Anda di halaman 1dari 9

TEORI KONSTITUSI

Istila kostitusi telah dikenal semenjak zaman yunani purba,akan tetapi


masih diartikan materil,sebab belum diletakkan dalam suatu naskah yang
tertulis.Analisis teori konstitusi dapat ditinjau dari sisi hukum (yuridis) dan
tertulis atau grundgesetz grondswet.
Konstitusi yang ditinjau dari sisi hukum disebut Constitutional Recht,yang
diperhatikan ditekankan kepada faktor-faktor kekuasaan nyata dalam
masyarakat sedangkan Grondswet yang diperhatikan semata-mata konstitusi
dalam arti sempit yaitu yang tertulis atau undang-undang ddasar saja.Bearti
ikhwal konstitusi lebih luas dari pada grondswet.Beberapa istilah
konstitusi,yaitu
1.Konstitusi dalam arti materil adalah perhatian terhadap isinya yang
terdiri atas pokok yang sangat penting dari struktur dan organisasi negara.

2.Konstitusi dalam arti formil adalah perhatian terhadap


posedur,pembentukannya harus istimewa dibandingkan dengan
pembentukan perundang-undangan lain.

3.Konstitusi dalam arti tertulis adalah kkonstitusi ini dinaskahkan tertentu


guna memudahkan pihak-pihak mengetahuinya.

4.Konstitusi dalam arti merupakan undang-undang tertinggi adalah baik


pembentukan dan perubahannya melalui prosedur isrimewa dan juga ia
merupakan dasar tertinggi dari perundang-undangan lainnya yang berlaku
dalam negara itu.
Sedangkan yang dimaksud dengan teori dasar memberikan
pertanggungjawaban secara ilmiah (wetenschappelijike
verantwoording).karena yang dipbicarakan dalam teori konstitusi bukanlah
suatu yang serta merta dapat dipraktekkan ,bukanlah mengenai nilai-nilai
praktis (practische waarde) melainkan mengenai nilai-nilai teoritis
(theoritische waarde).Maka Teori Konstitusi adalah cabang ilmu
pengetahuan yang masih muda.oleh sebab itu tidak heran dalam kalangan
sarjana beluum terdapat persesuaian paham mengenai tempatnya.ada yang
mengatakan termaksud dalam lapangan ilmu negara,tetapi ada pula yang
mengatakan masuk dalam bidang ilmu politik.
Beberapa sarjana memandangnya sebagai suatu ilmu pengetahuan
yang berdiri sendiri,Diantaranya Leon Duguit dan Hauriou
diperancis,kemudian disusul oleh Carl Schmitt dan Rudolf Smend dijerman
yang metodenya bersifat analisa kritis (critish analitisch).Di inggris adalah
Strong dan Hawgood dengan metode yang bersifat perbandingan sejarah
(historisch vergelijkend).Tetapi Strong melihat negara dalam segi
strukturnya,jadi mengenai bangunan-bangunan negara (staats
instellengen).sedangkan Hawgood melihat negara dari segi
keseluruhannya,jadi mengenai negara sebagai ganzheit
(keseluruhan).Konstitusi menurut paham beberapa sarjana tentang
konstitusi:
5.Konstitusi menurut paham Leon Duguit (Ibid:kuliah 1955/1956)
Bukunya : Traite de Droit Constituonnel.ajaranya disebut ajaran fungsi
sosial (de leer van de sociale functie).
Metodenya: Tinjauan secara sosiologi hukum (rechtssociologisch
beschouwing).
Tidak tolak pahamnya adalah de droit socialatau hukum yang
hidup dalam masyarakat (sociale recht).
Sebagai sosiologi,Dunguit bersikap realistis,ia memandang hukum
bukanlah sebagai norma tetapi hukum sebagai peristiwa (recht als feit) jadi
hukum yang sungguh-sungguh timbul dan tumbuh dalam
masyarakat.Hukum dihubungkannya dengan kesetiakawanan (solidarieteit)
defacto,yakni ikatan sosial.karena menurut Duguit,hukum adalah
penjelmaan dari sociale solidariteit.
Teori yang dimaksud Duguit dengan siciele solidariteit adalah
hubungan fungsi antara anggota-anggota masyarakat.Menurut Duguit,sociale
solidariteit itu muncul dalam perasaan hukum perorangan.sehingga
pengertian-pengertian seperti eigendom,tidak lagi dianggap sebagai hak
asasi alamiah,tetapi merupakan fungsi sosisl.Demikian pula tentang
pengertian badan hukum (rechtspersoon),kehendak negara (staatswil),dan
lain-lain,semua itu hanyalah pengertian-pengertian metafisis (metaphysische
begrippen),jadi tidak nyata karenanya harus dikesampingkan.

6.Konstitusi menurut paham Maurice Hauriou


Buku-bukunya : Precis de droit constitutionel.
La Theorie de Linstitutoin et de la Fondation.
Ajaranya disebut : Ajaran tentang kelembagaan (de leer van her
institutionalisme).
Metodenya : Tinjauan secara sosiologi hukum (rechtssociologische
beshouwing).
Menurut Hauriou,yang penting dalam kenyataan masyarakat (sociale
werkelijkheid) bukanlah norma-norma hukumnya,melainkan lembaga-
lembangnya (instellingennya),baik lembang-lembang negara hukum
(staatsinstellingen) seperti hanya negara yang merupakan suatu lembanga
(institution),demikian pula konstitusi.Itu sebabnya ajaran Houriou disebut
institutionalisme.Karena menurut Houriou institution ialah suatu kelompok
manusia yang berkelompok mengelilingi ide.ide dari dunia cita itu dalam
kenyataan menjelma ditengah-tengah kelompok manusia.Didalam diri
manusia ,hukum (recht) dan norma (norm) menjadi satu.Sedangkan
kelompok manusia yang terorganisir,didalam ide-ide merupakan pusatnya
(centrum-nya),tidak lain daripada institution/institut/lembaga/bangunan.
Sedangkan tujuan dari konstitusi adalah untuk menjaga keseimbangan
antara:
a.Ketertiban (de orde),(ketertiban masyarakat).
b.Kekuasaan (het gezag),(yang mempetahankan orde tadi)
c.Kebebasan (de vrijheid),(yakni kebebasan pribadi dan kebebasa manusia.

7.Konstitusi menurut paham Ferdinand Lassalle.


Bukunya : Uber Verfassungwesen Lassale membagi konstitusi dalam dua
pengetian yaitu :
a.Pengertian sosiologis atau politis (sociologische atau politische
begrip).Konstitusi adalah synthese faktor-faktor kekuatan yang nyata dalam
masyarakat.
b.Pengertian Yuridis (Yuridische begrib),Konstitusi adalah suatu naskah
yang memuat semua banguanan negara dan sendi-sendi pemerintahan.
8.Konstitusi menurut paham A.A.H. Struycken (ibid)
Bukunya : Het staatsrecht van het koninkrijk de Nederlander
Menurut Struycken,Konstitusi adalah undang-undang yang memuat garis-
garis besar dan asas-asas tentang organisasi daripada negara.

9.Konstitusi menurut paham Dr.Gruys


Bukunya : Drieerlei Wetsbegrip.
Menurut Gruys : Undang-undang dasar adalah suatu jenis istimewa
undang-undang (Grondwet is een bijzondere soort van wet),jadi,undang-
undang dasar merupakan species dari pengertian genus undang-undang
.Dalam literatur biasanya undang-undang itu dibedakan antara undang-
undang dalam arti materiel (wet in materiaelezin)dan undang-undang dalam
arti formal (wet in formele zin).

10.Konstitusi menurut paham Hermann Heller.


