Anda di halaman 1dari 15

Negara dan

Warga Negara
OLEH: AFRIZAL MUKTI WIBOWO, M.H.
1. Etimologis
§ State (Inggris), Staat (Belanda), Etat (Prancis),
Status/Statum (Latin) → keadaan yang tegak dan tetap,
atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan
tetap.
2. Ahli
§ John Locke dan Rousseau : suatu badan atau organisasi
Pengertian hasil daripada perjanjian masyarakat

Negara § George Jellinek : organisasi kekuasaan dari sekelompok


manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu
§ Logemann : organisasi kemasyarakatan yang
mempunyai tujuan untuk mengatur dan
menyelenggarakan sesuatu dalam masyarakat melalui
kekuasaannya.
Negara adalah organisasi masyarakat yang memiliki wilayah
tertentu dan berada di bawah pemerintahan yang berdaulat
dan mengatur kehidupan masyarakat tersebut
Ø Unsur Konstitutif (Pembentuk): unsur ini sifatnya primer
dan merupakan syarat mutlak untuk negara, meliputi:
1. Wilayah (darat, laut, udara);
2. Bangsa (rakyat):
3. Pemerintah yang berdaulat.
Unsur-unsur Ø Unsur Deklaratif (Tambahan): unsur ini bersifat sekunder,
negara yaitu adanya kemampuan mengadakan hubungan dengan
negara lain (Pengakuan dari negara lain)
Ø Dipandang dari sudut hukum internasional, unsur deklaratif
menjadi unsur mutlak berdasarkan konvensi Montevideo
(Uruguay) tahun 1993, Pasal 1.
Rumpun (ras), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu
kesatuan karena berciri jasmaniah yang sama, misalnya: warna kulit, warna
rambut, bentuk badan, wajah, etc.

Bangsa (volks), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu


kesatuan karena kesamaan kebudayaan, misalnya: bahasa, adat/ kebiasaan,
agama dan sebagainya.

Nation (natie), diartikan sebagai sekumpulan manusia yang merupakan suatu


kesatuan karena memiliki kesatuan politik yang sama.
a.Secara Primer
v Gemeinscahft / Genosseanschaft

Pengelompokan diri untuk kepentingan bersama. (Primus


interpares: siapa yg dianggap paling kuat). Disinilah pertama
kali bentuk dari negara yang paling sederhana sekali, titik
tolaknya ialah “unsur rakyat”.

Asal Mula v Reich / Rijk

Terbentuknya Berbentuk kerajaan, terdapat pusat-pusat kekuasaan. Dalam


tahap ini masih belum ada pemerintahan yg tetap. Titik
Negara berlakunya adalah unsur “Pemerintahan yang berdaulat”
v Staat

Unsur konstitutif sudah terpenuhi, rakyat dan pemerintah


memiliki kedudukan seimbang.
v Negara Demokrasi
Perkembangan dari Staat, peradaban dan kecerdasan yang
sudah maju
Lanjutan... Asal mula
terbentuknya
b. Secara Sekunder
Negara telah ada, namun karena ada revolusi ; intervensi
; dan penaklukan, maka lahir negara baru menggantikan
negara yang telah ada tersebut.
Sifat Negara
Memaksa, Setiap negara berhak untuk memaksakan kehendak dan
kekuasaannya, baik melalui jalur hukum, maupun
kekuasaan/kekerasan. Ex: Penerapan Hukuman Mati kpd
Terpidana Narkoba dsb.

Monopoli, Negara menguasai hal-hal tertentu, demi tujuan negara


tanpa ada saingan. Ex: menentukan tujuan negara.

Mencakup semua, Semua peraturan perundang-undangan berlaku


bagi semua warga negara tanpa terkecuali.
Tujuan Negara
Ada beberapa teori tentang tujuan negara, yaitu :
v Teori Kekuasaan

Dalam teori ini tujuan negara adalah memperoleh kekuasaan yang sebesar-
besarnya dengan cara menjadikan rakyatnya lemah untuk mencapai
kebesaran, perluasan wilayah dan kehormatan negara. Tokoh; Machiavelli
vTeori Kedaulatan Tuhan
Teori kedaulatan Tuhan meyakini bahwa sesuatu yang terjadi di dunia atas
kehendak Tuhan, negara tidak akan tercipta kalau tidak ada kehendak dari
Tuhan, sehingga tujuan negara untuk mencapai penghidupan dan kehidupan
masyarakat yang aman dan tenteram adalah dengan taat kepada Tuhan.
Tokoh: Thomas Aquinas
vTeori Negara Hukum

Negara memiliki tujuan menyelenggarakan ketertiban hukum dengan


berpedoman pada hukum yang berlaku. Dalam negara hukum, segala
kekuasaan alat-alat pemerintahan dan semua orang harus taat dan tunduk
kepada hukum. Tokoh : Immanuel Kant dan Kranenburg
Fungsi Negara
Secara umum fungsi negara adalah melaksanakan
penertiban, mengusahakan kesejahteraan,
pertahanan, dan menegakkan keadilan.
Fungsi negara biasanya diidentikkan dengan sistem
pemerintahan negara dalam arti luas yang meliputi
seluruh lembaga pemerintahan negara yang ada.
Dalam teori Trias Politika, Montesquieu membagi
fungsi negara menjadi tiga yaitu : fungsi membuat
undang-undang (legislatif) ; fungsi melaksanakan
undang-undang (eksekutif) ; fungsi mengawasi dan
mengadili (yudikatif)
2. PENGERTIAN & PRINSIP POKOK
NEGARA HUKUM
A. Pengertian Negara Hukum
v Etimologi
Rechtsstaat (Belanda) ; Rule of Law (Inggris) ; Nomokrasi Islam ; Negara Hukum Pancasila
v Konsep Negara Hukum : seluruh lapisan masyarakat dan negara menjunjung tinggi
supremasi hukum yang dibangun di atas prinsip keadilan dan egalitarian.
v Rechtsstaat, dikembangkan di negara bersistem hukum “civil law” (Friedrich Julius Stahl) →
perlindungan HAM, pembagian kekuasaan, pemerintahan berdasarkan UU, peradilan tata
usaha negara.
v Rule of Law, dikembangkan di negara Inggris dan negara-negara bersistem hukum “common
law” (A.V. Dicey) → Supremacy of Law, Equality before The Law, Due Process of Law.
(Lanjutan)
B. Prinsip Pokok Negara Hukum

v The International Commission of Jurist → (1) negara harus tunduk pada hukum, (2)
negara menghormati hak-hak individu, (3) peradilan yang bebas dan tidak memihak.
v Jimly Asshiddiqie : Tiga belas Prinsip Pokok Negara Hukum (Pilar-Pilar Tegaknya Negara
Hukum) → (1) Supremasi Hukum ; (2) Persamaan dalam Hukum ; (3) Asas Legalitas ; (4)
Pembatasan Kekuasaan ; (5) Organ-Organ Eksekutif Independen ; (6) Peradilan Bebas
dan Tidak Memihak ; (7) Peradilan Tata Usaha Negara ; (8) Peradilan Tata Negara ; (9)
Perlindungan HAM ; (10) Demokratis ; (11) Sarana Mewujudkan Tujuan Bersama ; (12)
Transparansi & Kontrol Sosial ; (13) Berketuhanan YME
3. NEGARA HUKUM
PANCASILA
A. Konsep negara hukum yang dianut oleh Indonesia dapat dilihat pada
Pembukaan dan pasal-pasal UUD NRI 1945 sebagai keseluruhan sumber
politik hukum Indonesia, yang di dalamnya terkandung nilai khas yang
bersumber dari pandangan dan budaya bangsa Indonesia “PANCASILA”.
B. Karakteristik Negara Hukum Pancasila :
v Merupakan suatu negara kekeluargaan

v Berkepastian dan keadilan

v Religious Nation State

v Hukum sebagai sarana perubahan masyarakat dan hukum sebagai


cermin budaya masyarakat
v Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
(Lanjutan)
C. Konsep Penyelenggaraan Negara Hukum Pancasila
v Tujuan penyelenggaraan negara tercantum dalam alinea keempat
Pembukaan UUD NRI 1945
v Penyelenggaraan negara harus sesuai dengan empat prinsip cita hukum
Indonesia → menjaga integrasi bangsa dan negara (ideologis & teritorial) ;
mewujudkan kedaulatan rakyat (demokrasi) dan negara hukum (nomokrasi);
mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia ; menciptakan toleransi atas dasar kemanusiaan dan keberadaban
dalam hidup beragama
v Pembangunan dan pembaharuan sistem hukum nasional.
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara konstitusional
tercantum dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang memuat sebagai
berikut:
ØWarga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
ØPenduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.
ØBukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu negara dan tidak bertujuan
tinggal atau menetap di wilayah negara tersebut.
Asas-asas kewarganegaraan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia
Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan,
bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara
tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
menentukankewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini

Anda mungkin juga menyukai