Anda di halaman 1dari 38

TEORI NEGARA

OLEH:
PROF. DR. HAMZAH HALIM,SH,MH.
Pokok Bahasan:

• Latar Belakang Munculnya Negara


• Pengertian Negara
• Urgensi Negara
• Sifat Negara
• Tujuan Negara
• Teori Kekuasaan Negara
LATAR BELAKANG MUNCULNYA
NEGARA
• Negara dalam kebudayaan Yunani Kuno masih
bersifat polis-polis atau “The Greek State” yaitu
suatu tempat di puncak bukit-bukit.
• Lama kelamaan orang-orang banyak yang tinggal
ditempat itu dengan jalan mendirikan tempat
tinggal bersama berupa rumah-rumah, dan
kemudian tempat tersebut dikelilingi dengan suatu
benteng tembok untuk menjaga serangan musuh
dari luar.
• Polis atau masyarakat negara atau negara kota
(standstaat/citystate).
Zaman Yunani Kuno
• Socrates (469-399 SM)  Polis (kota kecil) identik dengan
masyarakat dan masyarakat identik dengan negara.
• Plato (429-347 SM)  Kesatuan masyarakat (Polis) yang
bekerjasama antara manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Persatuan yang utuh dalam kehidupan
sosial (organic unity in social life).
• Aristoteles (384-322 SM)  Gabungan keluarga sehingga
menjadi kelompok besar (Polis) yang bertujuan
menyelenggarakan kemakmuran warganya. OKI, negara
berfungsi sebagai sarana pendidikan bagi kelompok
manusia agar bertingkah laku menurut tata tertib yang baik
dalam masyarakat  negara adalah organisasi kekuasaan.
Zaman Romawi Kuno

• Polybius:
Negara adalah abstraksi dari sebuah
organisasi besar yang dapat berubah-ubah
bentuk sesuai dengan kondisi
lingkungannya masing-masing.
Zaman/Abad Pertengahan
• Agustinus (350-430 SM)  (1) Negara Tuhan
(Civitas Dei) yaitu negara yang dikelola oleh
gereja, dan (2) Negara Duniawi (Civitas
Terrena/Diaboli) yaitu negara yang dikelola
secara tidak sesuai dengan norma-norma
gereja.
• Thomas Aquinas (1225-1274)  Negara
adalah persekutuan hidup yang sesungguhnya,
yang meliputi persekutuan keduniawian dan
kerohanian. Sebaik-baiknya negara adalah
yang tunduk pada kekuasaan gereja yang
menjadi wakil Tuhan di dunia.
Perbandingan Zaman Yunani Kuno
dan Abad Pertengahan
• Persamaan: • Perbedaan:
pengertian negara pada zaman Pada zaman Yunani Kuno,
Yunani Kuno dengan abad legitimasi didasarkan pada
pertengahan terletak pada alasan-alasan yang duniawi.
fungsi negara sebagai pendidik Kekuasaan yang besar diberikan
bagi warganya. kepada negara karena negara
merupakan kekuatan yang
Adanya gereja yang memberikan pendidikan moral
memberikan legitimasi bagi raja bagi individu-individu warganya,
seakan-akan memberi jaminan yang dianggap hanya
bahwa negara yang dipimpin mengutamakan kepentingannya
oleh raja akan mengarahkan sendiri.
warganya ke arah jalan baik dan
benar. Pada zaman berkuasanya agama
Kristen, legitimasi ini diberikan
Negara yang diberkati oleh berdasarkan kekuasaan Ilahi.
gereja dengan demikian Kekuasaan raja di dunia sedikit
dianggap sebagai negara yang banyak merupakan perpanjangan
diberkati oleh Tuhan. Karena itu kekuasaan Tuhan atas alam
dia patut dipatuhi oleh semesta.
rakyatnya.
Zaman/Abad Renaissance

• Niccolo Machiavelli (1469-1527):


“Il Principle”  Negara adalah alat untuk
mempertahankan kekuasaan  segala macam
cara dapat dipakai untuk mencapai tujuan
negara (tujuan menghalalkan segala cara).
• Jean Bodin (1530-1596):
Negara adalah keseluruhan dari keluarga-
keluarga dengan segala miliknya, yang dipimpin
oleh akal dari seorang penguasa yang berdaulat.
Zaman/Abad XVII
• Hugo de Groot (1583-1645):
Negara adalah perkumpulan hasil persetujuan bebas
dari semua pihak dalam rangka menyelamatkan hidup
tiap individu dari serangan pihak luar.
• Hegel  Negara adalah penjelmaan dari
kemerdekaan rasional, yang menyatakan dirinya dalam
bentuk yang obyektif. Karena itu, negara ada di atas
masyarakat, lebih utama dan lebih tinggi daripada
masyarakat yang dibawahinya.
Pemikiran Hegel ini mengilhami timbulnya teori Negara
Organis  negara merupakan sebuah lembaga yang
memiliki kemauan sendiri yang mandiri. Negara
memiliki tujuannya sendiri yaitu menciptakan
masyarakat yang lebih baik.
Perkembangan Abad Pertengahan
• Thomas Hobbes (1588-1679):
Negara adalah badan atau organisasi hasil perjanjian
masyarakat. Sebelumnya, status naturalis  “homo
homini lupus”  “bellum omnium contra omnes”. 
Penyerahan kedaulatan (total)  Monarchi Absolut.
• John Locke (1632-1704)  Idem, Penyerahan
kedaulatan terbatas (konstituional)  Monarchi
Konstitusional.
• Jean Jacques Rousseau (1712-1778)  Idem,
Tanpa penyerahan kedaulatan, yang berdaulat tetap
rakyat, sedang penguasa merupakan mandataris
rakyat yang diberi wewenang untuk menjalankan
tugasnya melindungi hak-hak rakyat. Cikal bakal 
Negara Demokrasi.
F. Oppenheimer (1864-1943)

• Negara merupakan alat dari golongan


yang kuat untuk memerintahkan golongan
yang lemah guna mempertahankan
kekuasaan.
Leon Duguit

• Negara adalah lembaga kekuasaan orang-


orang kuat untuk memerintah orang-
orang yang lemah.
Roelof Kranenberg

• Negara adalah organisasi yang timbul


karena kehendak dari suatu golongan atau
bangsanya sendiri dengan tujuan untuk
memelihara kepentingan dari bangsa
tersebut.
• Bangsalah yang menciptakan organisasi
kemudian menjadi negara.
Logemann

• Negara adalah organisasi kewibawaan


(gezag organisatie) yang menyatukan
kelompok manusia yang kemudian disebut
bangsa.
• Negara sebagai organisasi yang
menciptakan bangsa.
Hans Kelsen

• Negara merupakan suatu tertib hukum


yang memaksa.
• Negara identik dengan hukum.
Roger H. Soltau

• Negara adalah agen yang berwenang


mengatur atau mengendalikan persoalan-
persoalan bersama atas nama komunitas
tersebut.
Harold J. Laski

• Negara adalah suatu masyarakat yang


diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa dan
yang secara sah lebih berkuasa daripada
individu atau kelompok yang merupakan
bagian dari masyarakat itu.
Max Weber

• Negara adalah lembaga kemasyarakatan


yang memiliki monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah
dalam suatu wilayah.
Robert M. Mac Iver

• Negara adalah asosiasi yang


menyelenggarakan penertiban di dalam
suatu masyarakat dalam sutau wilayah
dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah
yang untuk maksud tersebut diberikan
kekuasaan memaksa.
Miriam Budiardjo

• Negara adalah suatu daerah teritorial yang


rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntut dari
warganya ketaatan pada peraturan
perundang-undangannya melalui
penguasaan (kontrol) monopolistik dari
kekuasaan yang sah.
Negara adalah …

• Organisasi tertinggi yang dijalankan


bersama oleh pemerintah dan rakyat
dalam wilayah tertentu, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sifat Negara

• Sifat Memaksa:
Negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa (misalnya
bayar pajak) dan memakai kekerasan fisik secara legal,
seperti; polisi, tentara, dan lain-lain.
• Sifat Monopoli:
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan
bersama dari masyarakat dan melarang sebuah aliran
yang tidak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh
negara.
• Sifat Mencakup Semua (All Encompassing/Embracing):
Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
negara berlaku untuk semua orang tanpa kecuali.
Tujuan Negara

• Tujuan negara  segala sesuatu yang


hendak dicapai oleh negara.
• Teori Tujuan Negara:
1. Lord Shang Yang
2. Niccolo Machiavelli
3. Dante
4. Immanuel Kant
LORD SHANG YANG
• Tujuan Negara  Membentuk kekuasaan, yaitu
kekuasaan untuk kekuasaan itu sendiri.
• Jika ingin membuat negara kuat dan berkuasa
mutlak, maka penguasa harus membuat
rakyatnya menjadi lemah dan miskin, sebaliknya,
jika ingin membuat rakyat kuat dan makmur,
maka ia harus melemahkan negaranya.
• Untuk memperkuat negara maka tentara harus
kuat, sederhana, dan sanggup menghadapi segala
macam bahaya.
NICCOLO MACHIAVELLI
• Tujuan Negara  Merebut dan menjalankan
kekuasaan demi mencapai kehormatan dan
kebahagiaan bangsa.
• Penguasa sbg pemimpin harus mempunyai sifat
srigala dan singa. Sbg srigala ia dpt mengetahui
dan membongkar rahasia yg bisa merobohkan
negara krn kelicikannya. Sbg singa ia bisa
menaklukkan semua lawan-lawan politik yang
berseberangan.
DANTE

• Tujuan Negara  untuk memperoleh


kekuasaan yg mutlak, tapi dgn
mempersatukan semua negara di bawah
satu kekuasaan untuk mencapai
kemakmuran bersama.
• Adanya satu penguasa di dunia di bawah
kekuasaan seorang raja.
• Untuk mencapai tujuan itu negara harus
tetap dalam suasana aman dan damai.
IMMANUEL KANT
• Tujuan Negara  Membentuk dan
mempertahankan hukum yaitu menjamin
perlindungan hukum tiap individu di dalam
masyarakat.
• Jaminan perlindungan hukum:
- Kebebasan
- Tidak boleh ada pemaksaan
- Kedudukan hukum yg sama (nondiskriminasi)
• Oleh karena itu, negara harus mengadakan
pemisahan kekuasaan.
Teori Kekuasaan Negara

• Teori Teokrasi (Theocratische Theorie)


• Teori Kekuatan (Machta Theorie)
• Teori Hukum (Yuridische Theorie)
Teori Teokrasi (Theocratische
Theorie)
• Teokrasi Langsung:
Paham ini meyakini bahwa kekuasaan negara
berasal dari Tuhan. Adanya negara di dunia ini
adalah atas kehendak Tuhan dan yang
memerintah adalah Tuhan itu sendiri.
• Teokrasi Tidak Langsung:
Paham ini meyakini bahwa bukan Tuhan yang
secara langsung memerintah di dunia,
melainkan para raja yang merupakan wakil
Tuhan di dunia. Raja memerintah atas kehendak
Tuhan sebagai karunia.
Teori Kekuatan (Machta Theorie)

• Kekuatan Fisik:
Paham ini meyakini bahwa kekuasaan negara
berasal dari orang-orang yang kuat secara fisik.
Di tangan orang yang memiliki kekuatan fisik
itulah negara memperoleh kekuasaan. Raja
adalah orang yang kuat fisiknya melebihi orang
lainnya agar dapat mengatasi segala kekacauan
yang timbul dalam masyarakat.
• Kekuatan Ekonomi:
Paham ini meyakini bahwa kekuasaan negara
berasal dari kaum yang ekonominya kuat.
Kekuasaan negara berdasarkan kedudukan
ekonomi suatu golongan di dalam masyarakat.
Teori Hukum (Yuridische Theorie)

• Teori ini dibagi dalam tiga golongan,


yaitu:
1. Patriarchaal
2. Patrimonial
3. Perjanjian
Teori Patriarchaal

• Kekuasaan negara didasarkan pada hukum


keluarga yang berpangkal pada raja yang
pertama untuk menjadi kepala keluarga,
artinya hanya keluarga atau turunan dari
raja itulah yang dapat mengemban
kekuasaan yang ada dalam negara.
• Jika raja meninggal dunia maka raja yg
menggantikannya akan mewariskan semua
kekuasaan yg ada pada raja yg pertama.
Teori Patrimonial

• Kekuasaan negara ditentukan oleh siapa


yang memegang hak milik atas
kebendaan. Oleh karena raja mempunyai
hak milik terhadap daerahnya, maka
semua penduduk di daerah itu harus
tunduk kepadanya.
Teori Perjanjian
• Kekuasaan negara terjadi karena adanya
perjanjian masyarakat yang memindahkan
manusia dalam status naturalis ke arah
status civilis.
• Teori Perjanjian menurut konsep:
1. Thomas Hobbes
2. John Locke
3. Jean Jacques Rousseau
Teori Perjanjian Thomas Hobbes
• Manusia hidup dlm suasana ketakutan;
• Diadakan perjanjian masyarakat yaitu perjanjian
antara rakyat dengan rakyat sendiri (tanpa
keikutsertaan raja)  melahirkan kolektivitas
“pactum uniones”.
• Kolektivitas meyerahkan hak-hak atau kedaulatan
rakyat kpd raja dlm “pactum subyektiones” tanpa
syarat apapun juga.
• Raja sama sekali berada di luar perjanjian. Karena
itu raja mempunyai kekuasaan yg mutlak.
• Konstruksi ini melahirkan kekuasaan raja yang
tidak terbatas  “Monarchi Absoluut”.
Teori Perjanjian John Locke
• Perjanjian untuk membentuk suatu kolektivitas
antara individu-individu (pactum uniones)
• Perjanjian dibuat antara rakyat dan raja dgn
kekuasaan raja untuk melindungi hak-hak rakyat
(pactum subyektiones)
• Raja harus berjanji akan melindungi hak-hak
rakyat.
• Konstruksi ini melahirkan kekuasaan raja yang
terbatas  “Monarchi Constitutional”.
Teori Perjanjian J.J. Rousseau
• Perjanjian antara rakyat dan raja bukanlah
perjanjian penyerahan kedaulatan.
• Rakyat tidak pernah menyerahkan
kedaulatannya, melainkan hanya memberi
mandat/tugas kpd raja untuk menyelenggarakan
pemerintahan, sehingga fungsi raja adalah
sebagai mandataris rakyat, sebab kedaulatan
rakyat tetap berada di tangan rakyat.
• Konstruksi ini melahirkan kekuasaan raja
sebagai mandataris  “negara demokratis”.
TERIMA KASIH

E-mail address:
anchapunggawa@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai