Anda di halaman 1dari 9

KISAH KETELADANAN NABI IDRIS ALAIHISSALAM

Nabi Idris alaihissalam adalah nabi ke-2 setelah nabi Adam as dalam daftar 25
nabi yang umat Islam yakini. Beliau adalah keturunan ke-6 nabi Adam as yang hidup
dengan jarak sekitar 1000 tahun dengan kematian nabi Adam as. Menurut beberapa
informasi, Idris lahir di Irak kuno, ada juga yang mengatakan di Babilonia, dan ada yang
mengatakan di Mesir.

Idris as diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT dan diperintahkan untuk
mengajarkan ketauhidan dan kebaikan kepada umatnya (ada yang mengatakan umat
nabi Syits as, keturunan Qabil putra nabi Adam as). Nabi Idris as sabar dan pantang
menyerah dalam berdakwah, walau kaumnya kafir dan menentangnya, namun beliau
terus menjalankan kegiatan dakwahnya itu.

Bisa dibilang bahwa nabi Idris as adalah manusia pertama yang mengenal
kemajuan teknologi, beliau diberikan kelebihan oleh Allah SWT dengan berbagai
keterampilan seperti menunggang kuda, mengenal ilmu perbintangan, bisa menulis dan
membaca, serta beliau dikenal sebagai orang pertama yang bisa menjahit di masanya.

Kisah ini adalah kisah yang cukup menarik, bermula saat nabi Idris as sedang
menjahit di rumahnya, kemudian datang iblis yang menyamar sebagai seorang pria
dengan membawa telur. Iblis bertanya kepada nabi Idris as "hay nabiyullah, bisakah
Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini", kemudian nabi Idris as
menjawab "jangankan memasukkan dunia ke telur yang besar itu, memasukkan dunia
ke dalam jarum jahit ini saja Allah SWT bisa", dan dengan cepat nabi Idris as
menusukkan jarum ke mata iblis untuk menghalau godaan makhluk terkutuk itu,
seketika mata iblis buta dan lari meninggalkan nabi Idris as.

Nabi Idris as senantias beribadah dengan malaikat Izroil, dan hampir setiap saat
nabi Idris as selalu meminta agar dibawa ke surga dan neraka, hingga akhirnya Allah
SWT mengabulkan permintaan nabi Idris as. Saat melihat neraka, nabi Idris as pingsan
karena tidak kuat melihat keadaan neraka dengan segala siksaannya. Begitu pula saat
melihat surga, beliau hampir pingsan dengan pesona yang ada di dalam surga.

Kala di surga, nabi Idris as dipersilakan untuk menikmati berbagai kenikmatan


yang ada di dalamnya, dan hal ini membuatnya enggan untuk kembali ke bumi dan
memohon kepada Allah SWT agar membiarkannya tinggal di dalam surga. Allah SWT
yang maha pengasih mengabulkan doa hambanya itu, dan nabi Idris as adalah orang
pertama yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian terlebih dahulu (sebagian
mengatakan bahwa saat dibawa ke surga, nyawa nabi Idris as dicabut terlebih dahulu).

Banyak keteladanan yang bisa kita dapatkan dari kisah nabi Idris as, mulai dari
kepandaian dan kelebihannya yang bisa memacu kita untuk terus belajar, kesabaran
dan keyakinannya dalam berdakwah dan beribadah kepada Allah SWT, serta berbagai
sifat baik dari nabi Idris alaihissalam ini.
Nabi Idris a.s. (Arab: ‫ ) إدريس‬adalah salah seorang rasul yang merupakan putra Adam
yang pertama kali diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam sendiri dan Shiyth
a.s. (Set menurut Yahudi dan Nasrani). Dalam Alkitab, Idris dikenal dengan nama
Henokh.

Nama Nabi Idris as. yang sebenarnya adalah ‘Akhnukh’. Sebab beliau dinamakan Idris,
kerana beliau banyak membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.

Setiap hari Nabi Idris menjahit qamis (baju kemeja), setiap kali beliau
memasukkan jarum untuk menjahit pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika
pekerjaannya sudah selesai, kemudian pakaian itu diserahkannya kepada orang yang
menempahnya dengan tanpa meminta upah. Walaupun demikian, Nabi Idris masih
sanggup beribadah dengan amalan yang sukar untuk digambarkan. Sehingga Malaikat
Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.
Kemudian Malaikat Maut bermohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi
menemui Nabi Idris as. Setelah memberi salam, Malaikat pun duduk.

Nabi Idris as. mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka
telah tiba, maka datanglah malaikat dari Syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu
beliau menikmati makanan tersebut.

Kemudian baginda beribadah sepanjang malam. Pada suatu malam Malaikat


Maut datang menemuinya, sambil membawa makanan dari Syurga. Nabi Idris
menikmati makanan itu. Kemudian Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai
tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.” Tetapi Malaikat itu menolaknya.
Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya, sedangkan Malaikat Maut itu dengan setia
menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris merasa hairan melihat sikap Malaikat itu.
Kemudian beliau berkata: “Wahai tuan, mahukah tuan bersiar-siar bersama saya untuk
melihat keindahan alam persekitaran? Malaikat Maut menjawab: Baiklah Wahai Nabi
Allah Idris.”

Maka berjalanlah keduanya melihat alam persekitaran dengan berbagai jenis


tumbuh-tumbuhan hidup di situ. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun,
maka Malaikat Maut berkata kepada Nabi Idris as.: “Wahai Idris, adakah tuan izinkan
saya untuk mengambil ini untuk saya makan? Nabi Idris pun menjawab: Subhanallah,
mengapa malam tadi tuan tidak mahu memakan makanan yang halal, sedangkan
sekarang tuan mahu memakan yang haram?”

Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris meneruskan perjalanan mereka. Tidak
terasa oleh mereka bahawa mereka telah bersiar-siar selama empat hari. Selama
mereka bersahabat, Nabi Idris menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu.
Segala tindak-tanduknya berbeza dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya Nabi Idris
tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya itu.
Kemudian beliau bertanya: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang
sebenarnya? Saya adalah Malaikat Maut.”
“Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?” “Benar ya Idris.”
“Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mencabut
nyawa-nyawa makhluk?”
“Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh
makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan
seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.”
“Wahai Malaikat, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk ziarah atau untuk mencabut
nyawaku?”
“Saya datang untuk menziarahimu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.”
“Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu, iaitu agar tuan
mencabut nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan
saya kembali, supaya aku dapat menyembah Allah Setelah aku merasakan dahsyatnya
sakaratul maut itu.”
Malaikat Maut pun menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang
pun, melainkan hanya dengan keizinan Allah.”
Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut, agar ia mencabut nyawa Idris as.
Maka dicabutnyalah nyawa Idris saat itu juga. Maka Nabi Idris pun merasakan kematian
ketika itu.
Di waktu Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris itu, maka menangislah ia. Dengan
perasaan hiba dan sedih ia bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan
kembali sahabatnya itu. Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun
dihidupkan oleh Allah SWT kembali.
KISAH KETELADANAN NABI IDRIS ALAIHISSALAM

Memiliki sebelas saudara, tidak membuat Nabi Yusuf mendapatkan arti saudara
sesungguhnya. Ya, Nabi Yusuf AS merupakan putera seorang Nabi Yaqub yang tidak
terlalu memiliki nasib baik dalam keluarga. Nabi Yusuf memiliki satu saudara kandung
bernama Benyamin, berasal dari satu ibu bernama Rahil. Saudara lainnya dari beda ibu
masih ada 10 orang lainnya.

Namun, kesepuluhnya tidak suka kepada Nabi Yusuf. Ya, seperti yang dijelaskan tadi,
Nabi Yusuf tidak mendapatkan arti saudara sesungguhnya diawal usianya. Nabi Yusuf
dibenci dan bahkan ingin dibunuh oleh saudaranya sendiri yang bersatu.Seperti apakah
Kisah Nabi Yusuf AS selanjutnya? Simak terus artikel berikut ini. dalam artikel ini akan
diberikan kisah Nabi Yusuf secara singkat yang berisi perjalanan hidupnya mulai dari
dibenci oleh saudaranya, hampir terbunuh, dan apa saja mukjizat yang dimiliki Nabi
Yusuf AS.

Nabi Yusuf lahir dalam keluarga yang tidak utuh. Lahir sebagai putra ketujuh,
seharusnya Nabi Yusuf memiliki banyak kakak yang menyanginya karena jumlah
saudaranya ada 11. Ada pula seharusnya adik-adik dari nabi Yusuf yang juga
seharusnya menghormatinya. Namun, tidak begitu kehidupan awal dari Nabi Yusuf.
Nabi Yusuf dibenci oleh para saudara yang bersatu lantaran iri kepadanya. Ya, Nabi
Yusuf begitu dicintai oleh ayahnya Nabi Yaqub.

Hal ini lantaran Nabi Yusuf selalu bertutur baik, berperilaku baik, dan memang sangat
menghormati orangtua. Nabi Yusuf begitu dimanjakan oleh Ayahnya, terutama setelah
Rahil sang ibu meninggal saat Nabi Yusuf berusia 12 tahun.

Melihat setiap hari Nabi Yusuf begitu berbeda diperlakukannya, membuat saudara yang
lainnya menjadi iri dan dengki. Iri dan dengki para saudaranya bukan hanya membuat
Nabi Yusuf menjadi diperlakukan berbeda setiap hari. Bahkan, pada suatu malam
terdapat suatu perundingan diantara kesepuluh saudaranya kecuali Benyamin.

Salah satu cerita yang paling menyentuh dalam Kisah Nabi Yusuf AS, tentunya soal
rencana pembunuhan oleh saudara-saudaranya. Dalam kisahnya, Nabi Yusuf ternyata
direncanakan dibunuh oleh saudaranya sendiri hanya karena mereka iri dan dengki
akan sikap ayahnya yang dirasa tidak bersikap adil. Pada suatu malam ditempat yang
tersembunyi, para saudara Nabi Yusuf berunding untuk melenyapkan Nabi Yusuf yang
menjadi sumber kekesalan setiap hari.

Munculah satu ide yang akan dilakukan kepada Nabi Yusuf yaitu dengan cara
membunuhnya saat diajak pergi. Mereka merencanakan untuk mengajak Nabi Yusuf
pergi jalan-jalan atau berekreasi ke tempat yang jauh dan diperjalanan dia dibunuh.
Dalam ide ini, mereka mengganggap bahwa Nabi Yusuf yang berhati baik tidak akan
menolak ajakan saudaranya. Agar lebih meyakinkan, mereka merencanakan pula acara
ini sebagai acara untuk menjaga keharmonisan sesama saudara.

Namun pada saat rencana hampir matang, seorang saudara dikisahkan bernama
Yahudza, sebagai anak keempat sedikit membelokkan ide tersebut. Ide yang diberikan
bukan untuk membunuh Nabi Yusuf. Yahudza berpendapat bahwa tidak selayaknya
mereka para anak Nabi Yaqub membunuh saudara sendiri. Yahudza menyarankan
untuk memasukkan Nabi Yusuf ke dalam perigi atau sumur saja.

Ia berpendapat jika Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam sumur, maka besar kemungkinan
nanti akan ditemukan oleh Kafilah yang akan mengambil air. Jadi, setelahnya mereka
tetap tidak akan bertemu dengan Nabi Yusuf karena kafilah tersebut pasti akan
membawanya sebagai budak. Rencana ini disambut baik oleh saudaranya yang lain.
Karena pada intinya, Nabi Yusuf akan lenyap dari rumah dan sang Ayah tidak akan lagi
memiliki seseorang yang paling dimanja dan dicintai.

Nabi Yusuf bukan seorang manusia biasa. Nabi Yusuf diberikan mukjizat berupa tafsir
mimpi yang sangat baik. Semalam sebelum rencana pelenyapkan dirinya oleh para
saudaranya dimulai, Nabi Yusuf bermimpi dan sudah mengetahui rencana jahat
saudaranya melalui mimpi. Bgeitu mengetahuinya, Nabi Yusuf segera bercerita kepada
Ayahnya. Namun, sang Ayah menyambut baik bahwa setelah itu akan aada kehidupan
yang lebih baik menurut firasat Ayah.

Setelah merencanakan dengan matang, maka tibalah meminta izin kepada Nabi Yaqub
sang Ayah. Salah satu saudara tertua meminta izin untuk membawa Nabi Yusuf pergi
berekreasi. Sesuai dengan rencana, ia menjelaskan bahwa acara ini agar mereka sesama
anak dari Nabi Yaqub menjadi saling akrba dan saling menyayangi. Nabi Yaqub yang
telah mengetahui rencana jahat tersebut mengajukan pertanyaan dan beralasan agar
Nabi Yusuf tidak bisa diajak pergi. Namun, tidak ada alasan yang kuat untuk terlalu
mencurigai rencana anak-anaknya untuk membawa berekreasi Nabi Yusuf.

Maka dengan pasrah, Nabi Yaqub mengizinkan mereka pergi. Akhirnya, pergilah mereka
semua kecuali Benyamin. Nabi Yusuf dengan kepasrahan pula mengikuti ajakan
saudaranya untuk jalan-jalan. Dan Benar, setibanya di suatu daerah, sesuai rencana
mereka memasukan Nabi Yusuf ke dalam sumur yang cukup dalam namun airnya cetek.
Nabi Yusuf ditinggal dan dilaporkan kepada ayahnya telah wafat lantaran dimakan oleh
serigala dan hanya baju berlumur darah buatan sebagai kenangan terakhir.

Nabi Yusuf bukanlah seorang manusia yang biasa. Manusia pilihan Allah ini memiliki
kesabaran yang luar biasa. Akhirnya benar, Nabi Yusuf ditemukan oleh kafilah dan
dijadikan budak. Namun karena melihat wajah yang tampan, badan yang tegap dan
sangat menarik, kafilah tersebut menjualnya di pasar jual beli manusia pada zaman itu.
Dibelilah Nabi Yusuf oleh seorang menteri Kerajaan Mesir untuk dijadikan budak atau
pembantu dirumah yang ia tinggali bersama Zulaikha istrinya.

Di dalam rumah, awalnya Nabi Yusuf hanya dijadikan pembantu dan dirinya pun
dengan suka hati untuk mengerjakan apa yang diperintahnya Futhihar sang mentri, dan
Zulaikha. Namun seiring berjalannya waktu, Zulaikha yang rendah iman menaruh
kecintaan dan timbul nafsu syahwat kepada Nabi Yusuf yang sangat tampan.
Direncanakannya niat jahat untuk memuaskan nafsunya. Namun, keimanan Nabi Yusuf
begitu kuat.
Walau sudah dijebat untuk bisa bergumul dengan Zulaikha yang cantik jelita dan muda
namun istri orang, Nabi Yusuf tetap bersikeras menahan diri. Hingga akhirnya,
dilihatnya kesalahpahaman oleh Futhihar sehingga Zulaikha menyalahkan Nabi Yusuf
dan memfitnahnya telah berbuat kurang ajar. Nabi Yusuf dijebloskan ke dalam penjara
untuk hukuman perbuatan yang tidak ia lakuakan sama sekali. Nabi Yusuf tetap sabar
dan ikhlas justru senang bahwa nanti dirinya akan bisa berdakwah dipenjara.

Namun suatu ketika, terdapat kegusaran dalam kerajaan. Sang Raja bermimpi aneh dan
telah memanggil semua tafsir mimpi namun tidak ada yang mengerti. Hingga akhirnya
diketahui bahwa ada seorang tahanan penjara yang mampu menjelaskan mimpi Raja
dan jawabannya sangat memuaskan. Akhirnya Nabi Yusuf dibebaskan dan bahkan
diangkat menjadi Wakil Raja Mesir.
KISAH KETELADANAN SALAHUDDIN

Ada dua kesan yang menyebabkan Salahuddin dipandang sebagai kesatria sejati, baik
oleh kawan maupun lawan. Pertama adalah soal kepiawaiannya dalam taktik pertempuran.
Kedua tentang kesalehan dan kemurah hatiannya. Bulan Juli 1192, sepasukan muslim
menggerebek 12 tenda prajurit kristen, termasuk tenda kerajaan Raja Richard I, di luar benteng
kota Jaffa. Richard yang terusik segera bangun dan bersiap bertempur. Pasukannya kalah
jumlah, 1:4. Tak peduli, Richard berjalan kaki mengikuti pasukannya menyongsong musuh.

Salahuddin yang melihatnya, berguman dengan tenang pada saudaranya, al-Malik al-
Adil, “Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah, ambil dua
kuda Arab ini dan berikan padanya. Katakan padanya, aku yang mengirimkan untuknya.
Seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki.”
Fragmen di atas dicatat sejarawan kristen dan muslim sebagai salah satu pencapaian tertinggi
Salahuddin Al Ayubi sebagai seorang ksatria. Walau berada di atas angin, dia tetap
menginginkan pertempuran yang adil bagi setup musuhnya.

Salahuddin lahir di sebuah kastil di Takreet, tepi Sungai Tigris di Irak pada tahun 1137
Masehi atau 532 Hijriyah. Name aslinya adalah Salah al-Din Yusuf bin Ayub. Ayahnya, Najm ad-
Din masih keturunan Kurdi dan menjadi pengelola kastil tersebut bersama adiknya,
Shirkuh.Pada saat menjelang kelahirannya, terjadi peristiwa sedih dalam keluarga besarnya.
Shirkuh bertengkar dan kemudian membunuh komandan gerbang kastil yang bernama
Isfahsalar. Shirkuh mendapat laporan dari seorang wanita yang telah dilecehkan sfahsalar.
Akibat peristiwa tersebut, keluarga besar Najm ad-Din diusir.Mereka kemudian bertolak ke
Mosul. Di Mosul, mereka bertemu dan membantu Zangi, seorangpemimpin Arab yang mencoba
menyatukan wilayah Islam yang tercerai-berai dalam beberapa wilayah kerajaan kecil seperti
Suriah, Antiokhia, Aleppo, Tripoli, Horns, Yerusalem dan Damaskus. Zangi yang beraliran Sunni
berhasil menjadi penguasa di seluruh Suriah dan bersiap menghadapi serbuan Tentara Salib
dari Eropa yang saat itu sudah mulai memasuki tanah Palestina.

KHARISMA - Walaupun menjadi lawan, orang Eropa mengakui Salahuddin sebagai


Sultan yang sangat berkuasa. Dalam gambar yang dibuat pelukis Eropa, tampak Salahuddin
menggenggam bola dunia. Lambang bahwa Salahuddin sangat berkuasaZangi meninggal tahun
1146 setelah menundukkan Edessa, sebuah propinsi pendukung Eropa, dan kemudian
digantikan oleh Nuruddin. Di bawah bimbingan Zangi dan Nuruddin, pelan-pelan Salahuddin
yang bertubuh kecil, rendah hati, santun, penuh belas kasih namun juga cerdas ini menemukan
jalan hidupnya.

Pada tahun 1163, Nuruddin mengutus Shirkuh untuk menundukkan Mesir yang
dipimpin kekhalifahan Fatimah yang beraIiran Syi’ah. Setelah mencoba kelima kalinya, Shirkuh
berhasil menundukkan Mesir tanggal 8 Januari 1189. Namun dua bulan kemudian, dia
meninggal secara mendadak dan diperkirakan diracun.Nuruddin kemudian mengangkat
Salahuddin menggantikan Shirkuh. Salahuddin dianggap masih sebagai bocah yang lembek dan
lemah sehingga mudah dikontrol. Nurruddin tentu tidak mempunyai pesaing kuat yang
mempunyai kekuasaan besar di Kairo. Namun prediksi Nuruddin ternyata salah.

Salahuddin segera mengorganisir pasukan dengan mengembangkan perekonomian


untuk menghadapi serbuan balatentara Salib yang ingin merebut Mesir. Dalam kurun waktu
1169 hingga 1174 itu, Mesir di bawah pimpinan Salahuddin menjelma menjadi kerajaan yang
kuat. Serbuan tentara Salib berkali-kali dapat dipatahkan. Namun kegemilangan Salahuddin
malah membuat Nuruddin khawatir. Hubungan keduanya memburuk dan pada tahun 1174 itu
Nuruddin mengirim pasukan untuk menundukkan Mesir.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Saat armadanya tengah dalam
perjalanan, Nuruddin meninggal dunia pada ranggal 15 Mei. Kekuasaan diserahkan pada
putranya yang barn berusia 11 tahun. Pertempuran urung terjadi. Bahkan Salahuddin berangkat
menuju Damaskus untuk menyampaikan belasungkawa. Kedatangannya dielu-elukan dan
diharapkan mau merebut kekuasaan. Namun Salahuddin yang santun malah berniat
menyerahkan kekuasaan pada raja yang masih belia namun sah.Ketika raja belia tersebut tiba-
tiba juga sakit dan meninggal dunia, mau tak mau Salahuddin diangkat menjadi Sultan bagi
kekhalifahan Suriah dan Mesir, pada tahun 1175.
Hattin

Pada waktu Salahuddin berkuasa, Perang Salib telah memasuki fase kedua. Walaupun
tentara Salib berhasil menguasai kola suci Yerusalem (Perang Salib fase pertama), namun
mereka tidak berhasil menaklukkan Damaskus dan Kairo. Bahkan Zangi berhasil membebaskan
Edessa yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Eropa. Kekuatan Muslim sedang menuju
(alan kemenangan, menurut sejarawan Arab.

Dengan menguasai Mesir dan Suriah, Palestine. Ketika dinobatkan menjadi Sultan,
Salahuddin berujar, ” Saat Tuhan memberiku Mesir, aku yakin Dia juga akan memberiku
Palestina! Namun seat itu antara Salahuddin dan Raja Yerusalem, Guy de Lusignan mengadakan
gencatan senjata.

Fase ketiga Perang Salib dipicu penyerangan rombongan peziarah dari Kairo yang
hendak menuju Damaskus oleh Reginald de Chattillon, penguasa kastil di Kerak yang juga
merupakan bagian dari kerajaan Yerusalem. Kafilah yang hendak menunaikan haji ini juga
membawa saudara perempuan Salahuddin. Pengawal kafilah dibantai dan anggota rombongan
ditahan, termasuk saudara perempuan Salahuddin. Dengan demikian, gencatan senjata berakhir
dan Salahuddin sangat murka.

Pada Mares 1187, setelah bulan suci Ramadhan, Salahuddin menyerukan Jihad. Pasukan
muslim mulai bergerak, menaklukkan satu persatu benteng-benteng pasukan kristen. Puncak
kegemilangan Salahuddin terjadi pada pertempuran di kawasan Hattin.

Tangga13 Juli yang kering, 25.000 tentara muslim mengepung tentara kristen yang berjumlah
sedikit lebih besar, di daerah pegunungan Hattin yang menyerupai tanduk. Pasukan muslim
terdiri dari 12.000 kavaleri dan sisanya infanteri. Kavaleri mereka yang merupakan pasukan
utama, menunggang kuda Yaman yang gesit. Mereka juga menggunakan pakaian katun ringan
yang disebut kazaghand, untuk meminimalisir pangs terik padang pasir. Mereka terorganisir
dengan baik, karena menggunakan bahasa yang same yaitu bahasa Arab. Dengan dibagi dalam
skadron-skadron kecil, mereka menggunakan taktik hit and run.

Sementara pasukan kristen dibagi dalam tiga bagian. Bagian depan pasukan terdiri dari
ordo (kristen) Hospitaler yang dipimpin Raymond dari Tripoli. Bagian tengah terdiri dari
batalion kerajaan yang dipimpin oleh Raja Guy de Lusignan yang membawa Salib Sejati sebagai
jimat pasukan. Bagian belakang terdiri dari ordo (kristen) Templar yang dipimpin oleh Balian
dari Ibelin. Namun bahasanya bercampur antara lnggris, Perancis dan beberapa bahasa Eropa
lainnya. Seperti lazimnya tentara dari Eropa, mereka semua mengenakan baju zirah besi.

Salahuddin memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya, pasukannya membakar


rumpus kering di sekelilingpasukan kristen yang sudah sangat kepanasan dan kehabisan air.
Keesokan harinya, Salahuddin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavaleri.
Gunanya untuk membabat habis kuda-kuda tunggangan musuh. Tanga kuda dan payah karena
kepanasan, pasukan kristen tampak menyedihkan.

Akibatnya sungguh mengenaskan bagi pasukan kristen. Hampir semua pasukan


terbunuh. Raymond dari Tripoli dan Balian dari Ibelin berhasil lolos. Namun Raja Guy dan
Reginald de Chatillon berhasil ditangkap. Jimat Salib Suci berhasil direbut pasukan muslim dan
dibawa ke Damaskus sebagai barang rampasan. Terhadap semua tawanannya, Salahuddin
memberi dua pilihan. Menerima Islam dan dibebaskan atau menolak tapi dieksekusi. Chatillon
yang menolak langsung dipancung. Namun pilihan itu tidak herlaku bagi Raja Guy. Salahuddin
memberi alasan, “Sesama raja tidak boleh saling membunuh!”
Beberapa tahun kemudian, Raja Guy berhasil ditebus oleh pasukan kristen dan dibebaskan.
Yerusalem

Dari Hattin, Salahuddin bergerak membebaskan kota-kota Acre, Beirut dan Sidon di
Utara. Dia juga bergerak membebaskan Jaffa, Caesarea, Arsuf hingga Ascalon di Selatan.
Sekarang saatnya membebaskan kota impian, kota suci Yerusalem. Dalam membebaskan kota-
kota tersebut, Salahuddin senantiasa mengedepankan jalan diplomasi, yaitupenyerahan kota
secara sukarela, laripada pasukannya menyerbu kota.

MAKAM SEDERHANA -Sehagai pemimpin besar, Salahuddin terkenal amat sederhana.


Saat wafat, ia hanya meninggalkan harta 66 Dirham Nasirian. Makamnya di Damaskus terlihat
sederhana

Pasukan Salahuddin mulai mengepung Yerusalem pads tanggal 26 September. Saat itu
pasukan kristen di kota suci dipimpin oleh Balian dari Obelin dan mempertahankan kota
dengan gigih. Namun pada tanggal 30 September, Salahuddin menerima tawaran perdamaian
Balian. Yerusalem diserahkan dan orang kristen dibebaskan dengan tebusan tertentu. (Fragmen
ini pernah di filmkan Hollywood dengan judul Kingdom of Heaven)

Salahuddin menunda masuk ke kota suci selama dua hari, menunggu hingga tanggal 2
Oktober 1187 ataubertepatan dengan tanggal 27 Rajah 583 H. Tanggal itu merupakan tanggal
saat Nabi Muhammad SAW melakukan mikraj (perjalanan menembus langit untuk bertemu
Allah SWT) dari Masjid al-Aqsa yang terdapat di Yerusalem.

Anda mungkin juga menyukai