Anda di halaman 1dari 33

BAB II

Negara Hukum
 Pengertian negara dan warga Negara
 Teori terbentuknya Negara
 Kedudukan dan peran warga negara di
dalam negara
 Pengertian dan ciri-ciri negara hukum
 Pilar-pilar tegaknya Negara hukum
 Negara hukum pancasila
PENGERTIAN NEGARA (1)
1. Aristoteles (384-322 SM), filsuf Yunani, dalam buku
Politica menyebut adanya negara polis (negara kota),
yakni negara yang wilayahnya sempit, jumlah penduduk
sedikit, berdasar hukum dan keadilan, dengan sistem
demokrasi langsung (diikuti seluruh rakyat).

2. Nicolla Machiavelli (1469-1527), filosuf Perancis, dalam


buku Il Principle, negara adalah organisasi monopoli
kekuasaan yang dimiliki seorang raja/monarch. Negara
harus kuat agar mampu menciptakan ketertiban dan
keamanan. Negara boleh menghalalkan segala cara agar
tujuan dapat tercapai. Negara menjadi otoriter/absolut,
sehingga jauh dari nilai-nilai moral dan demokrasi.
Lanjutan (2)

3. Negara adalah organisasi yang lahir karena


perjanjian masyarakat. Tokoknya: Thomas
Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704),
dan JJ Rosseau (1712-1778).
a.Thomas Hobbes: Sebelum terbentuk negara,
manusia menjadi homo homini lupus (manusia
menjadi serigala bagi manusia lain). Hukum
rimba yang berlaku. Oleh karena itu, Negara
dibentuk sebagai organisasi kekuasaan melalui
perjanjian masyarakat untuk menghilangkan
hukum rimba tersebut. Negara Absolut.
Lanjutan (3)

b. John Locke (1632-1704): Negara adalah


organisasi kekuasaan yang dilandasi oleh
aturan hukum yang dibuat bersama oleh rakyat
dan penguasa. Negara Hukum
c. Jean Jacques Rosseau (1712-1778): Negara
adalah organisasi hasil perjanjian masyarakat
untuk kepentingan rakyat/ umum (generale
volente). Negara Demokrasi atau Aspiratif.
Lanjutan (3)

4. Max Webber, negara adalah organisasi


birokrasi masyarakat yang memiliki monopoli
secara sah untuk menggunakan kekuasaan dan
kekerasan fisik dalam suatu wilayah.
5. Mc.Iver, negara adalah asosiasi masya-rakat
yang melaksanakan penertiban dalam suatu
wilayah yang dilaksanakan oleh pemerintah
yang memiliki kekuasaan memaksa.
Lanjutan (4)

6. Meriam Budiardjo, negara adalah suatu


daerah teritorial yang diperintah oleh
pejabat yang berhasil menuntut ketaatan
warganegara melalui penerapan peratur-
an perundangan, pengawasan efektif,
dan monopoli kekuasaan yang sah.
Unsur Unsur Negara

Unsur pokok/konstitutif dan unsur


tambahan/fakultatif berdirinya negara
1. Wilayah atau daerah teritorial yang sah,
2. Rakyat sebagai bangsa pendukung negara,
3. Pemerintah yang berdaulat dan diakui sah,
 dan unsur tambahan/fakultatif, adanya pengakuan
dari negara lain (de facto dan/atau de jure).
Kharakteristik Organisasi Negara
1. Memiliki kewenangan/kekuasaan yang
menyeluruh atas anggota yang bersifat
memaksa (imperatif),
2. Memiliki aturan hukum yang bersifat mengikat
seluruh warganegara,
3. Monopoli yang sah atas sanksi hidup atau
matinya seseorang, dan
4. Memiliki kekuatan/alat pemaksa yang
melimpah
Teori Terbentuknya Negara

 Teori pembentukan Negara dibedakan menjadi dua,


yaitu secara primer dan sekunder
 Secara primer:
1. Teori Ketuhanan (Theokratis).
2. Teori Kekuasaan.
3. Teori Perjanjian Masyarakat.
4. Teori Hukum Alam.
Terjadinya Negara secara
Primer

 adanya masyarakat hukum yang paling sederhana, kemudian


berevolusi ketingkat yang lebih maju dan tidak dihubungkan
dengan negara yang telah ada sebelumnya
 Menurut G. Jellinek, terjadinya negara secara primer melalui 4
tahapan (Fase) yaitu :
1. Fase Persekutuan manusia.
2. Fase Kerajaan.
3. Fase Negara.
4. Fase Negara demokrasi dan Diktatur.
Teori Ketuhanan (Theokratis).
 Dasarpemikiran teori ini  semuanya kehendak
Tuhan, termasuk negara

 Negara bukan tumbuh disebabkan


berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan
disebabkan perkembangan dari dalam.

 Iatidak tumbuh disebabkan kekuatan manusia,


melainkan disebabkan kehendak Tuhan.
Teori Perjanjian Masyarakat

 Menurut teori ini, negara terbentuk karena


sekelompok manusia yang semula masing–
masing hidup sendiri–sendiri mengadakan
perjanjian untuk membentuk organisasi yang
dapat menyelenggarakan kepentingan
bersama.
Teori Perjanjian Masyarakat

 Jean Jacques Rousseau :


 Rakyat berdaulat dalam negara.
 pemerintah hanya merupakan wakilnya.
 Pemerintah tidak amanah  dapat
diganti dengan pemerintah
baru ,berdasarkan kehendak rakyat
(Volonte general).
Teori Hukum Alam

 teoriini, terbentuknya negara dan hukum dengan


memandang manusia sebelum ada masyarakat
hidup sendiri-sendiri.
 Parapenganut teori hukum alam terdiri :Masa
Purba, seperti Plato dan Aristoteles.
 MasaAbad Pertengahan, seperti Agustinus dan
Thomas Aquinas.
 Masa Rasionalisme, seperti penganut teori
perjanjian masyarakat.
Teori Hukum Alam
 PLATO  Asal mula terjadinya negara sangat sederhana antara
lain :
1. Adanya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang
beraneka ragam menyebabkan mereka harus bekerjasama.
2. Manusia harus bekerjasama dengan orang lain, maka
mengharuskan manusia dalam menghasilkan sesuatu harus
lebih untuk dipertukarkan.
3. Karena seringnya mereka saling tukar menukar hasil dan
sekaligus bergabung, maka terbentuklah desa.
4. Antara desa yang satu dengan desa yang lain terjadi pula
hubungan kerjasama, maka terbentuklah suatu masyarakat
negara.
Teori Hukum Alam

 ARISTOTELES
 Keberadaan manusia menurut kodratnya adalah
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial.
 Asal mula terbentuknya negara dapat digambarkan
sebagai berikut : KELUARGA  KELOMPOK  DESA 
KOTA/NEGARA
Terjadinya Negara Secara
Sekunder

 Terjadinya negara secara sekunder adalah membahas


terjadinya negara baru yang dihubungkan dengan
negara lain yang telah ada sebelumnya
 Berkaitan dengan hal tersebut maka pengakuan negara
lain dalam teori sekunder merupakan unsur penting
berdirinya suatu negara baru.
Menurut kenyataan sejarah

Terjadinya suatu negara karena :


1. Penaklukan/Pendudukan (Occupasi).
2. Pelepasan diri (Proklamasi).
3. Peleburan menjadi satu (Fusi).
4. Aneksasi.
5. Pelenyapan dan pembentukan negara baru.
Penaklukan/Pendudukan
(Occupasi)
 Suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian
diduduki oleh suatu bangsa.
 Contoh : Liberia diduduki budak–budak negro yang
dimerdekakan tahun 1847.
Pelepasan diri (Proklamasi).

  Suatu daerah yang semula termasuk daerah negara


tertentu melepaskan diri dan menyatakan
kemerdekaannya.
 Contoh :
 Belgia melepaskan diri dari Belanda tahun 1839,
 Indonesia tahun 1945, Pakistan tahun 1947 (semula wilayah
Hindustan), Banglades tahun 1971 (semula wilayah Pakistan),
Papua Nugini tahun1975 (semula wilayah Australia), 3 negara
Baltik (Latvia, Estonia, Lituania) melepaskan diri dari Uni
Soviet tahun 1991, dsb.
Peleburan menjadi satu (Fusi)

 Beberapa negara mengadakan peleburan


menjadi satu negara baru.
 Contoh : Kerajaan Jerman (1871),
Vietnam (1975), Jerman (1990), dsb.
Aneksasi

 .Suatu daerah/negara yang diambil


alih (dicaplok) oleh bangsa lain,
kemudian di wilayah itu berdiri
negara.
 Contoh : Israel tahun 1948.
Pelenyapan dan pembentukan negara baru

 Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian diatas wilayah itu muncul
negara baru.
 Contoh :
 Colombia pecah menjadi Venezuella dan Colombia Baru tahun 1832.
 Jerman menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur tahun 1945.
 Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara tahun 1945.
 Vietnam menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan tahun 1954.
 Uni Soviet pecah/lenyap tahun 1992 kemudian muncul Rusia, Georgia,
Kazakistan dsb.
 Yugoslavia pecah tahun 1992 kemudian muncul Kroasia, Bosnia, Serbia
(Yugoslavia Baru).
 Cekoslovakia menjadi Ceko dan Slovakia tahun 1992.
RULE OF LAW
(ATURAN HUKUM)
Atau
STATE OF LAW / RECHTSTAAT
(NEGARA HUKUM)
RULE OF LAW

1. Rule of law adalah seperangkat aturan


perundang-undangan (hukum) yang
berlaku dalam suatu wilayah negara.
2. Setiap negara (baik yang demokratis
maupun otoriter) selalu mendasarkan diri
pada rule of law.
3. Rule of law (dalam negara demokratis)
mencerminkan prinsip keadilan,
kesamaan kedudukan, dan kebenaran
substansial.
Tiga Unsur Pokok dalam
Rule of Law
1. Supremasi aturan hukum. Tidak ada kekuasa-
an yang sewenang-wenang, dalam arti sese-
orang hanya boleh dihukum apabila melanggar
aturan hukum.
2. Kesamaan kedudukan warganegara di muka
hukum (baik rakyat maupun pejabat negara)
3. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-
undang dan/atau putusan pengadilan.
NEGARA HUKUM
(State of Law / Rechtstaat)
 Negara hukum adalah negara yang dalam
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
(hukum positif).
 Negara hukum bukan negara kekuasaan
(machtstaat).
 Negara Hukum sering disamakan dengan Rule
of Law.
Ciri-ciri Negara Hukum (Rechtstaat):

1. adanya pengakuan dan perlindungan hak-


hak asasi manusia dalam semua bidang.
2. Adanya kesamaan kedudukan warga negara
dalam bidang hukum dan politik-
pemerintahan.
3. adanya peradilan yang bebas dan tidak
memihak dari pengaruh kekuasaan atau
kekuatan lain.
4. adanya kepastian hukum, yaitu bahwa
ketentuan hukum dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Tata Urutan Peraturan Perundang-
Undangan (Hukum) di Negara RI:
(Ketetpakan MPRS No XX/MPRS/1966  lama)
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Peperpu)
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah: (Perda Provinsi, Perda
Kabupaten/Kota, dan Perdes)
Sumber Tertib Hukum & Tata Urutan
Peraturan Per-UU-an Negara RI:
(UU No 10 Thn 2004)
Sumber Tertib Hukum Negara RI : PANCASILA.
Tata Urutan Peraturan Per-UU-an Negara RI:
1. UUD 1945
2. Undang-Undang
3. Peperpu (Peraturan Pemerintah Pengganti UU)
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah (Perda):
a. Perda Provinsi,
b. Perda Kabupaten/Kota,
c. Peraturan Desa (Perdes)
UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Tata Urutan Per-UU-an
 Sumber Tertib Hukum Negara RI: PANCASILA.
 Tata Urutan Peraturan Per-UU-an Negara RI:
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti UU
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota,

Peraturan Desa (Perdes) ...... ?


Karakteristik Negara Demokratis
1. adanya jaminan perlindungan hukum terhadap
hak-hak individual.
2. adanya pemilihan umum yang langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
3. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang
mengawasi penyelenggaraan pemerintahan
4. adanya kebebasan menyatakan pendapat.
5. adanya kebebasan berserikat/berorganisasi
dan beroposisi.
6. adanya Pendidikan Kewarganegaraan yang
berisi kesadaran hak dan kewajiban warga
negara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai