Anda di halaman 1dari 3

1.

Wilayah

Setiap negara menduduki wilayah tertentu di muka bumi dan memiliki batas-batas wilayah
yang jelas pula. Kekuasaan negara mencakup seluruh wilayah, tidak hanya tanah, tetapi laut
di sekelilingnya dan angkasa di atasnya.
Penentuan batas wilayah biasanya dilakukan dengan perjanjian dengan negara tetangga atau
berdasar pada ketentuan perjanjian internasional (traktat). Apabila suatu negara memasuki
wilayah negara lain tanpa izin, maka itu dapat dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran atas
kedaulatan negara tersebut .
2.Penduduk atau rakyat
Penduduk suatu negara merupakan sekumpulan orang yang pada suatu waktu dan tempat
tertentu berada dan berdiam dalam suatu wilayah negara, yang secara sosiologis mereka
disebut rakyat. Penduduk atau rakyat merupakan salah satu syarat untuk adanya negara. Tidak
ada negara tanpa penduduk atau rakyat. Sedangkan rakyat di dalam suatu negara diartikan
sebagai sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan bersama-sama
mendiami suatu wilayah negara (F. Isjwara, 1999: 99).

3.pemerintahan yang berdaulat


Pemerintah yang berdaulat (souvereign) berarti pemerintah yang memiliki kedaulatan penuh dalam
melaksanakan tugas-tugas kenegaraan. Namun kedaulatan itu sebenarnya adalah milik negara,
sedangkan pemerintah yang menerima pelimpahan kedaulatan negara. Negara adalah sesuatu yang
abstrak, sedangkan pemerintah sesuatu yang konkrit. Pemerintah merupakan bagian dari negara
yang memimpin urusan-urusan keseluruhan negara dan masyarakat. Pemerintah berkuasa tetapi
negara berdaulat dan kekuasaan pemerintah dialihkan dari kedaulatan negara. Pe- merintah dapat
berganti-ganti, tetapi negara tetap abadi (F. Isjwara, 1999: 105).
Kedaulatan
• Unsur esensial yang keempat dari negara, adalah kedaulatan. Istilah kedaulatan
seringkali dibatasi sebagai kekuasaan tertinggi dan final yang tidak ada tandingannya.
Kedaulatan paling tidak mempunyai dua dimensi, yaitu apa yang disebut supremasi
internal dan kemerdekaan eksternal. Yang pertama, berarti adanya kekuasaan yang
menjangkau seluruh wilayah negara, sedangkan yang kedua berarti bebas dari
pengawasan politik negara lain secara langsung ataupun organisasi internasional

Beberapa teori terbentuknya suatu negara


Teori Ketuhanan (Teori Theokrasi)
Menurut teori ketuhanan, terbentuknya negara atas kehendak Tuhan. Adanya negara karena
.
dikehendaki oleh Tuhan. Suatu negara tidak ada jika Tuhan tidak menghendaki Penguasa
atau raja-raja yang memimpin dan memerintah negara adalah penjelmaan dewa-dewa.Tokoh
teori ketuhanan ini adalah Friedrich Julius Stahl dengan bukunya Die Philosophie des Recht.
Thomas Aquinas menganggap Tuhan sebagai landasan dari semua kekuasaan.
Teori perjanjian
• Menurut teori perjanjian, negara dibentuk dari perjanjian antarorang-orang yang hidup
di dalamnya untuk mengadakan suatu organisasi yang dapat menyelenggarakan
kehidupan bersama. Teori perjanjian ini dikenal sebagai teori kontrak sosial.
• Tokoh teori perjanjian ini antara lain Thomas Hobbes (F. Isjwara, 1990:142) yang
mengikuti jalan pikiran teori perjanjian ini, bahwa kehidupan manusia terbagi dalam
dua keadaan yang terpisah yakni keadaan sebelum ada negara dan keadaan bernegara.
Teori kekuasaan
• Menurut teori kekuasaan, terjadinya negara karena dibentuk oleh mereka yang
memiliki kekuatan atau yang paling kuat di antara orang-orang yang ada, atau negara
dibentuk dari
• kekuasaan yang kuat terhadap yang lemah. Negara terbentuk dari penaklukan dan
pendudukan. Kekuasaan menjadi sumber pencipta negara. Yang kuat memerintah
yang lemah.
Beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang teori kekuasaan
• (1). Marx menyatakan bahwa negara adalah hasil pertarungan antara kekuatan-
kekuatan ekonomis dan negara merupakan alat pemeras bagi mereka yang lebih kuat
terhadap yang lemah dan negara akan lenyap kalau perbedaan kelas itu tidak ada lagi
• (2).Harold J. Laski menyatakan bahwa setiap pergaulan hidup memerlukan
organisasi pemaksa untuk menjamin kelanjutan hubungan produksi yang tetap, sebab
bila tidak demikian maka pergaulan hidup takkan dapat menjamin nafkahnya
• (3).Duguit menyatakan bahwa yang dapat memaksakan kehendaknya kepada pihak
lainnya adalah mereka yang paling kuat, yang memiliki faktor-faktor, misalnya
keistimewaan fisik,otak (intelegensia, kecerdasan), ekonomi, dan agama
• (4). Jellinek menyatakan bahwa negara adalah kesatuan yang dilengkapi dengan
"herrschenmacht" yaitu kuasa memerintah bagi orang-orang yang ada di dalamnya
dan bahwa memerintah adalah mampu memaksakan kemauannya sendiri terhadap
orang-orang lain dan paksaan yang tanpa tawar-menawar
Teori alamiah
• Tokoh utama teori alamiah ini adalah Aristoteles. Menurut Aristoteles, negara adalah
ciptaan alam. Kodrat manusia membenarkan adanya negara, karena pada awalnya
manusia itu adalah makhluk politik (zoon politicon) yang kemudian dalam
perkembangannya menjadi makhluk sosial. Karena itulah manusia ditakdirkan untuk
hidup bernegara.
• Yang dimaksud manusia sebagai zoon politicon oleh Aristoteles adalah bahwa
manusia akan menjadi manusia yang baik dan sempurna apabila manusia itu hidup
dalam ikatan kenegaraan
Teori alamiah
• Tokoh utama teori alamiah ini adalah Aristoteles. Menurut Aristoteles, negara adalah
ciptaan alam. Kodrat manusia membenarkan adanya negara, karena pada awalnya
manusia itu adalah makhluk politik (zoon politicon) yang kemudian dalam
perkembangannya menjadi makhluk sosial. Karena itulah manusia ditakdirkan untuk
hidup bernegara.
• Yang dimaksud manusia sebagai zoon politicon oleh Aristoteles adalah bahwa
manusia akan menjadi manusia yang baik dan sempurna apabila manusia itu hidup
dalam ikatan kenegaraan

Anda mungkin juga menyukai