pemikiran bersifat rational ini
dimulai pada zaman datanganya Islam. Teks-teks lama terbukti mengandung renungan filsafat
yang erat kaitannya dengan seni dan agama, yaitu etika, estetika, dan metafisika. Contoh teks
suntingan yang dimanfaatkan ahli filsafat adalah: Sang Hyang Kamahayanikan, Ramayana
Kakawin, Arjuna Wiwaha, Boma Kaviya, Hikayat Banjar, Hikayat Merong Mahawangsa,
Hikayat Sri Rama dll. (halaman1.27)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filologi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji tentang kebudayaan suatu bangsa
berdasarkan bahasa dan sastranya. Dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu lain filologi mempunyai
kedudukan, peranan dan manfaat yang sangat besar terhadap pengkajian disiplin ilmu yang lain.
Kedudukan filologi dengan ilmu lain berkenaan dengan hubungan timbal balik diantara
keduanya. Antara filologi dan ilmu lain saling membutuhkan. Sedangkan Diantara ilmu-ilmu
yang membutuhkan kajian hasil dari filologi adalah linguistik, ilmu sejarah, folklor, antropologi,
dan lain sebagainya.
Adapun manfaat khusus yang akan diperoleh bagi yang mempelajari filologi mencakup:
a. Untuk bidang bahasa, memperkaya perbendaharaan kata (istilah) dalam rangka penyusunan
kamus;
b. Untuk Bidang Sastra, mengenal, mempelajari, dan menikmati karya sastra Lama yang ada di
nusantara;
c. Untuk Bidang Sejarah, dapat digunakan sebagai sumber data sejarah masa lalu, terutama tentang
sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara.
d. Untuk Bidang Pendidikan, isi cerita dapat dijadikan suri teladan yang baik dan bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat sekarang.

B. Saran
Dari pemaparan makalah ini, penulis menyarankan kepada segenap pembaca untuk
mempelajari filologi, khususnya bagi kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan mempelajari
filologi akan menumbuhkan jiwa sastra dalam diri seseorang yang akhirnya akan menjadi daya
gerak untuk mengembangkan sastra kebudayaan daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai