Anda di halaman 1dari 8

Prof.

Miriam budiarjo Negara adalah organisasi yang dalam satu wilayah dapat melaksanakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Roger H. Soltau Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Prof. Miriam Budiardjo: Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah. PENGERTIAN NEGARA Istilah Negara diterjemahkan dari bahasa Belanda dan Jerman Staat, bahasa InggrisState,dan bahasa Perancis Etat. Istilah Staat mula-mula dipergunakan di Eropa barat pada abad ke-15. kata staat,state,dan etat itu sendiri dialihkan dari bahasa Latin statusatau statum . secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin klasik adalah suatu istilah yang abstrak yang menunjukan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tetap dan tegak. Sejak Cicero (104-43 SM) kata status atau statum itu lazim diartikan sebagai standingatau station (kedudukan) dan dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia sebagaimana diartikan dalam istilah status civitas atau republicae.Dari kata Latin ini dialihkan ke beberapa istilah lainnya (disamping staat atau state) yaitu pertama estate dalam arti real estate atau personal estate, dan kedua estate dalam arti dewan atau perwakilan golongan social. Sejak abad ke-16 kata status dipertalikan dengan kata Negara. Menurut Kranenburg, kata lo stato (dari bahasa Italia ) yang semula digunakan pada abad ke-15, juga dialihkan dari kata Latin status. Kata lo stato, pada awalnya diartikan keseluruh jabatan tetap, tetapi kemudian berkembang memiliki arti pejabat-pejabat dari jabatan itu sendiri, kemudian penguasa penguasa beserta pengikut-pengikutnya , dan lebih luas lagi dalam arti kesatuan wilayah yang dikuasai. Istilah lo stato itu sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Machiiavelli. Istilah negara mulai dikenal pada masa Renaissance di Eropa dalam abad XV melaluiNiccolo Machiavelli yang mengenalkan istilah Lo Stato dalam bukunya yang berjudulIl Principe. Semula istilah itu digunakan untuk menyebut sebagian dari jabatan negara, kemudian diartikan juga sebagai aparat negara, dan orang-orang yang memegang tampuk pemerintahan beserta staf-stafnya, maupun susunan tata pemerintahan atas suatu masyarakat di wilayah tertentu.

Lo Stato pada masa itu juga digunakan untuk menyebut pihak yang diperintah (dependent). Namun pada masa pemerintahan absolut raja-raja, state (negara) diartikan sebagai pemerintah (ingat ucapan terkenal Louis XIV dari Prancis: LEtat cest moi Negara adalah aku). Pada masa demokrasi, pengertian negara sebagaithe community that is governed dapat mereduksi pengertian dari zaman pemerintahan absolut para raja. Edward Mac Chesney Sait dalam buku Political Institution, a Preface menulis: But usance has changed, Stalin or Mussolini or Hitler can be no more than governed. Today the state is a territorial society.Negara (state) tidak lagi sama dengan pemerintah (government). Perbedaan antarastate (negara) dan government (pemerintah) secara tepat telah dinyatakan oleh The Supreme Court of the United States (MA Amerika Serikat) pada tahun 1870 dalam keputusannya mengenai tabrakan antara kapal Prancis Euryale dengan kapal ASSaphire. Dalam keputusan itu kapal Euryale dinyatakan tetap menjadi milik Prancis, meskipun pemerintahannya telah berganti (dari Kaisar Napoleon III kepada Pemerintah Republik Prancis Pada masa sebelum abad masehi para filsuf Yunani diantaranya: Socrates, Plato, dan Aristoteles sudah mengajarkan beberapa teori tentang negara. Telaah mereka tentang ilmu negara dan hukum masih berpengaruh hingga saat ini kendati sesungguhnya pengertian mereka tentang negara pada waktu itu hanya meliputi lingkungan kecil, yakni lingkungan kota atau negara kota yang disebut polis. Maka dapat dimaklumi jika Plato menamai bukunya Politeia (soal-soal negara kota) dan bukunya yang lain Politicos (ahli polis, ahli negara kota). Aristoteles menamai bukunyaPolitica (ilmu tentang negara kota). Dari kata itulah asal kata politik yang berarti hal-ihwal dan seluk beluk negara atau kebijakan dalam menghadapi seluk-beluk negara. Pada waktu itu di Yunani digunakan kata polis untuk negara sedangkan di Romawi digunakan kata civitas dengan arti yang lebih kurang sama. Negara merupakan integrasi kekuasaan politik, organisasi pokok kekuatan politik,agency (alat) masyarakat yang memegang kekuasaan mengatur hubungan antarmanusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala kekuasaan di dalamnya. Dengan demikian negara mengintegrasikan dan membimbing berbagai kegiatan sosial penduduknya ke arah tujuan bersama. Ada banyak pengertian / definisi dari Negara yang diungkapkan oleh para ahli diantaranya adalah : y y Leon Duguit: There is a state wherever in a given society there exists a political differentiation (between rulers and ruled) R.M. MacIver: The state is an association which, acting through law as promugated by a government endowed to this end with coercive power, maintains within a community territorially demarcated the external conditions of order. (Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat di suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa). Dr. W.L.G. Lemaire: Negara tampak sebagai suatu masyarakat manusia teritorial yang diorganisasikan. Hugo de Groot (Grotius): Negara merupakan ikatan manusia yang insyaf akan arti dan panggilan hukum kodrat. Benedictus de Spinoza: Negara adalah susunan masyarakat yang integral (kesatuan) antara semua golongan dan bagian dari seluruh anggota masyarakat (persatuan masyarakat organis).

y y y

y y y

y y

y y y

Harold J. Laski: The state is a society which is integrated by possessing a coercive authority legally supreme over any individual or group which is part of the society. A society is a group of human beings living together and working together for the satisfaction of their mutual wants. Such a society is a state when the way of life to which both individuals and associations must conform is defined by a coercive authority binding upon them all. (Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama. Masyarakat merupakan negara jika cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat mereka semua). Prof. Mr. Kranenburg: Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Prof.Dr. J.H.A. Logemann: De staat is een gezags-organizatie. (Negara ialah suatu organisasi kekuasaan/ kewibawaan). Herman Finer: The state is a territorial association in which social and individual forces of every kind struggle in all their great variety to control its governm Roger H. Soltau: The state is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community. (Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat). Max Weber: The state is a human society that (succesfully) claims the monopoly of the legitimate use of physical force within a given territory.(Negara adalah suatu masyarakat yang memonopoli penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah). Bellefroid: Negara adalah suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah untuk selama-lamanya dan dilengkapi dengan suatu kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya. Prof.Mr. Soenarko: Negara adalah organisasi masyarakat di wilayah tertentu dengan kekuasaan yang berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan. G. Pringgodigdo, SH: Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan unsur-unsur tertentu, yaitu harus memiliki pemerintah yang berdaulat, wilayah tertentu, dan rakyat yang hidup teratur sehingga merupakan suatu nation (bangsa).. Prof. R. Djokosutono, SH: Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. M. Solly Lubis, SH: Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup manusia yang merupakan suatu community dengan syarat-syarat tertentu: memiliki wilayah, rakyat dan pemerintah. Dr. Wiryono Prodjodikoro, SH: Negara adalah suatu organisasi di antara kelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia itu. Mr. J.C.T. Simorangkir dan Mr. Woerjono Sastropranoto: Negara adalah persekutuan hukum yang letaknya dalam daerah tertentu dan memiliki kekuasaan tertinggi untuk menyelenggarakan kepentingan umum dan kemakmuran bersama.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa Negara adalah : 1. 2. 3. 4. suatu organisasi kekuasaan yang teratur; kekuasaannya bersifat memaksa dan monopoli; suatu organisasi yang bertugas mengurus kepentingan bersama dalam masyarakat; dan persekutuan yang memiliki wilayah tertentu dan dilengkapi alat perlengkapan negara.

PENGERTIAN WARGA NEGARA Pengertian warga Negara menunjukan keanggotaan seseorang dari institusi politik yang namanya Negara . Ia sebagai subjek sekaligus objek dalam kehidupan negaranya. Oleh karena itu seorang warga Negara senantiasa akan berinteraksi dengan Negara, dan bertanggung jawab atas keberlangsungan kehidupan negaranya. Sedangkan siapa yang termasuk warga Negara , masing-masing Negara memiliki kewenagan sendiri untuk menentukannya sebagaimana yang ditetapkan dalam konstitusinya , tentang siapa yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) menurut UUD 1945 baik sebelum amandemen maupun sesudah amandemen tidak mengalami perubahan . menurut pasal 26 ayat (1) UUD 1945 yang menjadi warga Negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undangundang sebagai warga Negara. Mengenai pengertian orang-orang bangsa Indonesia asli ada penafsiran bahwa orang Indonesia asli adalah golongan-golongan orang-orang yang mendiami bumi nusantara secara turun temurun sejak Zaman tandum. Zaman tandum adalah zaman dimana tanah dijadikan sebagai : sumber hidup ,manunggal dengan dirinya sendiri ,dipercaya dijaga danyang-danyang desa , mempunyai sifat-sifat magis-religius, diamanatkan oleh nenek moyangnya untuk dijaga dan dipelihara, tempat menyimpan jasadnya setelah berpindah kealam baka (B.P. Paulus, 1983). Perkataan asli diatas ,mengandung syarat biologis, bahwa asal-usul atau turunan menentukan kedudukan social seseorang ituasli atau tidak asli, Keaslian ditentukan oleh turunan atau adanya hubungan darah antara yang melahirkan dan yang dilahirkan . Dengan demikian penentuan keaslian bisa didasarkan atas tiga alternative, yaitu: a. Turunan atau pertalian darah (geneologis); b. ikatan pada tanah atau wilayahnya (territorial); c. turunan atau pertalian darah dan ikatan pada tanah atau wilayah (geneologis-territorial); Apabila diringkas, mereka yang termasuk golongan Bumiputera adalah mereka yang berasal dari keturunan suku-suku yang terikat karena ikatan tanah dan wilayah secara tradisional dan secara tradisional tinggal atau berasaldari wilayah-wilayah masyarakat hokum adapt dalam hukum Negara Republik Indonesia. Dengan dasar territorial, maka dimungkinkan terjadinya asimilasi alamiah dan total di wilayah-wilayah tersebut, sehingga dimungkinkan pula warga Negara peranakan terlebur ke dalam salah satu suku bangsa Indonesia . Sebaliknya mereka yang tetap berpegang pada kultur leluhur asingnya menjadi tidak terlebur. Mereka ini disebut .orang-orang bangsa lain yang

disyahkan dengan Undang-Undang sebagai warga Negara dalam pasal 26 ayat (1) UUD1945 atau yang oleh masyarakat dinamakan non-pribumi. Penyebutan pribumidan non-pribumi, karena dinilai berbau diskriminatif yang bertentangan dengan pasal 27 UUD 1945,telah dihentikan penggunaannya. Penghentian itu melalui Inpres no. 26 tahun 1988 tentang penghentian istilah pribumi dan non-pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan perencanaan program, ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaran pemerintah . Dengan demikian perlu dihindari penggunaan istilah WNI pribumi atau WNI Nonpribumi /keturunan, sekarang hanya dikenal istilah WNI saja bagi sebutan setiap orang yang menjadi warga Negara Indonesia. PENGERTIAN BANGSA Ada beberapa pengertian bangsa menurut para ahli diantaranya: Dalam kamus bahasa Indonesia, W.J.S. Poewadarminta (1976) bangsa diartikan sebagai kesatuan dari orang-orang yang sama atau bersamaan asal keturunan , bahasa, adat dan sejarahnya dibawah pemerintahan sendiri. Yulianus S, dkk, (1984) dalam kamus baru bahasa Indonesia ,mengartikan bahwa bangsa asalah sekelompok manusia bersamaan keturunan dan budaya serta hidup bersamaan wilayah. Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa bangsa merupakan ikatan yang berdasarkan biologis, cultural,territorial dan histories. Sehingga satu bangsa dimungkinkan memiliki beberapa Negara, misalnya , bangsa Arab terpecah-pecah dalam berbagai Negara seperti dalam wadah Negara Irak, Iran, Yaman, dan Saudi Arabia. PENGERTIAN RAKYAT Pengertian rakyat menurut beberapa ahli diantaranya: Hazairin (1983) dalam demokrasi pancasila mengartikan rakyat ialah sejumlah orang yang dikuasai, diperintah, dilindungi, dipelihara dan diasuh oleh penguasanya. Yulianus S,dkk. (1984) dalam kamus baru bahasa Indonesia , mengartikan adalah orang-orang yang bernaung dibawah pemerintah tertentu. W.J.S. Poerwadarminta (1976) dalam kamus bahasa Indonesia menyatakan bahwa rakyat adalah segenap penduduk suatu Negara ( sebagai imbangan) pemerintah. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa rakyat lebih menunjukan ikatan / hubungan politis yaitu sebagai sekelompok orang yang dikuasai / diperintah oleh suatu penguasa/ pemerintahan tertentu.

