Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Informasi Bibliografi


1. Buku Utama
Judul : Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi
Penulis : Apick Gandamana
ISBN : 978-602-5799-42-8
Penerbit : Harapan Cerdas
Tahun Terbit : 2019
Urutan Cetakan : Cetakan pertam
Tebal Buku : 180 halaman

2. Buku Pembanding

Judul : Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi


Penulis : Ibnu Hurri
ISBN : 978-602-7920-47-7
Penerbit : cv. Nurani
Tahun Terbit : 2016
Urutan Cetakan : Cetakan pertama
Tebal Buku : 145 halaman

1
BAB II
PENGANTAR

Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang
yang mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda
antara satu orang dengan orang yang lain. Suatu tempat dapat disebut dengan
Negara jika mempunyai 3 unsur terpenting yang harus ada didalamnya yaitu
:Wilayah,Pemerintah,dan Rakyat. Ketiga unsur tersebut harus ada dalam suatu
Negara. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka tempat tersebuttidak
dapat dinamakan Negara. Ketiga unsur tersebut saling melengkapi dalamsuatu
Negara. Unsur yang lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara adalah
pengakuan dari Negara lain. Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki oleh
suatu Negara supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara
lain.Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk
undang-undang atau konstitusi. Konstitusi di indonesia sudah ada sejak zaman
dahulu bahkan sebelum kemerdekaan indonesia, konstitusi telah ada yang
berfungsi mengatur kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat
yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai
sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat. Adat istiadat mempunyai suatu
hukum yang dinamakan hukum adat. Seperti halnya adat istiadat, konstitusi
juga mengatur kehidupan suatu Negara supaya tertatanya kehidupan dalam
Negara. Jika dalam adat istiadat, pelanggar adat istiadat dikenai hukum adat
maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi dikenai hukuman yang telah diatur
dalam undang-undang.(akauntuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur
didalamnya, konstitusisangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa
konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak
dapat diatur geraknyayang jika dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu
Negara yang tanpa. Kostitusi maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur
pergerakannya yang jika dibiarkan mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok,
runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya.

2
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. INTI SARI BUKU

 Buku Utama

A. KONSEP NEGARA

Secara etimologi, kata negara berasal dari kata staat (Belanda dan
Jerman), state (Inggris), etat (Prancis), status atau statum (Latin) yang berarti
meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan atau membuat sendiri. Negara
berbeda dengan bangsa, bangsa merujuk pada kelompok orang atau persekutuan
hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang yang
berada didalamnya. Di Indonesia, negara berasal dari bahasa sanskerta yaitu
nagari atau nagara yang berarti wilayah atau penguasa. Secara terminologi negara
diartikan sebagau organisasi tertinggi diantara suatu kelompok masyarakat yang
mempunyai cita – cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintah yang berdaulat. Berikut beberapa konsep dan pengertian negara yang
dikemukakan oleh beberapa ahli dari sudut pandang masing – masing diantaranya
sebagai berikut :

1. Miriam Budiarjo, mengemukakan bahwa negara adalah suatu daerah


tutorial yang raknya diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil
menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-
undangannya melalui penguasaan atau kontrol monopolitis dari
kekuasaan yang sah.
Sehingga, negara adalah suatu organisasi tertinggi yang mempunyai
wewenang untuk mengatur bukan dapat memaksa perihal yang menyangkut
kepentingan orang banyak serta mempunyai kewajiban –kewajiban untuk
melindungi dan mensejahterakan hidupnya.

B. UNSUR-UNSUR NEGARA

Berdasarkan Konvensi Montevideo tahun 1993 yang diselenggarkan oleh


negara – negara Pan Amerika di kota Montevideo Uruguay, suatu negara harus

3
mempunyai unsur – unsur terbentuknya negara, unsur negara dapat dibedakan
menjadi unsur konstituti dan unsur deklatif.

1. Unsur Konstitutif

Unsur konstitutif adalah unsur yang harus dipenuhi agar terbentuk suatu
negara. Unsur ini terdiri atas rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat.

a. Rakyat, yaitu orang – orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah suatu
negara, tunduk pada kekuasaan negara dan mendukung negara yang
bersangkutan.
b. Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat
tinggal bagi rakyat negara.
c. Pemerintah yang berdaulat, yaitu penyelenggara negara yang memiliki
kekuasaan menyelenggarakan pemerintah di negara tersebut.

2. Unsur Deklaratif

a. Tujuan negara, merupakan unsur deklataif pertama yang menentukan arah


penyelenggaraan negara.
b. Undang – undang dasar atau konstitusi negara merupakan pangkat peraturan
yang menentukan kekuasaan dan tanggung jawab dari berbagai alat
kenegaraan.
c. Pengakuan dari negara lain, merupakan perbuatan bebas oleh satu atau lebih
negara untuk mengakui keberadaan suatu wilayah yang dihuni oleh
masyarakat yang secara politis terorganisasi untuk memungkinkan adanya
hubungan antar negara tersebut. Pengakuan terbagi menjadi 2 yaitu pengakuan
secara de facto dan de jure.
1) Pengakuan de facto, merupakan pengakuan atas fakta adanya suatu negara
yang diberikan berdasarkan realita jika suatu masyarakat politik tersebut
telah memenuhi syarat utama sebagi sebuah negara. Pengakuan secara de
facto dibedakan menjaid dua yaitu :
 Pengakuan de facto bersifat sementara artinya pengakuan yang diberi
suatu negara tanpa melihat bertahan atau tidaknya negara tersebut di
masa depan

4
 Pengakuan de facto bersifat tetap artinya pengakuan dari negara lain
terhadap suatu negara hanya bisa menimbulkan hubungan dibidang
ekonomi dan perdagangan.
2) Pengakuan de jure, merupakan pengakuan akan sahnya suatu negara
berdasar pertimbangan yuridis menurut hukum. Berdasarkan sifatnya
pengakuan secara de jure dibagi menjadi dua yaitu :
 Pengakuan de jure bersifat tetap, artinya pengakuan dari negara lain
berlaku dalam jangka waktu selama-lamanya setalah melihat adanya
jaminan bahwa pemerintahan negara baru tersebut akan stabil dalam
jangka waktu yang lama.
 Pengakuan de jure bersifat penuh, artinya terjadi hubungan antara
negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan seperti hubungan
dagang, ekonomi serta diplomatik.

C. TEORI TERBENTUKNYA NEGARA

Menurut Budi Juliardi beberapa teori tentang asal mula terjadnya negara
adalah sebagai berikut.

1. Teori Hukum Alam

Plato dan Aristoteles adalah tokoh dalam teori hukum alam. Menurut
teori ini, sebelum adanya negara terdapat sebuah wilayah kosong. Lambat laun,
di daerah kosong tersebut berdatangan manusia. Manusia semakin banyak
sehingga terbentuklah negara

2. Teori Ketuhanan

Tokoh dalam teori ini adalah Agustinus, Friedrich Julius Stahl dan
Kranenburg. Menurut teori ini, terjadinya negara adalah karena kehendak
Tuhan yang didasari atas kepercayaan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan
dan terjadi atas kehendak Tuhan.

3. Teori Perjanjian Masyarakat

Tokoh dalam teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, JJ.
Rousseau dan Montesquie. Dalam teori ini, dinyatakan bahwa sesuai dnegan

5
kodratnya, manusia tidak akan pernah puas dengan sesuatu yang telah
diperolehnya. Akibatnya manusia menghalalkan segala cara untuk memperoleh
apa yang diinginkannya. Timbul istilah “homo homini lupus” yaitu manusia
sebagai serigala bagi manusia lainnya. Timbul hukum rimba dimana manusia
yang kuat akan menang dan manusia lemah akan tertindas. Untuk mengatasi
permasalahn ini, manusia bersatu dan mengadakan perjanjian antar manusia
untuk membentuk sebuah organisasi atau negara dengan tujuan menciptakan
ketertiban dalam kehidupan manusia.

4. Teori Penaklukan

Suatu negara timbul karena adanya penaklukan, artinya agar daerah itu
tetap dikuasai. Maka dibentuklah sebuah organisasi yang disebut negara.

D. SIFAT NEGARA

Negara memiliki sifat-sifat khusus sebagai manifestasi dari kedaulatan


yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada begara saja,tidak terdapat pada
asosiasi atau organisasi lainnya. Secara umum setiap Negara memiliki sifat
memaksa ,memonopoli,dan sifat mencakup semua.

a. Sifat Memaksa

Sifat memaksa artinya bahwa Negara mempunyai kekuatan fisik secara


legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarki.
Dalam hal dengan Negara kita yaitu Negara yang demokratis tetap di sadari
bahwa paksaan hendaknya dipakai persuasi (menyakinkan). Contoh sifat
memaksa antara lain setiap warga Negara wajib membayar pajak,menaati
peraturan lalu lintas serta peraturan hukum lainnya. Jika mereka melanggar
hukum dan ketentuan Negara maka aparat Negara dapat memaksa warga Negara
untuk tunduk pada hukum,baik dengan memberikan sanksi pidana maupun
kurungan ataupun penjara.

6
b. Sifat Monopoli

Monopilo berasal dari “mono” yang artinya satu dan “poli”yang artinya
penguasa jika sifat monopoli dikaitkan dengan Negara adalah suatu hak tunggal
yang dilakukan oleh Negara untuk berbuat atau menguasai swsuatu untuk
kepentingan dan tujuan bersama. Negara mempunyai monopoli dalam
menetapkan tujuan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, Misalnya bunyi
pasal 33 ayat (2) UUD NRI 1945 menyatakan bahwa “cabang-cabang produksi
yang terpenting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara”.

c. Sifat Mencakup Semua

Sifat mencakup semua berarti semua peraturan perundnag-undangan


yang berlaku (misalnya keharusan membayara pajak) adalah untuk semua orang
tanpa terkecuali.

E. TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

Setiap Negara pasti mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan ini


mengarah atau merujuk kemana Negara ini mau dibawa dan begaimanakah
kehidupan rakyatnya diatur untuk mencapai tujuan ini.Tujuan lebih mengarah
kepada ide-ide,cita-cita, sedangkan fungsi mengarah pada pelaksanaan dari cita-
cita dalam kenyataan
Mengenai tujuan Negara ini beberapa ahli telah mengemukakan
pendapatnya yang beragam antara lain:
a. Roger H. Soltau menyatakan bahwa tujuan Negara adalah memungkinkan
rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas
mungkin
b. Lord shang mengemukakan bahwa didalam setiap Negara terdaat subjek
yang selalu berhadapan dan bertentangan yaitu pemerintah dan rakyat
c. James wilfors Garner menyatakan bahwa tujuan Negara ada tiga yaitu:
1. Tujuan Negara yang asli atau yang utama ialah pemeliharaan
perdamaian,ketertiban,keamanan dan keadilan, tujuan ini
mengutamakan individu.

7
2. Tujuan Negara yang sekunder ialah kesejahteraan warga Negara
3. Tujuan Negara yang disebut tujuan peradaban ialah merupakan tujuan
yang terakhir dan termulia Negara

Tujuan Negara bermacam-macam tergantung dari teori tujuan Negara itu


sendiri. Naning (1983:28) menjelaskan ada beberapa teori tujuan Negara antara
lain:
No Teori Tokoh Penjelasan
1 Kekuasaan Shang yang,Machiavelli Tujuan Negara untuk mencapai kekuasaan itu
dan Fridriech Nietzsche sendiri,tetapi kekuasaan itu hanya merupakan
alat belaka untuk mencapai tujuan yang
sebenarnya yakni kebesaran dan kehormatan
2 Keamanan Dante Alighieri,Thomas Negara hanya sebagai alat yang dibuat
Hobbes,Montesqieu,dan manusia untuk melindungi dirinya dari segala
Eoicurus macam ancaman dan bahaya. Didirikannya
Negara dengan maksud untuk melindungi diri
sehingga dapat tercipta kehidupan yang aman
dan sentosa
3 Kemerdekaan Immanuel kant,Herbert Didirikannya Negara adalah untuk
spencer dan jean bodin memperoleh kebanyakan lagi kebebasan dan
kemerdekaan
4 Kesusilaan Plato Negara bertujuan untuk memajukan
kesusilaan manusia baik sebagai perorangan
maupun makhlik social.
5 Kebahagiaan Hatmanm,Harokd Tujuan Negara agar tetap memiliki
Joseph Laski, dan Jhon wilayahnya yang akan dimanfaatkan sebesar-
Stuart Mill besarnya untuk kepentingan masyarakat
sehingga mereka dapat hidup tentram
bahagia.
6 Keadilan Thomas Aquinas dan Bahwa kekuasaan dan hukum Negara itu
Aristoteles hanya berlaku selama ia mewujudkan
keadilan dengan kebaikan bersama

8
masyarakat seperti yang dikehendaki oleh
Tuhan. Negara menjamin kebaikan hidup
warga negaranya karena kebaikan hidup itu
idealisme dan sekaligus tujuan Negara yang
hanya dapat dicapai dengan keadilan.
7 Kesejahteraan Adam Smith Negara bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum.

Adapun tujuan Negara Indonesia pada UUD NRI tahun 1945 pada alinea-4
yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi,dan keadilan social,
Fungsi yang secara umum pasti dimiliki oleh setiap Negara dewasa ini
sebagaimanadikemukakan oleh Miriam Budiarjo (2001:46) adalah:
1. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuab bersama dan mencegah
bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat maka Negara lain
melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan

Namun mengenai fungsi Negara ini pun ada beberapa ahli yang telah
mengemukakan pendapatnya antara lain:
1. Jacobsen dan lipman mengemukakan bahwa fungsi Negara dibedakan yaitu:
a. Fungsi esensial yaitu fungsi yang diperlukan demi kelanjutan Negara dan
meliputi pemeliharaan angkatan perang untuk pertahanan terhadap
pemeliharaan angkatan kepolisian untuk menindk pergolokan dalam
negeri,pemeliharaan angkatan kepolisian untuk mengulanggi
kejahatan,pemeliharaan pengadilan,untuk mengadili pelanggar

9
hukum,mengadakan hubungan luar negeri,mengadakan pemunguitan
pajak dan sebagainya.
b. Fungsi jasa adalah seluruh aktivitas yang mungkin tidak aka nada apabila
tidak diselenggarakan oleh Negara misalnya pemeliharaan fakir
miskin,pembangunan jalam-jalan,jembatan dan sebagainya
c. Fungsi pernigaan ialah fungsi yang dapat diselenggarakan oleh individu
dengan motif untuk memperoleh laba apabila fungsi ini tidak
diselenggarakan oleh individu dengan motif untuk memperoleh laba
apabila fungsi itu tidak dilaksanakan sendiri oleh Negara.
2. Mac Iver menyatakan bahwa fungsi Negara yang pertama adalah memelihara
ketertiban. Ketertiban dipelihara demi perlindungan dan konservasi serta
perkembangan. Karena pengaruh dari perubahan zaman dan kemajuan
teknologi maka fungsi Negara yang tetap dilaksanakan oleh semua Negara
adalah fungsi kepolisian dan penyelenggaraan keadilan.

