3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup.
Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk hidup:
1. Menggunakan bahasa Latin
2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi
makhluk hidup tersebut.
3. Genus terletak di kata pertama
4. Spesies terletak di kata kedua
5. Dicetak miring atau diisi garis bawah
6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciriciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya. Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam
satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi
nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup
tertentu.
Linnaeus memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup.
Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah
(spesifik) adalah :
1. Kingdom (kerajaan)
2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia(Keluarga/Suku)
6. Genus (Marga)
7. Spesies (Jenis)
Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya,
sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka
disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai
ke tingkatan rendah seperti berikut ini.
8.3. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila
kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan
dalam satu kelas.
Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan
lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua.
Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan
Dicotyledonae.
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya:
Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya
(pepaya), Oryza sativa (padi).
2. Aves (burung)
3. Amphibia
4. Reptilia
5. Mamalia
KINGDOM PLANTAE
Berdasarkan keberadaan jaringan pembuluh, tumbuhan terbagi atas tumbuhan
berpembuluh dan tumbuhan tidak berpembuluh. Dalam jaringan pembuluh terdapat
jaringan pengangkut yang disebut xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut
air, unsur-unsur hara, dan mineral dari akar melewati akar menuju ke daun untuk
proses fotosintesis, sedangkan floem berfungsi membawa hasil dari fotosintesis di
daun ke seluruh bagian tubuh.
1. tumbuhan lumut
Tumbuhan berpembuluh
A. Tumbuhan paku
paku kawat
paku benar
paku peralihan (bentuknya sama tapi berbeda kelamin, contoh : paku ekor
kuda)
B. Tumbuhan biji
1. Gymnospermae (berbiji tebuka/biji tidak terbungkus daging buah)
2. Angiospermae (berbiji tertutup, dari jumlah keping biji dibagi menjadi 2 yaitu
monokotil dan dikotil)
KINGDOM FUNGI
ciri-cirinya :
tubuh berupa benang halus disebut hifa dan bercabang membentuk miselium
fungi bersel satu dikelompokkan menjadi protista dan bersel banyak bertipe
eukariotik
KINGDOM MONERA
Monera memiliki sel bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti sehingga
bahan inti tersebar di sitoplasma). Monera meliputi :
1. Ganggang biru (Cyanophyta)
2. Bakteri
KINGDOM PROTISTA
Protista memiliki sel bersifat eukariotik (memiliki membran inti). Protista memiliki
sifat mirip tumbuhan dan hewan, yaitu :
1. Ganggang (Algae)
2. Protozoa
6.
7. a . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
8. Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri, ganggang,
jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom
tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu melakukan
fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.
9.
10.
11. b . Kingdom Animalia (Hewan)
12. Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan ini berciri tidak
berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas.
13.
14. 2. Sistem Tiga Kingdom
15.
16. Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
17.
18. a . Kingdom Monera
19. Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera ini
berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler atau
multiseluler.
20.
21. b . Kingdom Plantae (Tumbuhan)
22. Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
23.
24. c . Kingdom Animalia (Hewan)
25. Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
26.
27. 3. Sistem Empat Kingdom
28.
29. Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada tahun 1959.
Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat ada makhluk
hidup yang inti selnya tidak memiliki membran (prokariotik), misalnya, bakteri
dan ganggang hijau biru. Ada makhluk hidup yang inti selnya diselimuti
membran (eukariotik), misalnya, jamur, ganggang (selain ganggang biru),
tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom tersebut adalah sebagai berikut.
30.
31. a . Kingdom Monera
32. Kingdom Monera terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki
membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru.
33.
34. b . Kingdom Fungi
35. Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur (fungi).
36.
37. c . Kingdom Plantae
38. Kingdom Plantae terdiri atas semua ganggang, kecuali ganggang biru, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
39.
40. d . Kingdom Animalia
41. Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan, yaitu Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
42.
43. 4. Sistem Lima Kingdom
44.
45. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H. Whittaker
(1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk hidup, susunan sel,
dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi lima
kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi perubahan-perubahan yang besar
dalam penataan filum. Hal ini disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu
Protista. Secara lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut.
46.
47. a . Kingdom Monera
48. Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti
(prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan golgi, dan retikulum
endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini berkembang biak dengan
pembelahan langsung (amitosis). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom
monera adalah Archaebacteria dan Eubacteria.
49.
50. Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti sumber air
panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam. Sementara itu, Eubacteria
lebih umum karena banyak terdapat di alam. Eubacteria terbagi atas enam filum,
yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri garam positif, Spirochetes,
Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
51.
KLASIFIKASI VERTEBRATA
KLASIFIKASI
Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
Invertebrata.
Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel
saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna
peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi
berenang.
KLASIFIKASI PISCES
1. Ordo Apodes
1. Familia : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
2. Familia : Muruenidae
2. Ordo Acthopterygi
1. Familia : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer)
2. Familia : Muruenidae
3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici
1. Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
2. Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii
1. Famili : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
2. Famili : ikan salam (salmosalor)
6. Ordo Ostariophysi
1. Familia : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)
2. Famili : scmbridae
KELAS AMPHIBIA
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut :
Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu
berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh
kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang
berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi
dewasa.
Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar
tubuhnya (fertilisasi eksternal).
KLASIFIKASI AMPHIBIA
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo :
1. Ordo Gymnofphyona / Apoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
KELAS REPTILIA
Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu
lingkungan.
Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum
sempurna.
3. Ordo Squamata
1. Familia : Lacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus)
2. Familia : Geckonocidae Species : tokek (gecko monarchis)
3. Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
4. Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak (voronus salvator
4. Ordo Ophidia
KELAS AVES
Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan
baik
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi
internal)
Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di
sebelah kiri.
Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut :
Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumbalumba.
Berdarah panas.
Fertilisasi internal.
1. Familia : Cebidae
2. Familia : Callithricidae
3. Familia : Cercopithecidae
KLASIFIKASI TUMBUHAN
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Oleh :
Teguh Rahmat Z., S.P.
A.
CARA KLASIFIKASI
Pada system klasifikasi buatan ini, penggolongan tumbuhan hanya didasarkan pada salah
satu sifat atau sifat yang umum saja. Misalnya dalam system ini menggunakan habitus
pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam penggolongan.
Berdasarkan habitus tersebut alam tumbuh-tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu :
- Herba
- Semak
- Pohon
Contoh :
1. Pisum sativum adalah familia Leguminosae
Zea mays adalah familia Graminae
Kedua tumbuhan dari familia yang berbeda tersebut dimasukkan dalam kelompok herba
2. Pisum sativum adalah familia Leguminosae
Dalbergia sisso adalah familia Leguminosae
Dari tumbuhan yang berbeda spesiesnya tetapi nama familianya sama dimasukkan dalam
kelompok yang berbeda pula yaitu :
Pisum sativum adalah kelompok herba
Dalbergia sisso adalah kelompok pohon
Jadi dalam system buatan seperti kedua contoh di atas, tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
hubungan erat satu sama lain mungkin diletakkan dalam satu kelompok yang sama. Hal ini
merupakan suatu kelemahan dalam system buatan.
2. Klasifikasi system alami (Natural system)
Pada klasifikasi system alami, penggolongan tumbuhan berdasarkan pada kombinasi
beberapa sifat morfologis yang penting. System alami ini lebih maju jika dibandingkan dengan
system buatan, karena menurut system alami hanya tumbuh-tumbuhan yang mempunyai
hubungan filogetis saja yang dikelompokkan kedalam kelompok yang sama.
Satuan yang dipergunakan untuk klasifikasi adalah spesies. Spesies adalah kelompok
individu yang mempunyai persamaan sifat morfologis. Spesies-spesies yang mempunyai
persamaan sifat tersebut dapat dikelompokkan dalan suatu takson yang lebih tinggi tingkatannya
yaitu genus. Dari beberapa genera yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan dalam
familia dan beberapa familia yang mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke dalam
ordo. Kemudian beberapa ordo dikelompokkan ke dalam Klasis, seterusnya dari beberapa
klasis dikelompokkan ke dalam Divisio dan akhirnya masuk ke dalam regnum plantarum.
Dengan menyelidiki sifat-sifat tumbuhan secara mendalam dan membandingkan sifat-sifat
tersebut, maka dapatlah dibuat golongan-golongan tumbuhan yaitu disebut : TAKSA atau
TAKSON. Sehingga dengan demikian golongan-golonongan itu tersusun sebagaimana mestinya
dengan kehendak alam dan dari pembagian penggolongan itu Nampak hubungan kekeluargaan
diantara tumbuh-tumbuhan tersebut.
Dari golongan tumbuhan tersebut dapat kita kenal 24 taksa, mulai urutan yang besar ke
urutan yang lebih kecil adalah sebagai berikut :
Divisio
Sub division
divisi
anak divisi
Klasis
kelas
Sub klasis
anak kelas
Ordo
bangsa
Sub Ordo
anak bangsa
Familia
suku
Sub familia
anak suku
Tribus
puak
Sub tribus
anak puap
Genus
marga
Sub genus
anak marga
Seksio
Sub seksio
seksi
anak seksi
Series
deret
Sub series
anak deret
Spesies
jenis
Sub spesies
anak jenis
Varietas
varitas
Sub varietas
anak varitas
Forma
bentuk
Forma biologika
Forma specialis
B.
1.
Individum
TATA NAMA TAKSON MENURUT TINGKATNYA
Nama-nama takson diatas tingkat familia
Nama takson yang dimaksud adalah nama divisio, sub divisio, klasis dan sub klasis. Untuk
pemberian nama takson tersebut di atas sebaiknya diambil atau didasarkan pada ciri yang
menunjukkan sifat sebaik-baiknya.
-
Nama kesatuan taksonomi itu hendaknya memakai akhiran yang berbeda-beda, dimana :
Divisio
akhiran
: mycota
Jamur
akhiran: phyta
Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Tracheophyta
Sub divisio
akhiran: mycotina
Jamur
akhiran: phytina
Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Ascomycotina
Klasis
akhiran: mycetes
Jamur
akhiran: phyceae
Ganggang
akhiran: opsida
Tumbuh-tumbuhan lain
contoh : Rhodophyceae
Sub klasis
akhiran: mycetidae
Jamur
2.
Akhiran
: phycidae
Ganggang
Akhiran
: idae
Tumbuh-tumbuhan lain
Contoh
: Monocotiledonidae
Nama-nama ordo dan sub ordo
Nama ordo dan sub ordo didasarkan pada pokok kata nama familia.
- Ordo
akhiran
: ales
contoh : Rosales
Malvales
- Sub ordo
akhiran: ineae
contoh : Bromoliineae
3. Nama-nama familia dan sub familia
Nama familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata benda. Nama
tersebut dibentuk dari pokok kata nama sah suatu genus yang termasuk dalam family itu
ditambah dengan akhiran : aceae
Contoh
: Cannaceae
Amaranthaceae
Selain nama familia tersebut di atas, sejak dulu ada nama familia yang menyimpang dari
ketentuan di atas tetapi dianggap berlaku oleh penerbitnya. Penyimpangan ini dinamakan
Nominaconservanda. Adapun nama-nama familianya adalah :
Palmae
Compositae
Umbelliferae
Cruciferae
Leguminosae
Guttiferae
Gramineae
Labiatae
Sedangkan nam sub familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai sebagai kata
benda. Nama tadi dibentuk dari pokok kana nama sah suatu genus yang termasuk dalam sub
familia ditambah dengan akhiran : oideae.
4.
Contoh
: rumicoideae dari kata Rumex
Nama-nama tribus dan sub tribus
Nama-nama tribus dan sub tribus, hanya akhiran yang dipakai pada nama :
tribus
akhiran
: eae
contoh : Asclepiadeae dari kata Rumex
- sub tribus
akhiran: ineae
contoh : Anemoninae dari kata Anemon
5. Nama genus
-
Nama genus adalah kata benda tunggal atau suatu perkataan yang dapat nberasal dari
sumber apa saja.
contoh
: Nypa
Durio
6.
Nama spesies
Nama spesies merupakan kombinasi ganda dari nama genus yang diikuti oleh suatu petunjuk
spesies dan terdiri atas dua kata atau lebih, maka kata-kata itu harus disatukan. Kata-kata dari
penunjuk spesies dapat diambil dari kata apa saja.
Contoh
: Oryza sativa
Tectona grandis
Hibiscus rosa-sinensis
7.
Alisma plantago-aquatica
Nama-nama takson dibawah tingkat spesies
Nama-nam takson dibawah tingkat spesies merupakan kombinasi antara spesies dan
penunjuk takson dibawah spesies, dihubungkan dengan istilah-istilah yang menunjukkan
tingkatnya (sub spesies, varietas, forma)
Contoh
2.
PERIODE II
Pada periode kedua ini dimulai oleh seorang ahli botani bernama A. Cassalpin pada tahun
1619-1702. Selain itu banyak ahli-ahli botani, diantaranya ialah :
Yohn Ray
Seorang ahli botani Inggris dala bukunya Historia Plantarum tahun 1686-1704,
mengemukakan pentingnya embryo berkeping satu dan dua dari klasifikasi. Beliau memvagi
Monokotil dan dikotil dalam beberapa klasis, beberapa diantaranya menjadi familia yang
sekarang kita kenal.
Adapun penggolongan tumbuhan menurut Yohn Ray adalah :
1.
2.
Herbae:
a. Imperfactae
b. Perfectae
Dicotyledonae
Monocotyledonae
Arbares:
a. Monocotyledonae
b. Dicotyledonae
Carlos Linnaeus :
Beliau seorang ahli botani dari Swedia yang dikenal sebagai BAPAK SISTEMATIKA
TUMBUHAN.
Linnaeus menulis semua spesies dan genera pada bukunya GENERA PLANTARUM tahun
1754 dan SPECIES PLANTARUM tahun 1753. Dalam bukunya Species Plantarum membuat
nomenklatur system binomial yaitu nama tumbuh-tumbuhan secara rangkap yang terdiri dari dua
kata. Kata pertama menunjukkan nama genus dan diikuti kata kedua yang menunjukkan nama
spesies atau disebut epitheton specificum.
A.L. De Yussieu :
Ia adalah ahli sistematik yang berasal dari Ferancis. Ahli sistematik ini bersama-sama
dengan kemenakannya A.B. De Yissieu menciptakan klasifikasi yang lebih baik daripada
Linneaus. Tahun 1789 A.L. De Yussieu mempublikasikan bukunya yang berjudul GENERA
PLANTARUM. Disini alam tumbuhan dibagi menjadi 15 klasis yang didasarkan atas jumlah
keping (Cotyledo), letak daun mahkota (petala) dan benangsari (stamen) terhadap bakal buah.
Selain system alam dan system buatan ada juga pembagian tumbuh-tumbuhan dengan
system kelamin (sexual system), dimana tumbuh-tumbuhan dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Kryptogami:
Kryptogami adalah tumbuh-tumbuhan yang berkembang biak dengan tidak memakai biji.
Misal : lumut, ganggang, paku-pakuan
2. Phanerogami:
Merupakan
tumbuh-tumbuhan
Misal : papaya dan randu
yang
berkembang
biak
dengan
biji
PERIODE III
Periode ini dimulai sejak dikenalnya teori evolusi yang merupakan gabungan dari pendapat
Y.B. Lamarck dan Carles Darwin pada tahun 1809-1882. Beliau menyatakan bahwa makhluk
hidup yang kini ada merupakan penyesuaian diri dengan keadaan sekelilingnya serta perjuangan
hidupnya hingga sekarang. Berdasarkan teori evolusi tersebut, ahli botani yang terkenal dalam
menyusun taksonomi tumbuhan pada periode ini ialah Alexander Browns, A. Eichler, Angler,
dan R.V. Wettstein.
Eichler :
Membuat system klasifikasi sebagai berikut :
A. Cryptogamae :
1. Divisio
a. Klasis
b. Klasis
2. Diviso
a. Kelompok
b. Kelompok
3. Divisio
a. Klasis
b. Klasis
c. Klasis
B. Phanerogamae :
: Thallophyta
: Algae
: Fungi
: Bryophyta
: Hepaticae
: Musci
: Pteridophyta
: Equisetineae
: Lycopodiinae
: Filicinae
1. Divisio
: Gymnospermae
2. Divisio
: Angiospermae
a. Klasis Monocotyledoneae
b. Klasis Dicotyledonae
- Sub klasis : Choripetalae
- Sub klasis : Sympetalae
Wettstein :
Pada tahun 1924 mempublikasikan buku yang berjudul HANDBUGHDER SYSTEM
TISCHEN BOTANIC. Beliau meletakan Dicotyledoneae sebelum Monocotyledoneae. Salah
satu pembagian alam tumbuh-tumbuhan yang umum dipakai sampai sekarang adalah :
1.
: 35.000 spesies.
2.
: 60.000 spesies.
3.
: 25.000 spesies.
4.
5.
: 10.000 spesies.
: 170.000 spesies.
2.
3.
Golongan tumbuh-tumbuhan di bumi dibedakan menjadi 24 taksa yang tersusun mulai dari
takson yang besar ke tingkatan takson yang lebih kecil.
4.
5.
Dalam sejarah klasifikasi dibedakan menjadi 3 periode yang dimulai dari zaman purbakala
sampai akhir abad ke 20.
6.
Pembagian alam tumbuh-tumbuhan yang dipakai sampai sekarang adalah pembagian menurut
Wettstein. Beliau membaginya kedalam 5 divisio. Dari stiap divisio ini masing-masing dibagi
lagi menjadi takson-takson yang lebih kecil
Untuk memperdalam materi tersebut di atas anda dipersilahkan membaca buku acuan
berikut :
1.
2.
1. Jahe(Zinger officinale)
Kingdom
: Plantae
Phylum
: Magnoliphyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber Mill.
2. Jambu Biji(Psidium gujava l.)
Kingdom
: Plantae
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnolophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo
: Myrtales
Famili
: Myrtacceae
Genus
: Psidium
3. Kumis Kucing(Orthosiphon aristutus)
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledone
Subkelas
: Sympetable
Ordo
Famili
Genus
: Tubiflorae
: Labitae
: Orthosiphon
7. Mawar(Rosa Sp.)
Divisio
: Mangoliphyta
Class
: Mangoliopsida
Ordo
: Rosales
Familli
: Rosaleae
8. Pepaya( Carica Papaya)
Kerajaan
: Plantae
Ordo
: Brassicales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Species
: C. Papaya
9. Rosela( Hibiscus Sabdariffa)
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibicsus
Species
: Sabdariffa L.
Divisi
: Magrnoliophyta
10.
Serai(Cymbopogoncitratus)
Kingdom
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionua
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
Subkelas
: Liliopsida
: Commolihadae
Ordo
Famili
Genus
Species
: Zingiberales
: Zingiberaceae
: Curcuma
: Curcuma Xanthorrhiza
Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem sirkulasi
adalah sistem organ yang memungkinkan darah beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi
(seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk
memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan pH, dan
mempertahankan homeostasis. Ilmu yang mempelajari aliran darah disebut hemodinamik.
Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat-sifat aliran darah disebut hemorheologi. istem peredaran
darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk mendistribusikan darah dan sistem
limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain.
Peredaran getah bening memakan waktu yang lebih lama dari peredaran darah. Darah adalah
cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang
diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata. Darah membawa oksigen dan nutrisi
ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah buangan dari jaringan tersebut. Getah bening
pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma darah yang berlebih setelah disaring dan dibawa ke
sistem limfatik. Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa Latin yang berarti jantung dan
pembuluh) terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sedangkan getah bening, kelenjar
getah bening, dan pembuluh darah bening membentuk sistem limfatik.
Manusia memiliki sistem kardiovaskular tertutup (artinya darah tidak pernah keluar dari jaringan
arteri, vena, dan kapiler). Hewan vertebrata juga memiliki sistem kardiovaskular tertutup. Sistem
limfatik adalah sistem terbuka karena cairan yang jumlahnya berlebih harus dikembalikan ke
darah.
Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan pembuluh
darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah dan
membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Orang dewasa rata-rata memiliki
sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem pencernaan pada
manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung.
Sistem kardiovaskular manusia tertutup yang berarti darah tidak pernah meninggalkan jaringan
pembuluh darah. Sebaliknya, oksigen dan nutrisi dapat berdifusi keluar dari lapisan pembuluh
darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut kemudian membawa oksigen dan nutrisi
ke sel serta membawa karbon dioksida dan limbah keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah.
Komponen lain dari sistem peredaran darah adalah sistem limfatik, yang terbuka.
1.2. Darah
Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi utama
darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta untuk
membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah mengandung plasma
darah dan sel darah. Plasma darah adalah cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari
91,5% air. Sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah). Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari makanan dan
oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai antibodi. Sedangkan
fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang keluar dari tubuh karena luka.
1.3. Arteri
`Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah
beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Dalam gambar anatomi, arteri digambarkan
berwarna merah, meskipun tidak benar-benar berwarna merah. Dinding arteri lebih tebal
dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga lapisan: endothelium (bagian dalam),
otot polos dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar).
Darah mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar dari ventrikel kiri (bilik kiri) melalui
katup aorta. Bagian pertama dari arteri adalah aorta yang merupakan arteri terbesar dan memiliki
dinding yang tebal. Arteri akan menuju bagian atas tubuh terlebih dahulu baru kemudian ke
bagian bawah tubuh.
1.4. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10 mikrometer yang
memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, serta limbah dengan
sel di sekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah membran basal.
Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut arteriol dan kemudian
menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena.
1.5. Vena
Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah
terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan. Umumnya vena membawa darah yang mengandung
karbon dioksda, namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-paru ke
jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan berwarna biru, meskipun tidak benar-benar
berwarna biru.
Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya
bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena
cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh
dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.
Dilihat Dari
Arteri
Vena
Arah
Letak
Agak ke dalam
Struktur
Denyutan
Terasa
Tidak terasa
Tekanan Darah
Lebih tinggi
Lebih rendah
Jika Terluka
Kandungan darah
1.9. Jantung
Jantung adalah organ paling vital dalam sistem peredaran darah pada manusia. Jantung
memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh serta memompa darah terdeoksigenasi
(mengandung banyak karbon dioksida) ke paru-paru. Jantung manusia terdiri dari masingmasing satu atrium (serambi) dan ventrikel (bilik). Secara total, jantung manusia terdiri dari
empat ruang yaitu serambi kiri, bilik kiri, serambi kanan, dan bilik kanan. Jantung terbungkus
oleh kantong perikardium yang terdiri dari dua lembar yaitu lamina panistalis (bagian luar) dan
lamina viseralis (menempel pada dinding jantung).
Atrium kanan berada di sebelah kanan atas jantung. Darah yang kembali ke atrium kanan adalah
darah terdeoksigenasi (miskin oksigen) dan kemudian menuju ke ventrikel kanan untuk dipompa
ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida akan dikeluarkan dari
darah dan oksigen akan dimasukkan ke dalam darah. Selanjutnya darah akan dibawa ke atrium
kiri melalui vena pulmonalis yang selanjutnya dibawa ke ventrikel kiri untuk dipompa menuju
aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh. Ventrikel kiri adalah bagian jantung yang terkuat karena
harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang berada di antara atrium
dan ventrikel jantung. Fungsi katup atrioventikuler adalah untuk mencegah aliran darah pada
aorta dan arteri pulmonalis kembali menuju ventrikel selama diastole.
Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular dimana darah
kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis (arteri paru-paru), ke paru-paru
untuk mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena paru-paru). Di
paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida.
Suplai darah untuk paru-paru sendiri disuplai oleh sirkulasi bronkial.
2.2. Sirkulasi Otak
Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan (arterior) dan
belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian depan. Sedangkan arteri
posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan batang otak. Sirkulasi dari depan dan
belakang akan bergabung di Lingkaran Willis.
2.3. Sirkulasi Ginjal
Baca juga: Sistem Ekskresi pada Manusia (Artikel Lengkap)
Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal menerima
darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending. Pembuluh ini selain untuk
memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal, sirkulasi ginjal juga berfungsi sebagai tempat
penyaringan darah.
2.4. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri dari pembuluh
limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening, dan getah bening. Salah satu fungsi utama
sistem limfatik adalah untuk membawa getah bening dan membawanya kembali ke jantung
untuk kembali ke sistem kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah berperan dalam sistem
kekebalan tubuh pada manusia.
3.
Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam jantung, darah di vena akan masuk ke
serambi kanan (atrium kanan) kemudian menuju bilik kanan (ventrikel kanan) untuk dipompa ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam
hemoglobin dan karbon dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju
jantung tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana darah akan dialirkan
ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh. Beberapa darah memasuki usus
untuk mengambil sari-sari makanan dan dibawa ke hati (liver) melalui vena porta hepatica. Ada
juga darah yang menuju ke ginjal untuk melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke
seluruh sel di dalam tubuh untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang
mengandung sisa metabolisme (karbon dioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.
Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk mengedarkan darah yang
mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke jaringan serta membawa residu berupa karbon
dioksida ke paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar 98,5% oksigen
di dalam darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain.
Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu tubuh, mengembalikan sisa
metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem ekskresi, serta mendistribusikan hormon dan
sari-sari makanan ke dalam sel.
juga ahli bedah jantung yang mengkhususkan diri dalam operasi pada jantung dan sekitarnya.
Ahli bedah vaskuler fokus pada pembedahan pada sistem peredaran darah.
Galen percaya bahwa darah pada arteri dibuat oleh darah vena yang melewati ventrikel kiri
menuju ventrikel kanan melalui sebuah pori-pori. Udara masuk ke darah dari paru-paru
melalui arteri paru-paru dan kemudian dibawa ke sisi kiri jantung.
Pada tahun 1025, ensiklopedia kedokteran The Canon of Medicine yang ditulis oleh dokter asal
Persia, Avicenna (Ibnu Sina) meragukan gagasan orang Yunani tentang keberadaan lubang di
bagian septum ventrikel yang dianggap sebagai tempat darah mengalir di antara ventrikel.
Meskipun demikian, Avicenna membenarkan teori tentang siklus jantung, fungsi katup, dan
sirkulasi darah dalam bukunya yang berjudul Treatise on Pulse. Ia juga memperbaiki teori Galen
tentang denyut nadi yang keliru. Ia menyatakan bahwa setiap detak nadit terdiri dari dua gerakan
dan dua jeda dan denyut nadi adalah gerakan di jantung dan arteri.
Pada tahun 1242, seorang dokter Arab bernama Ibn al-Nafis, menjadi orang pertama yang
menggambarkan proses sirkulasi pada paru-paru dengan tepat. Bahkan ia dianggap sebagai
bapak fisiologi peredaran darah. Selain itu, ia juga memiliki wawasan tentang sirkulasi kapiler.
Namun, ilmu yang dimiliki Ibn al-Nafis terbatas pada peredaran darah di dalam paru-paru dan
tidak di seluruh tubuh.
William Harvey melakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam Exercitatio anatomica de
Motu Cordis et sanguinis di animalibus pada tahun 1628. Ia menyatakan bahwa ada hubungan
langsung antara sistem vena dan arteri di seluruh tubuh dan bukan hanya pada paru-paru. Ia juga
berpendapat bahwa denyut jantung menghasilkan sirkulasi darah secara terus menerus.
Pernyataan William Harvey berhasil meyakinkan dunia kedokteran. Namun, Harvey tidak dapat
mengidentifikasi sistem kapiler yang menghubungkan arteri dan vena. Sistem kapiler tersebut
ditemukan oleh Marcello Malpighi pada tahun 1661.
Pada tahun 1956, Andr Frdric Cournand, Werner Formann dan Dickinson W. Richards
dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran atas penemuan mereka mengenai kateterisasi jantung dan
perubahan patologis dalam sistem peredaran darah.
PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah mengalir di
dalam pembuluh darah. Selain itu darah beredar melewati jantung dua kali sehingga disebut
peredaran darah ganda.
Peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah kecil
(sistem peredaran darah pulmonalis) dan sistem peredaran darah besar (sisitem peredaran darah
sistemik)
Sistem Peredaran Darah Kecil ( Pulmonalis )
Sistem peredaran darah keci disebut juga sistem peredaran darah pulmonalis, karena darah
mengalir dari jantung melalui ventrikel kanan menuju ke paru-paru dan kembali menuju jantung
melalui atrium kiri. Secara sederhana sistem peredaran darah kecil dapat digambarkan dalam
bagan berikut
Secara lengkap sistem peredaran darah kecil dapat dijelaskan sebagai berikut.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida masuk ke atrium kanan melalui
pembuluh vena. Dari atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis. Kemudian ventrikel berkontraksi sehingga katup trikuspidalis terutup, tetapi
memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang arteri pulmonalis terbuka. Darah masuk ke
arteri pulmonalis yang bercabang ke kiri dan ke kanan yang masing-masing menuju paru-paru
kiri dan kanan. Arteri pulmonalis ini bercabang menjadi arteriol. Arteriol mengalirkan darah
menuju kapiler di paru-paru. Di kapiler paru-paru inilah darah melepaskan karbondioksida dan
mengambil oksigen. Kemudian darah masuk ke venula, kemudian ke vena pulmonalis yang
membawa darah yang kaya akan oksigen menuju ke atrium kiri.
Sistem Peredran Darah Besar ( Sisitemik )
Pada sistem perdaran darah besar darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh, sehingga disebut
juga sistem peredaran darah sistemik. Pada peredaran darah besar darah mengalir dari jantung
melalui ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh kecuali paru-paru. Kemudian darah kembali lagi
menuju ke jantung melalui atrium kanan.
Secara sederhana sistem peredaran darah besar dapat digambarkan dalam bagan berikut