Anda di halaman 1dari 44

.

Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi makhluk hidup didefinisikan oleh Ernst Mayr sebagai Pengaturan entitas dalam
serangkaian kelas hierarkis, di mana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat
hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif di level kelas yang lebih
tinggi. Kelas didefinisikan sebagai "kumpulan entitas yang sama".

2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:


1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis yang lain.
3. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam
mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat
serta ciri-cirinya.
4. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

3. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup


Sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.

3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup

Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup.
Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk hidup:
1. Menggunakan bahasa Latin
2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi
makhluk hidup tersebut.
3. Genus terletak di kata pertama
4. Spesies terletak di kata kedua
5. Dicetak miring atau diisi garis bawah
6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital

7. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital


Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan
sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.

5. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup


Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain,
tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

5.1. Berdasarkan Persamaan


Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah
golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.

5.2. Berdasarkan Perbedaan


Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis
makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora,
yaitu pemakan daging.

5.3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi


Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat
dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh
dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat
diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel
trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini
dinamakan ciri anatomi.

5.4. Berdasarkan Ciri Biokimia


Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain
berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia,
misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat
menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

5.5. Berdasarkan Manfaat


Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

6. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup


Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:

1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciriciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya. Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam
satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi
nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup
tertentu.
Linnaeus memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup.
Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah
(spesifik) adalah :
1. Kingdom (kerajaan)
2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia(Keluarga/Suku)
6. Genus (Marga)
7. Spesies (Jenis)

7. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup


sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami,
sistem buatan, dan sistem filogenik.

7.1. Klasifikasi Sistem Alami


Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini
dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita
mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki,
sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang
yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami
merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350
SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan.

Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya,
sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

7.2. Klasifikasi Sistem Buatan


Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan
mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama
kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus
Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai Bapak
Taksonomi.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun
ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
2. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok,
adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada
banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.

8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka
disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai
ke tingkatan rendah seperti berikut ini.

8.1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)


Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan
dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom
Plantae.

8.2. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)


Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat
persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut
dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis
tumbuhan. Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan
yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio
tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji
dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio
Basidiomycota.

8.3. Kelas

Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila
kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan
dalam satu kelas.
Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan
lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua.
Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan
Dicotyledonae.

8.4. Ordo (Bangsa)


Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada
umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa
pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa
rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).

8.6. Famili (Suku atau Keluarga)


Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu
kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada
tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran
idae.
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh
keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).

8.7. Genus (Marga)


Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu
kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan
sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau
ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing).
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya),
dan Solanum (marga terung-terungan).

8.8. Species (Jenis)


Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi.
Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan
akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua
kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang
kedua menunjukkan jenisnya.

Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya:
Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya
(pepaya), Oryza sativa (padi).

Klasifikasi Makhluk Hidup : 5 Kingdom


Agustus 14, 2011 at 9:27 am 37 komentar
Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah mengenali dan
mengidentifikasi makhluk hidup. Klasifikasi ini dibagi atas 5 kingdom yaitu :
1. KINGDOM ANIMALIA
2. KINGDOM PLANTAE
3. KINGDOM FUNGI (jamur)
4. KINGDOM MONERA
5. KINGDOM PROTISTA
KINGDOM ANIMALIA
Berdasarkan tulang belakangnya hewan dibagi menjadi vertebrata (memiliki tulang
belakang), dan avertebrata (tidak memiliki tulang belakang).
Avertebrata
1. Porifera (hewan berpori)
2. Mollusca (hewan bertubuh lunak)
3. Coelenterata (hewan berongga)
4. Enchinodermata (hewan berkulit duri)
5. Artrhopoda (hewan berbuku-buku)
6. Platyhelmintes (cacing pipih)
7. Nemathelmintes (cacing gilig)
8. Annelida (cacing gelang)
Vertebrata
1. Pisces (ikan)

2. Aves (burung)
3. Amphibia
4. Reptilia
5. Mamalia
KINGDOM PLANTAE
Berdasarkan keberadaan jaringan pembuluh, tumbuhan terbagi atas tumbuhan
berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh. Dalam jaringan pembuluh terdapat
jaringan pengangkut yang disebut xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut
air, unsur-unsur hara, dan mineral dari akar melewati akar menuju ke daun untuk
proses fotosintesis, sedangkan floem berfungsi membawa hasil dari fotosintesis di
daun ke seluruh bagian tubuh.

Tumbuhan tidak berpembuluh


Tumbuhan ini berciri belum mempunyai struktur yang baik seperti belum adanya
akar, batang, dan daun, serta proses pengangkutannya dilakukan oleh jaringan
empulur.

1. tumbuhan lumut

lumut hati (hepaticae)

lumut daun (musci)

Tumbuhan berpembuluh
A. Tumbuhan paku

paku ekor kuda

paku kawat

paku benar

menurut jenis spora yang dihasilkan :

paku homospora (1 jenis spora, contoh : paku kawat)

paku heterospora (jenis spora berbeda, mikrospora = berkelamin jantan dan


makrospora = betina, contoh : semanggi, paku rane)

paku peralihan (bentuknya sama tapi berbeda kelamin, contoh : paku ekor
kuda)

B. Tumbuhan biji
1. Gymnospermae (berbiji tebuka/biji tidak terbungkus daging buah)
2. Angiospermae (berbiji tertutup, dari jumlah keping biji dibagi menjadi 2 yaitu
monokotil dan dikotil)
KINGDOM FUNGI
ciri-cirinya :

tidak mempunyai klorofil maka tidak dapat berfotosintesis

belum dapat dibedakan mana akar, batang serta daun

tubuh berupa benang halus disebut hifa dan bercabang membentuk miselium

berkembang biak dengan spora

fungi bersel satu dikelompokkan menjadi protista dan bersel banyak bertipe
eukariotik

KINGDOM MONERA
Monera memiliki sel bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti sehingga
bahan inti tersebar di sitoplasma). Monera meliputi :
1. Ganggang biru (Cyanophyta)
2. Bakteri
KINGDOM PROTISTA
Protista memiliki sel bersifat eukariotik (memiliki membran inti). Protista memiliki
sifat mirip tumbuhan dan hewan, yaitu :
1. Ganggang (Algae)
2. Protozoa

3. 1. Sistem Dua Kingdom


4.
5. Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani yang bernama
Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh Aristoteles adalah sebagai berikut.

6.
7. a . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
8. Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri, ganggang,
jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom
tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu melakukan
fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.
9.

10.
11. b . Kingdom Animalia (Hewan)
12. Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan ini berciri tidak
berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.
13.
14. 2. Sistem Tiga Kingdom
15.
16. Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
17.
18. a . Kingdom Monera
19. Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera ini
berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler atau
multiseluler.
20.
21. b . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
22. Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
23.
24. c . Kingdom Animalia (Hewan)
25. Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.

26.
27. 3. Sistem Empat Kingdom
28.
29. Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada tahun 1959.
Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat ada makhluk
hidup yang inti selnya tidak memiliki membran (prokariotik), misalnya, bakteri
dan ganggang hijau biru. Ada makhluk hidup yang inti selnya diselimuti
membran (eukariotik), misalnya, jamur, ganggang (selain ganggang biru),
tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom tersebut adalah sebagai berikut.
30.
31. a . Kingdom Monera
32. Kingdom Monera terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.
33.
34. b . Kingdom Fungi
35. Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur (fungi).
36.
37. c . Kingdom Plantae
38. Kingdom Plantae terdiri atas semua ganggang, kecuali ganggang biru, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
39.
40. d . Kingdom Animalia
41. Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan, yaitu Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
42.
43. 4. Sistem Lima Kingdom
44.
45. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H. Whittaker
(1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk hidup, susunan sel,
dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi lima
kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi perubahan-perubahan yang besar
dalam penataan filum. Hal ini disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu
Protista. Secara lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut.
46.
47. a . Kingdom Monera
48. Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti
(prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan golgi, dan retikulum
endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini berkembang biak dengan
pembelahan langsung (amitosis). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom
monera adalah Archaebacteria dan Eubacteria.
49.
50. Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti sumber air
panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam. Sementara itu, Eubacteria
lebih umum karena banyak terdapat di alam. Eubacteria terbagi atas enam filum,
yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri garam positif, Spirochetes,
Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
51.

52. b . Kingdom Protista


53. Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran, uniseluler atau
multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak membentuk suatu
jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom Protista adalah Euglena,
Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta,
Rhodophyta, Pyrrophyta, Myxomycota, dan Oomycota.
54.
55. c . Kingdom Fungi
56. Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur, kecuali Myxomycota dan Oomycota.
Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil, eukariotik, heterotrof,
dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya bersifat saprofit dan parasit.
Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi adalah Zygomycota, Ascomycota,
Basidiumycota, dan Deuteromycota.
57.
58. d . Kingdom Plantae
59. Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri eukariotik, bersel
satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang cokelat dan merah),
bersel banyak dan terdefensiasi membentuk jaringan (tumbuhan lumut, paku,
dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun dari selulosa, mengandung klorofil,
bersifat autotrof, dan mengalami pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri
atas beberapa divisio, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta
(tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
60.
61. e . Kingdom Animalia
62. Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan yang mempunyai sel eukariotik,
bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan tertentu, bersifat
heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom Animalia terdiri atas beberapa
filum, yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera,
Bryzoa, Mollusca, Annelida, Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
63.
64. 5. Sistem Enam Kingdom
65.
66. Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena tubuhnya
tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein. Sistem klasifikasi yang
digunakan sekarang ini adalah sistem klasifikasi lima kingdom.

Klasifikasi Hewan Vertebrata

KLASIFIKASI VERTEBRATA
KLASIFIKASI

Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.

Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
Invertebrata.

Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel
saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.

Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.

Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna
peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.

Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang :


1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada
contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut :
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian.
Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan
kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah
vertran (depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa
ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu :
1. Kelas Pisces (Ikan)

2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)


3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan
menyusui)
KELAS PISCES

Ciri utama Pisces sebagai berikut:

Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.

Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit .

Tubuh terdiri atas Kepala.

Rangka tersusun atas tulang sejati.

Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.

Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi
berenang.

KLASIFIKASI PISCES

Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1. Ordo Apodes
1. Familia : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
2. Familia : Muruenidae

2. Ordo Acthopterygi
1. Familia : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer)
2. Familia : Muruenidae
3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici
1. Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
2. Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii
1. Famili : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
2. Famili : ikan salam (salmosalor)
6. Ordo Ostariophysi
1. Familia : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)
2. Famili : scmbridae

KELAS AMPHIBIA
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut :

Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab

Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam

Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.

Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu
berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh
kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang
berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi
dewasa.

Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.

Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar
tubuhnya (fertilisasi eksternal).

KLASIFIKASI AMPHIBIA
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo :
1. Ordo Gymnofphyona / Apoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)

Species : Salamander cacing (ichtyo phisgentmosus)

2. Ordo Anura (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)


1. Famili : Ranidae Species : Katak hijau besar (Rana macrodont )
2. Familia Bufoidae Species : katak buduk ( Bufo melanogaster)
3. Ordo Urodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
1. Familia : pretidae Species : Necturus onaculanu
2. Familia : crypto bran chidae Species : salamander air (ripto bronchus akeganiesis)

KELAS REPTILIA

Kelas reptilia (hewan melata)


Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut :

Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin

Bernafas dengan paru-paru.

Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu
lingkungan.

Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.

Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum
sempurna.

Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain :


1. Ordo Crocodilia
1. Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar
(crocodyes porosus)
2. Ordo Testudinata
1. Familia : Chelonidae Species : penyu hijau(chelonia nydas)
2. Familia : Tryonychidae Species : kura kura (tryony cartilagines)

3. Ordo Squamata
1. Familia : Lacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus)
2. Familia : Geckonocidae Species : tokek (gecko monarchis)
3. Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
4. Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak (voronus salvator
4. Ordo Ophidia

Contoh : ular sawah, ular kobra dan sebagainya

KELAS AVES

Kelas aves (burung)


Ciri utama aves sebagai berikut :

Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik

Berdarah panas (homoioteral)

Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan
baik

Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi
internal)

Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di
sebelah kiri.

Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:

1. Ordo Ciconiformes : Flamingo , Kuntul , Bangau , Ibis , Hemimerkop


2. Galliformes : Merak , Maleo , Currasow , Grose , Guinea Fowl
3. Gaviformes : Diver
4. Struthioformes : Burung Onta
5. Rheaformes : Burung Rhea
6. Casuariformes : Kasuari
7. Podicipodiformes : Greba
8. Procilariformes : Albatros , Fulmar , Shealwater , Petrel
9. Anseriformes : Angsa
10. Falconiformes : rajawali , Elang , Ruak ruak bangkai , Dunia tua , Kondor , Burung
Sekretary , Osprey
11. Columbiformes : Merpati , Dara , Sad Grouse , Goura
12. Psitaciformes : Betet , Parkit , Lori , Kakak Tua , Nuri
13. Cuculiformes : Burung Kuko , Tarako
14. Piciformes : Pelatuk , Bultok , Jacamar , Burung Tahun
15. Caprimulgiformes : Oilbird , Cohcur, Frogmouth
16. Curaciiformes : Kokabura , Raja Udang , Burung pemakan lebah , Enggang , Todie
,Roller
17. Coliiformes : Burung Tikus
18. Tinamiformes : Burung Tinami
19. Trogonformes : Burung Trogon
20. Spheniciformes : Pinguin
21. Striggiformes : Burung hantu , Barn Owl
22. Gruiformes : Burung Ranjang , Limpkin , Bustard

23. Caradriiformes : Avocet , Jacana , Plover , Camar


24. Passeriformes / burung berkicau : Murai , Cucak rowo , Pipit , gagak , Walet , Kepodang
dll
KELAS MAMALIA

Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut :

Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumbalumba.

Berdarah panas.

Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.

Otak berkembang dengan baik.

Fertilisasi internal.

Bernafas dengan paru-paru.

Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna

Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:


1. Monotremata (mamalia bertelur , tidak berputing susu ) : Platypus ( ornithorinchus hewan
berparuh bebek) , Echidna
2. Ordo Marsupialia ( Hewan berkantung Species : Kanguru (macropus) Kuskus (phalanger)
, Bandikota , Wombat , Opposum , Koala

Eutheria ( Mamalia berplasenta ) masa kehamilan lebih lama dibandingkan marsupialia

1. Ordo insectivora (Pemakan serangga ) : Cecurut (Sincus marinus)


2. Ordo Pholidota Species : Trenggiling (tubuh bersisik)
3. Ordo Chiroptera (mamlia terbang ) tungkai depan jadi sayap , Nocturnal : kelelawar
(Micro chiroptera ) Kalong (megachiroptera )
4. Ordo Carnivora (pemakan daging , gigi taring besar , cakar tajam) : Kucing (Fellis catus)
Singa (Fellis leo) Harimau (Fellis tigris) Serigala (Canis lupus) Beruang
5. Ordo Prosboscidae (Berbelalai Gigi seri atas menjadi Gading ) : Gajah (Elephan indicus)
Gajah Africa ( Loxoder africanus)
6. Ordo Artidactylla ( berkuku genap , Herbivora ) : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng
(basssonduicus) Kambing (capra faleoheri) . babi , sapi , rusa , jerapah , bison dll
7. Ordo Perissodactyla ( berkuku ganjil , bersifat Herbivora ) : Tapir (Clocidura marina)
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) , Kuda ( Equus cabalis) , Zebra ( Equus zebra)
8. Ordo Cetacea ( Mamalia air , Anggota gerak jadi sirip) : Paus biru , Paus
9. Ordo Sirenia 9mamalia air , bersirip , sirip belakang lebar dan pipih : Duyung , Dugong ,
Manatee
10. Ordo Rodentia (Hewan pengerat ): tikus, marmut , tupai, berang berang
11. Ordo Lagomorpha (Gigi seri atas ada empat , golongan kelinci ) : Kelinci
12. Ordo Pholidota (Tidak bergigi , Rambut berubah jadi sisik : Trenggiling (Manis
javanicus)
13. Ordo Edentata (tidak bergigi seri , kulit terdapat sisik) : Armadillo
14. Ordo Primata (Stereoskopis /pandangan kedepan )

Sub ordo Prosimii : Arboreal

Sub Ordo : Antropidea

1. Familia : Cebidae
2. Familia : Callithricidae
3. Familia : Cercopithecidae

4. Familia : Pongidae : orang utan , Simpanse , Gorilla


5. Familia : Hominidae : Manusia

KLASIFIKASI TUMBUHAN
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Oleh :
Teguh Rahmat Z., S.P.
A.

CARA KLASIFIKASI

Cabang Ilmu tumbuh-tumbuhan yang berkecimpung dalam teknik klasifikasi adalah


Taksonomi Tumbuhan. Didalam teknik klasifikasi diperlukan juga cara pemberian nama
tumbuh-tumbuhan yang disebut Nomenklatur. Masing-masing nama harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Internatioan Tatanama Tumbuhan
1.

Cara klasifikasi tumbuhan ada 2 macam, yaitu :


Klasifikasi system buatan (Artificial system)

Pada system klasifikasi buatan ini, penggolongan tumbuhan hanya didasarkan pada salah
satu sifat atau sifat yang umum saja. Misalnya dalam system ini menggunakan habitus
pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam penggolongan.
Berdasarkan habitus tersebut alam tumbuh-tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
- Herba
- Semak
- Pohon
Contoh :
1. Pisum sativum adalah familia Leguminosae
Zea mays adalah familia Graminae
Kedua tumbuhan dari familia yang berbeda tersebut dimasukkan dalam kelompok herba
2. Pisum sativum adalah familia Leguminosae
Dalbergia sisso adalah familia Leguminosae
Dari tumbuhan yang berbeda spesiesnya tetapi nama familianya sama dimasukkan dalam
kelompok yang berbeda pula yaitu :
Pisum sativum adalah kelompok herba
Dalbergia sisso adalah kelompok pohon

Jadi dalam system buatan seperti kedua contoh di atas, tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
hubungan erat satu sama lain mungkin diletakkan dalam satu kelompok yang sama. Hal ini
merupakan suatu kelemahan dalam system buatan.
2. Klasifikasi system alami (Natural system)
Pada klasifikasi system alami, penggolongan tumbuhan berdasarkan pada kombinasi
beberapa sifat morfologis yang penting. System alami ini lebih maju jika dibandingkan dengan
system buatan, karena menurut system alami hanya tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
hubungan filogetis saja yang dikelompokkan kedalam kelompok yang sama.
Satuan yang dipergunakan untuk klasifikasi adalah spesies. Spesies adalah kelompok
individu yang mempunyai persamaan sifat morfologis. Spesies-spesies yang mempunyai
persamaan sifat tersebut dapat dikelompokkan dalan suatu takson yang lebih tinggi tingkatannya
yaitu genus. Dari beberapa genera yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan dalam
familia dan beberapa familia yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke dalam
ordo. Kemudian beberapa ordo dikelompokkan ke dalam Klasis, seterusnya dari beberapa
klasis dikelompokkan ke dalam Divisio dan akhirnya masuk ke dalam regnum plantarum.
Dengan menyelidiki sifat-sifat tumbuhan secara mendalam dan membandingkan sifat-sifat
tersebut, maka dapatlah dibuat golongan-golongan tumbuhan yaitu disebut : TAKSA atau
TAKSON. Sehingga dengan demikian golongan-golonongan itu tersusun sebagaimana mestinya
dengan kehendak alam dan dari pembagian penggolongan itu Nampak hubungan kekeluargaan
diantara tumbuh-tumbuhan tersebut.
Dari golongan tumbuhan tersebut dapat kita kenal 24 taksa, mulai urutan yang besar ke
urutan yang lebih kecil adalah sebagai berikut :
Divisio

Sub division

divisi
anak divisi

Klasis

kelas

Sub klasis

anak kelas

Ordo

bangsa

Sub Ordo

anak bangsa

Familia

suku

Sub familia

anak suku

Tribus

puak

Sub tribus

anak puap

Genus

marga

Sub genus

anak marga

Seksio
Sub seksio

seksi
anak seksi

Series

deret

Sub series

anak deret

Spesies

jenis

Sub spesies

anak jenis

Varietas

varitas

Sub varietas

anak varitas

Forma

bentuk

Forma biologika
Forma specialis
B.
1.

Individum
TATA NAMA TAKSON MENURUT TINGKATNYA
Nama-nama takson diatas tingkat familia

Nama takson yang dimaksud adalah nama divisio, sub divisio, klasis dan sub klasis. Untuk
pemberian nama takson tersebut di atas sebaiknya diambil atau didasarkan pada ciri yang
menunjukkan sifat sebaik-baiknya.
-

Nama kesatuan taksonomi itu hendaknya memakai akhiran yang berbeda-beda, dimana :
Divisio
akhiran
: mycota
Jamur
akhiran: phyta
Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Tracheophyta
Sub divisio
akhiran: mycotina
Jamur
akhiran: phytina
Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Ascomycotina
Klasis
akhiran: mycetes
Jamur
akhiran: phyceae
Ganggang
akhiran: opsida
Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Rhodophyceae
Sub klasis
akhiran: mycetidae
Jamur

2.

Akhiran
: phycidae
Ganggang
Akhiran
: idae
Tumbuh-tumbuhan lain
Contoh
: Monocotiledonidae
Nama-nama ordo dan sub ordo

Nama ordo dan sub ordo didasarkan pada pokok kata nama familia.
- Ordo
akhiran
: ales
contoh : Rosales
Malvales
- Sub ordo
akhiran: ineae
contoh : Bromoliineae
3. Nama-nama familia dan sub familia
Nama familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata benda. Nama
tersebut dibentuk dari pokok kata nama sah suatu genus yang termasuk dalam family itu
ditambah dengan akhiran : aceae
Contoh

: Cannaceae

Amaranthaceae

dari kata Canna

dari kata Amaranthus

Selain nama familia tersebut di atas, sejak dulu ada nama familia yang menyimpang dari
ketentuan di atas tetapi dianggap berlaku oleh penerbitnya. Penyimpangan ini dinamakan
Nominaconservanda. Adapun nama-nama familianya adalah :
Palmae

Compositae

Umbelliferae

Cruciferae

Leguminosae

Guttiferae

Gramineae

Labiatae

Sedangkan nam sub familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata
benda. Nama tadi dibentuk dari pokok kana nama sah suatu genus yang termasuk dalam sub
familia ditambah dengan akhiran : oideae.
4.

Contoh
: rumicoideae dari kata Rumex
Nama-nama tribus dan sub tribus

Nama-nama tribus dan sub tribus, hanya akhiran yang dipakai pada nama :
tribus
akhiran
: eae
contoh : Asclepiadeae dari kata Rumex
- sub tribus
akhiran: ineae
contoh : Anemoninae dari kata Anemon
5. Nama genus
-

Nama genus adalah kata benda tunggal atau suatu perkataan yang dapat nberasal dari
sumber apa saja.
contoh

: Nypa

Durio
6.

dari kata Nipah

dari kata Durian

Nama spesies

Nama spesies merupakan kombinasi ganda dari nama genus yang diikuti oleh suatu petunjuk
spesies dan terdiri atas dua kata atau lebih, maka kata-kata itu harus disatukan. Kata-kata dari
penunjuk spesies dapat diambil dari kata apa saja.
Contoh

: Oryza sativa
Tectona grandis
Hibiscus rosa-sinensis

7.

Alisma plantago-aquatica
Nama-nama takson dibawah tingkat spesies

Nama-nam takson dibawah tingkat spesies merupakan kombinasi antara spesies dan
penunjuk takson dibawah spesies, dihubungkan dengan istilah-istilah yang menunjukkan
tingkatnya (sub spesies, varietas, forma)
Contoh

: Rubus rosaefolius sub sp. Sumatranus


Ipomea quameclit var. pectinata

Allium cepa fa. Ascalonicum


C. SEJARAH KLASIFIKASI
System yang dipakai untuk menyusun sitematik tumbuhan sangat bermacam-macam.
Berdasarkan perkembangan sejarah, maka sistematik tumbuhan mengalami tiga periode yaitu :
PERIODE I
Pada periode ini terdapat dua zaman, yaitu :
1. Zaman purbakala
Pada zaman ini sudah ada penyelidikan-penyelidikan yang antara lain Theophrastus dan
Dioscorides. Theophrastus dikenal sebagai Bapak Botani yang mendeskripsikan 450
spesies tanaman.
Theosphrastus membedakan dunia tumbuhan menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Herba
- Semak
- Pohon

2.

Sedangkan Dioscorides menilis buku Materia Medica.


Adalagi bangsa Rumania ialah Pliny pada saat yang bersamaan menulis 9 buku tentang
tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat.
Zaman pertengahan abad-17
Kira-kira tahun1550-1624, C. Bauhin menyusun sistematika tumbuhan berdasarkan sifatsifat tumbuhan, melukiskan tumbuhan serta memberi nama tumbuhan dengan nama lengkap.
Untuk menghormati jasa beliau, nama beliau diabadikan pada suatu nama tumbuhan yang
disebut Bauhinia yang daunnya seperti kupu-kupu. Selain itu C. Bauhin menyusun buku
yang bedrjudul Pinax yang memuat 6000 spesies tumbuhan. Klasifikasi dibuatnya lebih
banyak didasarkan pada persamaan struktur dan belum mengenal sifat bunga.

PERIODE II
Pada periode kedua ini dimulai oleh seorang ahli botani bernama A. Cassalpin pada tahun
1619-1702. Selain itu banyak ahli-ahli botani, diantaranya ialah :
Yohn Ray
Seorang ahli botani Inggris dala bukunya Historia Plantarum tahun 1686-1704,
mengemukakan pentingnya embryo berkeping satu dan dua dari klasifikasi. Beliau memvagi
Monokotil dan dikotil dalam beberapa klasis, beberapa diantaranya menjadi familia yang
sekarang kita kenal.
Adapun penggolongan tumbuhan menurut Yohn Ray adalah :
1.

2.

Herbae:
a. Imperfactae
b. Perfectae
Dicotyledonae
Monocotyledonae

- merupakan tumbuhan yang tidak berbunga


- merupakan tumbuhan berbunga
- tumbuhan berkeping dua
- tumbuhan berkeping satu

Arbares:
a. Monocotyledonae
b. Dicotyledonae
Carlos Linnaeus :
Beliau seorang ahli botani dari Swedia yang dikenal sebagai BAPAK SISTEMATIKA
TUMBUHAN.
Linnaeus menulis semua spesies dan genera pada bukunya GENERA PLANTARUM tahun
1754 dan SPECIES PLANTARUM tahun 1753. Dalam bukunya Species Plantarum membuat
nomenklatur system binomial yaitu nama tumbuh-tumbuhan secara rangkap yang terdiri dari dua
kata. Kata pertama menunjukkan nama genus dan diikuti kata kedua yang menunjukkan nama
spesies atau disebut epitheton specificum.

A.L. De Yussieu :
Ia adalah ahli sistematik yang berasal dari Ferancis. Ahli sistematik ini bersama-sama
dengan kemenakannya A.B. De Yissieu menciptakan klasifikasi yang lebih baik daripada
Linneaus. Tahun 1789 A.L. De Yussieu mempublikasikan bukunya yang berjudul GENERA
PLANTARUM. Disini alam tumbuhan dibagi menjadi 15 klasis yang didasarkan atas jumlah
keping (Cotyledo), letak daun mahkota (petala) dan benangsari (stamen) terhadap bakal buah.
Selain system alam dan system buatan ada juga pembagian tumbuh-tumbuhan dengan
system kelamin (sexual system), dimana tumbuh-tumbuhan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Kryptogami:
Kryptogami adalah tumbuh-tumbuhan yang berkembang biak dengan tidak memakai biji.
Misal : lumut, ganggang, paku-pakuan
2. Phanerogami:
Merupakan
tumbuh-tumbuhan
Misal : papaya dan randu

yang

berkembang

biak

dengan

biji

PERIODE III
Periode ini dimulai sejak dikenalnya teori evolusi yang merupakan gabungan dari pendapat
Y.B. Lamarck dan Carles Darwin pada tahun 1809-1882. Beliau menyatakan bahwa makhluk
hidup yang kini ada merupakan penyesuaian diri dengan keadaan sekelilingnya serta perjuangan
hidupnya hingga sekarang. Berdasarkan teori evolusi tersebut, ahli botani yang terkenal dalam
menyusun taksonomi tumbuhan pada periode ini ialah Alexander Browns, A. Eichler, Angler,
dan R.V. Wettstein.
Eichler :
Membuat system klasifikasi sebagai berikut :
A. Cryptogamae :
1. Divisio
a. Klasis
b. Klasis
2. Diviso
a. Kelompok
b. Kelompok
3. Divisio
a. Klasis
b. Klasis
c. Klasis
B. Phanerogamae :

: Thallophyta
: Algae
: Fungi
: Bryophyta
: Hepaticae
: Musci
: Pteridophyta
: Equisetineae
: Lycopodiinae
: Filicinae

1. Divisio

: Gymnospermae

2. Divisio
: Angiospermae
a. Klasis Monocotyledoneae
b. Klasis Dicotyledonae
- Sub klasis : Choripetalae
- Sub klasis : Sympetalae
Wettstein :
Pada tahun 1924 mempublikasikan buku yang berjudul HANDBUGHDER SYSTEM
TISCHEN BOTANIC. Beliau meletakan Dicotyledoneae sebelum Monocotyledoneae. Salah
satu pembagian alam tumbuh-tumbuhan yang umum dipakai sampai sekarang adalah :
1.

Schizophyta atau tumbuhan belah

: 35.000 spesies.

2.

Thallophyta atau tumbuhan thallus

: 60.000 spesies.

3.

Bryophyta atau tumbuhan lumut

: 25.000 spesies.

4.

Pteridophyta atau tumbuhan paku-pakuan

5.

Spermatophyta atau tumbuhan berbiji

: 10.000 spesies.
: 170.000 spesies.

Sistem yang dipakai ini adalah PHYLLOGENETSCHEM SYSTEMATIC. Pembagi ini


sesuai dengan perkembangan individu mulai sel telur sampai dewasa sesuai dengan
perkembangannya. Sehingga golongan ini mulai dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang
paling sempurna yaitu tumbuhan berbiji.
RANGKUMAN
1.

Taksonomi tumbuhan merupakan cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang berkecimpung dalam


teknik klasifikasi.

2.

Klasifikasi tumbuhan ada dua macam yaitu :


- klasifikasi system buatan
- klasifikasi system alami

3.

Golongan tumbuh-tumbuhan di bumi dibedakan menjadi 24 taksa yang tersusun mulai dari
takson yang besar ke tingkatan takson yang lebih kecil.

4.

Tata nama takson ditentukan sesuai dengan tingkatan takson masing-masing.

5.

Dalam sejarah klasifikasi dibedakan menjadi 3 periode yang dimulai dari zaman purbakala
sampai akhir abad ke 20.

6.

Pembagian alam tumbuh-tumbuhan yang dipakai sampai sekarang adalah pembagian menurut
Wettstein. Beliau membaginya kedalam 5 divisio. Dari stiap divisio ini masing-masing dibagi
lagi menjadi takson-takson yang lebih kecil
Untuk memperdalam materi tersebut di atas anda dipersilahkan membaca buku acuan
berikut :

1.

Benson. L. 1957. Plant Classification. D..C Heath and Co. Boston.

2.

Gembong Tjitrosoepomo. 1972. Sistematik Tumbuh-tumbuhan. UGM. Yogyakarta .

1. Jahe(Zinger officinale)
Kingdom
: Plantae
Phylum
: Magnoliphyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber Mill.
2. Jambu Biji(Psidium gujava l.)
Kingdom
: Plantae
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnolophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtacceae
Genus
: Psidium
3. Kumis Kucing(Orthosiphon aristutus)
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledone
Subkelas
: Sympetable

Ordo
Famili
Genus

: Tubiflorae
: Labitae
: Orthosiphon

4. Kunyit(Curcuma Longa L.)


Divisio
: Tracheobionta
Class
: Lilioppsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberalesceae
Genus
: Curcuma
5. KunyitPutih(Curcuma longa Linn.)
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Bangsa
: Zingiberales
Suku
: Zingiberaceae
Marga
: Curcuma
6. Lidah Buaya(Aloevera L.)
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnolophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Asparagales
Famili
: Asphodelaceoe
Genus
: Aloe

7. Mawar(Rosa Sp.)
Divisio
: Mangoliphyta
Class
: Mangoliopsida
Ordo
: Rosales
Familli
: Rosaleae
8. Pepaya( Carica Papaya)
Kerajaan
: Plantae
Ordo
: Brassicales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Species
: C. Papaya
9. Rosela( Hibiscus Sabdariffa)
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibicsus
Species
: Sabdariffa L.
Divisi
: Magrnoliophyta
10.
Serai(Cymbopogoncitratus)
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionua
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta

Kelas
Subkelas

: Liliopsida
: Commolihadae

11. Sirsak(Annona muuricata L.)


Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Magnoliidae
Ordo
: Magnoliales
Famili
: Annonaceae
Genus
: Annona
12.
Tapak Dara( Catharanthus roseus)
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Gentianales
Famili
: Apocynaceae
Genus
: Catharanthus
Species
: C. Roseus
13.
Temulawak( Curcuma Xanthorrhiza)
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Upvadisi
: Angiosparmae
Kelas
: Monocotyledonae

Ordo
Famili
Genus
Species

: Zingiberales
: Zingiberaceae
: Curcuma
: Curcuma Xanthorrhiza

Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem sirkulasi
adalah sistem organ yang memungkinkan darah beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi
(seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk
memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan pH, dan
mempertahankan homeostasis. Ilmu yang mempelajari aliran darah disebut hemodinamik.
Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat-sifat aliran darah disebut hemorheologi. istem peredaran
darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem
limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain.
Peredaran getah bening memakan waktu yang lebih lama dari peredaran darah. Darah adalah
cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang
diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata. Darah membawa oksigen dan nutrisi
ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah buangan dari jaringan tersebut. Getah bening
pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma darah yang berlebih setelah disaring dan dibawa ke
sistem limfatik. Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa Latin yang berarti jantung dan
pembuluh) terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sedangkan getah bening, kelenjar
getah bening, dan pembuluh darah bening membentuk sistem limfatik.
Manusia memiliki sistem kardiovaskular tertutup (artinya darah tidak pernah keluar dari jaringan
arteri, vena, dan kapiler). Hewan vertebrata juga memiliki sistem kardiovaskular tertutup. Sistem
limfatik adalah sistem terbuka karena cairan yang jumlahnya berlebih harus dikembalikan ke
darah.

1. Struktur Sistem Peredaran Darah pada


Manusia
1.1. Sistem Kardiovaskular

Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan pembuluh
darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah dan
membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Orang dewasa rata-rata memiliki
sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem pencernaan pada
manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung.

Sistem kardiovaskular manusia tertutup yang berarti darah tidak pernah meninggalkan jaringan
pembuluh darah. Sebaliknya, oksigen dan nutrisi dapat berdifusi keluar dari lapisan pembuluh
darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut kemudian membawa oksigen dan nutrisi
ke sel serta membawa karbon dioksida dan limbah keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah.
Komponen lain dari sistem peredaran darah adalah sistem limfatik, yang terbuka.
1.2. Darah

Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi utama
darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta untuk
membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah mengandung plasma
darah dan sel darah. Plasma darah adalah cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari
91,5% air. Sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah). Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari makanan dan
oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai antibodi. Sedangkan
fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang keluar dari tubuh karena luka.
1.3. Arteri

`Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah
beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Dalam gambar anatomi, arteri digambarkan
berwarna merah, meskipun tidak benar-benar berwarna merah. Dinding arteri lebih tebal
dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga lapisan: endothelium (bagian dalam),
otot polos dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar).
Darah mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar dari ventrikel kiri (bilik kiri) melalui
katup aorta. Bagian pertama dari arteri adalah aorta yang merupakan arteri terbesar dan memiliki
dinding yang tebal. Arteri akan menuju bagian atas tubuh terlebih dahulu baru kemudian ke
bagian bawah tubuh.

1.4. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10 mikrometer yang
memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, serta limbah dengan
sel di sekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah membran basal.
Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut arteriol dan kemudian
menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena.

1.5. Vena
Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah
terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan. Umumnya vena membawa darah yang mengandung
karbon dioksda, namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-paru ke

jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan berwarna biru, meskipun tidak benar-benar
berwarna biru.
Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya
bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena
cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh
dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.

1.6. Perbedaan Arteri dan Vena


Arteri dan vena memiliki beberapa perbedaan selain kandungan yang terdapat di darah yang
dibawanya. Berikut adalah tabel perbedaan arteri dan vena:

Dilihat Dari

Arteri

Vena

Arah

Dari jantung ke seluruh tubuh

Dari seluruh tubuh ke jantung

Letak

Agak ke dalam

Agak keluar bahkan dekat dari


kulit

Struktur

Lebih liat dan elastis

Lebih tipis dan tidak elastis

Denyutan

Terasa

Tidak terasa

Tekanan Darah

Lebih tinggi

Lebih rendah

Jika Terluka

Darah akan memancar

Darah akan menetes

Kandungan darah

Oksigen dan sari-sari makanan

Karbon dioksida dan uap air

1.7. Pembuluh Koroner


Oksigen dan nutrisi untuk jantung sendiri dipasok melalui pembuluh koroner. Sistem sirkulasi
koroner berfungsi menyediakan pasokan darah untuk otot jantung. Sirkulasi ini berawal dari
arteri di dekat aorta yaitu arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Setelah memberikan suplai
oksigen dan nutrisi ke otot jantung, darah kembali ke jantung melalui vena koroner dan menuju
atrium kanan.

1.8. Vena Portal


Terdapat aturan umum bahwa aliran darah arteri dari jantung akan menuju ke kapiler yang akan
mengarah kembali ke jantung. Vena portal hepatica (terkadang disebut vena porta) adalah
pengecualiannya. Vena portal hepatika adalah kumpulan kapiler yang berada di sekitar usus
dimana darah menyerap berbagai sari-sari makanan. Vena porta tidak mengarah ke jantung,
melainkan ke hati (hepar) untuk memproses sari-sari makanan.

1.9. Jantung
Jantung adalah organ paling vital dalam sistem peredaran darah pada manusia. Jantung
memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh serta memompa darah terdeoksigenasi
(mengandung banyak karbon dioksida) ke paru-paru. Jantung manusia terdiri dari masingmasing satu atrium (serambi) dan ventrikel (bilik). Secara total, jantung manusia terdiri dari
empat ruang yaitu serambi kiri, bilik kiri, serambi kanan, dan bilik kanan. Jantung terbungkus
oleh kantong perikardium yang terdiri dari dua lembar yaitu lamina panistalis (bagian luar) dan
lamina viseralis (menempel pada dinding jantung).
Atrium kanan berada di sebelah kanan atas jantung. Darah yang kembali ke atrium kanan adalah
darah terdeoksigenasi (miskin oksigen) dan kemudian menuju ke ventrikel kanan untuk dipompa
ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida akan dikeluarkan dari
darah dan oksigen akan dimasukkan ke dalam darah. Selanjutnya darah akan dibawa ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis yang selanjutnya dibawa ke ventrikel kiri untuk dipompa menuju
aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh. Ventrikel kiri adalah bagian jantung yang terkuat karena
harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang berada di antara atrium
dan ventrikel jantung. Fungsi katup atrioventikuler adalah untuk mencegah aliran darah pada
aorta dan arteri pulmonalis kembali menuju ventrikel selama diastole.

2. Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah


pada Manusia
Terdapat beberapa sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia. Selain itu, sistem
limfatik juga termasuk sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia.
2.1. Sirkulasi Paru-Paru
Baca juga: Sistem Pernapasan pada Manusia (Artikel Lengkap)

Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular dimana darah
kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis (arteri paru-paru), ke paru-paru
untuk mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena paru-paru). Di
paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida.
Suplai darah untuk paru-paru sendiri disuplai oleh sirkulasi bronkial.
2.2. Sirkulasi Otak

Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan (arterior) dan
belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian depan. Sedangkan arteri
posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan batang otak. Sirkulasi dari depan dan
belakang akan bergabung di Lingkaran Willis.
2.3. Sirkulasi Ginjal
Baca juga: Sistem Ekskresi pada Manusia (Artikel Lengkap)

Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal menerima
darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending. Pembuluh ini selain untuk
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal, sirkulasi ginjal juga berfungsi sebagai tempat
penyaringan darah.
2.4. Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri dari pembuluh
limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening, dan getah bening. Salah satu fungsi utama
sistem limfatik adalah untuk membawa getah bening dan membawanya kembali ke jantung
untuk kembali ke sistem kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah berperan dalam sistem
kekebalan tubuh pada manusia.

3.

Cara Kerja Sistem Peredaran Darah


pada Manusia

Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam jantung, darah di vena akan masuk ke
serambi kanan (atrium kanan) kemudian menuju bilik kanan (ventrikel kanan) untuk dipompa ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam
hemoglobin dan karbon dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju
jantung tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana darah akan dialirkan
ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh. Beberapa darah memasuki usus
untuk mengambil sari-sari makanan dan dibawa ke hati (liver) melalui vena porta hepatica. Ada
juga darah yang menuju ke ginjal untuk melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke
seluruh sel di dalam tubuh untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang
mengandung sisa metabolisme (karbon dioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.

4. Fungsi Sistem Peredaran Darah pada


Manusia (Fisiologi Sistem Sirkulasi)

Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk mengedarkan darah yang
mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke jaringan serta membawa residu berupa karbon
dioksida ke paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar 98,5% oksigen
di dalam darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain.
Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu tubuh, mengembalikan sisa
metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem ekskresi, serta mendistribusikan hormon dan
sari-sari makanan ke dalam sel.

5. Perkembangan Sistem Peredaran Darah


pada Manusia
Perkembangan sistem peredaran darah pada manusia berawal dari proses vaskulogenesis di
dalam embrio. Sistem arteri dan vena manusia berkembang di tempat yang berbeda pada embrio.
Sistem arteri berkembang terutama dari lengkungan aorta. Sistem vena muncul pada minggu ke4 sampai ke-8 dari embriogenesis. Sistem sirkulasi pada janin dimulai pada minggu ke-8.
Sirkulasi janin yang bekerja tidak melibatkan paru-paru karena pasokan oksigen (dan nutrisi)
diperoleh dari ibu melalui plasenta dan tali pusat.

5.1. Perkembangan Arteri pada Manusia


Sistem arteri manusia berasal dari lengkungan aorta dan urat nadi punggung yang mulai
terbentuk pada minggu ke-4 dari kehidupan embrio. Lengkungan aorta pertama membentuk
arteri maksilaris, lengkungan kedua membentuk arteri stapedial, sedangkan sistem arteri itu
sendiri muncul dari lengkungan aorta 3, 4, dan 6. Lengkungan aorta kelima dengan sendirinya
menghilang.
Aorta dorsal yang berada di bagian dorsal (punggung) embrio, awalnya terdapat di kedua sisi
embrio. Aorta dorsal kemudian membentuk aorta. Pada aorta dorsal terdapat sekitar 30 cabang
arteri yang berukurang kecil. Cabang-cabang arteri tersebut membentuk arteri interkostal, arteri
pada lengan dan kaki, arteri lumbar, dan arteri sakral lateral.

5.2. Perkembangan Vena pada Manusia


Sistem vena manusia berkembang terutama dari vena vitelin, vena umbilikal, dan vena kardinal.

6. Signifikansi Klinis Sistem Peredaran


Darah pada Manusia
Terdapat banyak penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah termasuk penyakit
kardiovaskular dan penyakit limfatik. Ahli jantung adalah tenaga medis spesialis jantung. Ada

juga ahli bedah jantung yang mengkhususkan diri dalam operasi pada jantung dan sekitarnya.
Ahli bedah vaskuler fokus pada pembedahan pada sistem peredaran darah.

6.1. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah disebut penyakit kardiovaskular.
Kebanyakan penyakit ini disebut penyakit gaya hidup karena penyakit tersebut berkembang
seiring menurunnya kebiasaan berolahragaan, diet yang buruk, kebiasaan merokok, dan makanan
yang tidak sehat. Aterosklerosis adalah prekursor (penyebab) utama penyakit ini. Aterosklerosis
adalah penyakit yang ditandai dengan adanya plak kecil pada dinding arteri. Plak tersebut dapat
tumbuh hingga menyumbat arteri. Ketika arteri tersumbat, maka pasokan oksigen dan nutrisi ke
sel tujuan akan terhenti sehingga sel tersebut mati. Penyakit tersebut dapat berlanjut menjadi
serangan jantung atau stroke.
Berikut adalah beberapa kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia:
1. Anemia adalah gejala kekurangan hemoglobin atau eritrosit di dalam darah.
2. Leukemia adalah peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Leukemia juga
disebut kanker darah.
3. Thalasemia adalah anemia yang disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin.
Penyakit ini adalah penyakit bawaan.
4. Varises adalah gejala pelebaran darah pada betis.
5. Hemofili adalah kelainan dimana darah menjadi sukar membeku.
Penyakit kardiovaskular juga dapat disebabkan oleh bawaan sejak lahir, seperti cacat jantung.
Namun, tidak semua kelainan bawaan itu berhubungan langsung dengan penyakit, sebagian
besar merupakan variasi anatomi.

6.2. Teknik Pengukuran


Kondisi kesehatan sistem peredaran darah dan bagian-bagiannya dapat diukur dengan berbagai
cara baik manual maupun otomatis. Contohnya adalah dengan mengukur denyut jantung dengan
bantuan stetoskop dan mengukur tekanan darah dengan sphygomanometer. Ultrasonografi (USG)
juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan pembuluh darah.

6.3. Operasi pada Sistem Peredaran Darah


Terdapat sejumlah prosedur bedah yang dilakukan pada sistem peredaran darah, yaitu:
1. Operasi bypass arteri koroner

2. Stent koroner yang digunakan dalam angioplasty


3. Bedah vaskuler
4. Pengupasan vena

7. Sistem Peredaran Darah pada Manusia


dalam Sosial dan Budaya
Sejumlah pengobatan alternatif seperti pengobatan Cina memiliki pandangan yang berbeda
dalam sistem peredaran darah.

8. Sejarah Penelitian Sistem Peredaran


Darah pada Manusia
Tulisan pertama yang diketahui yang membahas tentang sistem peredaran darah ditemukan pada
Papirus Ebers (sekitar abad ke-16 SM), sebuah papirus medis Mesir kuno yang berisikan lebih
dari 700 resep dan obat. Dalam papirus tersebut telah dikatahui bahwa terdapat sambungan dari
jantung ke arteri. Orang Mesir berpikir bahwa udara masuk melalui mulut dan masuk ke paruparu dan jantung. Kemudian dari jantung, udara menuju ke seluruh tubuh melalui arteri.
Meskipun konsep tersebut hanya sebagian yang benar, hal itu merupakan salah satu awal dari
pemikiran ilmiah tentang sistem peredaran darah.
Pada abad ke-6 SM, ilmu tentang sirkulasi cairan penting di dalam tubuh telah diketahui oleh
Sushruta dalam Ayurveda pada zaman India Kuno. Dia juga telah mengetahui adanya arteri yang
dideskripsikan sebagai saluran. Katup jantung ditemukan oleh seorang dokter dari sekolah
Hippocratean sekitar abad ke-4 SM. Namun fungsinya belum benar-benar dipahami. Karena
darah berkumpul pada vena setelah kematian, arteri terlihat kosong. Hal tersebut membuat ahli
anatomi kuno menganggap bahwa saluran tersebut dipenuhi oleh udara dan fungsinya sebagai
alat transportasi bagi udara.
Seorang dokter asal Yunani, Herophilus telah membedakan arteri dan vena. Seorang ahli anatomi
Yunani Erasistratus mengamati bahwa arteri yang dipotong saat hidup akan mengeluarkan darah.
Dia menganggap bahwa penyebab udara meninggalkan arteri adalah karena adanya darah yang
masuk melalui pembuluh yang sangat kecil diantara vena dan arteri.
Di Roma pada abad ke-2 masehi, seorang dokter (tabib) dari Yunani Galen mengetahui bahwa
pembuluh darah membawa darah dan berhasil mengidentifikasi darah pada vena (merah tua) dan
arteri (lebih terang) serta mengetahui perbedaan fungsinya. Vena mengambil sari-sari makanan
yang berasal dari hati, sedangkan arteri membawa udara yang berasal dari jantung. Darah yang
mengalir dari kedua organ tersebut ke seluruh tubuh akan digunakan langsung oleh tubuh dan
tidak ada pengembalian darah ke jantung maupun hati.

Galen percaya bahwa darah pada arteri dibuat oleh darah vena yang melewati ventrikel kiri
menuju ventrikel kanan melalui sebuah pori-pori. Udara masuk ke darah dari paru-paru
melalui arteri paru-paru dan kemudian dibawa ke sisi kiri jantung.
Pada tahun 1025, ensiklopedia kedokteran The Canon of Medicine yang ditulis oleh dokter asal
Persia, Avicenna (Ibnu Sina) meragukan gagasan orang Yunani tentang keberadaan lubang di
bagian septum ventrikel yang dianggap sebagai tempat darah mengalir di antara ventrikel.
Meskipun demikian, Avicenna membenarkan teori tentang siklus jantung, fungsi katup, dan
sirkulasi darah dalam bukunya yang berjudul Treatise on Pulse. Ia juga memperbaiki teori Galen
tentang denyut nadi yang keliru. Ia menyatakan bahwa setiap detak nadit terdiri dari dua gerakan
dan dua jeda dan denyut nadi adalah gerakan di jantung dan arteri.
Pada tahun 1242, seorang dokter Arab bernama Ibn al-Nafis, menjadi orang pertama yang
menggambarkan proses sirkulasi pada paru-paru dengan tepat. Bahkan ia dianggap sebagai
bapak fisiologi peredaran darah. Selain itu, ia juga memiliki wawasan tentang sirkulasi kapiler.
Namun, ilmu yang dimiliki Ibn al-Nafis terbatas pada peredaran darah di dalam paru-paru dan
tidak di seluruh tubuh.
William Harvey melakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam Exercitatio anatomica de
Motu Cordis et sanguinis di animalibus pada tahun 1628. Ia menyatakan bahwa ada hubungan
langsung antara sistem vena dan arteri di seluruh tubuh dan bukan hanya pada paru-paru. Ia juga
berpendapat bahwa denyut jantung menghasilkan sirkulasi darah secara terus menerus.
Pernyataan William Harvey berhasil meyakinkan dunia kedokteran. Namun, Harvey tidak dapat
mengidentifikasi sistem kapiler yang menghubungkan arteri dan vena. Sistem kapiler tersebut
ditemukan oleh Marcello Malpighi pada tahun 1661.
Pada tahun 1956, Andr Frdric Cournand, Werner Formann dan Dickinson W. Richards
dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran atas penemuan mereka mengenai kateterisasi jantung dan
perubahan patologis dalam sistem peredaran darah.
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah mengalir di
dalam pembuluh darah. Selain itu darah beredar melewati jantung dua kali sehingga disebut
peredaran darah ganda.
Peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah kecil
(sistem peredaran darah pulmonalis) dan sistem peredaran darah besar (sisitem peredaran darah
sistemik)
Sistem Peredaran Darah Kecil ( Pulmonalis )

Sistem peredaran darah keci disebut juga sistem peredaran darah pulmonalis, karena darah
mengalir dari jantung melalui ventrikel kanan menuju ke paru-paru dan kembali menuju jantung
melalui atrium kiri. Secara sederhana sistem peredaran darah kecil dapat digambarkan dalam
bagan berikut
Secara lengkap sistem peredaran darah kecil dapat dijelaskan sebagai berikut.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida masuk ke atrium kanan melalui
pembuluh vena. Dari atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis. Kemudian ventrikel berkontraksi sehingga katup trikuspidalis terutup, tetapi
memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang arteri pulmonalis terbuka. Darah masuk ke
arteri pulmonalis yang bercabang ke kiri dan ke kanan yang masing-masing menuju paru-paru
kiri dan kanan. Arteri pulmonalis ini bercabang menjadi arteriol. Arteriol mengalirkan darah
menuju kapiler di paru-paru. Di kapiler paru-paru inilah darah melepaskan karbondioksida dan
mengambil oksigen. Kemudian darah masuk ke venula, kemudian ke vena pulmonalis yang
membawa darah yang kaya akan oksigen menuju ke atrium kiri.
Sistem Peredran Darah Besar ( Sisitemik )
Pada sistem perdaran darah besar darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh, sehingga disebut
juga sistem peredaran darah sistemik. Pada peredaran darah besar darah mengalir dari jantung
melalui ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian darah kembali lagi
menuju ke jantung melalui atrium kanan.
Secara sederhana sistem peredaran darah besar dapat digambarkan dalam bagan berikut

Anda mungkin juga menyukai