BANGSA,
NEGARA DAN
SISTEM POLITIK
M . E Z H A FA C H R I Z A R O S H A D Y
mohammad.ezha@uinjkt.ac.id
Introduction
Bangsa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Bangsa didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki
kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki
pemerintahan sendiri.
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-
hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat.
Menurut Prof. Miriam Budiardjo, negara merupakan organisasi yang ada di dalam suatu wilayah yang
dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap semua golongan kekuasaan yang berada di
dalamnya dan dapat menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.
Tujuan Negara tergantung kepada Ideologi, cita-cita dan undang-undang Negara masing-masing,
Indonesia tujuan negaranya terdapat dalam konstitusi.
Do you know?
Adapun tiga bentuk negara pada zaman Yunani Kuno, yaitu Monarki, Demokrasi, dan
Oligarchi.
•Monarki merupakan bentuk negara yang berasal dari bahasa Yunani “monos” yang berarti
“satu”. Sedangkan, archien berarti“memerintah”.
•Demokrasi adalah bentuk negara yang berasaldari bahasa Yunani “Demos” yang
berarti“rakyat”. Oleh karena itu, pemerintahannya dipegang oleh rakyat.
•Oligarki yaitu bentuk negara yang berasal daribahasa Yunani “oligai” yang
berarti“beberapa”. Oleh sebab itu, pemerintahannya dipegang oleh beberapa orang dalam
suatu negara tersebut.
• Tirani merupakan bentuk negara yang pemerintahannyadipegang
oleh seorang penguasa yang bertindak secarasewenang-wenang. Macam Negara : Plato
• •Demokrasi adalah suatu bentuk negara yang pemerintahannya
dipegang oleh rakyat miskin.
• •Tirani adalah bentuk negara yang dipegang oleh satu orang demi kepentingannya
sendiri.
• •Aristokrasi yaitu pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang atau para Macam Negara : Aristoteles
cendekiawan demi kepentingan seluruh rakyat.
• •Demokrasi adalah bentuk negara yang dipegang oleh orang yang tidak
mengetahui apapun soal pemerintahan.
Bentuk Negara Zaman Pertengahan
Pada zaman pertengahan bentuk negaranya adalah Republik dan Kerajaan. Seorang ahli
bernama Duguit mengemukakan pendapatnya bahwa negara Republik dengan Kerajaan
memiliki perbedaan.
Jika cara pengangkatan kepala negaranya ditunjuk oleh keturunannya maka disebut
Monarkhi. Namun, apabila kepala negaranya terpilih maka disebut Republik.
Berbeda dengan pendapat ahli lain yaitu Machiavelli yang mengemukakan bahwa negara
Kerajaan dalampembentukannya dipilih berdasarkan kemauan seseorang atau orang
tertentu, sedangkan negara berbentuk Republik dipilih berdasarkan atas kemauan negara
yang diatur oleh hukum dan keinginan dari banyak orang.
Bentuk Negara Pada Zaman Modern-Sekarang
Pada zaman modern seperti sekarang bentuk negaranya adalah Kesatuan dan Serikat.
1) Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah suatu bentuk negara yang berdaulat dan merdeka dengan satu pemerintahan yang berpusat pada
kekuasan dengan mengatur seluruh daerah. Namun, dalam pelaksanaannya negara kesatuan ini terbagi lagi ke dalam dua macam
sistem pemerintahan yaitu Sentral dan Otonomi.
Negara serikat atau Federasi adalah suatu bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa
negara bagian dari sebuah negara serikat.
Pada awalnya, negara-negara bagian ini merupakan suatu negara yang berdaulat, merdeka, dan
berdiri sendiri.
Sistem pada negara ini dapat melepaskan sebagian dari kekuasaannya dengan menyerahkannya
kepada negara serikat.
Penyerahan kekuasaan dari negara-negara bagian tersebut kepada negara serikat biasa disebut
dengan istilah limitatif.
Konsep Nation-State Secara etimologi adalah gabungan dari dua kata‚ nation‛ dan
state‛ secara sederhana artinya adalah gabungansemangat
kebangsaan (nation hood) dan gagasantentang negara (state)
yang kemudian disebut denganistilah negara-bangsa.
Ernest Gellner (Kompas, 21 Mei 2008) dalam bukunya Nations and Nationalism (1983) antara
lain menulis bahwa ‚nasionalisme melahirkan bangsa, sementara demokrasi melahirkan negara
dan pemerintahan‛, maka nasionalisme bersama demokrasi melahirkan negara bangsa (nation
state). Salah satu tujuan perjuangan kaum nasionalis yang terutama adalah pembentukan negara
bangsa (nation state).
Hertz (1996: 47) berpendapat bahwa nasionalisme merupakan ideologi negara dan satu bentuk
tingkah laku dari suatu bangsa. Nasionalisme sebagai ideologi dibentuk berdasarkan gagasan
bangsa dan membuatnya untuk memberi fondasi kokoh bagi negara.
Sebagai ideologi, nasionalisme dapat memainkan tiga fungsi, yaitu mengikat semua kelas warga
bangsa, menyatukan mentalitas warga bangsa, dan membangun atau memperkokoh pengaruh
warga bangsa terhadap kebijakan yang diambil oleh negara. Nasionalisme merupakan salah satu
alat perekat kohesi sosial untuk mempertahakan eksistensi negara dan bangsa. Semua negara dan
bangsa membutuhkan nasionalisme sebagai faktor integratif.
Introduction
Political System
Sistem politik merupakan sebuah susunan aktivitas ataupun prosedur di dalam
sebentukmasyarakat politik dalam otoritas dan memastikan siapa, memperoleh apa, kapan dan
bagaimana.
Menurut pendapat dari Robert A. Dahl, Sistempolitik ialah sistem yang konsisten dariinteraksi
antara masyarakat yang mengaitkan sampai dengan fase spesifik, pengawasan, otoritas,
yuridiksi maupun dominasi.
David Easton, Sistem politik ialah hubungan yang digeneralisasikan dari semua perbuatan
sosial sehingga makna-makna bagian secaraberkuasa kepada masyarakat.
o Suprastruktur Politik
Suprastruktur politik Indonesia yaitu lembaga negara yang formal, yang keberadaannya diatur oleh
Undang-Undang Dasar atau Konstitusi.
Suprastruktur disebut juga struktur politik pemerintahan dan negara, yang berarti sebagai lembaga negara
yang formal, yang keberadaannya diatur oleh konstitusi atau Undang-Undang Dasar.
Dalam suprastuktur politik terdapat komponen-komponen, dimana komponen tersebut dalam hal
kompekls yang berhubungan tentang lembaga-lembaga negara, tugas, fungsi, dan hubungan dengan
lembaga negara lain.
• Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik adalah struktur politik kemasyarakatan. Infrastruktur politik sering disebut socio-
political sphere yang berarti suasana kehidupan politik rakyat yang terdapat didalam masyarakat dan yang
memberikan pengaruh terhadap tugas-tugas lembaga-lembaga negara pemerintahan.
Ada 3 Macam Suprastruktur Politik Indonesia adalah sebagai berikut.
Lembaga Eksekutif.
Lembaga Legislatif.
Lembaga Yudikatif.
Berikut ini uraian tentang lembaga-lembaga negara yang termasuk suprastruktur politik di Indonesia.
Kata secara otoritatif membuat konsep sistem politik Easton langsung terhubungan dengan negara. Atas
definisi Easton ini Michael Saward menyatakan adanya konsekuensi-konsekuensi logis berikut:
Peran dalam mekanisme output (keputusan dan tindakan) bersifat eksklusif yaitu hanya di tangan lembaga yang
memiliki otoritas;
Easton menekankan pada keputusan yang mengikat dari pemerintah, dan sebab itu:
(a) keputusan selalu dibuat oleh pemerintah yang legitimasinya bersumber dari konstitusi dan
(b) Legitimasi keputusan oleh konstitusi dimaksudkan untuk menghindari chaos politik; dan
Bagi Easton sangat penting bagi negara untuk selalu beroperasi secara legitimate.
@ezhafr