Anda di halaman 1dari 37

PB II

PENGERTIAN
NEGARA
Pengertian Negara Menurut Etimologi
dan Pertumbuhan Istilah Negara
Istilah negara diterjemahkan dari kata-kata asing:
 “staat” (bhs Belanda dan Jerman)

 “state” (bhs Inggris)

 “etate” (bhs Perancis)

 Statum; status (bhs Latin): menaruh dalam keadaan berdiri;

membuat berdiri; menempatkan berdiri  G. Jellinek:


konstitusi
 Indonesia: ‘nagari’ atau ‘negara’ yang berarti kota yang sudah

dipergunakan sejak abad V  ‘negara kertagama’ oleh Mpu


Prapanca
Machiavelli
 Status --- state
 Negara sbg kekuasaan
 Raja harus kuat untuk mengatasi kekacauan
dan bahkan bila perlu berlaku kejam untuk
menindasnya  menjadikan raja mjd
penguasa tunggal di dalam negara.
 Negara harus mempunyai alat-alat kekuasaan
fisik untuk mencapai tujuannya.
PENGERTIAN NEGARA
 Plato (1427-348 s.M):
 Negara adalah suatu tubuh yang senantiasa
maju, berevolusi, terdiri dari orang-orang
(individu)
 Negara hakikatnya adalah keluarga; semua
penduduk negara bersaudara
 Negara harus punya kemampuan untuk
menjaga dan memelihara kesatuan di dlm
negara
Aristoteles
 Suatu kesatuan masyarakat -Persekutuan dari keluarga
dan desa- yang bertujuan untuk memperoleh hidup
yang sebaik-baiknya/kebaikan tertinggi bagi umat mns
 Hakikat negara adalah persekutuan hidup yang
berbentuk polis; terdapat hubungan yang akrab, mesra,
lestari antara WN satu dengan yang lainnya dalam polis
 Kewajiban bagi negara untuk menjaga, memelihara,
dan melestarikan hub tsb
Hans Kelsen
 Teori hukum murni
 Negara dipandang dari satu segi yaitu segi yuridis
belaka
 Negara tidak lain drpd normennordening (semata-
mata suatu ketertiban norma-norma hukum) 
ketertiban negara tidak lain drpd ketertiban
hukum
 Negara adalah identik dgn hukum; negara adalah
suatu tertib hukum yang memaksa
Thomas Hobbes (1588-1679)
 Negara adalah suatu tubuh yang dibuat
oleh orang banyak beramai-ramai, yang
masing-masing berjanji akan
memakainya menjadi alat untuk
keamanan dan perlindungan bagi
mereka
JJ Rousseau (1712-1778)
 Negara adalah perserikatan dari rakyat
bersama-sama yang melindungi dan
mempertahankan hak masing-masing
diri dan harta benda anggota-anggota
yang tetap hidup dengan bebas
merdeka
Logemann
 Negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang mempunyai tujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta
menyelenggarakan sesuatu masyarakat yang
disebut ‘bangsa’
Max weber
 The state is a human society that (succesfully)
claims the monopoly of the legitimate use of
physical force within a given territory. (Negara
adalah suatu masyarakat yang memonopoli
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam
suatu wilayah).
G. Pringgodigdo
 Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau
organisasi kewibawaan yang harus memenuhi
persyaratan unsur-unsur tertentu, yaitu harus
memiliki pemerintah yang berdaulat, wilayah
tertentu, dan rakyat yang hidup teratur
sehingga merupakan suatu nation (bangsa).
Miriam Budiardjo
 Negara mempunyai sifat:
 Bersifat memaksa: Negara mempunyai kekuasaan fisik
secara legal untuk memaksa agar peraturan ditaati agar
tercapai keamanan dan ketertiban
 Bersifat monopoli: Negara memiliki kekuasaan
tertinggi dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat.
 Bersifat mencakup semua: semua peraturan perundang
undangan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.
Negara dalam arti formil
dan materiil
 Negara dalam arti formil: negara merupakan
organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintahan
pusat.
 Negara dalam arti materiil: negara adalah suatu
wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik
politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya
diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah
tersebut
UNSUR-UNSUR NEGARA

Konvensi Montevideo Tahun 1933:


 Harus ada penghuni (penduduk)
 Harus ada wilayah (tertentu) atau lingkungan
kekuasaan
 Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang
berdaulat), pemerintah yang berdaulat
 Kesanggupan berhubungan dengan negara lain
 Pengakuan

Unsur 1-4 merupakan unsur KONSTITUTIF


Unsur 5 merupakan unsur DEKLARATIF
Penduduk

 Penduduk dan Bukan  Warga negara asli dan WNA


penduduk  Warga negara: mereka yang
 Penduduk: mereka/rakyat berdasarkan hukum tertentu
yang bertempat merupakan anggota dari
tinggal/berdomisili di dalam suatu negara.
suatu wilayah negara  WNA: mereka yang secara
(menetap) hukum tidak menjadi
 Bukan penduduk: anggota negara yg
mereka/rakyat yang tinggal bersangkutan tetapi tunduk
sementara waktu dalam pada pemerintahan dimana
suatu wilayah tertentu. mereka berada
Wilayah

 Merupakan landasan fisik suatu negara; daerah territorial


tertentu dari negara
 Luas wilayah negara ditentukan oleh perbatasan-perbatasannya
dan di dlm batas-batas itu negara menjalankan yurisdiksi
teritorial atas orang dan benda yang berada dlm wilayah tsb,
kecuali bbrpa golongan org dan benda yg dibebaskan dari
yurisdiksi itu.
 Yang termasuk wilayah negara:
a. Darat
b. Laut (perairan)
c. Udara
Pemerintah yang berdaulat

 Kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang berlaku


terhadap suatu wilayah dan segenap rakyat negara itu.
 Adanya suatu pemerintah yg berkuasa thd wilayahnya
dan segenap rakyatnya mrp syarat mutlak bagi adanya
negara.
 Sifat dari kedaulatan negara:
- Asli
- Tertinggi
- Tidak dapat dibagi-bagi
kesanggupan

 Kesanggupan mengadakan hubungan dgn


negara-negara lain, misalnya dlm bidang
ekonomi, politik, keamanan, dll
Pengakuan

 Pengakuan ini bukan faktor yg menentukan


ada tidaknya negara tetapi hanyalah
menerangkan bhw negara yg telah ada tsb
diakui oleh negara yg mengakui.
 Pengakuan ada 2:
a. de facto
b. de jure
TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA
Perbedaan Tujuan dan Fungsi Negara

 Tujuan mengutamakan sasaran  Fungsi menunjukkan keadaan


yang hendak dicapai, yang gerak, aktivitas dan termasuk
terlebih dahulu sudah dalam suasana kenyataan
ditetapkan  Fungsi adalah pelaksanaan dari
 Tujuan menunjukkan dunia cita, tujuan yang hendak dicapai
yakni suasana ideal yang harus tersebut
dijelmakan  Fungsi adalah riil
 Tujuan menjadi idea yang statis
kalau ia sudah ditetapkan
 Tujaun bersifat abstrak-ideal  Dan konkrit
Teori tujuan negara klasik

 Lord Shang (Shang Yang)


 Nicolo Machiavelli
 Dante Alleghiere
 Kaum Sosialis
 Kaum Kapitalis
Lord Shang Yang
 Tujuan utama dari negara adalah satu pemerintahan yang berkuasa penuh
terhadap rakyat dengan jalan melemahkan dan membodohkan rakyat.
 Setiap negara selalu terdapat dua subjek yang saling berhadapan dan
saling bertentangan, yaitu pemerintah dan rakyat, artinya kalau rakyat
yang kuat, kaya dan pintar, maka negara akan lemah, sedangkan
sebaliknya bila rakyat lemah, bodoh dan miskin, negara akan kuat.
 Tujuan ini hanya bisa dicapai dengan hanya menyiapkan militer yang kuat,
berdisiplin dan bersedia menghadapi segala kemungkinan
 kebudayaan adalah merupakan neraka, apabila dalam suatu negara
terdapat hal-hal yang berikut ini, yakni adat istiadat, musik, nyanyian,
sejarah, kebaikan, moral kesusilaan, hormat pada orang tua, kewajiban
persaudaraan, kebijaksanaan, maka raja tidak akan dapat lagi
mengerahkan rakyat, bencana kehancuran negara tidak bisa dihindarkan.
Nicolo Machiavelli

 Tujuan negara adalah untuk memupuk kekuasaan guna


mencapai kemakmuran rakyat, Pemerintah atau Raja sebagai
teknik memupuk dan menggunakan kekuasaan.
 Raja atau pemimpin negara harus mempunyai sifat-sifat
sebagai harimau, singa (ditakuti oleh rakyat dan musuh-
musuhnya yang lemah) atau sifat-sifat sebagai kancil (sbg
kancil yang cerdik, licik agar dapat menguasai rakyat dan
menerobos lubang-lubang jaring atau perangkap yang
dipasang oleh lawan-lawan politiknya yang lebih kuat).
 Negara boleh mengadakan perjanjian dengan negara-negara
lain, tetapi tidak perlu mentaati perjanjian itu, yang penting
rakyat tidak dirugikan dan kesejahteraan bisa dicapai
Dante Alleghiere

 Tujuan negara adalah: “menciptakan perdamaian dunia”.


Dengan jalan menciptakan undang-undang yang
seragam bagi seluruh umat manusia.
 Kekuasaan sebaliknya berada ditangan raja atau
berpusat di tangan raja atau kaisar, supaya perdamaian
dan keamanan terjamin.
 Menurut Dante, perlu dihindari setiap peperangan dan
perpecahan guna memperoleh ketentraman.
 Secara tersirat sesungguhnya, tujuan negara bagi Dante
adalah menciptakan “Kerajaan Dunia” (World Emperium).
Tujuan negara abad 19-20

 Keamanan dan ketenteraman umum


 Pertahanan Negara
 Pemerintahan dalam negeri
 - yang bersifat rutin
 - yang bersifat “future”
 Keadilan
 Menjamin kebebasan individu (perlindungan
HAM)
Immanuel Kant

 Mns dilahirkan sederajat dan segala kehendak,


kemauan dlm masy negara harus berdasarkan pada UU
 Peraturan hukum harus dirumuskan scr tertulis dan mjd
dasar pelaksanaan pemerintahan.
 Tujuan negara: menegakkan hak-hak dan kebebasan
WN/kemerdekaan individu.
 Untuk menjamin kebebasan individu harus berupa
perlindungan HAM dan diadakan pemisahan kekuasaan
dalam negara
Tujuan negara abad 20

 Kesejahteraan rakyat memperoleh tempat


yang utama
 Kemakmuran
Fungsi Negara

 Fungsi keamanan dan ketertiban


 Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
 Fungsi pertahanan
 Fungsi keadilan
 John Locke: 3 fungsi negara yaitu legislative, eksekutif dan
federative
 Montesquie: legislative, eksekutif dan yudikatif + era modern
dgn fungsi-fungsi lain (fungsi kesejahteraan umum)
 Van vollen hoven: fungsi negara adalah regeling (membuat
peraturan), bestuur (pemerintahan), rechtspraak (mengadili),
politie (fungsi ketertiban dan keamanan)
Teori lain Fungsi Negara

 Anarkhisme
 Individualisme
 Sosialisme
 Komunisme
 Sindikalisme
 Fasisme
Anarkhisme

 Negara tidak perlu ada; fungsi negara dpt diselenggarakan


oleh perhimpunan yang dibentuk secara sukarela (voluntary
association)
 Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, dan
justru rusak budi pekertinya bila ada pengaturan
“memaksa” yang diterapkan oleh negara.
 Paham anarkis menyangkal adanya fungsi negara. Jika pun
ada, maksud sebenarnya fungsi itu dapat diserahkan untuk
melaksanakan melalui bentuk-bentuk sukarela tanpa
menerapkan adanya unsur “paksaan” seperti oleh negara
Individualisme

 Paham ini menempatkan kepentingan individu


sebagai tujuan hidup manusia.
 Fungsi negara haruslah ditujukan untuk pemenuhan
atau pencapaian kepentingan individu.
 Fungsinya cukup dibatasi untuk memelihara
ketertiban dan keamanan saja, tidak perlu ada
campur tangan negara dalam hal lainnya. Negara
berfungsi sebagai “penjaga malam” (nachtwavhter
staat) saja
Sosialisme

 Kepentingan bersama atau kepentingan umum harus lebih


diutamakan dibandingkan kepentingan individu (perorangan).
 Fungsi negara adalah mengatur perimbangan, agar anggota
masyarakat memperoleh kesempatan yang sama dalam
memperjuangkan hidupnya secara layak.
 Sosialisme, menghendaki campur tangan negara seluas-
luasnya, terutama dalam bidang perekonomian
Komunisme

 Salah satu bentuk dari sosialisme, komunisme adalah


menghendaki penguasaan sarana-sarana produksi yang vital
oleh negara. Namun, pribadi individu tidak dibenarkan memiliki
sarana produksi sebagai hak milik, apalagi sarana yang vital
untuk kepentingan umum.
 Selain itu bedanya adalah bahwa komunisme menganggap
negara diperlukan untuk mengendalikan perjuangan kelas dan
menghapus perbedaan kelas. Jika ini sudah tercapai, maka
fungsi negara tidak diperlukan lagi. Sosialisme tetap
menganggap negara diperlukan.
Perbedaan antara Sosialisme dan
Komunisme

SOSIALISME KOMUNISME

1. Bersifat evolusioner, masih 1. Bersifat revolusioner,


percaya pada cara-cara membenarkan tercapainya
damai yang dapat ditempuh tujuan-tujuan negara dengan
oleh negara untuk mencapai jalan revolusi
tujuan-tujuannya
2. Masih mengakui hak milik
partikelir dalam batas-batas 2. Lebih ekstrim pelaksanaan
tertentu programnya, yaitu dalam
penghapusan semua hak milik
partikelir
Sindikalisme

 Hampir sama dengan anarkisme yang


menghendaki berkurangnya campur tangan negara.
 Hanya di sini, fungsi negara itu agar diserahkan
kepada serikat-serikat pekerja.
 Kalangan serikat buruh yang akan bertindak untuk
mengatur pola kehidupan masyarakat.
 Paham ini muncul dan berkembang di Perancis
(1890-1930)
Fasisme

 Negara mempersamakan (dianologikan) sebagai


makhluk hidup yang mempunyai “political will” sendiri,
lepas dan terpisah dari kehendak atau aspirasi
rakyatnya.
 Fasisme tidak mengenal batas bagi pelaksanaan fungsi
negara.
 Negara dan pemerintah sebagai organ pelaksanaan
kekuasaan negara berhak melakukan apa saja, serta
mencampuri berbagai hal dan urusan di lingkungan
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai