Pertemuan6SejarahKebudayaanIslam
Peradaban Asia Timur: Cina
Oleh: Dr. Ratna Puspitasari, M.Pd.
Selasa, 11 Oktober 2016
Historiografi China merupakan warisan peradaban tertua yang bernilai sejarah yang sangat
tinggi dan bersifat abadi. China merupakan sebuah negara yang berhasil menemukan kertas,
tinta, dan system percetakan, hal-hal itulah yang membuat masalah penulisan sejarah
berkembang di China. Berdasarkan pembabakan sejarah China yang terbagi tiga yaitu masa
dongeng (pra-sejarah), klasik (masa dinasti), dan masa modern (masa Republik) maka
penulisan sejarahnya pun memiliki perbedaan satu sama lain tetapi masih bersifat continuitas
sebagai kesatuan sejarah China, khusus untuk masa dongeng belum mengenal tulisan, jadi
belum ada Historiografi dan hanya berupa oral history.
F. Modernisasi Historiografi
Historiografi tradisional cina terhenti karena adanya beberapa hal yang
mempengaruhi perkembangan historiografi yaitu:
1. Terjadinya fase-fase runtuhnya system kekaisaran cina
2. Masuknya pengaruh barat. Mula-mula ditolak namun kemudian menjadi kompromistis
dan akomodatif (periode 1860-1905) dan pada akhirnya makin besar penerimaan
terhadap pemikiran dan pranata barat (mulai 1905)
Perguruan tinggi merupakan lembaga baru pertama untuk mengadakan studi sejarah.
Universitas-universtas terkenal pada tahun 1930-1931 menyediakan beberapa kedudukan
bagi sejarawan. Gerakan pembaharuan sejarah sangat menonjol dalam gerakan 4 mei 1919.
Gerakan ini pada dasarnya mencari suatu kebudayaan baru cina yang bias diterapkan pada
kepentingan masyarakat modern. Sejarah analisis telah menggantikan cara-cara kompilasi
dalam historiografi tradisional cina.
Tahun 1930-1945 menjadi masa suram karena adanya penyerangan Jepang. 1945-
1949 pemerintahan nasionalis bersikap tidak toleran terhadap pendapat yang berbeda,
sehingga keadaan menjadi tegang dan penindasan makin banyak terjadi. 1949 para sejarawn
harus memilih tetap tinggal di Cina atau pindah ke Taiwan. Setelah tahun 1949 ada dua pusat
penelitian sejarah yaitu RRC di Cina dan RRCdi Taiwan.
Sejak 1949 sejarawan RRC selalu dipaksa untuk menyempurnakan penguasaan atas
Marxisme dan menggunakan teori-teori Marxis untuk memunculkan sejarah baru dengan
segera, yang cocok dengan pemerintahan baru. Di Taiwan, Academia Sinica dihidupkan
kembali. Universitas Nasional Taiwan mempunyai fakultas sejarah.
China merupakan sumber peradaban bagi wilayah-wilayah disekitarnya. Korea, Jepang,
Taiwan, Indo-Cina, Semenanjung Malaya, Mongolia, Tibet, dan Asia Tengah. Hal ini terjadi
karena China merupakan salah satu peradaban yang mempengaruhi dunia. Dengan tingkat
peradaban yang diatas rata-rata pada masanya, China menjadi tolak ukur kemajuan suatu
peradaban dan bangsa. Misalnya saja kertas, kompas, teknik percetakan, teknik pertanian,
filsafat, dan pengobatan merupakan hasil peradaban China yang mempengaruhi peradaban
lainnya di dunia.
Sejarah China merupakan sebuah rentetan sejarah yang dimulai dari masa prasejarah
(dongeng), masa dinasti (klasik), sampai pada masa Republik Rakyat China (modern),
dengan setiap masa memiliki ciri dan karakteristik tersendiri baik dari itu kebudayaan,
politik, maupun dari sosial kemasyarakatannya. Misalnya pada jaman pra-sejarah yang
berperan dari jaman ini adalah magic, pada jaman ini dongeng, mistis, merupakan hal yang
paling dominan, sehingga hal ini mempengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakat China
itu sendiri. Pada jaman klasik, yang menonjol adalah peranan penguasa dalam aspek
kehidupan sangat besar, kaisar menguasai seluruh aspek kehidupan masyarakatnya, dengan
pola yang terus berulang, setiap kaisar naik atau turun dari tahta selalu berujung dengan
pemberontakan dan kematian, hal itu yang mewarnai pergantian dinasti di China. Pada jaman
modern ini, “ekonomi sebagai panglima” merupakan landasan utama kemajuan China.
Dengan idiologi negara komunisme, China berhasil mengembangkan sebuah sistem ekonomi
kapitalis, dengan dua hal yang bertentangan ini malahan dapat memajukan China menjadi
sebuah negara yang maju pada abad ke-21 ini.
Historiografi China merupakan warisan peradaban tertua yang bernilai sejarah yang
sangat tinggi dan bersifat abadi. China merupakan sebuah negara yang berhasil menemukan
kertas, tinta, dan system percetakan, hal-hal itulah yang membuat masalah penulisan sejarah
berkembang di China. Berdasarkan pembabakan sejarah China yang terbagi tiga yaitu masa
dongeng (pra-sejarah), klasik (masa dinasti), dan masa modern (masa Republik) maka
5
penulisan sejarahnya pun memiliki perbedaan satu sama lain tetapi masih bersifat continuitas
sebagai kesatuan sejarah China, khusus untuk masa dongeng belum mengenal tulisan, jadi
belum ada Historiografi dan hanya berupa oral history.
Yang pertama adalah masa dongeng (pra-sejarah), pada masa ini belum mengenal
tulisan, jadi masih berupa Orai History. Seperti pada umumnya, oral history di China bersifat
mistis, mitos dan dongeng. Misalnya ada dongeng mengenai awal terjadinya manusia dengan
putrid / dewa yang turun dari kahyangan, ada cerita mengenai seorang dewi yang
menciptakan ala mini yang begitu indah dengan kumpulan air dari penjuru langit, dsb. Pada
masa pra-sejarah ini didominasi oleh dongeng atau cerita mengenai awal terjadinya manusia
dan bumi.
Masa yang kedua adalah masa klasik. Pada masa ini, China sudah hadir sebagai salah
satu perdadaban yang mempengaruhi dunia selain Mesopotamia, Mesir, Babylonia, Romawi
dan Yunani. Masyarakat China sudah mengenal tulisan dan telah berhasil menemukan kertas
dan teknik percetakan, sehingga hal itulah yang membuat historiografi China semakin
berkembang pesat. Dari segi Historiografinya masa klasik ini dibagi dua yaitu masa klasik
awal (yang dimulai dari Dinasti Chou tahun 1027 SM – 221 SM) dan masa klasik akhir (yang
ditandai oleh Dinasti Sung 403 M – 959 M).
Historiografi China masa klasik awal sangat dipengaruhi oleh aliran Confusius. Dengan
didasari oleh Confusius inilah maka China banyak menghasilkan buku-buku mengenai
sejarah seperti Shang Su, Li Chi, Yi Ching. Pada masa Chou ini telah ada penyatuan hasil-
hasil tulisan dari “juru tulis kerajaan” dan dibukukan. Isi dari tulisan ini meliputi genealogi
kaisar Dnasti Chou, tata cara pemerintahan, hukum dan perundang-undangan, dan yang
paling penting adalah legitimasi politik seorang kaisar. Dari masa inilah, kerajaan memiliki
sebuah “team” yang bertugas untuk mencatat semua kejadian yang ada di kerajaan, serta
ekspedisi-ekspedisi yang dilakukan oleh kerajaan. Kemudian catatan tersebut dikumpulkan,
misalnya Chun Chiu.
Masa klasik akhir ditandai dengan berkuasanya Dinasti Sung pada tahun 403 M dan
masa klasik akhir ini berakhr ketika telah masuk paham-paham dari barat pada masa Dinasti
Manchu yang berakhir pada tahun 1912. Pada masa klaik akhr ini di bidang penulisan sejarah
terdapat karakteristik seperti penyusunan tulisan sejarah telah dilakukan dengan konsep
“temporal” yaitu, para sejarawan pada masa Sung telah menyusun sejarah yang kronologis.
Misalnya buku yang berjudul Tzu Chih Tung Chien yaitu tulisan mengenai proses berdirinya
dinasti Sung, yang babakan waktunya dimulai dari masa Negara Berperang sampai pada
berdirinya Dinasti Sung.
Selain sudah bersifat kronoligis, historiografi pada masa Sung juga telah menggunakan
pendekatan subjek. Yaitu penggunaan sumber-sumber rakyat kecil dan adanya wawancara
dalam pemperoleh data. Pada masa ini juga, tingkat “melek huruf” semakin tinggi, sehingga
banyak orang yang menulis sejarah tidak hanya dari kerajaan saja. Puncaknya adalah dengan
adanya pembagian tulisan sejarah berdasarkan karakteristik masing-masing, yaitu novel
sejarah, novel dongeng, dan novel percintaan. Sehingga tidak ada lagi percampuran mengenai
hal mistis, masalah asmara dengan sejarah yang benar-benar terjadi.
Yang terakhir adalah masa modern, seiring dengan perkembangan jaman, maka
perkembangan historiografi China juga mengalami perkembangan baik itun dari segi objek
kaiannya, ataupun dari aspek metodologinya. Historiografi China masa modern ditandai
dengan usaha untuk meningkatkan nasionalisme rakyat China, ini berkaitan dengan kondisi
politik dunia pada masa itu. Semua tulisan-tulisan sejarah di China berusaha untuk
membangkitkan nasionalisme dan kebanggaan akan tingginya peradaban China Klasik. Yang
paling berpengaruh pada masa ini adalah Mao Zedong dengan idiologi komunismenya.
Karena semakin gempurnya serangan budaya barat ke China, Mao semakin membentengi
para sejarawan dan intelektual dengan terus bertindak keras pada sejarawan agar terus berada
6
di haluan “kiri”. Akibatnya penulisan sejarah menjadi cenderung “mao-isme” dan “realism
sosial” menjadi dominan. Salah satu karya yang terkenal adalah “ekspedisi militer ke utara”,
selain itu juga ada buku yang terkenal yang di buat Mao yaitu “buku merah” yang isinya
doktrinasi komunisme kepada rakyat China.
Dari uraian diatas bisa kita lihat bahwa, China memang salah satu peradaban yang
mempengaruhi dunia, banyak tulisan-tulisan China yang menjadi sumber utama bagi sejarah
suatu negara. Sejarah Indonesia masa Islam pun banyak terdapat di China. Hal ini
membuktikan bahwa China merupakan salah satu negara yang peduli dengan sejarah, bisa
saja hal itu yang membuat China menjadi sebuah negara yang besar. Karena “bangsa yang
bersar adalah bangsa yang tau dan sadar sejarah bangsanya sendiri”.
Referensi:
Creel, H. G. Chinese Thought from Confusius to Mao Tse tung. 1953. Chicago: The
University of Chicago Press.
---------. Short History of Chinese Philosophy. 1948. New York: The Free Press
Djumhur. (1974). Sejarah Pendidikan. Bandung: CV Ilmu
Lan.Joe Neo. tanpa tahun.Tiongkok Sepanjang Abad. Balai Pustaka
Liu, JeeLoo. An Introduction to Chinese Philosophy – From Ancient Philosophy to Chinese
Buddhism.
Tan G.Melly.2008. Etnis Tioghua Dan Pendidikan.Grafika MardiL:Bogor.
Yu-Lan, Fung. A History of Chinese Philosophy, vol. I & II. 1952. Princeton: Princeton
University Press.
Internet:
www.sejarah pendidikan cina masa klasik.com
www.pendidikan cina purba.com