CARA MEMPEROLEH STATUS KEWARGANEGARAAN Tidak semua penduduk Negara menjadi warga Negara yang bersangkutan . pertanyaannya : bagaimanakah cara memperoleh status kewarganegaraan atau status sebagai warga negara ? untuk menjadi warga Negara ada syarat-syarat yang harus dipenuhinya. Ada 7 syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh kewarganegaraan sebaimana yang ditentukan UU.No.62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan RI, yaitu: a. Karena kelahiran. Yaitu kewarganegaraan diperoleh kerena kelahiran berdasarkan keturunan . Kewarganegaraan berdasarkan kelahiran di wilayah Republic Indonesia dimaksudkan untuk mencegah adanya orang yang tanpa kewarganegaraan (apatride). b. Karena pengangkatan . Anak atau orang asing yang diangkat dapat diberikan status kewarganegaraan orang mengangkatnya. c. Karena permohonan Yang dimaksud adalah permohonan menjadi WNI terutama diperuntukan bagi anak diluar perkawinan dan kepada anak keturunan asing yang menjadi penduduk Negara atau lahir dari seorang penduduk Negara. d. karena pewarganegaraan. Apabila menjadi WNI karena permohonan diperuntukan bagi anak, maka menjadi WNI karena pewarganegaraan diperuntukan bagi orang asing yang sudah dewasa . ada 2 cara pewarganegaraan , yaitu pewarganegaraan biasa atas permohonan orang yang ingin menjadi WNI dan pewarganegaraan atas keinginan pemerintah. Cara yang kedua ini dasar pertimbangannya karena telah berjasa terhadap RI selayaknya diwarganegarakan, sedangkan cara yang pertama ( pewarganegaraan biasa ) ada beberapa syarat, yaitu: 1. sudah berumur 21 tahun 2. Lahir dalam wilayah RI atau bertempat tinggal di daerah itu selama 5 tahun berturut-turut atau selama 10 tahun secara tidak berturut-turut. 3. Surat permohonan disampaika secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas ber materai kepada Menteri Kehakiman melalui Pengadilan Negeri dari tempat tinggal pemohon yang harus dilengkapi surat-surat sebagai berikut: tua yang

1. Salinan sah akte kelahiran / surat kenal lahir pemohon. 2. Surat keterangan kewarganegaraan yang diberikan oleh kantor Wilayah Imigrasi atau kantor Imigrasi Daerah setempat yang menyatakan bahwa pemohon bertempat tinggal secara sah di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut. 3. Salinan sah Surat Tanda Melapor Diri (STMD). 4. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian setempat. 5. Salinan sah akte perkawinan dan surat persetujuan istri ( bagi yang sudah kawin ) atau salinan sah akte perceraian/ kematian suami atau surat keterangan sah yang menyatakan bahwa wanita pemohon pewarganegaraan benar-benar tidak terikat dalam perkawinan. 6. Surat keterangan kesehatan dari dokter. 7. Bukti pembayaran uang pewarganegaraan dari kas Negara/ pos/perwakilan RI. 8. Surat keterangan bermata pencaharian tetap dari pejabat pemerintah sekurang-kurangnya camat. 9. Surat keterangan dari perwakilan Negara asal atau surat bukti bahwa setelah memperoleh kewarganegaraan RI, pemohon tidak tidak memepunyai kewarganegaraan lain, dan khusus bagi warga Negara RRC cukup melampirkan surat pernyataan melepaskan kewarganegaraan asal dan ditandatangani pemohon. 10. Surat tanda pembayaran ongkos administrasi pengadilan negeri. 11. Pas foto. e.Karena atau sebagai akibat dari perkawinan. Maksudnya bahwa dalam perkawinan kedua mempelai sedapat-dapatnya mempunyai kewarganegaraan yang sama (asas kesatuan kewarganegaraan). Namun apabila hal itu menimbulkan bipatide atau apatride, maka asas kesatuan kewarganegaraan dilepaskan. f. Karena turut ayah atau ibunya Anak yang belum dewasa turut memperoleh kewarganegaraan RI dengan ayahnya atau ibunya (apabila tidak ada hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya). g. Karena pernyataan . maksudnya seorang perempuan asing yang kawin dengan seorang WNI memperoleh kewarganegaraan RI , apabila dalam 1 tahun setelah perkawinannya berlangsung menyatakan keterangan untuk itu , atau diam-diam saja dalam waktu tersebut dan suaminya tidak menyatakan keterangan melepaskan kewarganegaraan. Kewarganegaraa karena pernyataan juga diberlakukan bagi orang-orang yang ingin memperoleh kewarganegaraan RI yang kehilangan karena turut orang lain atau keadaan peralihan cukup dengan menyatakan keterangan kepada Pengadilan Negeri atau perwakilan RI tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai