1
Artikel Youth movement “Ali Sastroamidjojo : Dari Magelang untuk Indonesia”
School), ada juga sekolah AMS (Aligcmene Middelbare School). Tahun 1918, Ali
melanjutkan ke HBS dimana di sekolah ini ia mulai mengenal kebudayaan barat
khususnya budaya Belanda. Selain itu Ali banyak belajar kesusastraan Prancis,
Jerman, dan Inggris. Satrawansastrawan besar seperti: Bernard Shaw, La Maertine
Balzac, Shakespeare, Willem Kloos Van Deysel membuatnya terkagum-kagum2.
Tahun 1922, Ali menyelesaikan pendidikanya di HBS. Setelah lulus ia bertemu
dengan Titi Roelis yang kelak menjadi istrinya.
2
ibid
Belanda tetapi kemudian dibebaskan pada tanggal 22 Maret 19283. Pada tahun
1928 ia kembali ke tanah air, bersama-sama dengan Mr. Soejoedi membuka
kantor pengacara kemudian bersama dr. Soekiman menerbitkan majalah Djanget
di Solo
4
Ali Sastroamidjojo, Verhoor van Verdachtien (pada suatu pemeriksaan hukum tingkat
pendahuluan) 24 November 1927, Dokumen-dokumen penadilan PI
D. Karya dan Pemikiran Ali Sastroamidjojo
5
Ali Sastroamidjojo 1974. Tonggak-Tonggak Di Perjalananku.hal 43
Pemuda tahun 1928, bekas jajahan Belanda ini tampil sebagai sebuah bangsa baru
di sekitar Khatulistiwa dengan gugusan kepulauan yang cantik dan elok
sebagaimana Ali dengan perasaan dalam telah menggambarkannya. BU sama
sekali tidak berpikir tentang Indonesia. Antara tahun 1908-1931 BU masih
menutup diri untuk dimasuki oleh suku non-Jawa,sebuah "organisai yang
eksklusif"6. Bila kita mencoba berlaku jujur dan adil terhadap masalampau
Indonesia maka penetapan permulaan Hari Kebangkitan Nasional adalah saat
terbentuknya Pergerakan Indonesia yang semula bernama Indische Vereniging
menjadi Indonesische Vereniging kemudian kukuh dalam bahasa Indonesia
sebagai Perhimpunan Indonesia. Kapan perubahan ini terjadi, Namun dapat pula
tonggak kebangkitan nasional dimulai sejak Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928, sebagai awal Kebangkitan Nasional. Bangunan sejarah bangsa
haruslahditegakkan di atas fondasi yang kokoh dan benar. Fondasi yang ringkih
akan selalu oleng, atau mengutip kalimat seorang penyair: "Sebuah sarang di atas
dahan yang rapuh takkan tahan lama." Kita ingin Indonesia ini bertahan sampai
rapuhnya dunia ini!7
6
Ahmad Mansur Suryanegara. 1995. Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam di Indonesia
hal 201
7
Ahmad Syafii Maarif. Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemuasiaan : sebuah refleksi
sejarah. Hal 92
Daftar Pustaka
Disusun Oleh:
Afiq Candra Susila C0514001
Galih Wisnubrata C0514022
Diandra Aisyah P C0514011