Naskah drama “SOBRAT” terdapat delapan belas adegan. tokoh utama didalam
drama ini bernama Sobrat, seorang yang ingin menjadi kaya untuk membahagiakan miminya
(ibunya), suatu ketika ada pertandingan Dogong kampong Lisung, sementara itu tampak pak
Ngabihi kepala kampong ditemani Inang Honar, tamu istimewa dari seberang sekaligus
seorang pencari tenaga kerja. Orang-orang berkerumun menikmati permainan Dogong.
Pertandingan tersebut di menangkan Sobrat, yang telah berhasil mengalahkan Samolo. Tiba-
tiba Inang Honar tamu istimewa tersebut, merayu semua pemuda kampung bahwa di bukit
kemilau terdapat emas sebesar sebiji salak, gadis gadis cantik dan semok. Akhirnya Sobrat,
Samolo, Sadang, dan Doyong ikut ke Bukit Kemilau. Sobrat mengikuti hawa nafsunya
sebagai orang kaya dan tidak menghiraukan ibunya. Setelah di pertambangan emas. Tiba-tiba
lewatlah dua kelasi dengan kasarnya membawa gadis kuli. Gadis itu tampak cantik, walaupun
agak kusut yang bernama Rasminah.
Sobrat pun menolongnya dan berhasil mencengkam kedua kelasi tersebut. Tiba-tiba
nahkoda datang dengan memarahi Sobrat dan akan menembakan pistolnya, namun Inang
menahannya dan menjelaskan bahwa Rasminah adalah hartanya dan haknya. Sobrat
mengikuti hawa nafsunya sebagai orang kaya dan tidak menghiraukan ibunya. Setelah di
pertambangan emas, ketika para pekerja ( kuli ) akan memulai aktivitas seperti biasa, seorang
kuli yang bernama Doyong yang memang kondisinya sedang sakit, yaitu sakit perut merasa
tidak kuat bekerja dan ingin istirahat. Tetapi, tidak diperbolehkan karena kesombongan si
mandor Burik. Sobrat yang mempunjyai rasa setia kawan yang tinggi membela temannya itu
tetapi tetap tidak bisa merubah keputusan mandor Burik. Akhirnya Sobrat melawan
kesewenang-wenangan yang dilakukan mandor Burik terhadap Doyong dengan cara
berkelahi, mandor Burik berjaya selama dia memegang cambuk, tetapi setelah cambuk ada
di tangan Sobrat, Mandor Burik tidak berkutik. Mandor tersebut Kalah, dan tiba-tiba mandor
satunya menolongnya. Sobrat bertemu Bromo dan menawarkan biti-biti yaitu bernama
Salmah, Sobrat menipunya bahwa akan memberinya emas tapi tidak karena Sobrat belum
mendapatkan apa-apa dan Salmah marah, semua kuli tertawa termasuk Bromo. Akhirnya
Bromo dan Sobrat berteman memmbentuk komplotan sama-sama jago Dogong.
Lokasi penambangan emas bukit Kemilau, tiba tiba tali putus dan Sobrat masuk sumur
dan ditolong oleh Silbi Gendruwi, seorang perempuan cantik berambut panjang dan
berhiaskan mahkota kepala babi hutan dengan taring kembar yang melengkung. Seorang jin
pemilik bukit Kemilau. Sobrat ingin kembali, namun Silbi tidak memperbolehkan karena roh
Sobrat menjadi milik Silbi. Sobrat menolaknya, dia pengen kaya. Silbi bisa membuat kaya
namun, ada perjajian bahwa Sobrat harus menikahiku dan Sobrat menerima perjajian
tersebut. Akhirnya Sobrat dan Silbi menikah, Sobrat memakai makhota babi hutan dan
mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu emas sebesar biji salak. Sobratpun keluar dari
tempat itu dan menemui teman-temannya , ia ingin membalas semua orang yang telah
merebut uangnya yaitu Ngabihi, dan para mandor , serta ingin menikahi Rusminah yang telah
menjadi Nyai. Sobrat menemui para mandor bahwa ia bersama temannya ingin keluar dari
penambangan emas ini, mandor tak percaya menantang Sobrat , Sobrat melemparmya dengan
emas sebesar biji salak. Para mandor terpanah melihatnya .
Namun, drama ini hanya cocok umur dewasa terdapat unsur fulgar didalamnya.
Terdapat kata kata yang ada tidak paham yaitu “Kaki mimiku rorombeuheun dan bau!” .
Selain itu dalam naskah dari Arthur S. Nalan menyisipkan unsur yang mengangkat nilai
kebudayaan yang tersirat dan tersurat didalam drama Sobrat. Kebudayaan yang dimunculkan
yang ada seperti benjang “Dogong” dari Cibolerang Cinunuk Bandung, di daerah Tapanuli
(Sumut) disebut Marsurangut, di daerah Jawa Timur disebut Patol. Drama ini sangat menarik
karena ada kelebihan yang membahas cerita masalalu tentang perbudakan oleh Belanda yang
tidak jauh beda yaitu sekarang yang dikenal TKI. Kekuatan yang ada dalam drama ini yaitu
menonjolkan berbagai keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam Sobrat. Di tambah lagi
terdapat cerita mistisnya.
Naskah drama ini cocok ditampilkan untuk mahasiswa untuk teater, termasuk pernah di
tampilkan mahasiswa UNY.