Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATAKULIAH

KEWARGANEGARAAN

OLEH
Nama : Yunita Tali Tael
Nim : 171402721
Kelas : A/III
Prodi : S1 Keperawatan
Tugas : Kewarganegaraan
Topik : Negara Dan Konstitusi
Dosen Pengampuh : Ibu Lanny Koroh

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2022
A. Definisi Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelimpok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan
yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tersebut. Secara umum negara dapat diartikan sebagai suatu organisasi utama
yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan yang berwenang dan
mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi-organisasi
lainnya.

Adapun definisi negara menurut para ahli antara lain :


 George Gelinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman
dalam wilayah tertentu.
 Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau
bangsa sendiri.
 Roger F Soultau
Negara adalah alat (agency)atau wewenang atau authority yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
 Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga yang mencakup beberapa desa, hingga pada
akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, denngan tujuan kesenangan dan kehormatan
Bersama.

Terdapat beberapa elemen yang berperan dalam membentuk suatu negara. Elemen-
elemen tersebut adalah:

1. Masyarakat merupakan unsur terpenting dalam tatanan suatu negara. Masyarakat atau
rakyat merupakan suatu individu yang berkepentingan dalam suksesnya suatu tatanan
dalam pemerintahan. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu negara tidak hanya diperlukan
dalam ilmu kenegaraan tetapi perlu juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu
kemasyarakatan suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus menyelidiki, mempelajari
hidup kemasyarakatan.
2. Wilayah (teritorial) adalah daerah yang menjadi kekuasaan Negara serta menjadi tempat
tinggal bagi rakyat Negara. Wilayah Negara meliputi wilayah darat, laut, dan udara.
Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu wilayah. Disamping pentingnya
unsur wilayah dengan batas-batas yang jelas, penting pula keadaan khusus wilayah yang
bersangkutan, artinya apakah layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau
sebaliknya dipecah menjadi wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan peraturan
perundang-undangan pada prinsipnya hanya berlaku bagi orang-orang yang berada di
wilayahnya sendiri. Orang akan segera sadar berada dalam suatu negara tertentu apabila
melampaui batas-batas wilayahnya setelah berhadapan dengan aparat (imigrasi negara)
untuk memenuhi berbagai kewajiban yang ditentukan.
3. Pemerintahan adalah organisasi yang bertindak atas nama Negara dan
menyelenggarakan keputusan Negara. Ciri khusus dari pemerintahan dalam Negara
adalah pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggota masyarakat yang
merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam wilayah negara.
4. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan
melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia.
Ada empat macam teori mengenai suatu kedaulatan, yaitu :
a. Teori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit) meyatakan atau menganggap kekuasaan
pemerintah suatu negara diberikan oleh Tuhan. Misalnya kerajaan Belanda, Raja atau
ratu secara resmi menamakan dirinya Raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie Gods”,
atau Ethiopia (Raja Haile Selasi) dinamakan “Singa Penakluk dari suku Yuda yang
terpilih Tuhan menjadi Raja di Ethiopia”.
b. Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit) menganggap sebagai suatu axioma
yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang
berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu
negara.
c. Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan semua kekuasaan dalam
negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die
Moderne Staats Idee.
d. Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), semua kekuasaan dalam suatu negara
didasarkan pada kekuasaan rakyat (bersama). J.J. Rousseau (Perancis) menyatakan
apa yang dikenal dengan “kontrak sosial”, suatu perjanjian antara seluruh rakyat yang
menyetujui Pemerintah mempunyai kekuasaan dalam suatu negara.
5. Pengakuan dari Negara lain meskipun bukan merupakan unsur pembentuk , namun
dalam tata hubungan internasional sangat diperlukan, sebab dalam tata hubungan
internasional status Negara merdeka merupakan prasyarat yang harus dipenuhi. Suatu
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari Negara lain karena beberapa
pertimbangan yaitu :
1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidup baik karena ancaman dari dalam
(kudeta) maupun karena intervensi dari Negara lain.
2. Ketentuan hukum alam yang tidak bias dielakkan bahwa suatu Negara tidak dapat
bertahan hidup tanpa bantuan dan kerjasama dengan bangsa lain.

Pengakuan dari Negara lain, dapat bersifat :


 Pengakuan secara de facto diberikan kalau suatu Negara baru sudah memenuhi unsure
konstitutif dan juga telah menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. Pengakuan
de facto adalah pengakuan tentang kenyataan adanya suatu Negara. Pengakuan ini bias
berlanjut pada terjalinnya hubungan dengan Negara yang member pengakuan tersebut.
Pengakuan secra de facto dibedakan :
 Pengakuan de facto besifat sementara artinya pengakuan yang diberikan oleh suatu
Negara tanpa melihat bertahan tidaknya Negara tersebut dimasa depan.
 Pengakuan de facto bersifat tetap artinya pengakuan dari Negara lain terhadap suatu
Negara hanya bisa menimbulkan hubungan dibidang ekonomi dan perdangan (konsul).
Sedangkan hubungan untuk tingkat duta belum dapat terlaksana.
 Pengakuan secara de jure
 Pengakuan de jure bersifat tetap artinya pengakuan dari Negara lain berlaku untuk
selama-lamanya setelah melihat adanya jaminan bahwa pemerintahan Negara baru
tersebut akan stabil dalam jangka waktu yang cukup lama.
 Pangakuan de jure bersifat penuh artinya terjadi hubungan antara Negara yang
mengakui da diakui meliputi hubungan dagang, ekonomi dan diplomatic.Negra yang
mengakui berhak menempatkan konsuler atau membuka kedutaan.
Negara memiliki sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatn yang
dimilikinya dan hanya terdapat dalam Negara. Dan menurut Budiardjo (2000)
sebagai berikut :
1. Sifat memaksa artinya mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik
secara legal. Sarana untuk itu polisi dan tentara.
2. Sifat monopoli artinya dalam hal menetapkan tujuan bersama masyarakat .
3. Sifat mencakup semua artinya semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk
semua orang tanpa kecuali, guna melapangkan jalan kearah tercapainya masyarakat
yang dicita-citakan.

B. Definisi Konstitusi

Konstitusi (Latin constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan
hukum bentukan pada pemerintahan negara – biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen
tertulis – Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip
entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi
nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam
bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada
umumnya, Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga
masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Dalam bentukan organisasi konstitusi
menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.
Konstitusi dapat menunjuk ke hukum penting, biasanya dikeluarkan oleh kaisar atau raja
dan digunakan secara luas dalam hukum kanon untuk menandakan keputusan subsitusi
tertentu terutama dari Paus. konstitusi adalah mengatur hak-hak dasar.
Constitution juga dapat berarti the fundamental law of the state, containing the
principles upon which government is founded, regulating the division of the sovereign
powers and directing to what persons each of these powers is to be exercised” (hukum
dasar dari suatu negara yang berisi prinsip-prinsip sebuah pemerintahan dibentuk,
pengaturan pembagian kekuasaan, dan pedoman pengujian terhadap kekuasaan-kekuasaan
tersebut).  Konstitusi ada sebelum sebuah negara terbentuk. Konstitusi memiliki fungsi
menetapkan aturan-aturan dasar yang harus dipatuhi oleh pemerintah dan warga negara
pada suatu negara.  Peran konstitusi bagi suatu negara sangat penting bagi terselenggaranya
kehidupan ketatanegaraan yang demokratis dan efektif.

Pengertian konstitusi menurut para ahli

 K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang


berupa kumpulan peraturan yang mmbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan
suatu negara.
 Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis
 Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat didalam masyarakat
seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata didalam masyarakat misalnya
kepala negara angkatan perang, partai politik dsb
 L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak
tertulis
 Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang
berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi
konstitusi berarti menetapkan secara bersama.
 Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:

1. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu; o Konstitusi sebagai
kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi yang ada didalam
negara. o Konstitusi sebagai bentuk negara o Konstitusi sebagai faktor integrasi o
Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi didalam negara
2. Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagai
tuntyutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi
sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa terttulis) dan
konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya)
3. konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi
sehingga mampu merubah tatanan kehidupan kenegaraan
4. Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi
serta perlindungannya

Tujuan konstitusi yaitu:

1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya


tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan
bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak
2. Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Ham orang lain dan
hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3. Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara
kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

Nilai konstitusi yaitu:

1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi
mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata
berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efgektif dan dilaksanakan secara murni dan
konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetrapi tidak
sempurna. Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku /
tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah
negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa
saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat
untuk melaksanakan kekuasaan politik.
Konstitusi pada umumnya bersikat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-
aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian
ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis
(formal). namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijakan dan distibusi maupun alokasi , Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara
yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi
politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi

Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas dokumen yang
tertulis dan di Inggris memiliki konstitusi tidak dalam bentuk kodifikasi akan tetapi
berdasarkan pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara Inggris dan mana pula juga
Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari
bahasa belanda “constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis
yaitu “constiture” dalam bahsa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama
dengan Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang
memuat ketentuan – ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan.

Macam – macam konstitusi

Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari: 

 Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writen constitution) adalah aturan –


aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar
lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa didalam persekutuan hukum negara.
 Konstitusi tidak tertulis / konvensi(nondokumentary constitution) adalah berupa
kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

Adapun syarat – syarat konvensi adalah:

1. Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.


2. Tidak bertentangan dengan UUD 1945
3. Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.
Secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:

1. Konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara,
hubungan rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar lembaga negara.
2. Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan
filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin
dikembangkan bangsa itu.

Berdasarkan sifatmya  Konstitusi dapat dibedakan atas

1. Flexible / luwes apabila konstitusi / undang undang dasar memungkinkan untuk berubah
sesuai dengan perkembangan.
2. Rigid / kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah.

Terdapat beberapa unsur atau substansi sebuah konstitusi.

1. Jaminan terhadap Ham dan warga negara


2. Susunan ketatanegaraan yang bersdifat fundamental
3. Pembagian dan poembatasan tugas ketatanegaraan
4. Pernyataan ideologis
5. Pembagian kekuasaan negara
6. Jaminan HAM (hak asasi manusia)
7. Perubahan konstitusi
8. Larangan perubahan konstitusi

Syarat terjadinya konstitusi yaitu:

1. Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan


memperhatikan kepentingan rakyat.
2. Melinmdungi asas demokrasi
3. Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat
4. Untuk melaksanakan dasar negara Menentukan suatu hukum yang bersifat adil
Riwayat Sejarah Kronologis Konstitusi Indonesia

Sejak Indonesia merdeka sistem ketatanegaraan selalu mencari bentuk yang sesuai dengan
kondisi sosial dan politik masyarakat dan negara yang sedang tumbuh dan berkembang.
Pergantian konstitusi selalu mengiringi peristiwa penting yang ada di Indonesia. Peristiwa
politik  dan pergantian kepemimpinan juga ikut berperanan penting dalam terjadi perbuhan
konstitusi yang sedang berjalan dilakukan.

Beberapa pergantian konstitusi tersebut adalah :

 UUD 1945 Negara Republik Indonesia merupakan konstitusi yang pertama dan
ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
 Tahun 1949-1950 Konstitusi Republik Indonesia Serikat
 Tahun 1950-1959 dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950
 Undang-Undang Dasar 1945 diberlakukan kembali pada tanggal 5 Juli 1959 melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 1959.
 Tahun 1999 sampai dengan 2002 dilakukan perubahan UUD 1945 secara periodik
melalui Perubahan Pertama (1999), Perubahan Kedua (2000), Perubahan Ketiga (2001),
dan Perubahan Keempat (2002).

Mencermati kronologis sejarah konstitusi Indonesia tersebut maka ada hal penting patut dicatat.
Konstitusi boleh berganti berkali-kali tetapi yang menarik hal yang tidak pernah berubah  adalah 
nilai-nilai Pancasila selalu tetap diterapkan sebagai pembukaan. Pengalaman itu dapat lebih
diyajini bahwa secara tidak disadari sejarah telah memberi pelajaran bahwa terdapat
kesepakatan nasional bangsa Indonesia dalam menata kehidupan ketatanegaraannya. Tampaknya
Pancasila masih tetap diajukan sebagai syarat utama untuk pedoman bagi pengaturan lebih jauh
dalam pasal-pasal konstitusi. Fenomena ini jugalah yang harus menjadi perhatian bagi para unsur
pemerintahan dan institusi yang lain dalam melaksanakan dan memelihatra konstitusi di
Indonesia.
C. Hubungan Negara dengan Konstitusi
Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk melaksanakan dasar
negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam
pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam
Pembukaan UUD 1945 tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada
dasarnya juga melaksanakan dasar Negara. Menurut Walton H. Hamilton dengan paham
konstitualisme. Konstitusi untuk pengaturan negara, sehingga dinamika kekuasaan dan
proses pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan

Anda mungkin juga menyukai