Anda di halaman 1dari 7

SIFAT DAN HAKIKAT NEGARA

Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat menjadikannya
suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat bagi setiap warga
negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.

Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada landasan
ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa sifat Negara yang bersifat umum dan
dimiliki oleh semua Negara, yaitu:

a. Sifat memaksa
Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga negaranya, hal ini
bersifat mutlak dan memaksa.

b. Sifat monopoli
Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai sepenuhnya
kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Negara tersebut.

c. Sifat mencakup semua


Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga negaranya. Tidak
ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara. Tidak hanya mengikat
suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang
termasuk kedalam warga negaranya.

d. Sifat menentukan
Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas Negara itu.
Sifat menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral dan dapat pula
menuntut bahwa semua orang yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing)
menjadi anggota politik Negara.

PENDAPAT TOKOH-TOKOH TENTANG HAKIKAT NEGARA


a) Plato
Negara adalah suatu tubuh yg senantiasa maju,berevolusi,dan terdiri dari orang-orang(individu-individu)

b)Grotius
Negara adalah ibarat suatu perkakas yang dibuat oleh manusia untuk melahirkan keberuntungan dan
kesejahteraan umum

c)Thomas Hobbes
Negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh banyak orang,yang masing-masing berjanji akan
memakaina menjadi alat untuk keamanan dan perlindungan mereka
d)JJ.Rousseau
Negara adalah perserikatan dari masyarakat yg melindungi dan mempertahankan hak masing-masing
diri dan harta benda anggota-anggota yg tetap hidup dengan bebas merdeka

e)Karl Marx
Negara adalah suatu alat kekuasaan bagi manusia(penguasa)untuk menindas kelas manusia yang laen

f)JHA Logeman
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yg mempunyai tujuan melalui kekuasaannya untuk
mengatur serta menyelenggarakan sesuatu dalam masyarakat

g)Roger F.Soltau
Negara adalah suatu alat atau kewenangan yg mengatur / mengendalikan persoalan2 bersata atas nama
masyarakat

h)Hans Kelsen
Negara adalah suatu pergaulan hidup bersama dengan tata paksa

i)R.Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yg diciptakan oleh sekelompok manusia yg disebut bangsa

j)Ibnu Khaldun
Negara merupakan suatu tubuh yg persis sama seperti tubuh manusia(mengalami masa lahir dan
tumbuh)

Penafsiran kata Negara terbagi2


a)Negara dipakai dalam arti penguasa,yaitu orang2 yg melakukan kekuasaan tertinggi atas persekutuan
b)Negara dipakai dalam arti persekutuan rakyat,yaitu suatu bangsa yg hidup dalam suatu daerah,di
bawah kekuasaan yg tertinggi menurut kaidah2 hukum yg sama

*Dalam arti formal Negara diartikan sebagai organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintahan pusat
*Dalam arti material Negara diartikan sebagai masyarakat
TERBENTUKNYA SUATU NEGARA SECARA FAKTUAL
*Di dasarkan pada fakta

 Pendudukan (Occupatie)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan
dikuasai.Misalnya,Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan tahun 1847.

 Peleburan (Fusi)

Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk
saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru.Misalnya terbentuknya Federasi Jerman tahun
1871.

 Penyerahan (Cessie)

Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian
tertentu.Misalnya,Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan oleh Austria kepada
Prusia,(Jerman).

 Penaikan (Accesie)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau dari dasar Laut
(Delta).Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah
Negara.Misalnya,wilayah negara Mesir yang terbentuk dari Delta Sungai Nil.

 Pengumuman (Proklamasi)

Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan begitu saja. Sehingga
penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contahnya, Indonesia yang pernah di
tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki

 Innovation(pembentukan baru)

Munculnya suatu Negara baru di atas wilayah suatu Negara yg pecah dan lenyap karena suatu
hal.Contohnya,lenyapnya Negara uni soviet,di wilayah tsbt munculnegara baru seperti
Chechnya,Rusia,dan Uzbekistan

 Anexatie(pencaplokan/penguasaan)

Suatu Negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti.negara Israel
terbentuk dengan mencaplok daerah Palestina,Suriah,Yordania,dan Mesir
TERBENTUKNYA SUATU NEGARA SECARA TEORITIS
*Didasarkan pada teori

A. Teori Ketuhanan (Theokratis).


Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada atau terjadi di
alam semesta ini adalah semuanya kehendak Tuhan, demikian pula negara terjadi karena
kehendak Tuhan. Sisa–sisa perlambang teori theokratis nampak dalam kalimat yang tercantum di
berbagai Undang–Undang Dasar negara, seperti : “..... Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa” atau “By the grace of God”.
Penganut teori theokrasi modern adalah Frederich Julius Stahl (1802 – 1861). Dalam bukunya
yang berjudul “Die Philosophie des recht”, ia menyatakan bahwa negara secara berangsur–
angsur tumbuh melalui proses evolusi : Keluarga -----> Bangsa -----> Negara. Negara bukan
tumbuh disebabkan berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan disebabkan perkembangan dari
dalam. Ia tidak tumbuh disebabkan kekuatan manusia, melainkan disebabkan kehendak Tuhan.
Dalam dunia modern seperti sekarang ini, teori theokratis tidak dipratekkan lagi, sudah tertinggal
jauh.

Beberapa pelopor teori theokratis yang lain :


a) Santo Agustinus :
Kedudukan gereja yang dipimpin Sri Paus lebih tinggi dari kedudukan negara yang dipimpin
raja, karena Paus merupakan wakil dari tuhan di dunia dan gereja merupakan bayangan dari
kerajaan Tuhan. Agustinus membagi ada 2 macam negara yaitu :

 Civitate Dei (Kerajaan Tuhan).


 Civitate Diabolis/Terrana (Kerajaan Setan) yang ada di dunia fana.

b) Thomas Aquinas :
Negara merupakan lembaga alamiah yang lahir karena kebutuhan sosial manusia, sebagai
lembaga yang bertujuan menjamin ketertiban dan kehidupan masyarakat serta penyelenggara
kepentingan umum, negara merupakan penjelmaan yang tidak sempurna. Kedudukan raja dan Sri
Paus sama tinggi, keduanya merupakan wakil Tuhan yang masing-masing mempunyai tugas
berlainan yaitu raja mempunyai tugas dibidang keduniawian yaitu mengusahakan agar rakyatnya
hidup bahagia dan sejahtera di dalam negara, sedangkan Paus mempunyai tugas dibidang
kerokhanian yaitu membimbing rakyatnya agar kelak dapat hidup bahagia di akhirat.

B. Teori Kekuasaan.
Menurut teori ini negara terbentuk karena adanya kekuasaan, sedangkan kekuasaan berasal dari
mereka-mereka yang paling kuat dan berkuasa, sehingga dengan demikian negara terjadi karena
adanya orang yang memiliki kekuatan/kekuasaan menaklukkan yang lemah.
Gambaran bahwa negara terbentuk karena kekuasaan dapat disimak dalam berbagai pendapat
yang dikemukan oleh para ahli sebagai berikut :
 Kalikles : Dalam suasana alam bebas bila ada orang–orang yang lebih baik telah
memperoleh kekuasaan yang lebih besar dari yang kurang baik, maka disitulah keadilan,
demikian pula pada negara bahwa yang kuat memerintah (menguasai) yang lemah.
 Voltaire : “Raja yang pertama ialah pahlawan yang menang perang”.
 Karl Marx : Negara adalah hasil pertarungan antar kekuatan–kekuatan ekonomis dan
negara merupakan alat pemeras bagi mereka yang lebih kuat terhadap yang lemah dan
negara akan lenyap kalau perbedaan kelas tidak ada lagi.
 Harold J. Laski : Setiap pergaulan hidup memerlukan organisasi pemaksa untuk
menjamin kelanjutan hubungan produksi yang tetap.
 Leon Duguit : Yang dapat memaksakan kehendak kepada pihak lain ialah mereka–
mereka yang paling kuat yang memiliki keistimewaan phisik, otak (kecerdasan), ekonomi
dan agama.
 G. Jellinek : Negara adalah kesatuan yang dilengkapi dengan kekuasaan memerintah bagi
orang-orang yang ada di dalamnya yaitu kemampuan memaksakan kemauan sendiri
terhadap orang-orang lain tanpa tawar menawar.

C. Teori Perjanjian Masyarakat.


Menurut teori ini, negara terbentuk karena sekelompok manusia yang semula masing–masing
hidup sendiri–sendiri mengadakan perjanjian untuk membentuk organisasi yang dapat
menyelenggarakan kepentingan bersama. Teori ini didasarkan pada suatu paham kehidupan
manusia dipisahkan dalam dua jaman yaitu pra negara (jaman alamiah) dan negara.

Penganjur teori ini adalah Grotius


Negara merupakan ikatan manusia yang insaf akan arti dan panggilan kodrat. Negara berasal dari
suatu perjanjian yang disebut “pactum” dengan tujuan untuk mengadakan ketertiban dan
menghilangkan kemelaratan. Grotius merupakan orang yang pertama kali memakai hukum
kodrat yang berasal dari rasio terhadap hal–hal kenegaraan. Dan ia menganggap bahwa
perjanjian masyarakat sebagai suatu kenyataan sejarah yang sungguh–sungguh pernah terjadi.

D.Teori Hukum Alam


Teori ini bukan buatan Negara,melainkan kekuasaan yang terbentuk secara alami serta bersifat
universal(tidak berubah)
TERBENTUKNYA SUATU NEGARA BERDASARKAN PROSES
PERTUMBUHAN

*Tahap2 perkembangan Negara,mulai dari asal mula terjadinya,proses


pertumbuhannya,hinggal mencapai bentuk yang kita kenal sekarang.Asal mula terjadinya
Negara dpt dibedakan menjadi 2 proses yaitu secara primer dan sekunder.

a) Terjadinya negara secara primer melalui empat tahap:

Persekutuan masyarakat (genootschap)

Tahap ini merupakan suatu masa ketika masyarakat hidup dalam suatu kelompok
dengan kedudukan yang sama. Mereka bergabung dalam kelompok untuk
kepentingan bersama dan didasarkan pada persamaan. Untuk mengurus kepentingan
mereka, dipilihlah seorang yang terkemuka di antara mereka (primus inter pares)
yang diberi wewenang memimpin menurut adat istiadat.

Kerajaan (rijk)

Primus inter pares dari suatu persekutuan lambat laun menguasai pula kelompok-
kelompok lain sebagai akibat dari kemenangannya dalam pertentangan
antarkelompok. Berkat kekuasaannya itu ia menjadi raja.

Negara (staat)

Pada masa kerajaan, sudah ada pemerintah pusat, tetapi belum mampu mengurus dan
mengendalikan pemerintah daerah-daerah taklukannya. Karena itu raja kemudian
bertindak sewenang-wenang untuk menyebarkan kewibawaannya di seluruh daerah
yang dikuasainya dan menyatukan semuanya dalam suatu pemerintahan absolut.
Kesatuan kewibawaan itu melahirkan negara.

Negara demokrasi (democratische natie)

Negara demokrasi lahir sebagai reaksi terhadap kekuasaan raja yang sewenang-
wenang. Pada masa ini, rakyat yang menyadari kedaulatannya bertindak merebut
kekuasaan pemerintahan dari raja. Untuk mencegah kembalinya kekuasaan absolut,
rakyat membentuk undang-undang yang menjamin hak-hak rakyat dan membatasi
kekuasaan raja.

Diktatur (dictatuur)

Diktatur adalah pemerintahan yang dipimpin oleh seorang pilihan rakyat yang
kemudian berkuasa secara mutlak. Istilah Kranenburg untuk diktatur adalah autokrasi,
sedangkan Otto Koelreuter menyebutnya autoritaire fuhrerstaat.
Ada dua kelompok pendapat yang berlainan tentang diktatur. Kelompok pertama
berpendapat bahwa diktatur merupakan perkembangan lebih lanjut dari negara
demokrasi, sedangkan kelompok lainnya menganggap diktatur sebagai variasi atau
penyelewengan dari negara demokrasi.

Diktatur dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

 diktatur legal (legale dictatuur), yaitu suatu pemerintahan yang dipegang oleh seseorang
dalam suatu masa tertentu untuk mengatasi keadaan bahaya yang mengancam negara;
 diktatur nyata (feitelijk dictatuur) atau diktatur ilegal yang terjadi dalam keadaan negara
masih berstatus negara demokrasi;
 diktatur partai (party dictatuur), yaitu diktatur yang didukung oleh satu partai politik saja
(misalnya: Partai Fascis di Italia pada masa Mussolini dan Partai Nazi di Jerman pada
masa Hitler);
 diktatur proletar (proletare dictatuur), yaitu diktatur yang didukung oleh kaum proletar
(buruh dan petani kecil). Dalam diktatur proletariat ini kekuasaan negara dipegang oleh
sekelompok pemimpin Partai Komunis yang menganggap dirinya sebagai wakil dari
golongan proletar.

b) Terjadinya negara secara sekunder:

Terjadinya negara secara primer membicarakan bagaimana kelompok atau persekutuan


masyarakat yang sederhana berkembang menjadi suatu negara. Sedangkan terjadinya
negara secara sekunder membicarakan bagaimana terbentuknya negara baru yang
dihubungkan dengan pengakuan dari negara lain.
Pengakuan dari negara lain dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengakuan de facto dan
pengakuan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan menurut kenyataan bahwa di
suatu wilayah telah berdiri suatu negara. Pengakuan ini bersifat sementara karena masih
perlu dilakukan penelitian mengenai prosedur terjadinya negara tersebut berdasarkan
hukum yang berlaku. Pengakuan de facto dapat meningkat menjadi pengakuan de jure
(menurut hukum) setelah persyaratan hukum berdirinya suatu negara baru dipenuhi.
Pengakuan de jure yang bersifat tetap dan seluas-luasnya biasa diberikan kepada negara
baru setelah pemerintahannya relatif stabil.

Anda mungkin juga menyukai