Bukunya : Staatslehre
Dengan demikian ,bahwa konstitusi yang dikemukaan oleh Hermann
Heller juga disebut juga dengan undang-undang dasar,hanyalah sebagian
dari konstitusi yang hidup dalam masyarakat ,yang bersifat sosiologis dan
politis .Ingat akan paham Leon Duguit,Maurice Hauriou maupun Ferdinand
Lassalle tentang konstitusi.
Bahwa dengan abstraksi,unsur-unsur hukum dari konstitusi yang
hidup dalam masyarakat tersebut kemudian dihimpun dan dijadikan
kesatuan kaidah hukum sehingga jelas nampak sifat yuridisnya,yang
perwujudannya disebut rechtverfassung.
11.konstitusi menurut paham Carl Schmitt.
Bukunya : Verfassungslehre.
Metodenya : cara Penghimpunan yang tersusun (methode van
systematisering)
Metode Carl Schmitt yang disebut cara penghimpunan yang sudah
yang tersusun (methode van systematisering) tersebut ialah metode dengan
cara menyusun bahan-bahan yang sudah ada dalam literatur laku kemudian
menyimpulkannya menjadi pahamnya sendiri.Itulah sebabnya paham carl
Schmitt disebut collectisch.Pembagiannya ialah sebagai berikut :
Pengertian pokok pertama :
Konstitusi dalam arti absolut (absolute verfassungbegriff)
Pengertian absoulut mengandung arti bahwa konstitusi disamping
memuat tentang bentuk negara,faktor integrasi dan norma-norma
dasar/struktur pemerintahan,juga mencakup semua hal yang pokok yang ada
pada setiap negara pada umumnya.
Pengertian pokok yang kedua :
Konstitusi dalam arrti relatif (relative verfassungsbegriff).
Perkataan relatif mengandung arti bahwa konstitusi dihubungkan
dengan kepentingan suatu golongan tertentu didalam masyarakat,sehingga
tidak berlaku umum dan sifatnya adalah relatif karena hanya terdapat dan
dimuat dalam konstitusi negara tertentu saja.
Pengertian pokok yang ketiga :
Konstitusi dalam arti positif (de positive verfassungsbegriff).
Proses relativering terhadap konstitusi,menimbulkan konstitusi dalam
arti positif.Menurut Carl Schmitt,verfassung dalam arti positif merupakan
keputusan politik yang tertinggi dari suatu bangsa.Seperti hanya Weimar
verfassung adalah keputusan politik tertinggi dari bangsa jerman (de hoogste
politieke beslising van de Deutsche natie).
Pengertian pokok keempat :
Kostitusi dalam arti ideal (idealbegriff der verfassung).
Konstitusi merupakan wadah ayng menampung cita-cita
bangsa.Konstitusi ideal mengandung arti sebagai wadah yang menampung
sesuatu ide,maka ide yang bersangkutan dicantumkan satu persatu sebagai
isi konstitusi seperti yang dimaksud dalam pengertian pokok konstitusi yang
kedua (relative verfassungbegriff).

12.Konstitusi menurut paham CF.Strong


Bukunya : Modern Political Constitusions.
Metodenya : comparative history
Menurut strong,adalah bentuk negara dimana wewenang legislatif
tertinggi dipusatkan dala, satu badan legislatif nasional/pusat.walaupun
wilayah negara dibagi dalam beberapa wilayah,tetapi kekuasan
sesungguhnya,terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah
daerah.pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan
sebagian kekeuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi (dalam
negara kesatuan dengan sistem desentralisasi),tetapi pada tahapterakhir
kekuasaan tertinggi tepat ditangan pemerintah pusat,jadi,kedaulatan kedalam
maupaun kedaulatan keluar,sepenuhnya terletak pada pemerintahan pusat.
13.Konstitusi menurut paham Hawgood.
Bukunya : Modern Constitution since 1787
Hawgood memperkenalkan beberapa macam bentuk negara
ideal.Tetapi kebanyakan telah merupakan bangunan-bangunan historis,yang
sekarang sudah tidak mempunyai arti lagi.Oleh karena nya hanya diambil
tiga macam saja,yaitu :
1. Spontaneous state (Spontaneous staat).Konstitusi disebut
revolutionary constitution.Spontaneous state adalah negara yang
timbul sebagai akibat revolusi.Dengan demikian konstitusinya pun
bersifat revolusioner.Dan oleh karenannya.Konstitusinya disebut
revolusionary constitution.
2. Negotiated state (Parlementaire staat).Konstitusinya disebut
parliamentarian constitution.Negotiated state adalah negara yang
berdasarkan pada kebenaran relatif.Umpannya Political philosophy
adalah diantara kebenaran relatif ,dan untuk menemukan/menentukan
kebenaran pada hakikatnya adalah melalui forum diskusi dan
Negoisasi.
3. Derivative state (efgeleide staat).Konstitusinya disebut neo national
constitution. Derivative state adalah negara yang mengambil
pengalaman dari negara-negara yang sudah ada.Menurut Howgood,
derivative state ini hanya meniru,tidak ada buah pikiran yang asli
(oorspronkelijke gedacht).Bentuk negaranya menurun (afleiden) dari
negara-negara barat.
Karena cara yang dipergunakan Hawgood ialah memperbandingkan
bentuk negara,Bentuk pemerintahan maupun konstitusi dari berbagai
negara,maka metodenya disebut comperatif history.
TUGAS ILMU NEGARA

BAB XI TEORI KONSTITUSI

DISUSUN

OLEH:

NAMA : 1.IPO VERONIKA

2.AVELLA HARLINAWATY

3.IRAWAN SETIAWAN

4.DETA PARAMITA

FDOSEN : EVI OKTARINA,SH

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SUMPAH PEMUDA

PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2009/2010

Anda mungkin juga menyukai