Anda di halaman 1dari 23

Perkuliahan Pengantar Ilmu Politik Pekan Kelima

BANGSA,
NEGARA DAN
SISTEM POLITIK
M . E Z H A FA C H R I Z A R O S H A D Y
mohammad.ezha@uinjkt.ac.id
Introduction

Bangsa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Bangsa didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki
kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki
pemerintahan sendiri.

Otto Bauer mendefinisikan bangsa sebagai sekumpulan orang yang


memiliki kesamaandalam sifat serta karakter, hal ini disebabkan karena
adanya persamaan nasib serta sejarah di masa lampau yang tumbuh serta
berkembang di suatu negara.
NEGARA
Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik,

Negara adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik.

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-
hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat.

Menurut Prof. Miriam Budiardjo, negara merupakan organisasi yang ada di dalam suatu wilayah yang
dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap semua golongan kekuasaan yang berada di
dalamnya dan dapat menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.

Negara memiliki sifat memaksa, memonopoli dan mencakup semua.


Unsur - unsur Negara terdiri dari wilayah, penduduk, pemerintah dan kedaulatan.

Tujuan Negara tergantung kepada Ideologi, cita-cita dan undang-undang Negara masing-masing,
Indonesia tujuan negaranya terdapat dalam konstitusi.
Do you know?

Apa Tujuan Negara Indonesia?


Tujuan negara Indonesia adalah “melindungi seluruh rakyat
Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Teori terbentuknya Negara
Teori Ketuhanan Teori Kekuasaan
merupakan sebuah teori yang mengatakan
merupakan sebuah teori yang mengatakan
bahwanegara tidak terjadi karna manusia
negara yang dibentuk pertama kali atas dasar
melainkan kehendaktuhan, raja /pemerintah yang
berkuasa merupakanwakil dari tuhan. Menentang penaklukan dan pendudukan, sebelum adanya
kekuasaan raja / penguasaberarti menentang tuhan. negara orang yang kuatdan berani memaksakan
Pernyataan ini membuatseseorang raja yang kehendak atas orang-orang yang lemah,
berkuasa semaunya. kemudian menuntut penerimaankeputusan
01 02 kepemimpinan atas kekuasaanya.

Teori Perjanjian Masyarakat


03

merupakan sebuah teori yang mengatakan ,negara terbentuk


oleh manusia melalu perjanjian masyarakat ,menurut thomas
hobbes sebelum adanya negara manusia hidup dalam keadaan
perang, sehingga tidak ada rasa aman dan tentram, kemudian
dari sini lah dibentuknya sebuah negara agar ada yang
melindungi Oleh karena itu, perlu adanya perjanjian.
John Locke, perlu diadakan perjanjian antara raja dengan rakyat atas dasar perjanjian
tersebut rajaberkuasa untuk melindungi hak-hak rakyat. Sedangkan, perlu diadakan
perjanjian antararaja dengan rakyat atas dasar perjanjian tersebut raja berkuasa untuk
melindungi hak-hak rakyat.

Untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perselisihan, diadakanlah perjanjian


bersama supaya masyarakat dapat mendapatkan haknya seperti hak hidup, hak milik,
dan hak memiliki kebebasaan, yang paling penting adanya pemerintah untuk melerai
perselisihan antarwarga .
Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno

Adapun tiga bentuk negara pada zaman Yunani Kuno, yaitu Monarki, Demokrasi, dan
Oligarchi.

•Monarki merupakan bentuk negara yang berasal dari bahasa Yunani “monos” yang berarti
“satu”. Sedangkan, archien berarti“memerintah”.

•Demokrasi adalah bentuk negara yang berasaldari bahasa Yunani “Demos” yang
berarti“rakyat”. Oleh karena itu, pemerintahannya dipegang oleh rakyat.

•Oligarki yaitu bentuk negara yang berasal daribahasa Yunani “oligai” yang
berarti“beberapa”. Oleh sebab itu, pemerintahannya dipegang oleh beberapa orang dalam
suatu negara tersebut.
• Tirani merupakan bentuk negara yang pemerintahannyadipegang
oleh seorang penguasa yang bertindak secarasewenang-wenang. Macam Negara : Plato
• •Demokrasi adalah suatu bentuk negara yang pemerintahannya
dipegang oleh rakyat miskin.

• •Oligharki yaitu bentuk negara yang pemerintahannya dijalankan


oleh para golongan hartawan yang melahirkan partikuli.

• •Timokrasi merupakan bentuk negara yang pemerintahannya


diurusi oleh orang-orang yang ingin mencapai suatu kehormatan
dan kemasyhuran.

• •Aristokrasi yaitu bentuk negara yang pemerintahannya dipegang


oleh Aristokrat (cendikiawan) dengan kesesuaian dengan pikiran
orang lain.
• •Monarki merupakan pemerintahan yang dijalankan oleh satuorang dengan
kepentingan seluruh rakyatnya.

• •Tirani adalah bentuk negara yang dipegang oleh satu orang demi kepentingannya
sendiri.

• •Aristokrasi yaitu pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang atau para Macam Negara : Aristoteles
cendekiawan demi kepentingan seluruh rakyat.

• •Oligarki adalah pemerintah yang dijalankan oleh sekelompokorang guna


kepentingan golongannya sendiri ataukelompoknya.

• •Plutokrasi merupakan pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang kaya


demi kepentingan orang kaya tersebut.

• •Politea yaitu pemerintahan yang dijalankan oleh seluruhorang untuk kepentingan


rakyatnya.

• •Demokrasi adalah bentuk negara yang dipegang oleh orang yang tidak
mengetahui apapun soal pemerintahan.
Bentuk Negara Zaman Pertengahan

Pada zaman pertengahan bentuk negaranya adalah Republik dan Kerajaan. Seorang ahli
bernama Duguit mengemukakan pendapatnya bahwa negara Republik dengan Kerajaan
memiliki perbedaan.

Jika cara pengangkatan kepala negaranya ditunjuk oleh keturunannya maka disebut
Monarkhi. Namun, apabila kepala negaranya terpilih maka disebut Republik.

Berbeda dengan pendapat ahli lain yaitu Machiavelli yang mengemukakan bahwa negara
Kerajaan dalampembentukannya dipilih berdasarkan kemauan seseorang atau orang
tertentu, sedangkan negara berbentuk Republik dipilih berdasarkan atas kemauan negara
yang diatur oleh hukum dan keinginan dari banyak orang.
Bentuk Negara Pada Zaman Modern-Sekarang
Pada zaman modern seperti sekarang bentuk negaranya adalah Kesatuan dan Serikat.

1) Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah suatu bentuk negara yang berdaulat dan merdeka dengan satu pemerintahan yang berpusat pada
kekuasan dengan mengatur seluruh daerah. Namun, dalam pelaksanaannya negara kesatuan ini terbagi lagi ke dalam dua macam
sistem pemerintahan yaitu Sentral dan Otonomi.

a. Negara Kesatuan dengan Sistem Sentralisasi


Pemerintahan pada sistem ini merupakan pemerintahan yang dipimpin langsung oleh pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah di bawah naungannya yang melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat tersebut. Salah satu contoh sistem pemerintahan
pada zaman ini yaitu pada masa pemerintahan presiden Soeharto pada Orde Baru.

b. Negara Kesatuan dengan Sistem Desentralisasi


Sistem desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintahan pusat ke daerah. Sistem ini dikenal dengan istilah otonomi
daerah atau swatantra.
2) Negara Serikat

Negara serikat atau Federasi adalah suatu bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa
negara bagian dari sebuah negara serikat.

Pada awalnya, negara-negara bagian ini merupakan suatu negara yang berdaulat, merdeka, dan
berdiri sendiri.

Sistem pada negara ini dapat melepaskan sebagian dari kekuasaannya dengan menyerahkannya
kepada negara serikat.

Penyerahan kekuasaan dari negara-negara bagian tersebut kepada negara serikat biasa disebut
dengan istilah limitatif.
Konsep Nation-State Secara etimologi adalah gabungan dari dua kata‚ nation‛ dan
state‛ secara sederhana artinya adalah gabungansemangat
kebangsaan (nation hood) dan gagasantentang negara (state)
yang kemudian disebut denganistilah negara-bangsa.

Nur Cholish Madjid, Negara bangsa adalah suatu gagasan


tentang negara yang didirikan untuk seluruhbangsa atau untuk
seluruh umat, berdasarkan kesepakatan bersama yang
menghasilkan hubungan kontraktual dan transaksional terbuka
antara pihak-pihak yang mengadakan kesepakatan itu.

Entitas legal yang memiliki garis-garis batas geografis di bawah


pemerintahan tunggal yang penduduk di dalamnya memandang
diri mereka sebagai saling berkaitan satu sama lain.
Jumlah negara di dunia yang diakui PBB
(Perserikatan Bangsa-bangsa) adalah 195 negara.
Adapun, 193 adalah negara anggota dan 2
negara non anggota, Vatikan dan Palestina.

Adapun, 195 jumlah negara di dunia tersebut di


antaranyaberada di

-Afrika (54 negara)


-Asia (48 negara)
-Eropa (44 negara)
05-Amerika Latin dan Karibia (33 negara)
-Oseania (14 negara)
-Amerika Utara (2 negara)
Nasionalisme Sebagai Aspek Pokok Nation State

Ernest Gellner (Kompas, 21 Mei 2008) dalam bukunya Nations and Nationalism (1983) antara
lain menulis bahwa ‚nasionalisme melahirkan bangsa, sementara demokrasi melahirkan negara
dan pemerintahan‛, maka nasionalisme bersama demokrasi melahirkan negara bangsa (nation
state). Salah satu tujuan perjuangan kaum nasionalis yang terutama adalah pembentukan negara
bangsa (nation state).

Hertz (1996: 47) berpendapat bahwa nasionalisme merupakan ideologi negara dan satu bentuk
tingkah laku dari suatu bangsa. Nasionalisme sebagai ideologi dibentuk berdasarkan gagasan
bangsa dan membuatnya untuk memberi fondasi kokoh bagi negara.

Sebagai ideologi, nasionalisme dapat memainkan tiga fungsi, yaitu mengikat semua kelas warga
bangsa, menyatukan mentalitas warga bangsa, dan membangun atau memperkokoh pengaruh
warga bangsa terhadap kebijakan yang diambil oleh negara. Nasionalisme merupakan salah satu
alat perekat kohesi sosial untuk mempertahakan eksistensi negara dan bangsa. Semua negara dan
bangsa membutuhkan nasionalisme sebagai faktor integratif.
Introduction

Political System
Sistem politik merupakan sebuah susunan aktivitas ataupun prosedur di dalam
sebentukmasyarakat politik dalam otoritas dan memastikan siapa, memperoleh apa, kapan dan
bagaimana.

Di antara berbagai jenis prosedurbisa ditampak fenomena politik menjadi suatugabungan


prosedur tersendiri, yang berlainandengan prosedur lainnya.

Menurut pendapat dari Robert A. Dahl, Sistempolitik ialah sistem yang konsisten dariinteraksi
antara masyarakat yang mengaitkan sampai dengan fase spesifik, pengawasan, otoritas,
yuridiksi maupun dominasi.

David Easton, Sistem politik ialah hubungan yang digeneralisasikan dari semua perbuatan
sosial sehingga makna-makna bagian secaraberkuasa kepada masyarakat.
o Suprastruktur Politik
Suprastruktur politik Indonesia yaitu lembaga negara yang formal, yang keberadaannya diatur oleh
Undang-Undang Dasar atau Konstitusi.

Suprastruktur disebut juga struktur politik pemerintahan dan negara, yang berarti sebagai lembaga negara
yang formal, yang keberadaannya diatur oleh konstitusi atau Undang-Undang Dasar.

Dalam suprastuktur politik terdapat komponen-komponen, dimana komponen tersebut dalam hal
kompekls yang berhubungan tentang lembaga-lembaga negara, tugas, fungsi, dan hubungan dengan
lembaga negara lain.

• Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik adalah struktur politik kemasyarakatan. Infrastruktur politik sering disebut socio-
political sphere yang berarti suasana kehidupan politik rakyat yang terdapat didalam masyarakat dan yang
memberikan pengaruh terhadap tugas-tugas lembaga-lembaga negara pemerintahan.
Ada 3 Macam Suprastruktur Politik Indonesia adalah sebagai berikut.
Lembaga Eksekutif.
Lembaga Legislatif.
Lembaga Yudikatif.

Berikut ini uraian tentang lembaga-lembaga negara yang termasuk suprastruktur politik di Indonesia.

Presiden dan Wakil Presiden.


Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Mahkamah Agung (MA).
Mahkamah Konstitusi (MK).
Komisi Yudisial (KY).
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Lima komponen yang tergolong dalam infrastruktur kelompok kekuatan
politik dalam masyarakat sebagai berikut.

Partai Politik (PARPOL).


Kelompok Kepentingan (interst group).
Kelompok Penekan (pressure group).
Media Komunikasi Politik (media political communication).
Tokoh Politik.
Easton mendefinisikan politik sebagai proses alokasi nilai dalam masyarakat secara otoritatif.

Kata secara otoritatif membuat konsep sistem politik Easton langsung terhubungan dengan negara. Atas
definisi Easton ini Michael Saward menyatakan adanya konsekuensi-konsekuensi logis berikut:

Bagi Easton hanya ada satu otoritas yaitu otoritas negara;

Peran dalam mekanisme output (keputusan dan tindakan) bersifat eksklusif yaitu hanya di tangan lembaga yang
memiliki otoritas;
Easton menekankan pada keputusan yang mengikat dari pemerintah, dan sebab itu:
(a) keputusan selalu dibuat oleh pemerintah yang legitimasinya bersumber dari konstitusi dan
(b) Legitimasi keputusan oleh konstitusi dimaksudkan untuk menghindari chaos politik; dan
Bagi Easton sangat penting bagi negara untuk selalu beroperasi secara legitimate.
@ezhafr

Anda mungkin juga menyukai