F. PENGERTIAN KONSTITUSI

Istilah konstitusi berasal dari bahasa perancis (constituer) yang berarti


membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud adalah pembentukan
suatu Negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu Negara.Konstitusi
merupakan hukum dasar suatu Negara. Setiap Negara pasti memiliki konstitusi.
Karena tanpa adanya konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk. Sebagai hukum
dasar Negara konstitusi berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang
mendasar dalam kehidupan suatu Negara. Jadi segala praktik-praktik
dalamkonstitudi beroikut.

Istilah konstitusi dengan undang-undang dasar (gronwet),Menurut van


apeldoorn memang berbeda. Constutution membuat yang tertulis maupun yang
tidak tertulis,sedangkan gronwent (undang-undang dasar) merupakan bagian yang
tertulis dari suatu konstitusi.
Heman heller menge,ukakan tiga pengertian konstitusi yaitu:

10
a. Die politische verfassung ais gesellschaftlich wirklichkeit. Konstiitusi dilihat
dalam arti politis dan sosiologis sebagai cermin kehidupan social politik yang
nyata dalam masyarakat.
b. Die verselbstandigte rechtsverfassung. Konstitusi dilihat dalam arti yuridis
sebagai suatu kesatuan kaidah hukum yang hidup dalam masyarakat
c. Die geschreiben verfassung. Kontitusi yang tertulis dalam suatu naskah
undang-undang dasar sebagai hukum yang tertinggi yang berlaku dalamn
suatu Negara

Lebuh lanjut menurut Winarno (2008) konstitusi dapat diartikan dalam arti
luas dan sempit sebagai berikut:

1) Konstitusi dalam arti sempit meliputi hukum dasar tertulis dan tidak tertulis
2) Konstitusi dalam arti sempit adalah hukum dasar tertulis yaitu undang-
undang dasar

Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa konstitusi adalah


seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana
pemerintah dijalankan dan sebagai aturan dasar yang dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan suatu negara.

G. KEDUDUKAN KONSTITUSI

Konstitusi merupakan kedudukan sangat penting dalam kehidupan


ketatanegaraan suatu Negara karena konstitusi menjadi barometer kehidupan
bernegara,dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah pejuang pendahulu.
Meskipun konstitusi yang ada didunia ini berbeda-beda baik dalam hal
tujuan,bentuk dan isinya,tetapi umumnya mereka mempunyai kedudukan formal
yang sama sebagai berikut:

1) Konstitusi sebagai hukum dasar karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang
hal-hal yang mendasar dalam kehidupan suatu Negara
2) Konstitusi sebagai hukum tertinggi artinya bahwa aturan-aturan yang terdapat
dalam konstitusi secara hierarki mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap

11
aturan-aturan lainnya sehingga aturan-aturan yang lain harus sesuai dengan
undang-undamg.

Pada umumnya undang-undang dasar atau konstitusi menurut Sri Sumabtri


berisi 3 hal pokok yaitu:
1) adanya jaminan terhadap hal-hak asasi manusia dan warga Negara.
2) Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental.
3) Adanya pembagian dan pembatasan tugas Negara yang bersifat fundamental.
Sebagai kekuasaan pasti memiliki kecenderungan untuk berkembang
menjadi sewenang-wenang seperti dikemukakan oleh Lord Acton:”power tends to
corrupt and absolute power corrupls absolutely.Inilah alasan mengapa diperlukan
konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yakni untuk
membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak memerintah dengan sewenang-
wenang.

H. TUJUAN DAN FUNGSI KONSTITUSI

Menurut Miriam Budiardjo menjekaskan bahwa setiap undang-undang


dasar memuat ketentuan-ketentun mengenai hal-hal beikut :

 Organisasi negara
 HAM
 Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar
 Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-
Undang Dasar

Berkaitan dengan tujuan dari konstitusi, Muarice Hauriou menyatakan


bahwa tuan dari konstitusi adalah untuk menjaga keseimbangan antara ketertiban,
kekuasan,dn kebebasan. Menurut Jimly konstitusi memiliki beberapa fungsi yaitu
sebagai berikut :

1. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan negara


2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
3. Fungsi pengatur kekuasaan antar organ dengan warga negara

12
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi
5. Fungsi penyalur
6. Fungsi simbolik sebagai sarana pemersatu
7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identits
8. Fungs simbolik sebagai pusat upacara
9. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat
10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat

I. SEJARAH KONSTITUSI DI INDONESIA

1. Undang-Undang Dasar memegang peranan yang penting bagi kehidupan suatu


negara, terbukti dari kenyataan sejarah Indonesia, ketika pemerintah militer
Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonsia
melalui Perdana Menteri Koiso yang diucapkan pada tanggal 7 September
1944, maka dibentuklah badan yang diucapkan pada tanggal 7 September
1944, maka dibentuklah badan yang bernama BPUPKI pada tanggal 29 April
1945 yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dan Ketua Muda R.P
Soeroso yang tugasnya menyusun dasar Indonesia merdeka. UUD 1945
(18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
2. UUD RIS (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
3. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
4. UUD 1945 (5 Juli 1959 – sekarang)

A. AMANDEMEN DAN PERUBAHAN UUD NRI 1945

Amandemen dala bahasa Inggris “amandement” artinya perubahan.


Menurut Taufiqurohman Syahuri, istilah perubahan konstitusi itu sendiri
mencakup dua pengertian yaitu amandemen konstitusi dan pembaruan konstitusi.
Amandemen UUD 1945 penting dikarenakan kehidupan manusia yang senantiasa
berubah baik perubahan internal masyarakat seperti pemikiran, kebutuhan hidup,
kemampuan diri maupun kehidupan eksternal masyarakat. Oleh karena itu,
konstitusi sebagai landasan kehidupan bernegara harus senantiasa menyesuaikan
dengan perkembangan dan tututan yang terjadi di masyarakat.

13
Didik B. Arif menjelaskan, dasar pemikiran dilakuknnya perubahan
UUD 1945 antar lain karena :

1. UUD 1945 membentuk struktur kenegaraan yang bertumpu pada kekuasaan


tertinggi di tangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat.
2. UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada pemegang
kekuasaan eksekutif.
3. UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu luwes sehingga dapat
menimbulkan lebih dari satu tafsiran
4. UUD 1945 terlalu banyak memberikan kewenangan kepada kekuasaan
Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang.
5. Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup
didukung ketentuan konstitusi

Yang memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi


hukum , pemberdayaan rakyat, penghormatan HAM dan otonomi daerah.
Sebelum UUD 1945 diamandemen, banyak produk peraturan perundang-
undangan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undang yang lebih
tinggi seperti banyaknya undang-undang yang bertentangan dengan UUD 1945.
Undang-Undang Dasar Negara

BPUPK dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 bersidang dalam dua tahap.
Sidang pertama dari tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 untuk menetapkan dasar negara
dan berhasil merumuskan Pancasila yang didasarkan pada pidato anggota Ir.
Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Sidang kedua dari tanggal 10-17 Juli 1945
yang berhasil membuat UUD. Pada tanggal 14 Juli 1945 pada sidang kedua
BPUPKI, setelah melalui perdebatan dan perubahan, teks pernyataan Indonesia
merdeka dan teks pembukaan UUD 1945 diterima oleh sidang. Setelah selesai
melaksanakan tugasnya, BPUPKI melaporkan hasilnya kepada pemerintah militer
Jepang disertai usulan dibentuknya suatu badan baru yakni PPKI.

Dalam tiga hari yang menentukan, yaitu pada tanggal 14,15 dan 16
Agustus menjelang hari Proklamasi, timbul konflik antara Soekarno-Hatta dengan
kelompok pemuda dalam masalah pengambilan keputusan, yaitu mengenai cara

14
bagaimana dan kapan kemerdekaan itu akan diumumkan hari Kamis pagi, tanggal
16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta dibawa oleh para pemuda ke Rengasdengklok
Karawang Jaw Barat, namun pada malam harinya dibawa kembali ke Jakarta lalu
mengadakan rapat di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No 1
Jakarta . Pada malam itulah dicapai kata sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan
RI akan diumumkan di jalan Pengangsaan Timur 56, yaitu rumah kediaman Bung
Karno, pada hari Jumat 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Menurut Winarno menjelaskan dalam sjarahnya, sejak proklamasi 17


Agustus 1945 hingga sekarang, di Indonesia telah berlaku tiga macam undang-
undang dasar dalam empat periode yaitu :

1. UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)


2. UUD RIS (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
3. UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
4. UUD 1945 (5 Juli 1959 – sekarang)

J. AMANDEMEN DAN PERUBAHAN UUD NRI 1945

Amandemen dala bahasa Inggris “amandement” artinya perubahan.


Menurut Taufiqurohman Syahuri, istilah perubahan konstitusi itu sendiri
mencakup dua pengertian yaitu amandemen konstitusi dan pembaruan konstitusi.
Amandemen UUD 1945 penting dikarenakan kehidupan manusia yang senantiasa
berubah baik perubahan internal masyarakat seperti pemikiran, kebutuhan hidup,
kemampuan diri maupun kehidupan eksternal masyarakat. Oleh karena itu,
konstitusi sebagai landasan kehidupan bernegara harus senantiasa menyesuaikan
dengan perkembangan dan tututan yang terjadi di masyarakat.

Didik B. Arif menjelaskan, dasar pemikiran dilakuknnya perubahan


UUD 1945 antar lain karena :

1. UUD 1945 membentuk struktur kenegaraan yang bertumpu pada


kekuasaan tertinggi di tangan MPR yang sepenuhnya melaksanakan
kedaulatan rakyat.

15
2. UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar kepada pemegang
kekuasaan eksekutif.
3. UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu luwes sehingga dapat
menimbulkan lebih dari satu tafsiran
4. UUD 1945 terlalu banyak memberikan kewenangan kepada kekuasaan
Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang.
5. Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum
cukup didukung ketentuan konstitusi

Yang memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi hukum
, pemberdayaan rakyat, penghormatan HAM dan otonomi daerah. Sebelum UUD
1945 diamandemen, banyak produk peraturan perundang-undangan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undang yang lebih tinggi seperti
banyaknya undang-undang yang bertentangan dengan UUD 1945. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara
ri memiliki kedudukan hukum tertinggi negara dan hukum dasar negara.

16
Buku Pembanding
1. PROSES TUMBUHNYA NEGARA

PROSES BANGSA YANG BERNEGARA


SUKU BANGSA
Golongan sosial yang bersifat askriptif
(memiliki ciri fisik yang sama)

Karena adanya persamaan sejarah, kepentingan

BANGSA
Persekutuan hidup yang merasa satu
kesatuan

Karena memerlukan bentuk pemerintahan yang


berdaulat berdasarkan hukum

NEGARA
Organisasi tertinggi dalam suatu masyarakat
yang memiliki cita-cita untuk hidup di daerah
tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat

2. PROSES TERBENTUKNYA NEGARA

Berikut macam-macam teori tentang asal mula terbentuknya negara:

a. Teori hukum alam


Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran yang paling awal. Berdasarkan
teori hukum alam, terjadinya negara ialah sesuatu yang alamiah. Negara terjadi
secara alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang

17
memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai
kebutuhan hidupnya. Tokoh-tokoh teori ini adalah Plato dan Aristoteles.

b. Teori ketuhanan (teokrasi)

Teori ini juga dikenal sebagai doktrin teokrasi tentang asal mula negara. Pada
abad pertengahan, teori ini dipakai untuk membenarkan kekuasaan raja yang
mutlak. Berdasarkan teori ini, raja bertakhta karena kehendak Tuhan.

c. Teori perjanjian (perjanjian masyarakat)

Dibentuklah negara melalui suatu perjanjian di mana individu-individu


merupakan pesertanya. Negara berdaulat merupakan tujuannya sehingga dapat
melindungi serta menjamin kehidupan mereka. Perjanjian ini disebut perjanjian
masyarakat atau kontrak sosial. Pelopor teori perjanjian ini adalah Plato,
Aristoteles, Thomas Hobbes, John Locke, dan J.J. Rousseau.

d. Teori kekuasaan/kekuatan

Teori ini berpendapat bahwa negara timbul karena orang-orang kuat menaklukkan
orang-orang lemah. Untuk dapat menguasai orang- orang lemah, maka
didirikanlah organisasi, yaitu negara. Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx
(1818–1883), Frederick Engels, Harold J Laski (1893–1950), F. Oppenheimer,
dan Leon Duguit.

3. PROSES BANGSA INDONESIA YANG MENJADI NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA

Menurut Soekarno, bangsa adalah satu persamaan, satu persatuan karakter,


watak yang lahir, tumbuh karena persatuan pengalaman. Soekarno juga
menambahkan bahwa apa yang disebutkan sebagai tanah air adalah sebagai
tempat dimana oramg-orang memiliki kehendak bersatu dan merasa senasib
sepenanggungan berkumpul. Konsepsi bangsa Indonesia terbentuk oleh
pengalaman (empiris) dari peran dan segenap suku-suku bangsa yang tersebar di
seluruh kepulauan Nusantara. Belajar dari pengalaman perlawanan yang sifatnya
kesukuan tidak membuahkan hasil, malahan membuat pemerintahan colonial

18
Belanda bertambah kejam, maka konsep perlawanan ditempuh melalui wadah
pendidikan. Puncak dari perkembangan kejiwaan bangsa Indonesia menjelma
menjadi suatu bentuk Negara akhirnya terwujud pada saat pernyataan Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945. Menurut Bung Karno,
“Republik Indonesia bukan Negara agama, tetapi adalah Negara nasional,
didalam arti meliputi seluruh badannya bangsa Indonesia dengan jiwa, sifat, corak
yang sama dan hidup diatas wilayah yang nyata-nyata sebagai kesatuan”.

4. UNSUR-UNSUR NEGARA
Unsur-unsur Negara sebagai prasyarat berdirinya suatu Negara yang dapat
dikatakan telah menjadi kesepakatan global saat ini telah ditentukan atas empat
unsur, yaitu :

1) Rakyat

2) Wilayah

3) Pemerintahan

4) Pengakuan dari Negara lain

Unsur rakyat, wilayah dan pemerintahan umumnya diterjemahkan sebagai


pemenuhan unsur/syarat secara kenyataan/fakta (de facto, sementara unsur yang
berupa pengakuan dari Negara lain dipandang sebagai pemenuhan unsur/syarat
secara hukum/yuridis (de Jure). Unsur rakyat adalah unsur yang terutama dari
terbentuknya suatu Negara dibandingkan dengan ketiga unsur lainnya.

5. UNSUR-UNSUR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Unsur-unsur negara republik indonesia adalah sebagai berikut:

a. Wilayah

Derah yang merupakan tempat tinggal rakyat dan tempat pemerintah


melakukan kegiatan merupakan wilayah Negara dengan batas-batas tertentu.
Kedutaan adalah wakil suatu negara di negara lain yang mengurusi masalah

19
politik, orangnya disebut duta. Konsulat adalah wakil suatu negara di negara lain
yang mengurusi masalah ekonomi perdagangan, orangnya disebut konsuler.

b. Rakyat

Rakyat merupakan unsur terpenting dari negara. Rakyatlah yang pertama-


tama berkepentingan supaya organisasi negara berjalan dengan lancar dan baik
serta mampu mewujudkan tujuannya. Penduduk ialah orang-orang yang bertempat
tinggal dan menetap di wilayah suatu negara. Orang-orang yang berstatus
penduduk dan warga negara Indonesia berhak dan berkewajiban untuk ikut serta
dalam pembelaan negara sesuai dengan bidangnya.

c. Pemerintah Yang Berdaulat

Pemerintah adalah pemegang dan penentu kebijakan yang berkaitan


dengan pembelaan Negara. Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan ke
dalam dan ke luar. Kekuasaan ke dalam berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu
dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat dalam negara itu. Kekuasaan ke luar
berarti bahwa kekuasaan pemerintahan itu dihormati dan diakui oleh negara-
negara lain.

d. Pengakuan Terhadap Negara Lain

Pengakuan dari negara-negara lain bukanlah merupakan unsur pembentuk


negara, tetapi sifatnya hanya menerangkan saja tentang adanya negara. Dengan
kata lain pengakuan dari negara lain hanya bersifat deklaratif saja. Pengakuan
negara lain ada dua macam, yaitu :

a. Pengakuan de facto

Adalah pengakuan secara kenyataan, berdasar fakta bahwa negara itu ada.

b. Pengakuan de jure

Adalah pengakuan secara resmi sesuai dangan hukum internasional.

20
Ketiga unsur tersebut di atas disebut juga unsur konstitutif sedang unsur
pengakuan negara lain disebut unsur deklaratif maksudnya agar Negara itu dapat
mengadakan hubungan internasional harus mendapat pengakuan dari negara lain.

6. TUJUAN NEGARA
Dalam pengertian umum, tujuan diadakan Negara terutama terletak pada
tiga tujuan yang berurutan dan saling mendasari, yaitu :
1) Untuk menananmkan kedaulatan pemerintah, kalau kedaulatan
sudah tertanam, maka berupaya;
2) Untuk menyelenggarakan ketertiban umum, jika ketertiban sudah
tercipta, maka tujuan berikutnya adalah;
3) Untuk mencapai kesejahteraan sosial.

7. TUJUAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


Tujuan itu terdiri dari visi dan misi. Visi adalah pantauan kedepan
tentang sesuatu yang hendak dicapai, sementara misi adalah bagaimana
cara-cara untuk mencapainya. Sementara bagaimana cara atau visi untuk
mencapai Negara Indonesia yang adil dan makmur tersebut telah
diletakkan fondasinya oleh para pendiri Negara kita (Founding Father)
pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat, yakni
dengan :

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia


2) Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

8. BENTUK-BENTUK NEGARA
Ditinjau dari siapa yang menjadi subjek pemegang kekuasaan bagi negara
tersebut, maka bentuk negara dapat dibedakan atas negara republic, negara
monarki, negara oligarki, dan negara demokrasi.

21
a. Bentuk Pemerintahan Aristoteles

Aristoteles juga mengemukakan bentuk-bentuk pemerintahan. Bentuk-


bentuk pemerintahan menurut Aristoteles adalah:

1) Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja


atau kaisar.

2) Tirani adalah bentuk pemerintahan oleh seorang raja yang bertindak


sewenang-wenang untuk kepentingan sendiri. Bisa dikatakan tirani adalah bentuk
kemerosotan dari pemerintahan monarki.

3) Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa


orang yang memiliki tingkat kepandaian tinggi untuk membuat rakyatnya lebih
sejahtera.

4) Oligarki merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin beberapa orang


namun mereka hanya memikirkan kepentingan golongan saja.

5) Plutokrasi inilah bentuk kemunduran dari aristokrasi. Plutokrasi


(dipimpin oleh kelompok bengsawan) dan oligarki merupakan bentuk
pemerintahan yang dipimpin oleh golongan untuk kepentingan golongan tersebut
saja.

6) Polity adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh orang banyak


untuk kepentingan rakyat. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dengan
kekuasaan tertinggi dipimpin oleh rakyat. Menurut Aristoteles ini adalah bentuk
kemunduran Polity.

b. Bentuk Pemerintahan Klasik Plato

Berikut adalah bentuk pemerintahan menurut Plato.

1) Aristrokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipengang oleh kaum


cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan

2) Timokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang- orang yang
ingin mencapai kemashuran dan kehormatan

22
3) Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan

4) Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata

5) Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tirani


(sewenang-wenang) sehingga jauh dari cita-cita keadilan.

c. Bentuk Pemerintahan Modern

Bentuk Pemerintahan republik ada beberapa macam yaitu Republik


Absolut, Republik Konstitusional, dan Republik Parlementer. Republik berasal
dari kata res publica yang artinya kepentingan umum.

9. BENTUK NEGARA INDONESIA

Negara Indonesia ini berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia


dengan berfalsafah Pancasila yang mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
walaupun berbeda-beda suku bangsa, agama, bahasa dan adat istiadat, namun
tetap satu jua. Pemerintahan Negara kita berdasarkan pada demokrasi Pancasila.
Yaitu sebuah demokrasi yang pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Demokrasi Pancasila artinya adalah demokrasi berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Indonesia menerapkan bentuk pemerintahan republik
konstitusional sebagai bentuk pemerintahan. Dalam konstitusi Indonesia Undang-
undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (1) disebutkan "Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan yang berbentuk Republik". Bentuk pemerintahan republik sebenarnya
masih dapat dibedakan menjadi republik absolut, republik parlementer dan
republik konstitusional. Bentuk Pemerintahan Republik Konstitusional yang
diterapkan di Indonesia memiliki ciri pemerintahan dipegang oleh Presiden
sebagai kepala pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi (UUD). Pasal 4 ayat (1)
UUD 1945 dijelaskan "Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar."

23
3.2. ANALISIS ISI BUKU

1. Buku Utama

Pada buku pendidikan kewarganegarang karangan dari APIK


GANDAMANA memiliki tampilan yang menarik yitu cover buku sehingga para
pembaca menjadi tertarik untuk membaca buku tersebut dan materi yag
disediakan dalam biku ini sangat lengkap dan dapat ,menambah pengetahuan dan
wawasan oleh para pembaca dan mudah untuk dipahami. Pada materi negara dan
konstitusi ini pengarang memberikan bagan-bagan atau konsep dari materi negara
dan konstitusi yang bertujuan agar pembaca lebih mudah untuk memhami dan
diberikan juga penjelasan dari bagan atau konsep tersebut. Namun pada buku ini
tidak terdapat rangkuman dari setiap bab yang menjadi kelemahan dari buku
ini,seharusnya rangkuman setiap bab pada buku harus disajikan. Namun pada
buku ini terdapat daftar isi yang dapat mempermudah kita mencari materi yang
kita inginkan serta latihan soal yang bisa menguji kemmapuan atau pemahaman
kita tentang materi tersebut.

2. Buku Pembanding
Pada buku pembanding ini memiliki tampilan yang menarik yang dapat
dapat menarik pembaca untuk membaca buku tersebut. Bahasa yang digunakan
pada buku ini cukup jelas untuk dimengerti namun pada buku karangan Ibnu
Hurri materi yang disajika belum lengkap dibanding buku utama ada terdapat
materi yang belum dicantumkan pada buku kedua seperti sejarah konstitusi dan
kedudukan konstitusi dan kesimpulan seta latihan soal tidak ada dicantumkan
pada buku ini.

24
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Negara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang
yang mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antara
satu orang dengan orang yang lain dan suatu organisasi tertinggi yang
mempunyai wewenang untuk mengatur bukan dapat memaksa perihal yang
menyangkut kepentingan orang banyak serta mempunyai kewajiban –kewajiban
untuk melindungi dan mensejahterakan hidupnya. Konstitusi adalah seperangkat
aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana pemerintah
dijalankan dan sebagai aturan dasar yang dijadikan pedoman dalam
penyelenggaraan suatu negara.

4.2 SARAN
Sebaiknya pengarang lebih teliti dalam menyusun sistematika materi yang
dibahas pada buku pembanding supaya para pembaca tidak binggung dalam
memahami materi tersebut dan pembaca harus lebih bijak dalam mencari sumber
buku yang berkaitan dengan materi negara dan konstitusi dalam pembelajaran
agar pembaca tidak sulit memahami buku dan menambah wawasan sipembaca.

25
DAFTAR PUSTAKA

Gandamana, Apiek. 2019. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan


Tinggi.Medan:Harapan Cerdas.
Hurri,Ibnu.2016. Pendidikan Kewarganegaraa Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta:
CV. Nurani

26

Anda mungkin juga menyukai